Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklim tropis menjadikan Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi

pertanian yang sangat besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat

produksi padi selama 5 tahun terakhir (2010 – 2015) relatif selalu mengalami

peningkatan, meskipun terjadi penurunan tingkat produksi tahun 2011 dan 2014.

Selama musim tanam berlangsung, banyak metode yang dilakukan petani

untuk perawatan tanaman padi. Baik metode dari segi pemilihan bibit, pengolahan

lahan, dan metode irigasi yang sesuai. Menurut Hansen Vaughn E dkk dalam buku

“Dasar – dasar dan Praktik Irigasi, 1992” mendefinisikan irigasi sebagai

penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan tanaman. Dalam metabolisme tumbuhan, peran air sangat fital

karena berfungsi sebagai zat pengangkut unsur hara yang diperoleh dari tanah

menuju tempat fotosintesis. Sehingga ketersediaan air sangat berpengaruh terhadap

kualitas tanaman. Selain itu, komposisi tanah pertanian juga sangat menentukan.

Tanah yang ideal untuk ditanami adalah yang mengandung unsur organik dan

anorganik dengan kadar yang seimbang.

Selama masa tanam padi, mulai dari menanam hingga panen terdapat sedikit

kendala, yaitu pada saat melakukan pengairan, kuantitas air juga perlu diperhatikan

untuk memperhitungkan kapan saat lahan harus dalam keadaan tergenang dan

kapan lahan harus dalam keadaan lembab. Disisi lain petani harus selalu memantau

keadaan langsung yang juga membutuhkan waktu. Berdasarkan permasalahan


tersebut maka diperlukan sebuah alat yang dapat mengontrol jumlah air yang masuk

pada area lahan. Dengan adanya rancang bangun alat pengontrol pintu air irigasi

berdasarkan kelembaban tanah berbasis IoT yang memanfaatkan board

mikrokontroler Arduino Mega 2560 dam Arduino Nano, diharapkan dapat

diimplementasikan serta membantu petani dalam efisiensi waktu khususnya dalam

masalah pengairan dan monitoring tanah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang

berhubungan dengan rancang bangun alat pengontrol pintu air irigasi berdasarkan

kelembaban tanah berbasis IoT sebagai berikut :

1. Buka tutup saluran irigasi masih secara manual.

2. Petani harus datang ke sawah untuk memantau keadaan air saat melakukan

pengairan pada lahan persawahan sehingga mempengaruhi efisiensi waktu.

3. Kuantitas pengairan untuk setiap tanaman pertanian berbeda – beda.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu adanya batasan masalah

sehingga ruang lingkup permasalahan lebih jelas. Pada proyek akhir ini penulis

membatasi pada poin 1 dan 3 yaitu buka tutup saluran irigasi masih secara manual

dan kuntitas pengairan untuk setiap tanaman berbeda – beda. Dalam konteks ini

penulis membatasi untuk jenis tanaman sebagai indikator yaitu padi dan palawija.
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana rancang bangun Hardware dan Software Alat Pengontrol Pintu Air

Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT ?

2. Bagaimana perhitungan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT untuk tanaman padi dan palawija ?

3. Bagaimana unjuk kerja Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT ?

E. Tujuan

Tujuan dari pembuatan Proyek Akhir dengan judul “Alat Pengontrol Pintu

Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT” yaitu :

1. Menghasilkan rancang bangun Hardware dan Software Alat Pengontrol Pintu

Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT.

2. Mengetahui perhitungan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT untuk tanaman padi dan palwija.

3. Mengetahui unjuk kerja Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT.

F. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari terciptanya rancang bangun Alat Pengontrol

Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa
a. Melatih penulis untuk mengemukakan gagasan dalam bentuk karya ilmiah.

b. Mendorong penulis untuk berfikir kreatif dan inovatif serta dapat

mengaplikasikannya dalam bentuk karya yang sebenarnya.

c. Sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh bangku

kuliah.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

a. Terciptanya alat yang inofatif dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

b. Sebagai bentuk partisipasi dalam pengembangan IPTEK

c. Sebagai tolak ukur dan daya serap mahasiswa selama menempuh

pendidikan dan kemampuan secara praktis.

3. Bagi Masyarakat / Petani

a. Sebagai kontribusi pengembangan teknologi dalam bidang pertanian.

b. Membantu efisiensi waktu petani selama masa tanam.

G. Keaslian Gagasan

Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis

IoT ini merupakan gabungan dan pengembangan dari beberapa ide yang telah

dipublikasikan dalam bentuk karya ilmiah dan penelitian lainnya.

Beberapa karya dan penelitian yang dapat dijadikan acuan untuk Proyek

Akhir ini, yaitu :

1. Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Irigasi Pipa Lahan Sawah Berbasis

Tenaga Surya (Sudirman Sirait, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

(IPB), 2015). Pada karya ini dijelaskan sistem irigasi menggunakan pipa
sebagai perantara aliran air, sensor water level dan sensor moisture sebagai

input untuk mengontrol kran air elektrik Valworx 561086, serta Arduino Uno

ATMega328P sebagai unit pemroses.

2. Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless

Sensor Network (M. Dzulkifli S, Muhammad Rivai, Suwito, Teknik Elektro,

Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

2016). Pada karya ini dijelaskan rancang bangun sistem irigasi dengan

komunikasi Wireless. Menggunakan Arduino Uno sebagai unit pemroses, Soil

Moisture Sensor sebagai input, dan NRF24L01+ sebagai node tranceiver dan

receiver. Bekerja secara optium tanpa antena yaitu pada jarak 0 - 35 meter.

3. Prototype Sistem Buka Tutup Otomatis Pada Pintu Air Bendungan Untuk

Mengatur Ketinggian Air Berbasis Arduino (Muhammad Rosyid Alfatah,

Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2016). Pada karya ini dijelaskan mengenai pintu air otomatis dengan unit

pemroses menggunakan Arduino Nano. Dengan input dari sensor ultrasonik

dan output menggunakan motor DC. Pada saat bekerja sensor ultrasonik akan

mendeteksi ketinggian air, saat ketinggian air pada salah satu lokasi berada

pada batas atas maka pintu air akan membuka untuk mengurangi debit air untuk

menyalurkan pada lokasi yang lain. Dan akan menutup kembali saat

permukaan air berada pada batas bawah atau kurang dari batas atas sensor

ultrasonik.
Dalam pembuatan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT terdapat perbedaan dengan alat sebelumnya.

Adapun perbedaannya, yaitu :

1. Menggunakan Arduino Nano dan Arduino Mega2560 sebagai unit pemroses.

2. Komunikasi jarak jauh mengunakan RF 433 MHz.

Anda mungkin juga menyukai