Kelompok :
Ipung Dwi Cahyanto 16507134034
Almuhtadde Nurian Firmanesa 16507134039
b. Gambar Rangkaian
c. Data Percobaan
Tabel 1. Data Ea = f(Im).
n = 1400 rpm (konstan) n = 1300 rpm (konstan)
Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V)
0 10 0 10
0.10 90 0.10 78
0.20 156 0.20 144
0.30 198 0.30 184
0.40 210 0.40 204
0.50 216 0.50 212
Tabel 2. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan. V saat beban kosong = 220 Volt.
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 214 2.2
1.5 212 3
2 210 3.8
2.5 208 4.6
3 204 5.3
3.5 200 6
4 196 6.6
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 2 A
V = 210 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x
60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 2 x 210
= 420 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
420
= 556.814 x 100%
= 75.42%
c. Data Percobaan
Tabel 3. Data V f(IL), n = 1400 rpm konstan. V beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 216 3.8
1.5 210 4.8
2 208 5.4
2.5 200 6.2
3 196 6.8
3.5 190 7.4
4 188 7.9
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 216 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 216
= 216 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
216
= 556.814 x 100%
= 38.79%
3. Generator Seri
a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator penguat seri
- Dapat merubah rangkaian dari penguat shunt ke penguat seri
- Mengetahui nilai IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran serta
Efisiensi generator.
b. Gambar Rangkaian
c. Data Percobaan
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 86 Volt
T = 0.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 0.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 0.8 x 146.53
= 117.224 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 86
= 86 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
86
= 117.224 x 100%
= 73.36%
b. Gambar Rangkaian
d. Data Percobaan
Table 5. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan, generator kompon panjang sebagai
kompon bantu, lilitan seri penuh. V saat beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 224 3.8
1.5 220 5
2 230 6
2.5 232 7
3 234 8.1
3.5 234 9.2
4 234 10
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 224 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 224
= 224 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
224
= 556.814 x 100%
= 40.22%
c. Data Percobaan
Table 6. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan, generator kompon pendek sebagai
kompon bantu, lilitan seri penuh. V saat beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 208 3
1.5 212 4.4
2 216 5.4
2.5 220 6.6
3 224 7.8
3.5 226 8.8
4 226 9.8
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 208 Volt
T = 3 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3 x 146.53
= 439.59 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 208
= 208 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
208
= 439.59 x 100%
= 47.31%
B. PERTANYAAN
1. Mengapa dalam percobaan generator penguat terpisah meskipun arus penguat
magnet masih nol, namun sudah menghasilkan tegangan ?
2. Mengapa saat pengujian tanpa beban pada generator penguat terpisah, tegangan
terminal generator saat arus penguat naik dan turun harganya berbeda ?
3. Gambarkan karakteristik tanpa beban generator penguat terpisah !
4. Mengapa GGL Induksi Ea untuk n = 1300 rpm dan 1400 rpm pada m yang sama
berbeda ?
5. Mengapa pada generator penguat sendiri jika arus penguat magnet terbalik,
walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, namun generator tidak
menghasilkan tegangan yang besar. Tegangan yang dihasilkan sangat kecil ?
6. Mengapa pada generator kompon bantu baik sambungan komon panjang maupun
kompon pendek, semakin besar arus beban, semakin besar pula tegangan pada
terminal generator ?
7. Hitung efisiensi generator dan gambarkan grafik Ƞ = f(IL)
C. JAWAB
1. Karena pada kumparan magnet masih terdapat medan magnet, sehingga jika generator
berputar akan terjadi GGL induksi.
2. Karena ada pengaruh histerisis antara arus yang masuk dan tegangan sehingga saat
penguat naik dan turun harganya akan berbeda.
3.
- Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
- Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
- Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar.
- Mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
4. Karena dipengaruhi oleh GGL induksi Generator
5. Karena medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan penguat medan magnet melawan
medan magnet utama yang seharusnya memperkuat medan utama menjadi
melemahkan medan magnet utama.
6. Karena arus beban sangat berpengaruh yang mengakibatkan ggm seri dan ggm shunt
saling memperkuat, sehingga tegangan yang dihasilkan juga semakin besar.
7. Efisiensi Generator :
a. Generator penguat terpisah.
Diket : IL = 2 A
V = 210 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 2 x 210
= 420 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
420
= 556.814 x 100%
= 75.42%
b. Generator Shunt
Diket : IL = 1 A
V = 216 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 216
= 216 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
216
= 556.814 x 100%
= 38.79%
c. Generator Seri
Diket : IL = 1 A
V = 86 Volt
T = 0.8 Nm
2πn
- Pin = T x 60
= 0.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 0.8 x 146.53
= 117.224 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 86
= 86 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
86
= 117.224 x 100%
= 73.36%
d. Generator Kompon Panjang
Diket : IL = 1 A
V = 224 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 224
= 224 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
224
= 556.814 x 100%
= 40.22%
e. Generator Kompon Pendek
Diket : IL = 1 A
V = 208 Volt
T = 3 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3 x 146.53
= 439.59 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 208
= 208 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
208
= 439.59 x 100%
= 47.31%
Grafik efisiensi
Efisensi Generator
100%
80%
40% 47,31%
38,79% 40,22%
20%
0%
Generator
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 1,2 = 1,2 x 2 x 3,14 x 1400/60
n = 1400 = 175,84 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 175,84/220
= 0,79
2. Motor Seri
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep
dasar motor dari motor listrik seri
b. Gambar Rangkaian
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I = 1,5 A Pout = T x 2πn/60
T=1 = 1 x 2 x 3,14 x 2350/60
n = 2350 = 245,96 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1,5
ηm =? = 330 W
ηm = Pout/Pin = 245,96/330
= 0,74
3. Motor Kompon Panjang
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep
dasar motor dari motor listrik Kompon Panjang
b. Gambar Rangkaian
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x
1390/60
n = 1390 = 29,09 W
Ditanya = Pi =? Pin =VxI
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,90/220
= 0,13
4. Motor Kompon Pendek
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep dasar
motor dari motor listrik Kompon Pendek
b. Gambar Rangkaian
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x
1400/60
n = 1400 = 29,30 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,30/220
= 0,13
B. Jawaban Pertanyan
1. Perhitungan Pin, Pout, dan efisiensi :
a. Motor penguat terpisah = motor Shunt
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 1,2 = 1,2 x 2 x 3,14 x 1400/60
n = 1400 = 175,84 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 175,84/220
= 0,79
b. Motor Seri
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I = 1,5 A Pout = T x 2πn/60
T=1 = 1 x 2 x 3,14 x 2350/60
n = 2350 = 245,96 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1,5
ηm =? = 330 W
ηm = Pout/Pin = 245,96/330
= 0,74
1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula
2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun
4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula
b. Motor Seri
1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula
2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun
4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula
2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun
4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula
1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula
2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun
4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula
3. Karena Jika sebuah motor arus searah di dalam startingnya di sambung langsung dengan
tegangan supply nominal, maka arus jangkarnya Ia akan sangat tinggi yang kadang - kadang
jauh melampaui harga nominalnya.
4. Karena dapat mengakibatkan terjadinya arus yang tinggi yang mengakibatkan putaran
motornya berlebihan , maka dari itu digunakan beban untuk membatasi arus pada motor
sehingga putaran motor tidak berlebih.
KESIMPULAN
Pada prinsipnya kerja suatu motor listrik berdasarkan hukum Lorenz yang berbunyi "bila
sebuah kawat penghantar yang dialiri arus listrik diletakkan antara dua buah kutub magnit,
maka pada kawat penghantar itu akan timbul suatu gaya interaksi terhadap kawat penghantar
tersebut.
Berdasarkan hasil praktik motor listrik yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Pada motor penguat terpisah, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor penguat seri, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin besar
namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan keluaran
serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor kompon panjang, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor kompon pendek, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Jadi pada motor listrik semakin besar arus yang diberikan maka torsi, daya masuk dan keluaran
serta efisiensi yang dihasilkan semakin besar. Namun rpmnya semakin kecil.