Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

JOB GENERATOR DAN MOTOR ARUS SEARAH

Kelompok :
 Ipung Dwi Cahyanto 16507134034
 Almuhtadde Nurian Firmanesa 16507134039

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK DAN PENGUKURAN GENERATOR ARUS SEARAH
A. DATA HASIL PRAKTIK
1. Generator Penguat Terpisah
a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator arus searah berpenguat terpisah
- Mengetahui nilai Ea, IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran
serta Efisiensi generator.

b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan
Tabel 1. Data Ea = f(Im).
n = 1400 rpm (konstan) n = 1300 rpm (konstan)
Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V)
0 10 0 10
0.10 90 0.10 78
0.20 156 0.20 144
0.30 198 0.30 184
0.40 210 0.40 204
0.50 216 0.50 212

Tabel 2. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan. V saat beban kosong = 220 Volt.
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 214 2.2
1.5 212 3
2 210 3.8
2.5 208 4.6
3 204 5.3
3.5 200 6
4 196 6.6
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 2 A
V = 210 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?

Jawab :
2πn
- Pin = T x
60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 2 x 210
= 420 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
420
= 556.814 x 100%
= 75.42%

Tabel Hasil Perhitungan


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 214 2.2 322.366 214 66.38%
1.5 212 3 439.590 318 72.34%
2 210 3.8 556.814 420 75.42%
2.5 208 4.6 674.038 520 77.14%
3 204 5.3 776.609 612 78.80%
3.5 200 6 879.180 700 79.61%
4 196 6.6 967.098 784 81.06%

2. Generator Penguan Shunt


a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator penguat shunt
- Dapat merubah rangkaian dari penguat terpisah ke penguat shunt
- Mengetahui nilai IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran serta
Efisiensi generator.
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan

Tabel 3. Data V f(IL), n = 1400 rpm konstan. V beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 216 3.8
1.5 210 4.8
2 208 5.4
2.5 200 6.2
3 196 6.8
3.5 190 7.4
4 188 7.9

Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 216 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 216
= 216 Watt
Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
216
= 556.814 x 100%
= 38.79%

Tabel Hasil Perhitungan


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 216 3.8 556.814 216 38.79%
1.5 210 4.8 703.344 315 44.78%
2 208 5.4 791.262 416 52.57%
2.5 200 6.2 908.486 500 55.03%
3 196 6.8 996.404 588 59.01%
3.5 190 7.4 1084.322 665 61.32%
4 188 7.9 1157.587 752 64.96%

3. Generator Seri
a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator penguat seri
- Dapat merubah rangkaian dari penguat shunt ke penguat seri
- Mengetahui nilai IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran serta
Efisiensi generator.

b. Gambar Rangkaian
c. Data Percobaan

Table 4. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan (generator dihubung langsung


dengan beban)
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 86 0.8
1.5 124 1.8
2 140 2.7
2.5 154 3.5
3 166 4.6
3.5 172 5.5
4 178 6.4

Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 86 Volt
T = 0.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 0.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 0.8 x 146.53
= 117.224 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 86
= 86 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
86
= 117.224 x 100%
= 73.36%

Tabel Hasil Perhitungan


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 86 0.8 117.224 86 73.36%
1.5 124 1.8 263.754 186 70.52%
2 140 2.7 395.631 280 70.77%
2.5 154 3.5 512.855 385 75.06%
3 166 4.6 674.038 498 73.88%
3.5 172 5.5 805.915 602 74.69%
4 178 6.4 937.792 712 75.92%
4. Generator Kompon Panjang
a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator kompon panjang
- Dapat merubah rangkaian dari penguat seri ke kompon panjang
- Mengetahui nilai IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran serta
Efisiensi generator.

b. Gambar Rangkaian

d. Data Percobaan

Table 5. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan, generator kompon panjang sebagai
kompon bantu, lilitan seri penuh. V saat beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 224 3.8
1.5 220 5
2 230 6
2.5 232 7
3 234 8.1
3.5 234 9.2
4 234 10
Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 224 Volt
T = 3.8 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 224
= 224 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
224
= 556.814 x 100%
= 40.22%

Tabel Hasil Perhitungan


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 224 3.8 556.814 224 40.22%
1.5 220 5 732.65 339 46.27%
2 230 6 879.18 460 52.32%
2.5 232 7 1025.71 580 56.54%
3 234 8.1 1186.893 702 59.14%
3.5 234 9.2 1348.076 819 60.75%
4 234 10 1465.3 936 63.87%

5. Generator Kompon Pendek


a. Tujuan
- Dapat merangkai rangkaian generator kompon pendek
- Dapat merubah rangkaian dari kompon panjang ke kompon pendek
- Mengetahui nilai IL , Et (V), besar Torsi, Daya masukkan dan keluaran serta
Efisiensi generator.
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan

Table 6. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan, generator kompon pendek sebagai
kompon bantu, lilitan seri penuh. V saat beban kosong = 220 Volt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 208 3
1.5 212 4.4
2 216 5.4
2.5 220 6.6
3 224 7.8
3.5 226 8.8
4 226 9.8

Rumus Perhitungan
Diket : IL = 1 A
V = 208 Volt
T = 3 Nm
Dit : Pin, Pout, Ƞg ?

Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3 x 146.53
= 439.59 Watt
- Pout = IL x V
= 1 x 208
= 208 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
208
= 439.59 x 100%
= 47.31%

Tabel Hasil Perhitungan


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out Ƞg
1 208 3 439.59 208 47.31%
1.5 212 4.4 644.732 318 49.32%
2 216 5.4 791.262 432 54.59%
2.5 220 6.6 967.098 550 56.87%
3 224 7.8 1142.934 672 58.79%
3.5 226 8.8 1289.464 791 61.34%
4 226 9.8 1435.994 904 62.95%

B. PERTANYAAN
1. Mengapa dalam percobaan generator penguat terpisah meskipun arus penguat
magnet masih nol, namun sudah menghasilkan tegangan ?
2. Mengapa saat pengujian tanpa beban pada generator penguat terpisah, tegangan
terminal generator saat arus penguat naik dan turun harganya berbeda ?
3. Gambarkan karakteristik tanpa beban generator penguat terpisah !
4. Mengapa GGL Induksi Ea untuk n = 1300 rpm dan 1400 rpm pada m yang sama
berbeda ?
5. Mengapa pada generator penguat sendiri jika arus penguat magnet terbalik,
walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, namun generator tidak
menghasilkan tegangan yang besar. Tegangan yang dihasilkan sangat kecil ?
6. Mengapa pada generator kompon bantu baik sambungan komon panjang maupun
kompon pendek, semakin besar arus beban, semakin besar pula tegangan pada
terminal generator ?
7. Hitung efisiensi generator dan gambarkan grafik Ƞ = f(IL)
C. JAWAB
1. Karena pada kumparan magnet masih terdapat medan magnet, sehingga jika generator
berputar akan terjadi GGL induksi.
2. Karena ada pengaruh histerisis antara arus yang masuk dan tegangan sehingga saat
penguat naik dan turun harganya akan berbeda.
3.

- Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
- Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
- Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar.
- Mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
4. Karena dipengaruhi oleh GGL induksi Generator
5. Karena medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan penguat medan magnet melawan
medan magnet utama yang seharusnya memperkuat medan utama menjadi
melemahkan medan magnet utama.
6. Karena arus beban sangat berpengaruh yang mengakibatkan ggm seri dan ggm shunt
saling memperkuat, sehingga tegangan yang dihasilkan juga semakin besar.
7. Efisiensi Generator :
a. Generator penguat terpisah.
Diket : IL = 2 A
V = 210 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 2 x 210
= 420 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
420
= 556.814 x 100%
= 75.42%
b. Generator Shunt
Diket : IL = 1 A
V = 216 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 216
= 216 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
216
= 556.814 x 100%
= 38.79%
c. Generator Seri
Diket : IL = 1 A
V = 86 Volt
T = 0.8 Nm
2πn
- Pin = T x 60
= 0.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 0.8 x 146.53
= 117.224 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 86
= 86 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
86
= 117.224 x 100%
= 73.36%
d. Generator Kompon Panjang
Diket : IL = 1 A
V = 224 Volt
T = 3.8 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3.8 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3.8 x 146.53
= 556.814 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 224
= 224 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
224
= 556.814 x 100%
= 40.22%
e. Generator Kompon Pendek
Diket : IL = 1 A
V = 208 Volt
T = 3 Nm
Jawab :
2πn
- Pin = T x 60
= 3 (2 x 3.14 x 1400/60)
= 3 x 146.53
= 439.59 Watt

- Pout = IL x V
= 1 x 208
= 208 Watt

Pout
- Ƞg = x 100%
Pin
208
= 439.59 x 100%
= 47.31%

Grafik efisiensi

Efisensi Generator
100%

80%

60% 75,42% 73,36%

40% 47,31%
38,79% 40,22%
20%

0%
Generator

Penguat Terpisah Shunt Seri Kompon Panjang Kompon Pendek


D. KESIMPULAN
Pada dasarnya prinsip Generator Arus Searah adalah adanya kerja induksi. Percobaan
tentang induksi ini berhubungan erat dengan percobaan Faraday yang menyatakan bahwa
“Apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnit yang berubah-ubah,
maka di dalam kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL Induksi. Besar GGL Induksi :
e = -N . dɸ/dt Volt
Dimana : e = GGL Induksi
N = Jumlah Lilitan
ɸ = Perubahanfluks magnit
t = Perubahan waktu
Berdasarkan percobaan berbagai macam jenis generator arus searah dapat dilihat bahwa :
Pada generator penguat terpisah jika arus yangg diberikan semakin besar maka tegangan yang
dihasilkan semakin kecil, namun torsinya semaki besar. Dari hasil terebut daya masuk dan juga
daya keluaran semakin besar. Dengan begitu semakin besar arus yang diberikan maka efisiensi
generator juga semakin besar.
Pada generator penguat shunt semakin besar arus yang diberikan maka tegangan yang
dihasilkan semakin kecil namun torsinya semakin besar. Semakin besar arus yang diberikan
berarti semakin besar daya masukan dan daya keluaran generator yang berarti efisiensi
generator juga semakin besar juga.
Pada generator penguat seri semakin besar arus yang diberikan maka tegangan,torsi, daya
masukan dan keluaran serta efisiensi generator juga semakin besar.
seperti halnya pada generator seri, pada generator kompon baik kompon panjang dan pendek,
semakin besar arus yang diberikan maka tegangan, torsi, daya masukan dan keluaran serta
efisiensi generator juga semakin besar.
PRAKTIK DAN PENGUKURAN MOTOR ARUS SEARAH

A. DATA HASIL PRAKTIK


1. Motor Penguat Terpisah
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep
dasar motor dari motor listrik penguat terpisah
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan dan Perhitungan


Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I) motor penguat terpisah, V supply =
220 V konstan, Putaran pada saat beban kosong = 1400 rpm.
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor T (Nm) n (rpm) Pin Pout ηm
(A)
1 1,2 1400 175,84 220 0,79
1,5 2 1390 290,97 330 0,88
2 2,6 1390 378,26 440 0,85
2,5 3,4 1380 491,09 550 0,89
3 4 1360 569,38 660 0,86
3,5 4,8 1360 683,26 770 0,88
4 5,4 1350 763,02 880 0,86

Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 1,2 = 1,2 x 2 x 3,14 x 1400/60
n = 1400 = 175,84 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 175,84/220
= 0,79
2. Motor Seri
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep
dasar motor dari motor listrik seri
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan dan Perhitungan


Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I) motor seri, V supply = 220 V konstan.
Motor beroperasi pada posisi terhubung dengan beban
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor T (Nm) n (rpm) Pin Pout ηm
(A)
1,5 1 2350 245,96 330 0,74
2 1,8 2050 386,22 440 0,87
2,5 2,6 1750 476,23 550 0,86
3 3,4 1590 565,82 660 0,85
3,5 4,4 1450 667,77 770 0,86
4 5 1360 711,73 880 0,80

Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I = 1,5 A Pout = T x 2πn/60
T=1 = 1 x 2 x 3,14 x 2350/60
n = 2350 = 245,96 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1,5
ηm =? = 330 W
ηm = Pout/Pin = 245,96/330
= 0,74
3. Motor Kompon Panjang
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep
dasar motor dari motor listrik Kompon Panjang
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan dan Perhitungan


Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I) , V supply = 220 V konstan. Motor
kompon panjang
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor T (Nm) n (rpm) Pin Pout ηm
(A)
1 0,2 1390 29,09 220 0,13
1,5 0,2 1340 28,05 330 0,08
2 1 1290 135,02 440 0,30
2,5 2,2 1230 283,22 550 0,51
3 3,2 1180 395,22 660 0,59
3,5 4,2 1140 501,14 770 0,65
4 5 1100 575,66 880 0,654

Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x
1390/60
n = 1390 = 29,09 W
Ditanya = Pi =? Pin =VxI
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,90/220
= 0,13
4. Motor Kompon Pendek
a. Tujuan
Siswa diharapkan mampu memahami sistem kerja dan memahami konsep dasar
motor dari motor listrik Kompon Pendek
b. Gambar Rangkaian

c. Data Percobaan dan Perhitungan


Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I) , V supply = 220 V konstan. Motor
kompon pendek
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor T (Nm) n (rpm) Pin Pout ηm
(A)
1 0,2 1400 29,30 220 0,13
1,5 0,8 1350 113,04 330 0,34
2 1,6 1290 216,03 440 0,49
2,5 2,2 1230 283,22 550 0,51
3 3,4 1190 423,48 660 0,64
3,5 4,4 1150 529,61 770 0,68
4 5 1110 580,9 880 0,66

Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x
1400/60
n = 1400 = 29,30 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,30/220
= 0,13
B. Jawaban Pertanyan
1. Perhitungan Pin, Pout, dan efisiensi :
a. Motor penguat terpisah = motor Shunt
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 1,2 = 1,2 x 2 x 3,14 x 1400/60
n = 1400 = 175,84 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 175,84/220
= 0,79

b. Motor Seri
Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I = 1,5 A Pout = T x 2πn/60
T=1 = 1 x 2 x 3,14 x 2350/60
n = 2350 = 245,96 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1,5
ηm =? = 330 W
ηm = Pout/Pin = 245,96/330
= 0,74

c. Motor Kompon panjang


Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x 1390/60
n = 1390 = 29,09 W
Ditanya = Pi =? Pin = V x I
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,90/220
= 0,13

d. Motor Kompon Pendek


Perhitungan :
Diket : V = 220 V Dijawab =
I= 1A Pout = T x 2πn/60
T = 0,2 = 0,2 x 2 x 3,14 x 1400/60
n = 1400 = 29,30 W
Ditanya = Pi =? Pin =VxI
Po =? = 220 x 1
ηm =? = 220 W
ηm = Pout/Pin = 29,30/220
= 0,13

2. Gambar Karakteristik Motor Listrik :


a. Motor Penguat Terpisah = motor Shunt

1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula

2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun

4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula
b. Motor Seri

1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula
2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun

3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun

4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula

c. Motor Kompon Panjang


1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula

2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun

3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun
4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula

d. Motor Kompon Pendek

1)
Jika torsinya naik maka arus motor akan naik pula

2)
Jika arus motor naik maka rpm menjadi turun
3)
Jika torsinya naik maka rpm nya turun

4)
Jika arusnya naik maka efisiensinya motor menjadi naik pula

3. Karena Jika sebuah motor arus searah di dalam startingnya di sambung langsung dengan
tegangan supply nominal, maka arus jangkarnya Ia akan sangat tinggi yang kadang - kadang
jauh melampaui harga nominalnya.
4. Karena dapat mengakibatkan terjadinya arus yang tinggi yang mengakibatkan putaran
motornya berlebihan , maka dari itu digunakan beban untuk membatasi arus pada motor
sehingga putaran motor tidak berlebih.
KESIMPULAN
Pada prinsipnya kerja suatu motor listrik berdasarkan hukum Lorenz yang berbunyi "bila
sebuah kawat penghantar yang dialiri arus listrik diletakkan antara dua buah kutub magnit,
maka pada kawat penghantar itu akan timbul suatu gaya interaksi terhadap kawat penghantar
tersebut.
Berdasarkan hasil praktik motor listrik yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Pada motor penguat terpisah, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor penguat seri, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin besar
namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan keluaran
serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor kompon panjang, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Pada motor kompon pendek, semakin besar arus yang diberikan maka torsinya juga semakin
besar namun kemampuan putar benda (rpm) semakin kecil. Sementara daya masukan dan
keluaran serta efisiensi motor semakin besar.
Jadi pada motor listrik semakin besar arus yang diberikan maka torsi, daya masuk dan keluaran
serta efisiensi yang dihasilkan semakin besar. Namun rpmnya semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai