Anda di halaman 1dari 23

RANCANG BANGUN SISTEM CONTROLLING

PERANGKAT TATA UDARA, TATA


CAHAYA, DAN BIOMETRIC FINGERPRINT
DOORLOCK PADA KANTOR BERBASIS IOT
(STUDI KASUS: CO-WORKING SPACE EAST JAVA SUPER
CORRIDOR BAKORWIL III MALANG)

SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan untuk


memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

Disusun Oleh :
ADHA ZUAN MUZAQI HAMID
NIM. 1741160117

PROGRAM STUDI JARINGAN


TELEKOMUNIKASI DIGITAL JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
ii

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang

PROPOSAL SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Adha Zuan Muzaqi Hamid
NIM 1741160117
Program Studi : Jaringan Telekomunikasi Digital
Dosen Pembimbing :
1. Farida A., ST. MT.
2. Azam Muzakhim I., Ir. MT.
3. Mila Kusumawardani ST.MT.
4. M. Nanak Zakaria ST.MT.
5. Amalia Eka R, ST., MT., MSc.
Judul Tugas Akhir : Rancang bangun sistem controlling perangkat tata udara, tata
cahaya dan biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis IoT
(studi kasus: co-working space East Java Super Corridor Bakorwil
III Malang)
Uraian Proposal Tugas Akhir:
Kantor yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk beraktivitas karyawan diharuskan
memiliki standarisasi mulai dari desain bangunan dan lingkungan hingga perangkat apa saja
yang akan dipasang. Khususnya dalam pengaturan tata udara dan tata cahaya, dinilai sangat
penting dan berpengaruh bagi fisik karyawan maupun lingkungan kantor itu sendiri.
Melihat kebutuhan tersebut diperlukannya sistem controlling yang terfokus pada 3
jenis perangkat elektronika yaitu tata udara seperti AC dan tata cahaya seperti lampu yang
keduanya disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) ditambah dengan loker
penyimpanan barang dengan kunci sidik jari sebagai upaya dalam mengedepankan
pemenuhan kelayakan, kemudahan dan kenyamanan sebuah kantor. Ditambah dengan
kemudahan akses dan mobilitas perangkat elektronika didalamnya akan semakin membantu
karyawan.
Pada penelitian ini akan dilakukan perencanaan sistem otomasi ruang kerja bersama
(co-working space) ini dilakukan pada sebuah sample kantor serta dilengkapi dengan analisis
hasil kerja sistem. Metode PPDIOO (prepare, plan, desain, implementation, operate,
optimize) digunakan dalam proses penelitian, metode sistem pakar forward chaining dalam
penetuan solusi sistem kerja dan dikemas dengan menggunakan basis Internet of Things.

Malang, 11 Desember 2020


1

BAB 1
PENDAHULUAN

5.1 Latar Belakang


Kantor merupakan ruang kerja bagi sebagian besar pegawai. Salah satu konsep
kantor yang sedang menjamur pada jaman sekarang dengan munculnya co-working spaces
yang bertujuan untuk memberikan tempat aktivitas kerja yang bisa digunakan oleh
siapapun khususnya bagi freelancer, tempat diskusi agar lebih banyak muncul ide kreatif,
tempat mentoring untuk upgrading skills dan penghubung bagi perusahaan bila ingin
mencari pegawai baru [1]. Dalam sebuah kantor terdapat fasilitas perangkat elektronika
penunjang pekerjaan diantaranya adalah Lampu, AC, Komputer, Televisi dan lain-lain
yang ditata sesuai dengan kebutuhan dan desain kantor itu sendiri. Permasalahan yang
sering muncul pada perangkat elektronika di kantor seperti boros energi karena faktor
lupa, kebiasaan, malas, dan membosankan [2], aktivitas peralatan elektronik di dalam
ruangan yang menggunakan tombol atau saklar mengakibatkan penggunaan waktu yang
tidak efisien, dan ditambah jika kondisi pengguna dengan keterbatasan aktivitas fisik
seperti penyandang cacat, kondisi kelelahan atau sakit, serta adanya kelompok orang lanjut
usia yang menjadikan aktivitas penggunaan saklar menjadi sulit untuk dilakukan. [3][4].
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) di lingkungan kantor mulai marak digunakan oleh
masyarakat dan dinilai sebagai solusi dari permasalahan di sebuah lingkungan karena
dapat meningkatkan aksesibilitas, efisiensi energi, pengendalian perangkat jarak jauh,
meningkatkan nilai fungsi perangkat, bangunan terasa nyaman, meningkatkan keamanan
bangunan, dan monetary savings [5].
Pada penelitian [6], perancangan 3 buah node sensor dimana masing-masing node
memiliki sensor yang berbeda-beda, diantaranya adalah sensor intensitas cahaya (LDR),
sensor temperatur ruangan, infrared transmitter, infrared proximity sensor, magnetic door
sensor yang terintegrasi dengan modul wifi 802.11 sebagai modul komunikasi antara node
dengan node gateway dimana node gateway mentransmisikan data ke server dan data dari
server diakses oleh mobile client via telepon pintar berhasil dilakukan. Namun,
pengaplikasi alat pada lingkungan LAB B301 T.Elektro ITS tersebut masih terbatas pada
sesnor-sensor yang disebut diatas.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka proposal skripsi ini mengajukan
judul mengenai Rancang bangun sistem controlling perangkat tata udara, tata cahaya dan
biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis IoT (studi kasus: co-working space
East Java Super Corridor Bakorwil III Malang). Objek yang akan diteliti akan difokuskan
pada perangkat elektronika tata udara berupa AC yang akan dintegrasikan dengan sensor
suhu ruangan dan sensor asap, perangkat elektronika tata cahaya berupa lampu yang
terintegrasi dengan sensor intensitas cahaya ditambah dengan pintu otomatis menggunakan
sensor sidik jari otomatis yang bertujuan agar perangkat elektronika dapat dikendalikan
dan dipantau secara wireless melalui aplikasi mobile android.

5.2 Rumusan Masalah


Berikut rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah :

1. Bagaimana merancang sistem controlling perangkat tata udara, tata cahaya dan
biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis Internet of Things?
2. Bagaimana analisis kinerja sistem controlling perangkat tata udara, tata cahaya dan
biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis Internet of Things yang telah
dibuat?
3. Bagaimana komunikasi antar node dalam penerapan sistem controlling perangkat
tata udara, tata cahaya dan biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis
Internet of Things ?

5.3 Batasan Masalah


Batasan yang dipilih dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Sistem yang dirancang khusus untuk bagian Indoor dari bangunan co-working space
East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil III Malang.

2. Perangkat sistem yang dibangun hanya untuk pengaturan tata udara dan tata cahaya

3. Komunikasi yang digunakan antara perangkat sensor ke gateway menggunakan


Jaringan WiFi.

4. Pengujian akan dilakukan pada saat jam operasional antara pukul 09.00 hingga 21.00.
5.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat menciptakan ekosistem hasil kerja alat
dalam memenuhi kebutuhan akan kemudahan dan kenyamanan dalam sistem
controlling perangkat tata udara, tata cahaya dan biometric fingerprint doorlock serta
menganalisis hasil kerja sistem pada sebuah kantor melalui aplikasi mobile android.

5.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini sebagai berikut :

a. Menambah wawasan tentang sistem controlling perangkat tata udara, tata


cahaya dan biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis internet of
things

b. Memberikan gambaran desain penerapan sistem controlling perangkat tata


udara, tata cahaya dan biometric fingerprint doorlock berbasis Internet of
Things pada co-working space East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil III
Malang.

c. Memberikan informasi tentang data hasil kinerja dan monitoring perangkat


bagi co-working space East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil III Malang.

5.6 Luaran Penelitian


Luaran yang diharapkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal program studi
D4 Jaringan Telekomunikasi Digital.

b. Menghasilkan karya ilmiah berupa skripsi dalam bentuk buku sebagai syarat
kelulusan kampus Politeknik Negeri Malang.

c. Menghasilkan desain dan data kinerja serta monitoring perangkat


BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Ringkasan Penelitian

Pada bagian ini menjelaskan tentang penelitian sebelumnya yang mendukung


pembuatan proposal laporan akhir Rancang bangun sistem controlling perangkat tata udara,
tata cahaya dan biometric fingerprint doorlock pada kantor berbasis IoT (studi kasus: co-
working space East Java Super Corridor Bakorwil III Malang).
Penelitian [6] berjudul Rancang bangun sistem Kantor Pintar berbasis “Internet of
Things”, Merancang sistem kantor pintar dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things
sebagai solusi kebutuhan mobilitas untuk pemantauan dan pengendalian perangkat-perangkat
berbasis elektronik di suatu Lingkungan Kantor. Fungsi alat sebagai Efisiensi pemakaian
listrik, kemudahan dan kebutuhan mengatur dan memonitoring perangkat yang telah
terintegrasi. Hasil akhir berupa alat pengukuran sensor temperatur – termometer, alat
Pengukur sensor intensitas Cahaya (LDR), alat pengukuran sensor visitor counter, alat
pengukuran keandalan kontroller temperatur mode otomatis, alat pengukuran keandalan
kontroller pintu. Selain itu juga dihasilkan Analisis Keandalan kontroller lampu, Analisis
pengukuran Delay pengiriman Data Antar Node, Analisis pengukuran delay pengiriman data
ke server IoT, Analisis pengukuran Delay pengiriman perintah dari Android ke Server IoT.
Penelitian [1] berjudul Implementing Smart Home using Internet of
Things menyediakan sistem rumah yang aman untuk memungkinkan pengguna mengontrol
rumah dari jarak jauh. Sistem tersebut menggunakan teknologi berbeda terkait smart home
berdasarkan konsep IoT dan sistem tersebut mencakup sistem keamanan, sistem peringatan,
berbagai jenis sensor untuk mengontrol konsumsi air dan daya, sistem kontrol pintu dan
gerbang, sistem audio, Wi-Fi dan telepon IP. Metode yang digunakan yaitu PPDIOO
(Prepare, Plan, Design, Implementatio, Operate, Optimize).
Penelitian [7] berjudul IoT based Smart Home Automation System using
Sensor Node mengembangkan solusi baru yang mengontrol beberapa rumah Peralatan tangga
seperti lampu, kipas angin, karton pintu, konsumsi energi, dan level silinder gas
menggunakan berbagai sensor seperti LM35,IR sensor, modul LDR, Node MCU ESP8266,
dan Arduino UNO. Solusi yang diusulkan menggunakan sensor dan mendeteksi ada atau
tidak adanya objek manusia dalam pekerjaan rumah yang sesuai.
Perancangan [4] yang berjudul Desain Purwarupa dan Konsep Pemanfaatan IoT pada
Sistem Kamar Otomatis yang mengunakan sensor asap, sensor suhu dan push button servo
yang dipasang pada pintu prototype kamar yang berfungsi sebagai penutup otomatis saat
pintu dalam kondisi terbuka yang dihubungkan pasa node MCU sebagai modul komunikasi
wireless dengan perangkat sensor yang terpasang. Namun,penelitian ini kurang menjelaskan
secara rinci dalam penetuan standart minimal kelayakan udara seperti apa harusnya.
Peracangan [3] yang berjudul Performance Evaluation of Smart Home System using
Internet of Things menggunakan sensor gas, sensor suhu, sensor gerak dan sensor ultrasonik
yang dihibungkan pada arduino atmega 2560 dan menggunakan modul komunikasi wireless
APC220. Sensor-sensor dipasang pada desain prototype rumah dan melakukan perencanaan
pemetaan pemasangan dengan cukup rinci. Pada penelitian ini juga terdapat security smart
home sytem yang dinilai dapat menambah tingkat keamanan dalam operasi perangkat.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam Penelitian ini, tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

3.1.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan tahapan penelitian pengembangan dengan metode referensi
penelitian PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implementation, Operate, Optimize). Metode
penelitian yang diperkenalkan cisco ini dan biasanya digunakan dalam optimasi jaringan
namun dianggap juga dapat menjadi metode bagi tahapan penelitian yang lain. Hal pertama
(prepare) yang akan dilakukan yaitu observasi dan wawancara dengan manajemen dan
pengguna ruang kantor terlebih dahulu. Langkah kedua (Plan) yaitu perancangan sistem,
penentuan parameter, persiapan alat dan bahan dan desain alat dan aplikasi. Selanjutnya
implementasi perancangan, pengujian dan optimalisasi alat dan aplikasi. Tahapan-tahapan
tersebut digambarkan pada diagram alir berikut.

Gambar 3.1 diagram metode PPDIOO

Selain metode diatas, Pada perangkat akan dikombinasikan dengan metode lodika fuzzy
dikarenakan sebagai pengolahan data yang didapat dari sensor dan diolah sebagai menjadi
dasar keputusan apa yang harus dilakukan oleh alat sehingga muncullah sebuah solusi.
Metode ini dipilih karena dapat melakukan kontrol terhadap interpreasi, prediksi, perbaikan
dan monitoring kerja sistem. Basis pengetahuan (knowledge base) yang dipilih Penalaran
berbasis aturan (rule-based reasoning) yaitu aturan Standart Nasional Indonesia (SNI) yang
disesuikan dengan parameter suhu, adanya asap intensitas cahaya yang layak untuk sebuah
kantor.pada sistem ini juga ditambah dengan fitur pengunci pintu dengan pengenalan
biometrik jari tangan. Cara penalaran yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi yaitu
dengan logika fuzzy. berikut diagram alir contoh untuk logika fuzzy:

fuzzikasi Mesin inteferensi defuzzikasi


input output

Basis Pengetahuan Fuzzy

Gambar 3.2 Metode kerja logika fuzzy

3.1.2 Rancangan Sistem


Rancangan sistem berasal dari hasil kuisoner yang telah dilaksanakan dan melihat
kondisi langsung pada co-working space East Java Super Corridor Bakorwil III Malang. Oleh
karena itu diperlukannya penyesuaian dengan perangkat elektronika yang telah ada di
lingkungan kantor tersebut sebelum membuat sistem baru. Berikut adalah gambaran
perancangan sistem yang akan dibuat:

Gambar 3.3 Gambaran Perencanaan


Berikut adalah keterangan untuk gambar 3.3 Gambaran perencanaan penelitian :

1. Setiap sensor mangambil data dari lingkungan yang ada dan diteruskan ke Node
MCU ESP 32

2. Antar MCU ESP 32 melakukan komunikasi secara wireless dengan access point
dan dihubungkan dengan jaringan internet

3. Data hasil komunikasi akan dicatat oleh google firebase terlebih dahulu yang mana
data tersebut akan berubah-ubah secara realtime

4. User akan memantau perkembangan kondisi lingkungan secara mobile dan


selanjutnya mengambil keputusan berdasarkan data google firebase

5. Hasil keputusan controlling akan diteruskan kembali ke google firebase dan


dikomunikasikan kembali ke Node MCU ESP 32

6. Setelah perintah telah sampai ke Node MCU ESP 32 Bagian Controller, maka hasil
akan diteruskan ke mikrokotroller Relay/Saklar dan ke perangkat elektronika.
Prosedur rinci pergerakan Node akan dijelaskan pada point proposal 3.1.4

7. Apabila kontrolling telah dilakukan, maka akan data terbaru akan dikomunikasikan
kembali Node MCU ESP 32, access point dan firebase menuju aplikasi mobile
dalam bentuk notifikasi

Berikut blok diagram input dan output perancangan sistem controlling perangkat tata
udara, tata cahaya dan biometric fingerprint doordlock berbasis internet of things:

Gambar 3.4 Blok diagram perencanaan Input dan Output


Berikut tahapan perancangan pembuatan hardware dan software sistem perangkat tata
udara, tata cahaya dan biometric fingerprint doordlock berbasis internet of things berdasarkan
referensi yang diambil:

Gambar 3.5 Diagram alir perancangan [5]

Berikut rincian rancangan sistem setiap node yang akan dibuat :

A. Rancangan node perangkat tata udara

Node perangkat tata udara berupa penggabungan MCU ESP 32, modul sensor
suhu dan modul sensor asap yang dikoneksikan dengan kabel jumper. Data yang
berhasil didapatkan oleh sensor suhu akan disimpan di database realtime Google
firebase yang terkoneksikan dengan aplikasi mobile android. Data yang terdapat pada
database akan menjadi dasar dari pengambilan keputusan dalam kontrolling on/off
perangkat AC dan Kipas yang terpasang. Untuk data hasil dari sesnor asap akan
menjadi emergency alarm alert adanya asap pada aplikasi mobile android dan secara
otomatis membuka posisi doorlock menjadi terbuka.Posisi node sensor dan node relay
berada pada posisi yang berbeda, yang mana masing-masing relay pada node relay
tersambung oleh saru perangkat saja. Berikut gambaran wiring dari node perangkat
tata udara:

Gambar 3.6 Node bagian sensor suhu dan asap

Gambar 3.7 Node bagian controlling perangkat tata udara

Hasil data yang didapatkan sensor akan diolah terebih dahulu sebelum mengaktifkan
perangkat elektronika AC dan Kipas menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegent)
Logika Fuzzy. Deteksi suhu akan dibagi menjadi 5 bagian temperatur yang mana bagian-
bagian tersebut disesuaikan dengan Standart Nasional Indonesia pengukuran suhu
Normal/Medium sekitar 24 derajat celcius hingga 27 derajat celcius. Berikut gambaran bagan
himpunan fuzzy berkaitan dengan suhu:

Gambar 3.8 Logika Fuzzy deteksi suhu ruangan [8]


Dari bagan himpunan fuzzy tersebut didapatkan tabel perkiraan suhu sebagai berikut:

No. Suhu Keterangan Himpunan fuzzy Keluaran


1. 18 oC – 21 oC Very Low x≥21 atau x≤24 AC menaikkan suhu
18≤ x≤21 dan Kipas mati
2. 21 oC – 24 oC Low x≥21 atau x≤24 AC menaikkan suhu
21≤ x≤24 dan Kipas mati
3. 24 oC – 27 oC Medium / x≥24 atau x≤26 AC pada suhu standart
Normal 24≤ x ≤27 24 oC – 27 oC dan
Kipas Menyala
4. 27 oC – 30 oC High x≥27 atau x≤30 AC menurunkan suhu
27≤ x≤30 dan Kipas menyala
5. 30 oC – 34 oC Very High x≥30 atau x≤34 AC menurunkan suhu
30≤ x≤34 dan Kipas menyala

B. Rancangan node perangkat tata cahaya

Node perangkat tata cahaya berupa penggabungan MCU ESP 32, modul
sensor intensitas cahaya MAX44009 GY-49 yang dikoneksikan dengan kabel jumper.
Data yang berhasil didapatkan oleh sensor akan disimpan di database realtime Google
firebase yang terkoneksikan dengan aplikasi mobile android. Data yang terdapat pada
database akan menjadi dasar dari pengambilan keputusan dalam kontrolling on/off
lampu yang terpasang. Posisi node sensor dan node relay berada pada posisi yang
berbeda, yang mana pada node relay tersambung dengan lampu yang sudah dipasang.
Berikut gambaran wiring dari node perangkat tata cahaya:
Gambar 3.8 Node bagian sensor Intensitas cahaya

Gambar 3.8 Node bagian controlling perangkat tata cahaya (lampu)

Pada co-working space East Java Super Corridor Bakorwil III Malang terdapat beberapa
lampu yang dikoneksikan pada sebuah saklar. Pada penelitian ini desain saklar yang sudah
ada akan dipertahankan dan ditambahkan saklar otomatis normaly open yang membuat lampu
dapat dikendalikan otomatis melalui smartphone tanpa menghilangkan fungsi dari saklar
sebelumnya.
Pada bagian hasil data yang didapatkan sensor akan diolah terebih dahulu sebelum
mengaktifkan perangkat lampu menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegent)
Logika Fuzzy. Deteksi suhu akan dibagi menjadi 5 bagian intensitas cahaya yang mana
bagian-bagian tersebut disesuaikan dengan kondisi dari cahaya yang ada pada ruangan itu
sendiri. Sumber cahaya yang dimaksud yaitu sumber cahaya sinar matahari dan sumber
perhitungan Reflektan cahaya yang dihasilkan oleh perangkat disekitar ruangan. Berikut
gambaran bagan himpunan fuzzy berkaitan dengan intensitas cahaya:
Gambar 3.9 Himpunan fuzzy Intensitas cahaya [9].

Berikut adalah rumus perhitungan sumber cahaya tambahan yang berasal dari refleksi benda
sekitar :

Keterangan:

A = Intensitas cahaya yang jatuh pada bidang ukur dengan sensor menghadap sumber cahaya.

B = Hasil dari pengukuran luxmeter ketika sensor menghadap pada bidang ukur (pantulan
cahaya) [10].

Lampu akan menyala melihat dari kondisi kelima himpunan fuzzy. Lalu, nilai akhir di
dapatkan dari penjumlahan antara sumber cahaya dari sinar matahari yang masuk ruangan
dan sumber refleksi cahaya dari benda. Setelah mendapatkan Nilai akhir lux, data tersebut
akan dimunculkan pada layar utama aplikasi mobile android dan sebagai penentu tingkat
kecerahan dari lampu di lingkungan tersebut.

Proses pemetaan kecerahan lampu akan dilakukan dengan metode block , dikarenakan
setiap meja memiliki tingkat kebutuhan instensitas cahaya yang berbeda-beda. Berikut adalah
gambaran blocking posisi sumber cahaya yang menuju meja kerja:

Gambar 4.0 blocking sumber cahaya


C. Rancangan node otomasi pintu

Rancangan sistem otomasi pintu ini menggunakan deteksi sidik jari yang mana
sidik jari harus didaftarkan terlebih dahulu pada database yang sudah dibuat. Apabila
sidik jari cocok maka selenoid lock akan terbuka dan sebaliknya bila sidik jari tidak
cocok maka kunci tidak akan terbuka. Apabila terjadi percobaan sidik jari dan terjadi
ketidakcocokan dengan database maka akan keluar hasil tidak cocok yang tertampil
pada layar LCD. Pada kondisi darurat dengan ditandai munculnya asap maka aplikasi
mobile akan memerintah doorlock agar terbuka.

Gambar 4.1 Node bagian kontrol pintu

D. Rancangan aplikasi android

Rancangan aplikasi akan dibangun menggunakan aplikasi android studio. Aplikasi ini
akan berisi layar utama, daftar perangkat yang tersambung, dan tombol kontrol
manual on atau off dari perangkat. Data pada aplikasi akan disinkronkan dengan
google firebase. Aplikasi juga akan terdapat tampilan notifikasi hasil kerja sistem.

Gambar 4.2 Node bagian kontrol pintu


3.1.3Alat dan bahan
Berikut merupakan daftar alat dan bahan yang akan dibuat :

No. Alat Jumlah Keterangan

Hardware
1. Node MCU ESP32 3 buah
2. Adaptor ESP 32 3 buah
3. Relay 5V 4 buah
4. Modul Sensor Suhu DS18b20 1 buah
5. Modul Sensor Asap MQ-2 1 buah
6. Modul Sensor Inntesitas Cahaya GY- 1 buah
49
7. Modul Sensor Sidik Jari FPM-10 1 buah
8. Selenoid lock 1 buah
9. Saklar manual 1 buah
10. Oled LCD 1 buah
11. Kabel 1 paket Panjang kabel
menyesuaikan
12. Access point 1 buah
13. Mobile phone 1 buah
14. Stop Kontak 1 buah
15. Gunting 1 buah
16. Obeng 1 buah
17. Tang 1 buah
18. Isolasi 1 buah
19. Laptop 1 buah
20. Kipas angin 1 buah
21. AC 1 buah
22. Lampu Menyesuaikan
Software
1. Aplikasi Arduino IDE -
2. Aplikasi Andorid Studio -
3. Aplikasi Google Firebase -
Tabel 3.4 Tabel alat dan bahan.
3.1.4 Prosedur kerja alat dan Parameter
A. Prosedur node Tata Udara

Berikut adalah prosedur node tata udara:

 Sensor Suhu

1. Sensor suhu melakukan sensing pada udara disekitar lingkungan dengan satuan
derajat celcius

2. Hasil sensing diteruskan pada MCU ESP 32 melalui kabel yang telah tersambung

3. Data akan dikirim secara wireless menuju ke google firebase sebagai tempat
penyimpanan realtime database

4. Data akan dicocokan dengan standart yang harus dipenuhi sekitar 24-27 derajat
celcius. Apabila telah diketahui bila terjadi ketidakcocokan maka akan terjadi
sistem otomasi perangkat tata udara (AC)

5. User dapat memantau hasil data sensing melalui mobile android yang mana bila
ingin mematikan atau menyalakan perangkat dengan manual, maka bisa
melakukan on/off menggunakan mobile android pada tombol button.

6. Perintah dari mobile android akan menuju kembali ke google firebase terlebih
dahulu dan node MCU ESP 32 memantau kondisi terkini/ berkomunikasi realtime
melihat dari database

7. Node MCU ESP 32 memerintah komponen lain untuk melakukan tindakan on/off
Kipas angin dan AC

 Sensor Asap

1. Sensor asap melakukan sensing pada udara disekitar lingkungan

2. Hasil sensing diteruskan pada MCU ESP 32 melalui kabel yang telah tersambung

3. Data akan dikirim secara wireless menuju ke aplikasi mobile


4. Apabila terdeteksi muncul sebuah asap maka akan muncul notifikasi pada mobile
android untuk memerintah user segera melakukan tindakan pencegahan dini
kebakaran (warning alert system)

B. Prosedur node Tata Cahaya

1. Sensor intensitas cahaya melakukan sensing pada ruangan dengan melihat sumber
cahaya yang ada baik dari sumber cahaya matahari maupun sumber lainnya

2. Hasil sensing diteruskan pada MCU ESP 32 melalui kabel yang telah tersambung

3. Data akan dikirim secara wireless menuju ke google firebase sebagai tempat
penyimpanan realtime database

4. Data akan dicocokan dengan standart yang harus dipenuhi sekitar 300-350 lux.
Apabila telah diketahui bila terjadi ketidakcocokan maka akan terjadi pengaturan
sistem otomasi perangkat tata cahaya (Lampu).

5. User dapat memantau hasil data sensing melalui mobile android yang mana bila
ingin mematikan atau menyalakan perangkat dengan manual, maka bisa melakukan
on/off menggunakan mobile android.

6. Perintah dari mobile android akan menuju kembali ke google firebase terlebih
dahulu dan node MCU ESP 32 memantau kondisi terkini/ berkomunikasi realtime
melihat dari database

7. Node MCU ESP 32 memerintah komponen lain untuk melakukan tindakan on/off
lampu

C. Prosedur node Kontrol Pintu

1. Sebelum melakukan prosedur pemakaian kontrol pintu, pastikan User melakukan


sudah melakukan pendaftaran sidik jari

2. User melakukan scanning sidik jari

3. Hasil sensing dikirim menuju ke node MCU ESP 32

4. Data akan dicocokan dengan database pada aplikasi mobile dari node MCU ESP
32 secara wireless.
5. Apabila sidik jari Benar, maka selenoid doorlock akan terbuka dan muncul tanda
benar pasa layar Oled LCD

6. Apabila sidik jari Salah, maka akan muncul perintah untuk scan ulang pada Oled
LCD.

7. Scan sidik jari haruslah bergantian dikarenakan dengan satu sidik jari memiliki
waktu delay membuka kunci pintu kurang lebih 10 sampai 15 detik.

8. Pada saat darurat dikarenakan terdeteksi asap pada node sensor udara, maka
perintah pembukaan kunci pintu akan muncul dan harus dilakukan.

3.2 Jadwal Penelitian


Berikut adalah jadwal penelitian yang akan dilaksanakan :

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Prepare
1
- Studi Literatur
Plan
2 - Melakukan
observasi
Design
- Melakukan
3
perancangan
sistem
Impementasi
- Melakukan
4
implementasi
sistem
Operate
- Melakukan
5
pengujian
sistem
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Optimaze
6 - Optimasi kerja
sistem

7 Membuat Laporan
dan kesimpulan
Tabel 3.5 Tabel jadwal penelitian
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ricarda B. Bouncken1, Andreas J. Reuschl, “Coworking-spaces: how a phenomenon


of the sharing economy builds a novel trend for the workplace and for
entrepreneurship”, J. cross mark, 26, April 2016.

[2] Helfa Rahmadyani, Hanson E. Kusuma, “Empat Kelompok Perilaku Boros Energi:
Penyusunan Hipotesis Menggunakan Grounded Theory”, Program Studi Magister
Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut
Teknologi Bandung, J.permukiman. 29, Okt 2019.

[3] Teddy Surya Gunawan, Intan Rahmithul Husna Yaldi, Mira Kartiwi, Hasmah Mansor,
“Performance Evaluation of Smart Home System using Internet of Things”
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE), Vol. 8, No. 1,
, pp. 400~411. Feb 2018.

[4] Bayu Kumoro Yakti, Ragiel Hadi Prayitno, Sugeng Santoso. “Desain Purwarupa dan
Konsep Pemanfaatan IoT pada Sistem Kamar Otomatis”. Cogito Smart Journal, Vol.
5, Des 2019.

[5] Sultan Humaid Sanad AL Yahyaei1, Indrani Palanisamy, " Implementing Smart
Home using Internet of Things" Department of Computing Middle East College,
Sultanate of Oman. International Journal of Engineering Research & Technology
(IJERT). 2018.

[6] Tri Suliswanto, “Rancang bangun sistem Kantor Pintar berbasis ‘Internet of Things’”.,
Fakultas Teknologi Industri., Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)., 2016.

[7] Himanshu Singh ,Vishal Pallagani, Vedant Khandelwal and Venkanna U. “IoT based
Smart Home Automation System using Sensor Node” 4th Int’l Conf. on Recent
Advances in Information Technology (RAIT), Dept. of Computer Science and
Engineering, DSPM-IIIT Naya Raipur, India, 2018.

[8] Sri Kusumadewi, “artificial intellegence (teknik dan aplikasinya)”, edisi


pertama.Yogyakarta., hal. 118. 2003.
[9] Bobby Y. Prawira, Vecky C. Poekoel, Feisy D. Kambey “Efisiensi Pencahayaan Ruangan
Perkuliahan dengan Logika Fuzzy”, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 7 No. 1
hal.33, 2018 .

[10] Modul III Intensitas Cahaya-Universitas Brawijaya [Online] Available:


<mansyla.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/MODUL-III.pdf> 2019.

Anda mungkin juga menyukai