Anda di halaman 1dari 18

MASYARAKAT MADANI

DAN KESEJAHTERAAN
UMAT
NAMA KELOMPOK : ANGGRAINI CANING TYAS
RIZAL WIDYA AGUSTA
RIZKI AMALIA
ABIDAH DWI PRATIWI

HARI : KAMIS

JAM : KE 5 – 6

RUANG : R1
PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI

Madani berasal dari unsur kata mim, dal, dan nun, yang
kemudian menjadi “tamaddana” yang bermakna to become
civilized, menjadi sopan, dan beradab.
Pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang
beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kata madani dalam filsafat Yunani dan filsafat Islam
dikenal dengan istilah Polis dan Madinah, yakni masyarakat
yang maju dan berperadaban. Seperti dalam Q.S. Saba’ ;15
MASYARAKAT MADANI DALAM SEJARAH

Ada dua masyarakat madani dalam sejarah, yaitu :


1. Mayarakat Saba’, yaitu masyarakat pada masa nabi Sulaiman. Di
dalam Al-Qur’an disebutkan dalam Surat Saba’ yang dikisahkan
masyarakat Saba’ mendiami negeri yang baik, subur dan indah.
Allah memerintahkan kepada masyarakat saba’ untuk bersyukur
kepada Allah yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka.
2. Masyarakat Madinah, setelah perjanjian Madinah antara
Rasulullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah
yang beragama Yahudi, Watsani dari kaum Aus dan Khazraj.
Perjanjian madinah berisi kesepakatan tiga unsur, yakni saling
tolong menolong, menciptakan kedamaian, mejadikan Al-Qur’an
sebagi konstitusi, mempercayai Rasulullah sebagai pemimpin dan
memberi kebebasan beragama maupun mejalankan ibadah sesuai
dengan ajaran yang dianutnya.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
1. Bertuhan : masyarakat beragama, mengakui adanya Tuhan,
dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landan kehidupan
sosial
2. Damai : saling menghormati satu sama lain secara adil
3. Tolong-menolong tanpa mencampuri urusan internal individu
lain yang dapat mengurangi kebebasannya.
4. Toleran : tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain dan
tidak merasa terganggu oleh aktifitas pihak lain.
5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial
6. Berperadaban tinggi : memiliki kecintaan pada ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan
untuk kemaslahatan hidup umat manusia.
7. Berakhlaq mulia
PERANAN UMAT ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI
Aktivitas untuk menyusun masyarakat madani :
1. Iqomatul masjid : aktifitas umat Islam dipusatkan di masjid
2. Ukhuwah islamiyah : menyusun tata persaudaraan menurut
ajaran Islam
3. Menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara serta
menjujung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam syariah Islam
sebagai bentuk nyata dari masyarakat madani.

Umat Islam adalah umat yang diberikan kelebihan oleh Allah


dari umat yang lain. Islam memberikan arahan yang signifikan
agar kehidupan manusia selamat dari segala bencana dan
azabnya, oleh karena itu tanggung jawab umat Islam sangat
berat dalam menciptakan kehidupan manusia yang damai dan
tenteram.
SISTEM EKONOMI ISLAM DAN
KESEJAHTERAAN UMAT
Yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam adalah sistem
ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi
pedoman kerjanya, yang dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran
Islam. Sistem ekonomi Islam tersebut bersumber dari Al Qur’an dan
Al Hadits yang dikembangkan oleh pemikiran manusia yang
memenuhi syarat dan ahli dalam bidangnya.
Jika Al Qur’an dan Al Hadist dipelajari dengan seksama, tampak
jelas bahwa Islam mengakui motif laba (profit) dalam kegiatan
ekonomi. Namun motif itu terikat atau dibatasi oleh syarat-syarat
moral, sosial dan temperance (pembatasan diri). Islam juga
mengajarkan manusia untuk mengamalkan sedekah. Q.S. Al-Nisa’ :
114
MANAJEMEN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH,
DAN WAQAF
 ZAKAT
 INFAQ
 SHODAQOH
 WAQAF
 ZAKAT

Menurut fiqih, zakat berati sejumlah harta tertentu yang


diwajibkan Allah SWT untuk diserahkan kepada yang berhak.
Seperti dalam Q.S. At – Taubah ; 103
ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA
ZAKAT
1. Fakir : orang yang memiliki usaha yang hanya menjamin setengah dari
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
2. Miskin : orang yang memiliki usaha yang menghasilkan lebih dari
setengah kebutuhan hidupnya.
3. Amil : orang yang mengumpulkan dan membagikan harta zakat
4. Mualaf : orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah yang
perlu bimbingan dan bantuan dana.
5. Hamba sahaya : budak
6. Gharim : orang yang mempunyai utang akibat usaha bangkrut yang
bukan karena maksiat dan ia tak sanggup membayarnya.
7. Sabilillah : orang yang menegakkan agama Allah SWT.
8. Ibnu sabil / musafir : orang yang kekurangan bekal dalam suatu
perjalanan yang baik.
 INFAQ

Infaq adalah harta yang dapat dikeluarkan sewaktu-


waktu dan tidak ada hisab.
 SHODAQOH

Shodaqoh / sedekah adalah sesuatu yang bisa berupa


harta, makanan, atau tenaga. Shodaqoh secara umum dapat
dikatakan sebagai bantuan.
 WAQAF

Waqaf yaitu menahan sesuatu benda yang kekal zatnya,


mungkin diambil manfaatnya guna diberikan jalan kebaikan.
Q.S. Al-Hajj : 77.
Pahala waqaf terus - menerus selama barang itu masih
digunakan. Seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut ini :
 Syarat berwaqaf :
1. Berhak berbuat kebaikan walaupun bukan Islam sekalipun.
2. Dengan kehendak sendiri, tidak sah jika dipaksa orang lain.

 Suatu yang diwaqafkan, yaitu :


1. Kekal zatnya, berarti diambil manfaatnya barang tidak rusak.
2. Kepunyaan yang mewaqafkan, walaupun musya’ (bercampur
dan tidak dpat dipisahkan dengan yang lain).
3. Tempat berwaqaf ( yang berhak menerima hasil waqaf itu ).
4. Lafal yang sesuai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai