Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN

PEMETAAN KADAR KEMASAMAN TANAH SAWAH


ALUVIAL BERBASIS WEB

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh


gelar Sarjana Terapan Teknik

Disusun oleh:
ADITYA SINDUNG FIRDAUS
NIM. 1741160063

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI


DIGITAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021

1
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
PROPOSAL SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Aditya Sindung Firdaus
NIM : 1741160063
Program Studi : Jaringan Telekomunikasi Digital
Dosen Pembimbing : 1. Farida Arinie, ST, MT
2.
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Pemetaan
Kadar Kemasaman Tanah Sawah Aluvial Berbasis
Web
Uraian Proposal Tugas Akhir :
Tingkat kemasaman tanah merupakan salah satu variabel yang penting,
sebab antara pH dan ketersediaan unsur hara saling berkaitan juga terdapat
beberapa hubungan antara pH dengan sifat-sifat tanah. Maka dari itu mengetahui
kadar kemasaman tanah juga menunjang dalam hal kesuburan tanah atau keadaan
tanah yang ideal untuk ditanami. Untuk mengetahui tingkat kemasaman tanah
diperlukan peta pengambilan sampel. Setelah mendapatkan peta kemasaman tanah
diperlukan adanya analisis penggunaan pupuk dan kapur untuk menstabilkan pH
tanahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran
kemasaman tanah sawah aluvial, sekaligus mengetahui tindakan apa yang akan
dilakukan untuk menstabilkan pH tanahnya. Untuk mekanisme pengambilan
sampel tanahnya dilakukan secara acak yaitu dilaksanakan dengan menentukan
titik-titik pengambilan sampel tanah secara acak akan tetapi menyebar rata
keseluruh bidang tanah yang diwakili sesuai koordinat yang telah ditentukan.
Maka dibuatlah pemetaan kadar kemasaman tanah sawah aluvial yang
berbasis Web, untuk mengetahui penyebarannya dan tingkat kemasamannya
menggunakan bantuan sensor yang terhubung ke internet . Sistem ini terdiri dari
sensor pH, sensor soil moisture , dan sensor konduktivitas yang terhubung dengan
mikrokontroler, untuk selanjutnya hasil pembacaan sensor akan ditransmisikan
menuju web dan dipetakan sesuai kadar kemasamannya. Data akan disimpan di
database dan ditampilkan di web.

Malang, 20 Januari 2021

Pembimbing I

Farida Arinie,ST, MT
NIP. 196704141993032002
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanah sawah berdasarkan asalnya dapat dibedakan atas sawah dari
endapan aluvial, sawah dari lahan kering, sawah dari rawa lebak, dan sawah dari
rawa pasang surut. Tanah sawah dari endapan aluvial diperkirakan mempunyai
luasan terbesar dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Dugaan ini didasarkan
pada kondisi bahwa endapan aluvial dapat dijumpai hampir di seluruh daerah di
Indonesia[1]. Endapan aluvial merupakan bahan endapan, hasil erosi ataupun
pelapukan dari daerah hulu sungai yang terendapkan di daerah hilir yang reliefnya
tergolong datar ataupun cekung melalui proses sedimentasi. Kesuburan tanah
bervariasi dari rendah ke tinggi, tekstur dari sedang ke kasar, dan kandungan
bahan organik dari rendah ke tinggi. PH tanah bervariasi dari asam ke netral ke
basa karena ini tergantung pada bahan awal.Tanah aluvial memiliki pH sangat
rendah, yaitu kurang dari 4, yang membuat budidaya sangat sulit.
Tingkat kemasaman tanah merupakan salah satu variabel yang penting,
sebab antara pH dan ketersediaan unsur hara saling berkaitan juga terdapat
beberapa hubungan antara pH dengan sifat-sifat tanah. Maka dari itu mengetahui
kadar kemasaman tanah juga menunjang dalam hal kesuburan tanah atau keadaan
tanah yang ideal untuk ditanami. Nilai pH yang netral akan mempengaruhi tingkat
penyerapan unsur hara oleh akar tanaman, karena pada pH netral tersebut
kebanyakan unsur hara mudah larut di dalam larutan tanah[2].
Menurut Triharto, dalam penelitiannya menerangkan bahwa kemasaman
tanah penting untuk diketahui. Pada tanah masam (nilai pH rendah), tanah
didominasi oleh ion Al, Fe. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat
dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), S (sulfur), sehingga tanaman tidak
dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam
tanahnya banyak[3]. Kualitas tanah pada lahan sawah aluvial merupakan salah
satu hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus. Maka dari itu petani harus
mengetahui variabel apa saja yang menunjang kesuburan tanah atau keadaan tanah
yang ideal untuk ditanami . Metode paling mudah adalah dengan melakukan
pengukuran pada pH. Kebanyakan para petani untuk menstabilkan pH tanah
biasanya menggunakan pupuk dan kapur. Sedangkan untuk evaluasi kesuburan
tanah dalam proses klasifikasi keadaan tanah pada umumnya masih dilakukan
secara manual melalui pengamatan visual.
Pemetaan kadar kemasaman tanah sawah aluvial yang digunakan
menanam suatu tanaman adalah hal yang penting untuk dimonitor. Tanaman tidak
akan tumbuh dan berproduksi dengan maksimal jika tanah dalam kondisi asam
maupun basa. Dengan mengetahui pH tanah, petani bisa menentukan skala pH
yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga kerugian
dapat diminimalisir [4].
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada saat ini , kita
bisa memetakan dan memonitoring kadar keasaman tanah , apakah sudah
memenuhi standart atau belum . Beberapa parameter yang akan diuji dalam
penelitian ini untuk menentukan kualitas tanah yang baik adalah pH tanah dan
kelembaban. Berdasarkan permasalahan diatas, dapat dirancang sebuah perangkat
“RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN PEMETAAN KADAR
KEMASAMAN TANAH SAWAH ALUVIAL BERBASIS WEB”. Dengan
adanya penelitian ini, diharapkan dapat mempermudah dalam proses monitoring
dan pengendalian kadar keasaman tanah sawah aluvial.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi sistem monitoring dan pemetaan pada alat
pendeteksi kadar keasaman tanah sawah aluvial berbasis website ini?
2. Bagaimana merancang komunikasi nirkabel antara perangkat
mikrokontroler dengan website?
3. Bagaimana sistem monitoring dan pemetaan pada alat ini bekerja
berdasarkan pembacaan sensor dari sampel yang telah diambil sesuai
koordinat yang telah ditentukan?
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Pengujian semua sensor dilakukan pada pagi, siang dan sore hari antara pukul
06.00 – 17.00 WIB
2. Data tersimpan dalam database
3. Sampel tanah yang diteliti adalah tanah sawah aluvial hasil endapan sungai

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Merancang implementasi sensor pH tanah , kelembaban tanah dan sensor
konduktivitas untuk monitoring dan memetakan kadar kemasaman tanah
sawah aluvial
2. Merancang sistem yang berintegrasi pada mikrokontroler agar bisa
terhubung ke website
3. Merancang website untuk memonitoring dan memetakan hasil dari
pembacaan sensor pada sampel tanah yang diambil

E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petani
untuk mengetahui kadar keasaman tanah sawah yang akan ditanami.
2. Diharapkan dapat membantu petani dalam pengambilan keputusan ketika
akan melakukan pengelolaan tanah sawahnya.
3. Diharapkan dapat mengurangi resiko gagal panen akibat faktor tanah yang
terlalu asam .

F. LUARAN PENELITIAN
Luaran penelitian yang diharapkan dari sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan sebuah alat monitoring dan pemetaan kadar kemasaman
tanah sawah aluvial yang akan ditanami.
2. Menghasilkan jurnal penelitian yang nantinya akan dipublikasikan oleh
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Penelitian dengan judul “DETEKSI KADAR KEASAMAN MEDIA TANAH
UNTUK PENANAMAN KEMBALI SECARA TELEMONITORING”, penelitian ini
membuat rancang bangun monitoring pH dan kelembaban pada tanah yang akan
ditanami kembali menggunakan mikrokontroler Arduino NodeMCU ESP8266.
Memonitor pH dan kelembaban pada 3 sample tanah yang diteliti dengan
pembacaan oleh sensor pH tanah dan Soil Moisture YL-69 guna penanaman
kembali pada tanaman cabai. Hasil pembacaan sensor yang terhubung dengan
Web server nanti akan ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel . Informasi nilai
sensor dikirim menuju website mengunakan internet[5].
Penelitian dengan judul “Pemetaan Kemasaman Tanah dan Analisis
Kebutuhan Kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie” , Pada penelitian ini
dilakukan pemetaan penyebaran kemasaman tanah di Kecamatan Keumala
sekaligus mengetahui kebutuhan kapur di lahan pertanian. Penelitian ini
menggunakan metode grid yaitu dengan pengambilan sampel tanah pada luas 1
km2 per titik sampel dengan menggunakan bor tanah dan menggunakan GPS
untuk menentukan titik koordinat sampel tanah yang akan diambil. Hasil analisis
pH tanah di Kecamatan Keumala terdiri atas tiga kategori yaitu agak masam
dengan pH berkisar (5,6-6,5), netral dengan pH berkisar (6,6-7,5), dan agak
alkalis dengan pH berkisar (7,6-8,5)[6].
Penelitian dengan judul “KARAKTERISTIK TANAH SAWAH DARI
ENDAPAN ALUVIAL DAN PENGELOLAANNYA” , Pada penelitian ini bertujuan
melakukan pengamatan pada tanah sawah aluvial dan cara pengeloalnnya.
Berdasarkan pengamatan pada susunan mineral pasir, mineral liat, dan sifat
kimianya, tanah sawah di daerah aluvial tergolong pada tanah yang sangat
potensial untuk tanaman padi. Tidak terlihat adanya kekurangan unsur hara makro
primer (P dan K) maupun sekunder (Ca dan Mg) yang mencolok. Kemasaman
tanah dan kekurangan unsur hara makro dapat diatasi dengan pemupukan.
Pemupukan berimbang yang didasarkan pada uji tanah merupakan cara terbaik
mengelola tanah
sawah aluvial. Untuk daerah yang sudah mempunyai peta status hara P dan K
pada skala 1:50.000, rekomendasi pemupukan hara makro primer dapat mengacu
pada peta tersebut, sedangkan untuk daerah yang belum dipetakan harus dilakukan
analisis uji tanah[7].
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini menjelaskan tentang metode penelitian yang
bertujuan untuk merancang sebuah alat dan pengembangan. Sehingga,
metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan
Pengembangan atau dikenal dengan istilah Research and Development
(R&D). Metode Research and Development (R&D) merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut atau dapat juga diartikan sebagai
suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada.

3.2 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan tahap – tahap
dalam penelitian yang nantinya akan disusun dengan maksud agar
penelitian tersebut dilakukan secara terperinci dimana akan ditampilkan
seperti pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Penelitian
Pada Gambar 3.1 menunjukkan tahapan atau alur rancangan
penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem ini, yaitu
sebagi berikut.

1. Tahap pertama, identifikasi masalah dan studi literatur yaitu


memahami permasalahan sehingga dapat menentukan solusi yang
tepat.
2. Tahap kedua, analisis kebutuhan sistem yaitu berupa tahapan untuk
mempelajari segala alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan sistem seperti karakteristik komponen, kebutuhan
komponen.
3. Tahap ketiga, perancangan sistem yaitu proses pembuatan
rancangan kerja dari sistem yang akan dibuat.
4. Tahap keempat, implementasi sistem yaitu yaitu tahapan dalam
pembuatan sistem sesuai dengan rancangan sistem yang telah
dibuat
5. Tahap kelima, pengujian sistem merupakan tahap saat sistem akan
dilakukan pengujian sistem apakah berjalan sesuai dengan yang
dirancang sebelumnya. Jika sistem yang berjalan namun tidak
sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan
kembali ke tahap ketiga yaitu perancangan sistem. Apabila sistem
sesuai dengan perancangan sistem maka dapat menuju tahap
selanjutnya.
6. Tahap keenam, pengambilan data yaitu tahap proses pengambilan
data pada objek yang dilakukan saat sistem bekerja.
7. Tahap ketujuh, tahap analisis dan penulisan laporan adalah tahapan
yang menganalisa sistem kerja diantaranya program berjalan sesuai
yang direncanakan, mulai dari deteksi sensor hingga pengiriman
data ke web dan sistem lainnya kemudian jika sistem telah sesuai
dengan perencanaan maka dapat ditarik kesimpulan.

3.3 Penyiapan Alat dan Bahan


Perangkat dalam penelitian ini membutuhkan beberapa alat dan
bahan yang akan digunakan, berikut ini adalah daftar alat dan bahan yang
akan digunakan :
Tabel 3.1 Alat Penelitian
No Nama Alat Keterangan
1 Mikrokontroller Penyambung jaaringan internet dan pengendali
ESP 8266 pada semua server
2 Soil Moisture YL- Mendeteksi nilai kelembaban pada sample tanah
69 yang di uji
3 Sensor pH Tanah Mendeteksi kadar keasaman pada sample tanah
yang di uji
4 Sensor Mendeteksi kadar logam pada sampel tanah
konduktivitas yang di uji
5 Access Point Sebagai penghubung antara mikrokontroler
dengan internet
6 Laptop/Smarth Sebagai penampil hasil monitoring dan
Phone pemetaan berbasis web
Berikut adalah perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sisem ini:
Tabel 3.2 Bahan Penelitian
No Nama Bahan Keterangan
1 XAMPP Penyimpanan data pada cloud
2 Arduino IDE Membuat coding pada mikrokontroler
3 Notepad++ Membuat coding tampilan web

3.4 Perancangan Sistem


Blok diagram yang digunakan dalam perancangan alat kontrol dan
monitoring kadara keasaman tanah ini ditunjukkan pada gambar 3.2
dimana terdiri dari sensor pH tanah , sensor konduktivitas , Soil Moisture
YL-69 , dan Mikrokontroller ESP 8266.

Gambar 3.2 Blok Diagram sistem


Berikut fungsi dan penjelasan dari masing-masing komponen yang
digunakan yaitu :
1. Sensor pH tanah berfungsi sebagai pendeteksi kadar keasaman
tanah, apakah sample tanah yang sedang diteliti memiliki pH yang
rendah atau memiliki pH yang tinggi dan data tersebut akan dikirim
ke website melalui XAMPP yang diolah oleh mikrokontroler .
2. Sensor Soil Moisture YL-69 berfungsi sebagai pendeteksi tingkat
kelembaban pada tanah yang sedang di uji , data tersebut akan
dikirim ke website melalui XAMPP yang diolah oleh
mikrokontroler.
3. Sensor konduktivitas berfungsi untuk mendeteksi kandungan
logam yang ada atau terkandung dalam sampel tanah yang
diambil , data tersebut akan dikirim ke website melalui XAMPP
yang diolah oleh mikrokontroler.
4. Mikrokontroler ESP8266 yang berfungsi sebagai pusat pengendali
dari semua sistem pada alat kontrol dan monitoring kadar
keasaman tanah tersebut.
5. Komputer/laptop berfungsi untuk memonitoring dan memetakan
hasil pembacaan sensor melalui website yang telah dibuat.
3.5 Penentuan Prosedur dan Parameter
3.5.1 Penentuan Prosedur
Adapun penentuan prosedur dan parameter yang digunakan pada
penelitian untuk judul “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING
DAN PEMETAAN KADAR KEMASAMAN TANAH SAWAH
ALUVIAL BERBASIS WEB” ditunjukkan pada gambar 3.3 sebagai
berikut :
Gambar 3.3 Diagram alir sistem

Diagram alir diatas untuk perencanaan sistem keseluruhan yang akan


dijelaskan sebagai berikut :
1. Cara kerja alat dimulai dari memonitor pH, kadar logam dan
kelembaban tanah yag terhubung ke mikrokontroler
2. Menginputkan nilai referensi yang ingin digunakan
3. Sensor Soil Moisture YL-69 digunakan untuk mendeteksi
kelembaban pada sampel tanah sawah aluvial yang telah diambil.
4. Sensor pH tanah akan mendeteksi kadar keasaman pada sampel
tanah sawah aluvial yang akan diambil .
5. Sensor konduktivitas akan mendeteksi kandungan logam yang
terkandung didalam sampel tanah sawah aluvial yang diambil.
6. Selanjutnya hasil pembacaan sensor akan diolah oleh mikrokontroler
lalu ditampilkan di website yang telah dibuat dengan memetakan
atau mengelompokkan sampel tanah sawah aluvial berdasarkan
kadar kemasamannya.

3.5.2 Parameter
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Keakurasian sensor mendeteksi pH tanah, kadar logam dalam
tanah dan kelembaban tanah yang di uji.
2. Kualitas pengiriman informasi ESP-8266 ke website yang telah
dibuat.
3. Kestabilan sistem dalam memonitoring dan memetakan kadar
kemasaman tanah sawah aluvial.

3.5.3 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan mengandung jenis-jenis kegiatan yang
direncanakan beserta waktu kegiatan dalam satuan bulan (mulai dari
persiapan, pengumpulan data perancangan sistem hardware dan
software, uji coba sistem, penyusunan laporan) yang akan dilakukan
mulai pada bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Juni 2021.

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan


Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke
Kegiatan
-1 -2 -3 -4 -5
Persiapan
Pengumpulan Data
Perancangan
Sistem Hardware
dan Software
Uji coba sistem
Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA

[1] B.H. Prasetyo dan D. Setyorini (2008) , “KARAKTERISTIK TANAH


SAWAH DARI ENDAPAN ALUVIAL DAN PENGELOLAANNYA”, Balai
Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor
[2] Hardjowigeno, S.(2007). Ilmu Tanah. Penerbit Pusaka Utama, Jakarta.
[3] Muhammad, I. (2017). “Monitoring Kelembaban Tanah Berbasis Web
Menggunakan Soil Moisture Sensor SSN0114 Terhadap Ketersediaaan
Air”. Diploma thesis Universitas Andalas.
[4] Hutagaol. 2006. Survei Pemetaan Kemasaman Tanah di Desa Pintu Air
Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Skripsi. Fakultas Ilmu
Tanah Universitas Sumatera Utara Medan,Medan.
[5] Wardah R. Z. (2019) “DETEKSI KADAR KEASAMAN MEDIA TANAH
UNTUK PENANAMAN KEMBALI SECARA TELEMONITORING”
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital , Politeknik Negeri
Malang
[6] Yaakub S.& Meilano R. (2019) , “Potensi Sensor Kelembaban Tanah
YL- 69 Sebagai Pemonitor Tingkat Kelembaban Media Tanam
Palawija”,
Jambi ,Teknik Elektronika, Politeknik Jambi
[7] Fahmi A. N. (2018), “RANCANG BANGUN SITEM KONTROL DAN
MONITORING TANAMAN CABAI RAWIT BERBASIS WEB DENGAN
MENGGUNAKAN INTERNET OF THINGS” Institut Teknologi
Nasional, Malang, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai