Dosen Pembimbing:
Ir. Rika Rokhana, MT
NIP. 19690905 199802 2 001
2.
2.
Firman Arifin, ST, MT
NIP : 19740925 200112 1 002
3.
3.
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Elektronika
ABSTRAK
Tanaman cabai sudah dikenal oleh masyarakat indonesia sejak
zaman dahulu dan seakan menjadi kebutuhan pokok setiap keluarga
sehingga permintaannya pun ada setiap hari. Secara umum tanaman
cabai dapat ditanam di areal sawah maupun tegal, di dataran tinggi
maupun rendah. Namun demikian, ada beberapa persyaratan yang
diperlukan agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik seperti
ketinggian tempat, iklim, air, tanah, dan kelembaban. Kelembaban dapat
berupa kelembaban pada udara maupun kelembaban tanah.
Modifikasi iklim mikro di sekitar tanaman cabai merupakan
suatu usaha agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan
tanah merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan
keadaan lingkungan optimal bagi tanaman. Kelembaban tanah dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai baik berupa
pertumbuhan daun, tinggi, dan lebar batang cabai. Pengaruh
kelembaban tanah ini dapat kita analisa dengan menggunakan prinsip
pengolahan citra dimana kamera sebagai alat untuk mengembil inputan.
Threshold citra merupakan proses memisahkan objek objek
dari citra ke dalam bagian bagian, sehingga informasi yang ada pada
citra dapat dengan mudah dibaca. Informasi yang ada dalam citra
tersebut membagi citra ke dalam daerah daerah terpisah dimana setiap
daerah adalah homogen dan mengacu pada sebuah kriteria keseragaman
yang jelas. Threshold yang dilakukan pada citra harus tepat agar
informasi yang terkandung di dalamnya dapat diterjemahkan dengan
baik.
Kelembaban tanah yang sesuai dengan karakteristik tanaman
cabai sekitar 50%-60%. Semakin rendah kelembaban tanahnya maka
pertumbuhan tanaman cabai tidak akan maksimal (mengalami
kekerdilan) dan semakin tinggi kadar kelembaban tanahnya maka
tanaman cabai akan layu.
ii
ABSTRACT
Pepper plants have been recognized by Indonesian society since
ancient times and it was as a basic need of every family so that the
demand was there every day. In general, hot pepper plants may be
planted in paddy fields and dry areas at high and low plains. However,
there are several requirements needed for chili plants can grow well,
such as altitude, climate, water, soil and moisture. Humidity can be
humidity in the air and soil moisture. Too high a level of soil moisture
will affect the growth of pepper, as well as too low when the moisture
of the soil.
Modification of the microclimate around the pepper plant is a
business for the cultivated plants can grow and develop properly. Air
and soil moisture, air temperature and soil micro-climate is a component
that greatly affect plant growth, and each relates to realize optimal
environmental conditions for plants. Soil moisture can influence the
growth of pepper plants in the form of leaf growth, height, and width of
stem chili. Effect of soil moisture is to our analysis using the principles
in which the camera image processing as a tool for mengembil imputan.
Threshold is the process of separating the object - the object of
the image to the part - the part, so that the information contained in the
image can be easily read. The information contained in the image
divides the image into the area - a separate area where each region is
homogeneous and refers to a clear uniformity of criteria. Threshold is
performed on the image to be right for the information contained in it
can be translated properly.
Soil moisture in accordance with the characteristics of chilli
plants about 50% -60%. The lower the humidity of the soil so plant
growth will not be maximized peppers (experiencing dwarfism) and the
higher levels of soil moisture so plants will wilt chili.
Keywords: Chili camera humidity, processing image, Threshold
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyusun proyek akhir yang
berjudul :
ANALISA PENGARUH KELEMBABAN TANAH TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ANALYSIS OF VARIANCE
Pembuatan dan penyusunan proyek akhir ini diajukan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma-4 (D4) dan
memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan (SST) di jurusan Elektronika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
Penulis berusaha secara optimal dengan segala pengetahuan dan
informasi yang didapatkan dalam menyusun laporan proyek akhir ini.
Namun, penulis menyadari berbagai keterbatasannya, karena itu penulis
memohon maaf atas keterbatasan materi laporan proyek akhir ini.
Penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan laporan proyek akhir ini.
Demikian besar harapan penulis agar laporan proyek akhir ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya para petani cabai di seluruh
Indonesia.
Surabaya, 27 Juli 2011
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................
ABSTRAK ............................................................................
ABSTRACT ..........................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................
DAFTAR ISI .........................................................................
DAFTAR GAMBAR .............................................................
DAFTAR TABEL .................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
x
xii
1
2
2
2
2
3
4
5
5
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
12
13
14
17
vi
18
19
19
20
20
25
25
28
29
29
30
31
34
35
36
36
39
39
40
41
41
42
44
46
46
49
50
52
52
53
55
56
59
59
62
63
64
vii
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
64
64
65
68
72
74
77
79
83
86
86
92
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Gambar 2.18
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Gambar 2.21
Gambar 2.22
Gambar 2.23
Gambar 2.24
Gambar 2.25
Gambar 2.26
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Gambar 3.11
6
11
12
13
14
15
15
15
17
19
20
22
24
29
30
31
31
32
32
32
33
33
34
34
35
35
40
42
43
44
44
45
47
48
49
49
50
51
52
52
53
53
55
56
61
62
65
65
69
77
77
78
78
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Skala keabuan........................................................ 10
Daftar Operator Aritmatika ........................................ 37
xii
93
95
95
97
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Mendengar kata cabai akan terlintas pada benak kita suatu rasa
yang pedas. Walaupun rasanya pedas, banyak orang yang menyukai
cabai karena dipercaya sebagai obat penambah nafsu makan dan banyak
manfaat lainnya. Banyaknya kandungan zat gizi menjadikan
kehadirannya di pasaran berawal dari pembudidayaannya. Untuk itu
orang yang terlibat langsung pada pembudidayaannya perlu mengetahui
cara budi daya cabai yang tepat serta faktor faktor apa saja yang
menunjang pertumbuhannya. Akibat banyaknya akan kebutuhan cabai
maka mengakibatkan walaupun harganya mahal, tetap saja cabai banyak
dibeli. Kenaikan permintaan pasar menarik para investor untuk
menanamkan modalnya pada pembudidayaan tanaman cabai ini. Tidak
semua investor dapat mengontrol perkembangan dari pertumbuhan
cabai yang mereka budidayakan dikarenakan faktor jarak dan kesibukan
sehingga diperlukan adanya alat yang bisa mengontrol dan mengawasi
pertumbuhan cabai tersebut karena tidak semua investor yang
menanamkan modalnya percaya seratus persen pada orang yang mereka
percayai sebagai pelaku usaha yang membudidayakan tanaman cabai
tersebut.
Pengawasan dan pengontrolan pertumbuhan tanaman cabai
antara investor sebagai penanam modal dan pelaku usaha
pembudidayaan dilakukan dengan menggunakan komunikasi via
internet. Penggunaan komunikasi secara internet dimaksudkan agar
penyampaian data dapat dilakukan secara cepat antara komputer
investor dimana sebagai client dengan komputer pembudidaya dimana
sebagai server. Pengontrolan kelembaban dapat dilakukan dengan
mengirinkam perintah kepada mikrokontroler dan mikrokontroler akan
mengaktifkan aktuator.
Disamping adanya alat untuk mengontrol dan mengawasi
pertumbuhan tanaman cabai diperlukan juga alat yang dapat
menganalisa pengaruh kelembaban tanah terhadap tanaman cabai
mengingat bahwa kelembaban tanah merupakan faktor yang penting
dalam perkembangan pertumbuhan tanaman cabai. Mengingat bahwa
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.5 METODOLOGI
a. Studi Literatur
Studi literatur ini bertujuan untuk memperoleh teori-teori
penunjang yang melandasi pemecahan masalah dilapangan, baik itu
bersumber dari hasil wawancara, penelitian, buku, website, ataupun
jurnal ilmiah.
b. Pembuatan Perangkat Keras
Pembuatan perangkat keras (hardware) meliputi pembuatan
prototipe lahan sawah seluas 60 cm x 60 cm x 20 cm, pembuatan motor
untuk menggerakkan kamera, linetracer mikro, dan lintasan untuk
pergerakan linetracer.
c. Pembuatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat perancangan
perangkat lunak dengan membuat algoritma program yang mengatur
bagaimana jalannya program yang digunakan untuk memproses gambar
yang diambil oleh kamera serta pengolahan data deskripsi.
d. Pengujian Sistem dan Integrasi
Dilakukan pengujian perangkat keras dengan beberapa parameter
pengujian setelah diintegrasikan dengan HMI perihal kecepatan,
ketepatan, manajemen memori, dan penyampaian informasi sistem.
Pengujian dilakukan dengan running test pada setiap sistem.
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Tanaman Cabai
Cabai atau lombok (Capsicum annum) termasuk suku
Solanaceae dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran
rendah ataupun di dataran tinggi. Cabai merupakan tanaman perdu dari
famili terung-terungan (solanaceae). Tanaman cabai banyak
mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang
rasanya pedas dan memberikan kehangatan panas bila kita gunakan
untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Kita sering melihat para ibu
rumah tangga yang menanam cabai sebagai selingan yang
menguntungkan[1].
2.1.1 Karakteristik Tanaman Cabai
Cabai merupakan tanaman hortikultura sayur sayuran buah
semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan oleh seluruh lapisan
masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Pada
umumnya tanaman cabai merah dapat ditanam di daerah dataran tinggi
maupun di dataran rendah, yaitu lebih dari 200 m di atas permukaan
laut[1].
2.1.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus,
gembur dan sarang serta tidak tergenang air ; pH tanah yang ideal
sekitar 5 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada
akhir musim hujan (Maret April). Untuk memperoleh harga cabai
yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada
bulan Desember, walaupun ada resiko kegagalan. Usahakan dibuat
saluran drainase yang baik.
Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai
pegunungan (dataran tinggi) dengan temperatur yang baik untuk
tanaman cabai adalah 240 - 270 C, dan untuk pembentukan buah pada
kisaran 160 - 230 C. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai daya
penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Kisaran temperatur
optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman paprika
5
........... (2-
1)
0
fB (i,j)
f (i,j)
= Citra Biner
T
= Nilai ambang yang dispesifikasikan
Dengan operasi pengambangan tersebut , obyek dibuat berwarna gelap
(1 atau hitam ) sedangkan latar belakang berwarna terang (0, putih )[6].
2.3.3 GrayScale
Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing
adalah mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale, hal ini
digunakan untuk menyederhanakan model citra. Seperti dijelaskan
didepan, citra berwarna terdiri 3 layer matrik yaitu R-layer,G-layer,Blayer. Sehingga untuk melakukan proses selanjutnya tetap diperhatikan
tiga layer diatas. Bila setiap perhitungan dilakukan menggunakan 3
layer,berarti dilakukan tiga perhitungan yang sama, sehingga konsep itu
diubah dengan menggunakan 3 layer menjadi 1 layer matrik grayscale
dan hasilnya adalah citra grayscale. Dalam citra ini tidak lagi warna,
yang ada adalah derajat keabuan[6].
10
.............(2-
2)
3
Keterangan:
S = wilai warna grayscale
r = warna merah
g = warna hijau
b = warna biru
Berikut ini adalah blok diagram untuk mengubah citra dari citra
warna menjadi citra grayscale.
11
...............(2-3)
2.3.6 Warna
Warna sinar yang direspon oleh mata adalah sinar tampak
(visible spectrum) dengan panjang gelombang berkisar antara 400 (biru)
sampai 700 nm (merah).
14
............. (2-
7)
Sehingga apabila nilai dari B diturunkan akan menyebabkan warna
bergeser menjadi kekuningan.
Pada proses penjumlahan warna, warna yang dideskripsikan
dengan RGB adalah pemetaan yang mengacu pada panjang gelombang
dari RGB. Pemetaan tersebut menghasilkan nuansa warna sekitar 16
juta (2563=16.777.216) yaitu 256 (8 bit) untuk masing-masing R, G,
dan B.
Masing-masing R, G, dan B didiskritkan dalam skala 256,
sehingga RGB akan memiliki indeks antara 0 sampai 255. penjumlahan
warna RGB ini adalah:
...........
(2-
8)
Keterangan:
C1 = Nilai RGB warna 1
C2 = Nilai RGB warna 2
Penjumlahan ini menghasilkan nilai RGB yang tidak bulat,
sehingga kita harus membulatkannya nilainya, yaitu dengan metode
bulat keatas atau kebawah. Misalkan dua warna yaitu hitam (0, 0, 0) kita
jumlahkan dengan warna putih (255, 255, 255) akan menghasilkan
warna abu-abu antara warna hitam dan putih (127, 127, 127). Hasil
akhir dibulatkan kebawah. Contoh lain misalnya ingin menjumlahkan
warna merah (255, 0, 0) dengan warna hijau (0, 255, 0) maka akan
menghasilkan warna kuning (127, 127, 0).
Dalam sebuah citra monochrome, sebuah pixel diwakili oleh 1
bit data yang berisikan data tentang derajat keabuan yang dimiliki pixel
16
tersebut. Data akan berisi 1 bila pixel tersebut berwarna putih dan data
akan berisi nilai 0 bila pixel tersebut berwarna hitam.
Citra yang memiliki 16 derajat keabuan (mulai dari 0 yang
mewakili warna hitam sampai dengan 15 yang mewakili warna putih)
direpresentasikan oleh 4 bit data, sedangkan citra dengan 256 derajat
keabuan (nilai dari 0 yang mewakili warna hitam sampai dengan 255
yang mewakili warna putih) direpresentasikan oleh 8 bit data.
Dalam citra berwarna, jumlah warna bisa beragam mulai dari 16,
256, 65536 atau 16 juta warna, yang masing-masing direpresentasikan
oleh 4, 8, 16, atau 24 bit data untuk setiap pixelnya. Warna yang ada
terdiri dari 3 komponen utama yaitu nilai merah (red), nilai hijau
(green), dan nilai biru (blue). Paduan ketiga komponen utama
pembentuk warna ini dikenal sebagai RGB color[6].
2.4 Internet
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer
sekitar tahun 1960. Jaringan komputer adalah beberapa komputer
terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi,
misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini
berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data
dengan pengguna komputer lainnya.
Dengan begitu tersedianya beragam informasi di Internet,
seringkali pengguna ingin mengcopy file tersebut. Sebagai contoh, bila
ditemukan file atau program yang menarik dan berhubungan dengan
masalah yang dihadapi, untuk itu biasanya dilakukan modifikasi pada
program tersebut sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tidak mungkin
dilakukan modifikasi file tersebut pada remote login.
17
19
20
<%
Script ASP
%>
Tag html
Contoh penulisan VBScript
Tag html
<script language=VBScript)
Script VBScript
</script>
Tag html
21
Variabel
Untuk mendeklarasikan variable, kita menggunakan statemen
DIM seperti dibawah ini;
Dim nama_variabel, contohnya :
Dim ilkom
Dim raihan
Setelah melakukan deklarasi barulah kita mengisikan sebuah
nilai pada variable tersebut. Untuk mengisinya kita gunakan operator
penugasan (assignment operator) seperti :
ilkom = 15
raihan = nasyedman
dari variable diatas maka variable stmik akan menyimpan nilai numeric
15 dan variable raihan akan menyimpan string nasyedman.
Ada beberapa petunjuk pemberian nama Variabel diantaranya,
harus dimulai dengan suatu karakter alpabetik, tidak dapat mengandung
titik atau karrakter untuk deklarasi tipe, harus unik dengan jangkauan
yang samaa (lihat yang dibawah ini untuk catatan tentang jangkauan,
harus berupa 255 karakter atau kurang[13].
Contoh dalam pendeklarasian suatu variable dalam sebuah
program pendek looping , seperti :
<% dim HP HP = Samsung If HP = Nokia Then %>
HP kita sama donk..
<% Else %> HP kita lain ya <% End If %>
Hasil : HP kita lain ya
String
Digunakan untuk menyimpan data berupa teks, karakter, maupun
kumpulan karakter, penulisannya diapit dengan tanda kutip (),
contohnya adalah ;
<html>
<head>
<title>Fungsi STRING </title>
</head>
<body>
<script language="vbscript">
data1= "bandung lautan artis"
23
24
25
3.
4.
............ (2-9)
....
............ (2-10)
Keterangan:
X = data variabel X
Y = data variabel Y
Beberapa metode statistika multivariate seperti : MANOVA, dan
discriminant analysis seringkali mensyaratkan terpenuhinya asumsi
distribusi multinormal. Asumsi ini diperlukan karena di dalam
MANOVA dan discriminant analysis dilakukan pengujian dengan
menggunakan statistik uji Wilk. Kesimpulan yang diambil berdasarkan
statistik ini dikatakan sahih (valid), jika syarat distribusi multinormal
dipenuhi.
Variabel Xi , X 2 ,...,X p dikatakan berditribusi normal multivariate
dengan parameter dan jika mempunyai probability density function :
26
f (X i, X
,..., X
1
(2 )
p / 2
Xi , X 2 ,...,X p berdistribusi
Jika
p /2
1
( X )'
2
(X )
...........(2-11)
normal
multivariate
maka
............ (2-12)
Tahapan dari pembuatan q-q plot ini adalah sebagai berikut (Johnson,
1990).
1. Mulai
2. Tentukan nilai vektor rata-rata : X
3. Tentukan nilai matriks varians-kovarians : S
4. Tentukan nilai jarak Mahalanobis setiap titik pengamatan dengan
vektor rata-ratanya d i2 X i X )' S 1 ( X i X , i 1,..., n
d i2 X
X )' S
(X
X , i 1 ,..., n .
qi
f (
) d 2 p i
2
8. Buat scatter-plot d (i ) dengan q i
d i2 2p,0.50
10. Selesai
Implementasi pembuatan q-q plot dari nilai
d i2 X i X )' S
( X i X , i 1 ,..., n
Keterangan:
N = banyaknya sampel data
X i = data ke i
27
............ (2-13)
1
1 n n 3 dan
............ (2-14)
b2, p
g ii2
g
2 ij
n i 1
n i1 j 1
Jika X i , X 2 ,..., X p dikatakan berditribusi normal multivariate maka :
b1, p
z1
( p 1)(n 1)(n 3)
b1, p berditribusi
6( n 1)( p 1) 6
z2
2p ( p 1)( p 2) / 6
dan
a.
RGB
Ukuran dari kedalaman warna yang dihasilkan umumnya
dinyatakan dalam berapa kemungkinan nilai yang terbentuk dari satu
pixel. Secara umum dapat juga dinyatakan dalam berapa bit yang
digunakan untuk merepresentasikan suatu pixel.
b. Pixel
Menyatakan ukuran ketelitian gambar yang dihasilkan, yang
diwakili oleh jumlah penggunaan pixel dalam ukuran x dan y. Misalkan
320 x 240, 640 x 480 atau 380 k pixel, 1,2 M pixel dan sebagainya.
2.8 ATMEGA 16
Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC dimana set
instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode
pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa
pemrograman masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly.
Untuk mempermudah dalam pemrograman para desainer komputer
kemudian mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang
mudah dipahami manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada
menjadi semakin komplek dan membutuhkan lebih banyak memori.
Dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya menjadi semakin lama.
Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi
berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock.
Berbeda dengan mikrokontroler MCS-51 yang instruksinya bervariasi
antara 8 bit sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus
mesin, dimana 1 siklus mesin membutuhkan 12 periode clock[9].
29
30
32
33
36
2.10.3 Operator
Operator adalah simbol yang digunakan dalam program untuk
melakukan suatu operasi. Dalam Visual Basic terdapat tiga jenis
operator utama, yaitu operator untuk operasi pembagian, operator untuk
operasi perbandingan dan operator untuk operasi logika.
Operator untuk Operasi Aritmatika
Operasi aritmatika adalah operator yang digunakan dalam operasi
matematika. Operasi aritmetika meliputi operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan operasi pembagian, pembagian integer,
modulus (sisa pembagian) dan pemangkatan. Operator yang digunkan
dalam operasi aritmetika sebagai berikut.
OR atau ||
NOT
Tabel 2.3 Operator pembanding
Struktur kontrol
Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah
dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur
(mengontrol) jalannya program.
Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan digunakan untuk memutuskan kode
program mana yang akan dikerjakan berdasarkan suatu kondisi.
Bentuk struktur kontrol keputusan yaitu :
a. Struktur IF ... THEN
Sintaxnya :
IF<kondisi>THEN<kode program>
Bila <kondisi bernilai True maka <kode program>
akan dikerjakan
IF<kondisi>THEN
<blok kode program 1>
ELSE
<blok kode program 2>
END IF
program1> akan
dikerjakan, tapi bila <kondisi>bernilai False maka<blok kode
program 2> yang akan dikerjakan.
2.
a. Struktur FOR...NEXT :
Sintaxnya :
FOR<pencacah>=<awal>TO<akhir>STEP<langkah>
NEXT<pencacah
<pencacah>adalah variable (tipe integer) yang gunakan
untuk menyimpan angka pengulangan
<awal> adalah awal dari <pencacah>
<akhir>adalah nilai akhir dari <pencacah>
<langkah>adalah perubahan nilai <pencacah> setiap
pengulangan. Sifatnya optional (boleh ditulis ataupun
tidak). Bila tidak ditulis maka nilai <langkah> adalah 1.
39
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pembahasan materi dalam bab ini diarahkan pada langkah
langkah perencanaan perangkat keras dan lunak secara keseluruhan
yang merupakan pokok bahasan utama proyek akhir. Pada penyusunan
proyek akhir ini secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Perancangan dan pembuatan sistem komunikasi dan perangkat
keras.
Pembuatan perangkat keras (hardware) meliputi pembuatan
prototipe lahan sawah dengan 60 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 20 cm.
Untuk pembuatan prototipe sawah dan mekanik untuk pergerakan
kamera dibutuhkan spesifikasi sebagai berikut :
Bahan:
- Besi aluminium untuk kerangka dan penyangga kamera
- Motor untuk menggerakkan kamera
- Pot tanaman
- Tanah
2. Perancangan dan pembuatan perangkat lunak yang meliputi pengo
lahan citra, PHP, dan SPSS.
3. Perancangan dan pembuatan perangkat keras (mekanik) berupa
minimum sistem dan driver kamera.
Spesifikasi komputer yang dibutuhkan sistem ini tidak terlalu
mahal dan tidak harus terbaru, yang penting mempunyai slot PCI dan
bisa digunakan untuk koneksi serial. Sementara spesifikasi minimal
yang pernah saya gunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi komputer
No
Deskripsi
Spesifikasi
1.
CPU
2.
RAM
3.
Graphic card
4.
Sistem Operasi
40
44
45
46
47
Menentukan nilai y
End
Gambar 3.8 Flowchart konversi RGB
49
51
Sub Grayscale()
Dim R As Integer
Dim B As Integer
Dim w As Integer
Dim y As Integer
Dim x As Integer
For y= 0 To 319
For y= 0 To 319
R = vIn(x, y).R
G = vIn(x, y).G
B = vIn(x, y).B
w = (R + G + B) / 3
If w > 255 Then w = 255
vGray(x, y).R = w
vGray(x, y).G = w
vGray(x, y).B = w
Next
Next
End Sub
Gambar 3.12 Subrutin grayscale
Dari program diatas dijelaskan x dan y adalah besar ukuran pixel
dan R, G dan B masing masing matriks yang kemudian dari ketiganya
dijumlahkan dan dibagi 3.
...
................ (3-1)
Dimana:
S = nilai derajat keabuan (grayscale)
r = Nilai warna merah
g = Nilai warna hijau
b = Nilai warna biru
3.6.3 Pemisahan Background Objek
Sebelum dilakukan proses deteksi daun, maka terlebih dahulu
dilakukan pemisahan antara background dengan objek. Yaitu dengan
melakukan pengurangan antara background yang telah di gray dengan
objek yang telah di gray.
............................. (3-2)
53
4
5
Keterangan:
1. Gambar tanaman cabai yang akan diproses.
2. Hasil gambar tanaman cabai yang telah diproses.
3. Load gambar : Untuk menampilkan gambar KWH Meter yang
akan diproses.
4. Threshold : Untuk memisahkan gambar tanaman dengan
lingkungan sekitarnya.
5. Menu threshold data
Ambil data : Untuk mengambil data dari nilai R, G, B
gambar tanaman cabai.
Hapus data : Untuk menghapus data dari nilai R, G, B
gambar tanaman cabai.
Max : Nilai maksimum dari nilai R, G, B dari gambar
yang telah terdeteksi
Min : Nilai minimum dari nilai R, G, B dari gambar
yang telah terdeteksi
6. Menu pixel gambar
Pixel tinggi : Besarnya pixel dari gambar yang diukur
sejajar sumbu Y
Pixel lebar : Besarnya pixel dari gambar yang diukur
sejajar sumbu X
7. Menu ukuran tanaman
Tinggi : Besarnya tinggi tanaman yang telah diproses
dalam satuan sentimmeter.
Lebar : Besarnya lebar tanaman yang telah diproses
dalam satuan sentimmeter.
55
56
2
3
5
4
Gambar 3.18 Interface WEB
Pada interface web, setiap orang dapat menjadi member untuk
mendapatkan info tentang pengaruh kelembaban tanah terhadap
pertumbuhan tanaman cabai. Terdapat perbedaan antara member dan
client. Member memiliki fasilitas untuk memperolaeh data tentang
pengaruh kelembaban tanah dan dapat mendownload data tersebut dan
segala macam infonya sedangkan client dapat mengakses dan
mengontrol kelembaban tanahnya dengan cara mengirimkan program ke
server. Member dan client harus memiliki username dan pasword untuk
dapat mengontrol alat pengatur kelembaban tanah yang terhubung pada
server. Tidak semua pendaftar dapat mendaftarkan diri sebagai client.
Pada tugas akhir ini hanya terdapat 1 client yang dapat mengontrol
kelembaban tanah sedangkan client yang lainnya hanya dapat
mengakses dan melihat data hasil dari pengaruh kelembaban tanah
terhadap pertumbuhan tanaman. Pembatasan terhadap pengontrolan
kelembaban tanah dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengiriman program.
57
Keterangan :
1. Alamat website
2. Form untuk username untuk mengisi nama yang sudah
terdaftar
3. Form untuk password
4. Link untuk daftar sebagai member
5. Tombol login
58
59
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara pengujian dan hasil
pengukuran, serta pengujian perangkat lunak untuk mengetahui apakah
program yang dibuat telah berhasil atau tidak. Pada pengujian dilakukan
secara bertahap dimulai dengan menguji rangkaian perangkat keras tiap
blok kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak barulah dilakukan
pengujian secara keseluruhan. Pengujian dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Hasil dari tiap tahap pengujian kemudian dianalisis
sehingga dapat diketahui kelebihan maupun kekurangan dari metode
yang digunakan.
4.1 Kelembaban Tanah
Sebelum melakukan uji coba alat, tahap awal yang dilakukan
adalah menguji kelembaban tanah dalam pot yang telah ditanami
tanaman cabai sehingga diketahui karakteristik pengaruh kelembaban
tanah terhadap tanaman cabai. Adapun beberapa perhitungan volume
tanah dan kelembabannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Perhitungan Kelembaban :
1. Volume tanah pada pot :
P = 60 cm, l = 60cm, dan T = 25cm
Volume tanah = 90.000 cm3
2. Kelembaban normal pada tanah untuk tanaman cabai :
60% - 80%.
1.
2.
3.
4.
60
........ (4-1)
Hanya H2O (air murni tanpa ada kandungan mineral) yang benar
benar pas apabila ada kandungan mineral yang nilai berat jenisnya
lebih berat dari O2 atau H2 sudah pasti 1000L lebih dari 1 ton
Sebenarnya volume cairan di ukur dalam satuan liter, gallon,barrel,
sedangkan kg/ton, pound, ounce, stone lebih untuk benda padat/ massa.
Dikarenakan dalam dunia fisika umum diketahui 1kg adalah 1liter air
pada suhu ruangan (semakin dingin akan lebih ringan, semakin panas
akan lebih berat) maka pada umumnya digunakan istilah ton dalam
menentukan ukuran air, karena walaupun ada kandungan mineral yg
tinggi seperti air laut bedanya sedikit sekali sekitar 3%, air tanah <
1%. Kondisi tanah menentukan kapasitas air kolam/bak berdasarkan
dimensi panjang x lebar x tinggi ini sudah tepat, jadi bak dengan
dimensi 1 x 1 x 1 m diisi dengan cairan apapun pasti isinya 1000L
hanya berat yang beda (tergantung massa jenis zat tersebut).
Tabel 4.1 Pertumbuhan Tanaman Cabai
*Umur 80 hari
Cabai keLebar Akar
Panjang Akar
Tinggi Batang
6 cm
7 cm
33 cm
7 cm
5 cm
36 cm
4 cm
6 cm
35 cm
3 cm
4 cm
22 cm
3 cm
4 cm
23 cm
61
4 cm
12 cm
46 cm
5 cm
6 cm
49 cm
6 cm
8 cm
44 cm
7 cm
7 cm
60 cm
6 cm
8 cm
44 cm
62
Tegangan Input
(adaptor)
4,5 V
6V
7,5 V
9V
12 V
V=S/T
Dimana V = kecepatan motor (m/s)
S = Jarak tempuh (meter)
T = Waktu temput (detik)
Tabel 4.4 Kecepatan putaran motor
NO
1
2
3
4
5
Tegangan Input
(adaptor)
4,5 V
6V
7,5 V
9V
12 V
Waktu
Jarak
1 detik
1 detik
1 detik
1 detik
1 detik
30 cm
43,5 cm
61 cm
72,5 cm
79,5 cm
64
Kecepatan
Motor
30 cm/ detik
43,5 cm/ detik
43,5 cm/ detik
2,5 cm/ detik
79,5 cm/ detik
PORT A.4==1;
PORT A.5==1;
PORT A.6==1;
PORT A.7==1;}};
2. Setelah program tersebut didownload, maka dilihat tampilan Led pa
da system minimum. Jika nyala Led Pada PORT A.4 sampai PORT
A.7 menyala seperti gambar 4.1 dibawah ini, maka system minimum
ini bisa digunakan.
66
67
Format biner disimpan dalam bentuk data biner satu bit (0/1).
Cm,n = {0,1} atau {0,255}
Tabel 4.5 Hasil percobaan nilai warna pada image
Gambar
Gambar Hasil
Merah
Threshold
(biner)
68
Hijau
(biner)
Biru
(biner)
Gambar
71
72
18 cm
320 pixel
110 pixel
50 cm
16 cm
320 pixel
102 pixel
73
45 cm
47 cm
51cm
Gambar Hasil
Capture
Gambar Hasil
Treshold
Lebar
Objek
Lebar Image
Setelah di
Threshold
1,3 cm
0,7 cm
0,7 cm
0,8 cm
1 cm
77
78
Tinggi Tanaman
Minggu Ke-
Minggu Ke-
Referensi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Rata-rata
4-6
7-9
10-12
4-6
7-9
10-12
18,5
19
21,6
23
22,2
19,7
17,2
18
18,3
20,7
21
22,7
19
20
21,8
20,9
18,1
17
19,5
24,2
20,12
30,7
31
32,1
33,5
33
30
28,9
29
31
32,9
29
35,2
30
31,1
32
31,7
31,9
29
30
36,7
31,43
39
38,9
40
41,8
41
40,9
39
39,9
44,4
45
39,7
43
44,4
42,2
45,5
40
37,8
35,2
38,7
51
41,37
0,1
0,1
0,2
0,3
0,2
0,1
0,1
0,1
0,1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,2
0,3
0,16
0,2
0,2
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,2
0,3
0,3
0,3
0,2
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,4
0,25
0,3
0,4
0,5
0,7
0,6
0,5
0,4
0,4
0,4
0,5
0,6
0,6
0,4
0,4
0,5
0,6
0,4
0,4
0,5
0,8
0,49
sama dan kelembaban 70% maka tinggi tanaman hasil percobaan lebih
rendah dari tinggi referensi, hal ini dikarenakan tanaman cabai mulai
layu karena kandungan air dalam tanah terlalu banyak.
Pada kelembaban sekitar 80% -90 %di usia 10-12 minggu,
tanaman cabai mulai mengalami layu karena kondisi tanahnya terlalu
banyak air dan kurang tersedianya cahaya matahari. Hal ini dapat dilihat
dari perbandingan antara tinggi rata-rata tanaman hasil percobaan
dengan tinggi rata-rata tanaman referensi yang cukup signifikan.
Perbedaan antara tinggi rata-rata tanaman hasil percobaan dengan tinggi
rata-rata referensi sangat ditentukan oleh keberhasilan proses image
processing.
Kebutuhan air perlu mendapat perhatian, karena pemberian air
yang terlalu banyak akan mengakibatkan padatnya permukaan tanah,
terjadinya pencucian unsur hara, dan dapat pula terjadi erosi aliran
permukaan dan erosi percikan. Erosi ini bila curah hujan tinggi dan
penyiraman yang banyak pada musim kemarau.
4.11 Pengaruh Kelembaban Tanah Terhadap Lebar Batang
Tanaman Cabai
Kondisi tanah, luas permukaan tanah dan intensitas cahaya
matahari sangat berpengaruh terhadap kelembaban tanahnya. Semakin
luas permukaan tanahnya maka semakin cepat air dalam tanah
mengalami penguapan sehingga kelembabannya akan cepat turun (tanah
kering). Tanaman kekurangan air dapat mengakibatkan kematian,
sebaliknya kelebihan air dapat menyebabkan kerusakan pada perakaran
tanaman, disebabkan kurangnya udara pada tanah yang tergenang.
Penambahan volume air akan menambah kebasahan tanah dan
memperbaiki kondisi lingkungan untuk mencapai keadaan optimal
sehingga kelembaban tanah tetap terjaga. Banyaknya air yang diberikan
pada tanah sangat berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Persediaan
air tanah dalam bentuk kelembaban air tanah tergantung pada curah
hujan atau besarnya volume siraman yang diberikan pada tanah.
Kelembaban
50%
60%
70%
80%
90%
Tanaman
ke1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Percobaan
4-6
0,2
0,1
0,1
0,2
0,2
0,1
0,1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,2
Minggu ke7-9
0,4
0,3
0,2
0,4
0,4
0,3
0,2
0,4
0,5
0,3
0,3
0,4
0,4
0,4
0,3
0,4
0,6
0,4
0,2
0,5
10-12
0,5
0,4
0,4
0,6
0,5
0,4
0,4
0,5
0,6
0,4
0,4
0,6
0,5
0,6
0,4
0,6
0,8
0,7
0,4
0,8
Dari table 4.14 maka dapat dicari rata-rata lebar batang tanaman
cabai deangn umur yang berbeda dan membandingkannya dengan tinggi
rata-rata referensi sehingga dapat diketahui pengaruh kelembaban
tanahnya.
Tabel 4.14 Rata-rata Pengaruh Kelembaban Tanah Terhadap Lebar
Batang Tanaman Cabai
Umur
Kelembaban
Percobaan
Referensi
85
(minggu)
4-6
7-9
10-12
50%
60%
70%
80%
90%
50%
60%
70%
80%
90%
50%
60%
70%
80%
90%
Lebar Batang
Rata-rata (cm)
0,15
0,15
0,175
0,175
0,175
0,325
0,325
0,35
0,35
0,425
0,475
0,45
0,5
0,525
0,675
Lebar Batang
Rata-rata (cm)
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,49
0,49
0,49
0,49
0,49
86
............ (4-6)
Keterangan : Xi = data ke-i
X = rata-rata seluruh data
N = banyaknya data
............ (4-8)
............ (4-9)
........... (4-10)
Keterangan:
Hipotesis :
H0 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 50% homogen.
H1 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 50% heterogen.
H0 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 60% homogen.
H1 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 60% heterogen.
H0 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 70% homogen.
H1 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 70% heterogen.
H0 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 80% homogen.
H1 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 80% heterogen.
H0 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 90% homogen.
H1 = varians antara tinggi tanaman pengujian dan
referensi untuk kelembaban 90% heterogen.
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
tinggi tanaman
Kriteria uji :
Jika nilai signifikansi p-value untuk pengujian ini lebih besar (> 0,05),
maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi p-value untuk pengujian ini
lebih kecil (< 0,05), maka H0 ditolak.
1. Berdasarkan nilai p-value, diketahui untuk kelembaban 50%
sebesar 0,438 (> 0,05), maka terima H0 yang berarti varians
antara kedua kelompok homogen.
2. P-value untuk kelembaban 60% sebesar 0,233 (> 0,05), maka
terima H0 yang berarti varians antara kedua kelompok homogen.
3. P-value untuk kelembaban 70% sebesar 0,234 (> 0,05), maka
terima H0 yang berarti varians antara kedua kelompok homogen.
4. P-value untuk kelembaban 80% sebesar 0,519 (> 0,05), maka
terima H0 yang berarti varians antara kedua kelompok homogen.
5. P-value untuk kelembaban 90% sebesar 0,581 (> 0,05), maka
terima H0 yang berarti varians antara kedua kelompok homogen.
Tabel 4.18 Tests of Between-Subjects Effects tinggi tanaman
91
2.
3.
4.
........... (4-11)
Keterangan : Xi = data ke-i
X = rata-rata seluruh data
N = banyaknya data
1. Pada kelembaban 50%, lebar batang tanaman cabai pada pengujian
memiliki rata-rata (mean) lebih kecil daripada tinggi tanaman hasil
referensi dan standar deviasi sebesar 0,0577
2. Pada kelembaban 60%, tinggi tanaman pada pengujian memiliki
rata-rata (mean) lebih kecil daripada tinggi tanaman hasil referensi.
dan standar deviasi sebesar 0,0500.
3. Pada kelembaban 70%, tinggi tanaman pada pengujian memiliki
rata-rata (mean) lebih kecil daripada tinggi tanaman hasil referensi
dan standar deviasi sebesar 0,1000.
4. Pada kelembaban 80%, tinggi tanaman pada pengujian memiliki
rata-rata (mean) lebih kecil daripada tinggi tanaman hasil referensi
dan standar deviasi sebesar 0,0500.
94
95
97
98
BAB V
PENUTUP
99
5.2 Saran
100
DAFTAR PUSTAKA
101
http://www.sejarah internet.com/hal2801.htm
[11]
[12]
[13]
[14]
http://www.Statistik deskriptif.htm
[ 26 Juni 2010]
[15] SPSS Dengan metode Manova
http://www.Metode Manova.ac.id
[28 April 2011]
102
103