Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN OPSI

Alat Deteksi Level Nutrisi Tanah Portabel Berbasis Internet of


Things sebagai Penentu Rekomendasi Tanaman

Nama Tim Peneliti :


1. Rizky Amalia
2. Bilqis Fahimah Azizah

Matematika Sains dan Teknologi (MST)

MAN 1 Pasuruan
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
2022
BAB 1. PENDAHALUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis, Indonesia memiliki potensi
pertanian yang sangat baik, terutama untuk pertanian tropis. Salah satu produk pertanian tropika
Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah dan
sayuran. Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar tetapi belum
dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian, Kementrian Pertanian pada tahun 2020 menunjukkan total luas lahan
pertanian bukan sawah di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 29,35 juta ha sedangkan luas sawah
sebesar 7,46 juta ha. Luas lahan pertanian bukan sawah terdiri dari area kebun dengan luas 12,3
juta ha, area ladang dengan luas 5,1 juta ha dan 11,7 juta ha area lahan yang belum
dibudidayakan. Untuk melakukan penanaman di sebuah lahan, perlu diketahui terlebih dahulu
kualitas dari tanah di lahan tersebut. Penelitian untuk mengetahui kualitas tanah dapat
dilakukan dengan cara analisis terhadap struktur dan kandungannya. Analisis itu bertujuan
untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah. Dengan demikian maka dapat diketahui
jenis-jenis tanaman yang cocok
untuk ditanam pada lahan tersebut (Sutedjo & Kartasapoetra, 2008).
Pengukuran level nutrisi atau status hara dan tingkat pH tanah di Indonesia dapat dilakukan
dengan mengikuti prosedur Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian Indonesia, yaitu dengan menggunakan PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) atau uji
laboratorium. Analisis dengan PUTK maupun uji laboratorium membutuhkan waktu yang cukup
lama. Selain itu hasil dari analisisnya masih berupa data mentah sehingga memerlukan
pengolahan data lebih lanjut untuk memperoleh informasi terkait rekomendasi tanaman yang bisa
ditanam pada tanah tersebut.
Dengan memanfaatkan teknologi cerdas, dapat dibuat sebuah alat portable yang dapat
mendeteksi kandungan nutrisi utama dalam tanah yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK)
berdasarkan warna tanah dan tingkat keasaman tanah untuk mengklasifikasikan level nutrisi tanah
dan menghasilkan rekomendasi tanaman pangan yang sesuai dengan kondisi tanah. Menggunakan
parameter warna tanah yang didapatkan dengan menggunakan sensor warna TCS3200 dan
parameter tingkat keasaman tanah dengan pH Soil Sensor. Sensor warna dan pH Soil terintegrasi
dengan mikrokontroler NodeMCU ESP32 sehingga data yang diterima dapat dikirim ke server
melalui jaringan internet lalu diolah dengan metode fuzzy logic untuk menentukan level nutrisi
tanah dan memberikan rekomendasi tanaman yang cocok dengan kondisi tanah tersebut.
Oleh karena itu perlu dibuat alat ‘Alat Deteksi Level Nutrisi Tanah Portabel berbasis
Internet of Things sebagai Penentu Rekomendasi Tanaman Pangan’. Dengan pembuatan alat
ini diharapkan dapat memudahkan para pengelola lahan dalam mengetahui level nutrisi tanah dan
menganalisis kualitas nutrisi utama tanah sehingga dalam pengambilan keputusan terkait
pengelolaan tanah bisa disesuaikan seperti penambahan pupuk untuk meningkatkan produktifitas
tanah dan tanaman. Selain itu data perekaman dari alat ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi
dalam penentuan tanaman pangan yang sesuai dengan kondisi tanah sehingga meningkatkan
kualitas pemanfaatan lahan di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan
diselesaikan pada program ini adalah:
a. Bagaimana cara membuat perangkat portable yang dapat mendeteksi nutrisi tanah yang
terintegrasi dengan internet kemudian mampu memberikan rekomendasi tanaman
pangan yang sesuai menggunakan algoritma fuzzy?
b. Bagaimana cara membuat sistem yang terintegrasi antara mikrokontroller dan sensor
untuk dapat mengirim data ke Cloud Station dan dapat diakses di aplikasi?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari pembuatan ide inovasi ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat sebuah sistem otomatis alat penentu rekomendasi tanaman yang akan
ditanama pada tanah untuk mencapai hasil penanaman yang optimal.
b. Merealisasikan perkembangan teknologi revolusi industri 4.0 pada bidang pertanian yang
bermanfaat bagi banyak orang.
c. Membantu petani supaya lebih optimal dalam melakukan kegiatan penanaman dan
juga mendapatkan hasil yang maksimal.

1.4. Manfaat Penelitian


Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dari pelaksanaan penelitian ide inovasi ini adalah:
a. Bagi Masyarakat
Teknologi ini dapat menjadi dasar pengenalan yang diterapkan untuk
mengoptimalkan tanaman pangan pada suatu lahan dengan pengelolaan yang sesuai
berdasarkan tingkat nutrisi tanah sehingga meningkatkan kualitas tanah dan tanaman dengan
sebuah alat yang sederhana.
b. Bagi Pengguna
Teknologi ini berdampak positif bagi pengamat maupun pengelola lahan tanaman
pangan karena pengguna dapat mengetahui secara langsung dan realtime tingkat nutrisi tanah
yang terkandung beserta rekomendasi tanaman pangan sehingga membantu pengguna dalam
menentukan pengelolaan penanaman yang tepat.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bekerja pada
bidang pertanian. Dalam hal ini, pertanian mempunyai peranan yang sangat penting baik di sektor
pemenuhan kebutuhan pokok, selain itu pertanian berperan besar dalam mendongkrak sektor sosial,
sektor perekonomian dan perdagangan.
Berhubungan dengan hal tersebut, pemerintah membuat program ketahanan pangan dan
kedaulatan pangan. Untuk itu dalam dunia pertanian menghasilkan produksi yang baik merupakan hal
yang paling diharapkan oleh para petani, khususnya pemerintah Indonesia. Tetapi untuk hal itu, sering
kali muncul berbagai masalah diantaranya susahnya para petani menentukan jenis tanaman apa yang
cocok ditanami pada suatu areal lahan pertanian. Para petani sering kali asal menanam tanaman pada
suatu areal pertanian tanpa mengetahui apa aja kandungan hara dalam tanah tersebut, juga didukung
akan sukarnya pengidentifikasian kandungan unsur hara dalam tanah. Untuk mengetahui kandungan
unsur dalam tanah harus melakukan analisis kimia tanah. Dalam analisis kimia tanah, memerlukan
pertimbangan-pertimbangan diantaranya harus menggunakan Laboratorium, jika berbicara mengenai
laboratorium maka akan memerlukan ahli serta biaya yang tidak sedikit. Sehingga tanaman yang
ditanam di areal tersebut kurang menghasilkan hasil yang diharapkan.
Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat mengetahui hasil analisisnya. maka untuk
mempermudah memperoleh hasil analisisnya diperlukan sistem berbasis komputer. Sehingga dapat
mempercepat proses analisis dan mampu menghasilkan data yang langsung dibutuhkan tanpa harus
mengolahnya terlebih dahulu. Selain hal di atas, dalam menentukan tanaman yang sesuai dengan
kandungan unsur kima, fisika dan biologi tanah ada beberapa yang harus dianalisis diantaranyan:
Analisis kimia tanah biasanya dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur pH tanah, C-Organik
tanah dan kandungan N,P, K dan S. Analisis pH tanah biasanya menggunakan metode yang disebut
Electrometry, yaitu pengukuran pH berdasarkan aktifitas ion hidrogen secara potensiometri
menggunakan pH meter. Analisis kandungan C-Organik, P dan K dalam tanah menggunakan metode
Spectrofotometry serapan atom, yaitu analisis kimia yang memanfaatkan interaksi antara cahaya dan
materi yang akan dianalisis. Analisi N total dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldah yaitu
metode yang memanfaatkan asam sulfat dan kalium sulfat untuk dapat menguraikan zat organik.
Teknik di atas dilakukan dengan beberapa tahapan dan waktu yang lama dan membutuhkan biaya
yang cukup besar. Untuk itu perlu dicarikan solusi yang sesuai dengan revolusi industri 4.0 yaitu yang
berbasis Komputer.
Pada latar belakang disini juga ditambahkan penelitian sebelumnya, penelitian sebelumnya
berfungsi untuk analisis dan memperkaya pembahasan penelitian, serta membedakannya dengan
penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini disertakan 3 jurnal internasional penelitian
sebelumnya yang berhubungan dengan konsep pendeteksian level nutrisi tanah,

No Judul jurnal dan peneliti Tahun dan Perbandingan yang dijadikan alasan tinjauan
Tempat penelitian

1 Soil Health Monitoring System 2020, Objek penelitian berupa pH sensor,


Peneliti : Malasya kelembaban dan optical tranduser untuk
 Varnit Goswami mendeteksi kesehatan tanah. Hasil penelitian
 Priyanshu Singh ini berupa tampilan data pengukuran setiap
 Pooja Dwivedi soil sensor dan level nutrisi pada monitoring
 Sanket Chauhan web kondisi tanah.
2 Prediction of Nutrients (N, P, 2020, Objek penelitian berupa level nutrisi
K) in soil using Color Sensor Indonesia tanah yang dideteksi dengan sensor warna
(TCS3200) TCS3200 dan hasil penelitiannya berupa
 Akriti Jain level (High, medium dan low) kandungan
 Abizer Saify NPK.
 Vandana Kate

3 Design and Development Soil 2019, Objek penelitian berupa pH tanah, sensor
pH Mapping Portable System Indonesia kelembaban, dan GPS sebagai variabel untuk
for Crop Selection using Fuzzy penentuan jenis tanaman di lahan pertanian di
Algorithms on Agricultural Indonesia. Hasil penelitiannya berupa metode
Land Fuzzy untuk penentuan jenis tanaman dengan
 Yelsa Ferdias input ketiga variabel tersebut.
Dwi Prastika
 Wahyu Arifin
 Novanna Rahma Zani
 Ali Husein Alasiry

Tabel 2.1 : Tabel Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu

Dari tinjauan beberapa penelitiaan diatas, pada sistem ini akan dibuat dapat memberikan
rekomendasi tanaman dengan adanya variabel baru yaitu level nutrisi tanah. Hasil dari pengamatan
level nutrisi tanah ini akan diintegrasikan oleh Internet sehingga dapat dengan mudah diakses di
Android Apps. Selain itu alat ini didesain portable sehingga dapat dibawa kemana-mana dan siap
pakai sehingga memberikan kemudahan bagi para pengguna. Dalam prototipe ini menggunakan
referensi dari penelitian diatas untuk digabungkan dan diterapkan untuk bisa dimanfaatkan di
Indonesia. Karena di Indonesia teknologi pertanian yang ada masih menggunakan teknologi pertanian
yang konvensional sehingga tidak efisien.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Tempat untuk melakukan penelitian ini adalah di area persawahan di kecamatan Bangil
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Lalu untuk waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juli –
September. Untuk detail waktu penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Waktu Penelitian

No Bulan Ke : Jenis Kegiatan

I II III

1 Studi Literatur

2 Desain Sistem

3 Pengerjaan Alat

4 Pengujian Alat

5 Penyusunan Laporan

Tabel 3.1 : Tabel Jadwal Penelitian

3.2. Sumber Data, Alat, dan Bahan


3.2.1. Sumber Data
Pada Sistem ini terdapat beberapa data yang diambil dari sistem kontrol dan monitoring
kualitas air pada tambak ikan, beberapa data tersebut adalah :
a. PH Tanah
PH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
b. Warna dari tanah
Tanah memiliki tingkat mineral, air, udara dan bahan organik yang bervariasi
sehingga mempengaruhi warna tanah. Warna tanah juga dapat memberikan informasi
terkait kondisi tanah yang kekurangan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor dan
kalium.
c. Data Keputusan Penentuan Rekomendasi Tanaman dari fuzzy logic
Data akan diolah untuk diambil keputusan tingkat kualitas air dengan metode fuzzy
logic. Fuzzy Logic adalah suatu cabang ilmu Artificial Intellegence, yaitu suatu
pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga
diharapkan komputer dapat melakukan hal-hal yang apabila dikerjakan manusia
memerlukan kecerdasan. Dengan kata lain fuzzy logic mempunyai fungsi untuk
“meniru”.

3.3. Alat dan Bahan


3.3.1. Komponen
Pada penelitian ini digunakan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalanya
sistem dengan baik, berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan :
a. Elektrode pH Tanah
pH elektrode memiliki bentuk seperti ujung tombak ini dapat langsung menusuk
bahan semipadat untuk mengukur nilai pH. Ini dapat digunakan untuk mengukur nilai
pH tanah basah dan berbagai makanan. Dengan rentang pengukuran: 0 ~ 10pH, akurasi:
± 0.1pH, suhu operasional: 5 ~ 60 °C.

b. Sensor Warna TCS3200


TCS3200 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi
frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silikon photodiode dan konverter arus ke
frekuensi dalam IC CMOS monolithic yang tunggal.
c. Mekanik Bor Untuk Pemasangan sensor

Gambar 3.1 : Mekanik Bor Untuk Pemasangan Sensor

Sumber : Penulis

Mekanik yang bertujuan untuk melubangi tanah supaya sensor dapat masuk ke dalam
tanah dan melakukan pengukuran yang akurat. Pada sistem ini digunakan bor mekanik
dengan tenaga baterai. Pada sistem ini nantinya juga ditambahkan beberapa hardware
dan mekanik pendukung lainya.

d. ESP32 Wifi Module


ESP32 adalah salah satu keluarga mikrokontroler yang dikenalkan dan dikembangkan
oleh Espressif System. Mikrokontroler satu ini compatible dengan Arduino IDE. Pada
mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi dan ditambah dengan BLE (Bluetooth
Low Energy) dalam chip sehingga sangat mendukung dan dapat menjadi pilihan bagus
untuk membuat sistem aplikasi Internet of Things. Spesifikasinya adalah sebagai
berikut
:
1) Prosesor: Xtensa dual-core (or single-core) 32-bit LX6 microprocessor, operating
at 160 or 240 MHz.
2) Memori: 520 KB SRAM.
3) Wireless connectivity: Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth v4.2 BR/EDR and BLE
(shares the radio with Wi-Fi).
e. GPS
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri
dari setidaknya 24 satelit. GPS berfungsi dalam segala kondisi cuaca, di mana pun di
dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya berlangganan atau biaya penyiapan. Departemen
Pertahanan AS (USDOD) awalnya menempatkan satelit ke orbit untuk penggunaan
militer, tetapi mereka dibuat tersedia untuk digunakan sipil pada 1980-an.

3.3.2. Platform Program


a. Arduino IDE Software
Arduino IDE adalah software yang digunakan untuk membuat sketch pemrogaman atau
dengan kata lain arduino IDE sebagai media untuk pemrogaman pada board yang ingin
diprogram. Arduino IDE ini berguna untuk mengedit, membuat, meng-upload ke board
yang ditentukan, dan meng-coding program tertentu. Arduino IDE dibuat dari bahasa
pemrogaman JAVA, yang dilengkapi dengan library C/C++(wiring), yang membuat
operasi input/output lebih mudah.
b. MySql Database
MySQL adalah DBMS yang open source dengan dua bentuk lisensi, yaitu Free
Software (perangkat lunak bebas) dan Shareware (perangkat lunak berpemilik yang
penggunaannya terbatas). Jadi MySQL adalah database server yang gratis dengan
lisensi GNU General Public License (GPL) sehingga dapat Anda pakai untuk keperluan
pribadi atau komersil tanpa harus membayar lisensi yang ada.
c. Flutter Framework
Flutter adalah platform yang digunakan para developer untuk membuat aplikasi
multiplatform hanya dengan satu basis coding (codebase). Artinya, aplikasi yang
dihasilkan dapat dipakai di berbagai platform, baik mobile Android, iOS, web, maupun
desktop. Flutter menyediakan user interface widgets yang dikembangkan oleh Google
dengan kualitas coding yang tinggi. Widgets ini bisa Anda kustomisasi dengan mudah,
tanpa perlu menulis coding dari nol.
Tak hanya itu, Flutter juga memiliki fitur Hot Reload yang akan menampilkan hasil
coding dengan kilat. Jadi, Anda bisa bereksperimen menambahkan fitur dan
memperbaiki bug lebih cepat.

3.3.3. Cara Kerja Sistem

Gambar 3.2: Diagram Kerja Sistem


Sumber :Penulis
Cara kerja dari sistem ini yang pertama adalah semua sensor akan dibaca oleh
mikrokontroller esp32, lalu data tersebut akan di unggah pada database untuk dapat di
monitoring secara realtime oleh pengguna. Lalu data tersebut juga akan diolah oleh logika
fuzzy untuk mendapatkan keputusan rekomendasi tanaman pangan yang bisa ditanam,
sehingga pengguna bisa menanan tanaman sesuai rekomendasi dan mendapatkan hasil yang
maksimal.

3.4. Metode Pemerolehan Data


Perolehan data dapat dipantau dari semua sensor akan dipasang pada ujung dari
bagian bor untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat, kemudian data akan diolah
dengan
logika fuzzy oleh microcontroller Esp32 untuk mendapatkan hasil rekomendasi tanaman
pangan.

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data


Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal dengan
metode R&D (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297).
Terdapat 10 langkah, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk,
(4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
pemakaian,
(9) revisi produk, dan (10) produksi massal.

Sedangkan analisis data yang digunakan sebagai fitur yang ada didalam produk. Peneliti
menggunakan konsep metode fuzzy logic, semua data yang telah diambil dari sensor akan diolah
untuk mendapatkan keputusan tentang kualitas air, dan nilai penentuan rekomendasi penanaman
tumbuhan pada lokasi tersebut. Selanjutnya data dari hasil fuzzy logic ini akan tersimpan pada
database dan ditampilkan pada aplikasi android yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman
untuk melakukan penanaman demi memperoleh hasil yang baik pada saat penanaman sampai
dengan panen, berikut ini adalah grafik contoh penentuan dari fuzzy logic :

Gambar 3.3: Rencana Desain Tampilan pada Aplikasi Android


Sumber : Penulis
REFERENSI

Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan
Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang
Pertanian, Bogor. 36p.

Goswami, V., Singh, P., Dwivedi, P., & Chauhan, S. 2020. Soil health monitoring system.
International Journal for Research in Applied Science & Engineering Technology (IJRASET), 8,
1536-1540. doi:10.22214/ijraset.2020.5248

Prastika, Y. F., Arifin, W., Zani, N. R., & Alasiry, A. H. 2019. Design and development soil pH
mapping portable system for crop selection using fuzzy algorithms on agricultur land. Asia-Pacific
Conference on Geoscience, Electronics and Remote Sensing Technology (AGERS), 43-48.
doi:10.1109/AGERS48446.2019.9034381

Santoso, B., Azis, A. I., & Zohrahayaty. 2019. Machine learning & reasoning fuzzy logic algoritma,
manual, matlab, & rapid miner. Sleman: DEEPUBLISH.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Triharto, S. 2013. Survei dan pemetaan unsur hara N,P,K dan pH tanah pada lahan sawah tadah hujan
di desa durian kecamatan pantai labu. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, vol. 2.
doi:10.32734/jaet.v2i3.7535.

Anda mungkin juga menyukai