Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGENDALI

OTOMATIK (TPO)
“POMPA OTOMATIS”

Kelompok 1
Nama Kelompok :
1. Djill Van Itrantoi 15021104024
2. Franklin Tuerah 15021104005
3. Fajrie Habibie 15021104004
4. Jhon Stefan Laeloma 15021104007
5. David Sumual 15021104009
6. Alexander P Widodo 15021104001

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MANADO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam dunia perkebunan, terdapat suatu kegiatan yang berkelanjutan yang
sangat penting dalam bisnis perkebunan, yaitu penyiraman tanaman. Dalam
menyiram tanaman, petani diharuskan mengecek terlebih dahulu kelembapan
tanah di kebun. Apabila tanah di kebun dalam keadaan kering, maka penyiraman
dapat dilakukan. Namun apabila tanah di kebun dalam keadaan basah atau
lembap, maka penyiraman tidak perlu dilakukan. Sehingga, untuk melaksanakan
kegiatan penyiraman tanaman kebun, diperlukan pengecekan keadaan tanah yang
berkelanjutan.
Dalam praktikum, kelompok berusaha memahami dan merancang suatu sistem
penyiraman tanaman otomatis, sehingga sistem ini dapat digunakan sebagai alat
penyiram tanaman otomatis yang dapat berguna bagi petani. Praktikum ini juga
digunakan sebagai tugas praktikum mata kuliah “Teknik Pengendalian Otomatis”.
BAB II
METODE

2.1 Alat dan Bahan


Peralatan dan komponen elektronika yang akan digunakan dalam
perancangan ini meliputi :
1. Arduino Uno
2. Sensor Soil Moisture
3. Pompa 12 V DC
4. LED
5. Kabel
6. Bread Board
7. Relay
8. Resistor
9. Akrilik
10. Lem Tembak/Lem Lilin
11. Solder dan timah solder
12. Laptop dan software arduino
13. Tool set

2.2. Perancangan
Dalam perancangan prototype sistem penyiraman otomatis menggunakan
Arduino Uno terdapat 2 tahap perancangan yaitu hardware dan software. Pada
prototype terpasang sensor Soil Moisture yang bekerja melakukan pengambilan
data kelembapan di suatu media (media yang digunakan adalah tanah), kemudian
arduino uno sebagai prosesing akan memproses nilai kelembapan dengan
menggunakan bahasa pemograman C. Dari informasi yang didapat maka sensor
kelembapan akan menentukan batasan nilai untuk mengaktifkan motor servo yang
kemudian menyalakan/mematikan pompa. Arduino Uno menjadi sebuah unit
proccesing serta microcontroller yang dapat melakukan proses pengolahan
sekaligus dapat mengendalikan rangkaian elektronik lainnya.

LED

Gambar 1. Diagram blok sistem pintu air bendungan.

2.2.1. Perancangan Hardware


Perancangan hardware dilakukan dengan melakukan desain mekanik. Arduino
uno mengatur secara langsung pergerakan motor servo dengan menggunakan
sensor ultrasonic serta setingan waktu

Gambar 2. Skema rangkaian pintu air bendungan.


Gambar 3. Detail Pin Arduino

Sensor kelembaban tanah yang alat ini gunakan adalah produk dari DFRobot
dengan kode produk SEN0057 yang berbentuk layaknya garpu berkaki 2.
Sensor ini menentukan kelembaban tanah dengan cara menghitung resistansi
tanah dan arus yang lewat dari kaki sensor ke kaki lainnya. Logikanya, apabila
tanah lembab maka resistansi kecil karena terdapat banyak molekul air di
dalam tanah sehingga, arus yang lewat dari kaki sensor semakin kuat saat di
terima kaki sensor yang lain. Sebaliknya, apabila tanah kering maka resistansi
tanah menjadi kecil karena molekul air sedikit sehingga, daya hantar arus listrik
pada tanah berkurang.

Gambar 4. Bentuk fisik sensor ultrasonic


Disini fungsi relay digunakan untuk mengubah arah putaran dari motor
DC.

2.3 Diagram Alir Sistem

Gambar. Diagram Alir Sistem


2.4 Program/Coding
Masukan program dibawah ini pada aplikasi arduino untuk menjalankan
perintah yang telah dibuat.

int rainPin = A0;


int greenLED = 10;
int redLED = 9;
int yellowLED = 11;
int pumpLED = 12;
int pump = 3;
// nilai dapat diganti/disesuaikan dengan keadaanc
int keringValue = 650;
int basahValue = 470;
void setup(){
pinMode(rainPin, INPUT);
pinMode(greenLED, OUTPUT);
pinMode(redLED, OUTPUT);
pinMode(yellowLED, OUTPUT);
pinMode(pumpLED, OUTPUT);
pinMode(pump, OUTPUT);
digitalWrite(greenLED, LOW);
digitalWrite(redLED, LOW);
Serial.begin(9600);
}

void loop() {
// read the input on analog pin 0:
int sensorValue = analogRead(rainPin);
Serial.print(sensorValue);
if(sensorValue > keringValue){
Serial.println(" - Tanah kering, pompa menyala");
digitalWrite(redLED, HIGH);
digitalWrite(greenLED, LOW);
digitalWrite(yellowLED, LOW);
digitalWrite(pump, LOW);
digitalWrite(pumpLED, HIGH);
}
else if (sensorValue < basahValue){
Serial.println(" - Tanah basah, pompa tidak menyala");
digitalWrite(redLED, LOW);
digitalWrite(greenLED, HIGH);
digitalWrite(yellowLED, LOW);
digitalWrite(pump, HIGH);
digitalWrite(pumpLED, LOW);
}
else {
Serial.println(" - Tanah dalam kondisi lembab, pompa menyala");
digitalWrite(redLED, LOW);
digitalWrite(greenLED, LOW);
digitalWrite(yellowLED, HIGH);
digitalWrite(pump, LOW);
digitalWrite(pumpLED, HIGH);
}
delay(1000);
}
2.6 Hasil Akhir

Anda mungkin juga menyukai