Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK

TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0

KELOMPOK 14

Muhammad Haikal Najwan A 2120411


Muhammad Afif Aditya K 2120412

Pilippo Inzaghi Manik 2120419

Penjaminan Mutu Industri Pangan


Politeknik AKA Bogor
2022
I. JUDUL
Sensor Hujan Pada Arduino

II. TUJUAN
1. Untuk mempelajari karakteristik dan membuat rangkaian sensor hujan
menggunakan program arduino

III. PRINSIP
Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan
mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan
karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan
tersebut akan menghantarkan arus listrik. Pada sensor hujan ini terdapat ic
komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low
(on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan
pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital
Converter. Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau
kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini
dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.

IV. ALAT DAN BAHAN


• Arduino Uno
• Sensor hujan + module
• Breadboard
• Kabel Jumper
• Komputer + Software IDE Arduino

V. CARA KERJA
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :
Dengan Konfirgurasi pin sebagai berikut :
• Hubungkan module sensor ke power supply +5Vdc, setelah itu led indikator pada
modul akan menyala. Saat kondisi tidak adanya rintik hujan, output digital akan
berlogika HIGH, dan membuat led deteksi akan mati. Sedangkan saat kondisi
terdeteksi adanya tetesan air hujan, output digital mengeluarkan logika LOW dan led
deteksi akan menyala.
• Ketika tetesan air hujan menghilang, nilai output kembali menjadi tinggi.
• Keluaran sinyal analog (AO) dihubungkan dengan Arduino melalui fitur ADC untuk
mendeteksi intensitas rintik air hujan ataupun disambungkan ke voltmeter DC dengan
range maksimal 0-5v.
• Keluaran sinyal digital (DO) bisa dihubungkan dengan Arduino maupun relay untuk
mendeteksi adanya hujan atau tidak

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program
koding sebagai berikut :

VI. HASIL PENGAMATAN


I. JUDUL
Sensor Water Flow Pada Arduino

II. TUJUAN
- Untuk mempelajari karakteristik sensor Water Flow
- Untuk membuat rangkaian sederhana sensor Water Flow menggunakan
program Arduino

III. PRINSIP
Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena hall effect. Hall
effect ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatanyang
bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada divais hall effectyang
ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan
pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik.
Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel
menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi divais tersebut disebut potensial
Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang
melalui divais.

IV. ALAT DAN BAHAN


• Arduino Uno
• Sensor water flow
• Kabel Jumper

V. CARA KERJA
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

• Merah untuk VCC ke 5V


• Hitam untuk GND ke GND
• Kuning untuk DATA ke PIN 2
3. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB
4. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program
koding sebagai berikut :

byte sensorInt = 0;
byte flowSensor_pin = 2;

float konst = 4.5;


float debit_air;

volatile byte count;

unsigned int flow_mlt;


unsigned long total_volume;
unsigned long oldTime;

void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(flowSensor_pin, INPUT);
digitalWrite(flowSensor_pin, HIGH);

count = 0;
debit_air = 0.0;
flow_mlt = 0;
total_volume = 0;
oldTime = 0;

attachInterrupt(sensorInt, countPulse, FALLING);


Serial.println("Menggunakan Water Flow Sensor");
Serial.println("---- Symask ----");
}

void loop() {
if ((millis() - oldTime) > 1000) {
detachInterrupt(sensorInt);
debit_air = ((1000.0 / (millis() - oldTime)) * count) /
konst;
oldTime = millis();
flow_mlt = (debit_air / 60) * 1000;
total_volume += flow_mlt;

unsigned int frac;

Serial.print("Debit air: ");


Serial.print(int(debit_air));
Serial.println(" L/min");

Serial.print("Volume air: ");


Serial.print(total_volume);
Serial.println(" mL");

count = 0;

attachInterrupt(sensorInt, countPulse, FALLING);


}
}

void countPulse(){
count++;
}
VI. HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai