Anda di halaman 1dari 9

Teknik Kendali Industri

Tugas Pemecahan masalah


Nana Sutarna, S.T.,M.T.,Ph.D
Dosen Politeknik Negeri Jakarta TA 2022-2023

Mata Kuliah Teknik Kendali Industri

Disusun Oleh :

Angel Tesalonika Sipayung


EC4B
2103321009

PROGAM STUDI ELEKTRONIKA


INDUSTRI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023
1. Tugas Pemecahan Masalah
Pak Andi mempunyai rencana untuk membuat sebuah proses penyiraman tanaman
otomatis yang sumber airnya diambil dari sebuah tandon. Luas lahan yang akan
disiram berukuran 5m x 5m. Tanaman akan disiram sehari 2 kali yaitu pagi jam
7.00 dan sore jam 17.00. Tolong Bantu pak Andi untuk dibuatkan sistemnya.

2. Persiapan Pembuatan Alat


Untuk membuat sistem penyiraman tanaman otomatis yang efektif, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan:

A. Pemilihan Sistem Irigasi


Pilihlah sistem irigasi yang sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa jenis
sistem irigasi seperti irigasi tetes, irigasi sprinkler, dan irigasi semprot. Untuk
tanaman dalam lahan 5m x 5m, bisa menggunakan sistem irigasi tetes.

B. Pengaturan Waktu Penyiraman


Pengaturan waktu penyiraman yang tepat sangat penting agar tanaman
mendapatkan air yang cukup dan tidak kelebihan air. Berdasarkan informasi
yang diberikan, disarankan untuk menyiram tanaman sehari 2 kali yaitu pagi
jam 7.00 dan sore jam 17.00.

C. Sumber Air
Sumber air untuk sistem penyiraman harus dipertimbangkan, dalam hal ini Pak
Andi sudah memiliki tandon air yang bisa dijadikan sumber air untuk
menyiram tanaman.

D. Pemilihan Pompa Air


Pompa air dibutuhkan untuk memompa air dari tandon ke sistem irigasi.
Pilihlah pompa air yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan

E. Pemilihan Sensor Kebasahan Tanah


Untuk menghindari penggunaan air yang berlebihan, Pak Andi dapat
memasang sensor kebasahan tanah. Sensor ini akan membantu mengatur
waktu dan jumlah air yang tepat untuk penyiraman.

F. Pemilihan Kontroler
Kontroler dibutuhkan untuk mengatur waktu penyiraman dan mengontrol
pompa air dan sensor kebasahan tanah. Pilihlah kontroler yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan.
G. Perawatan Sistem
Agar sistem penyiraman berfungsi dengan baik dan awet, lakukanlah perawatan
dan pemeliharaan secara rutin.

3. Bahan dan Alat

No. Rincian Biaya Jumlah (Rp)


1. Sensor kelembaban tanah (x20) 5.000.000
2. Sensor suhu dan kelembaban (x2) 2.000.000
3. Aktuator valve solenoid (x20) 3.000.000
4. Pompa air 5.000.000
5. Tandon air 7.000.000
6. Kontroler mikroprosesor 3.000.000
7. Modul relay (x20) 1.500.000
8. Kabel dan konektor 1.000.000
9. Perangkat lunak kendali 2.000.000
10. Bahan-bahan instalasi (pipa, selang, fitting, dll.) 3.000.000
11. Biaya instalasi 5.000.000
12. Biaya pelatihan teknis untuk pengoperasian sistem 3.000.000
13. Biaya perawatan dan perbaikan untuk 1 tahun pertama 2.000.000
Total 40.500.000

Note :
Perlu diingat bahwa angka di atas hanyalah perkiraan biaya dan bisa berbeda
tergantung pada pilihan merek, kualitas, dan negosiasi dengan pemasok bahan.
4. Sistem Kendali
Untuk menerapkan sistem kendali pada kasus ini, Sistem kendali yang digunakan
adalah PID. Parameter-parameter kendali seperti konstanta proporsional, integral,
dan diferensial dapat disesuaikan dengan hasil simulasi dan optimasi pada tahap
pengembangan sistem kendali. Langkah-langkah implementasi sistem kendali
pada kasus ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Sensor
Pertama-tama, kita perlu memasang sensor untuk mengukur kelembaban tanah
pada area yang akan disiram. Sensor ini dapat digunakan untuk memantau
kondisi tanah secara terus-menerus dan mengirimkan sinyal ke kontroler untuk
mengatur kapan dan berapa banyak air yang harus diberikan.

B. Kontroler PID
Setelah memasang sensor, langkah selanjutnya adalah memasang kontroler
PID. Kontroler ini akan menerima sinyal dari sensor dan menghasilkan sinyal
kontrol yang diperlukan untuk meminimalkan selisih antara kelembaban tanah
dan nilai set point. Konstanta proporsional, integral, dan diferensial dapat
disesuaikan melalui simulasi dan optimasi untuk menghasilkan respon yang
cepat dan stabil.

C. Aktuator
Sinyal kontrol yang dihasilkan oleh kontroler akan dikirimkan ke aktuator
untuk mengatur aliran air ke area tanaman. Aktuator dapat berupa katup
solenoid yang dapat membuka atau menutup aliran air sesuai dengan sinyal
kontrol yang diterima.

D. Timer
Terakhir, kita perlu memasang timer untuk mengatur waktu penyiraman.
Timer ini dapat diprogram untuk menyiram tanaman sehari 2 kali yaitu pagi
jam 7.00 dan sore jam 17.00. Saat waktu penyiraman tiba, sensor akan
mengirimkan sinyal ke kontroler untuk mengaktifkan aktuator dan mengatur
aliran air sesuai dengan kondisi kelembaban tanah yang terukur.
5. Transfer Function dari Sistem Kendali
Dengan asumsi bahwa sistem ini merupakan sistem kontinu, maka transfer
functionnya dari sistem kendali pada kasus ini dapat dinyatakan sebagai
berikut:

G(s) = Y(s) / U(s) = C(s) * P(s)

Dimana G(s) adalah transfer function dari sistem, Y(s) adalah transformasi
Laplace dari output (kelembaban tanah), dan U(s) adalah transformasi Laplace
dari input (sinyal kontrol). Pada kasus ini, kontroler yang digunakan adalah
kontroler PID. Transfer function dari kontroler PID dapat dinyatakan sebagai
berikut:

C(s) = Kp + Ki / s + Kd * s

Dimana Kp, Ki, dan Kd adalah konstanta proporsional, integral, dan


diferensial, masing-masing. Selanjutnya, transfer function dari sistem plant
dapat dinyatakan sebagai berikut:

P(s) = 1 / (T * s + 1)

Dimana T adalah konstanta waktu sistem plant. Maka, dalam bentuk umum,
transfer function tersebut dapat disederhanakan menjadi:

G(s) = (Kp * T * s^2 + Ki * T * s + Kd) / (T * s + 1)


6. Program Sistem dengan Mikrokontroler Arduino

#include <Wire.h>
#include <Adafruit_Sensor.h>
#include <Adafruit_BME280.h>

#define SOIL_MOISTURE_THRESHOLD 500 // nilai ambang batas


kelembaban tanah
#define WATERING_TIME 10000 // waktu penyiraman dalam milidetik

Adafruit_BME280 bme; // inisialisasi sensor suhu dan kelembaban


int soil_moisture_pin[] = {A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9}; //
inisialisasi sensor kelembaban tanah
int valve_pin[] = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11}; // inisialisasi aktuator valve
solenoid

void setup() {
Serial.begin(9600);
if (!bme.begin(0x76)) {
Serial.println("Could not find a valid BME280 sensor, check wiring!");
while (1);
}
for (int i = 0; i < 10; i++) {
pinMode(valve_pin[i], OUTPUT);
}
}

void loop() {
float temperature = bme.readTemperature(); // baca suhu
float humidity = bme.readHumidity(); // baca kelembaban udara
Serial.print("Temperature = ");
Serial.print(temperature);
Serial.print(" *C, Humidity = ");
Serial.print(humidity);
Serial.println(" %");
for (int i = 0; i < 10; i++) {
int soil_moisture = analogRead(soil_moisture_pin[i]); // baca kelembaban
tanah
Serial.print("Soil moisture ");
Serial.print(i);
Serial.print(" = ");
Serial.println(soil_moisture);
if (soil_moisture < SOIL_MOISTURE_THRESHOLD) { //
jika kelembaban tanah di bawah ambang batas
digitalWrite(valve_pin[i], HIGH); // buka valve
delay(WATERING_TIME); // tunggu selama waktu
penyiraman digitalWrite(valve_pin[i], LOW); // tutup valve
}
}
delay(1000); // jeda selama 1 detik
}

7. Proses Maintenance

Untuk menjaga sistem kendali penyiraman tanaman otomatis agar tetap berfungsi
dengan baik, perlu dilakukan maintenance secara berkala. Berikut adalah beberapa
Langkah maintenance yang dapat dilakukan:
A. Periksa sensor kelembaban tanah secara berkala untuk memastikan bahwa
sensor masih berfungsi dengan baik. Jika ada sensor yang rusak atau tidak
berfungsi dengan baik, segera ganti dengan sensor baru.
B. Bersihkan tandon penyimpanan air secara berkala untuk menghindari
terjadinya kerak pada dinding tandon yang dapat mengurangi volume air
yang dapat disimpan.
C. Periksa selang irigasi dan pipa air secara berkala untuk memastikan tidak
ada benda asing yang masuk dan menyumbat saluran.
D. Periksa sistem kontrol dan komponen elektronik lainnya secara berkala.
Pastikan tidak ada komponen yang rusak atau berfungsi tidak normal.
E. Lakukan kalibrasi pada sensor kelembaban tanah dan sensor
suhu/kelembaban udara jika diperlukan untuk memastikan akurasi
pembacaan.
F. Ganti baterai pada kontroler dan sensor secara berkala jika diperlukan.
G. Lakukan perbaikan jika ada kerusakan pada sistem kendali, misalnya
kerusakan pada motor aktuator atau komponen lainnya.
8. Lampiran dan Contoh Proposal Pengajuan

PROPOSAL PENGAJUAN PEMBUATAN SISTEM KENDALI


PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS

Kepada Yth,

Pak Andi

Direktur Utama PT. Agro Jaya

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha pertanian, kami


ingin mengajukan proposal pembuatan sistem kendali penyiraman tanaman
otomatis untuk lahan pertanian PT. Agro Jaya. Sistem ini akan membantu
meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengoptimalkan pertumbuhan
tanaman.

Deskripsi Proyek

Sistem kendali penyiraman tanaman otomatis akan terdiri dari sensor kelembaban
tanah, sensor suhu/kelembaban udara, tandon penyimpanan air, aktuator dan
sistem irigasi, dan kontroler PID. Sistem ini akan mengukur kelembaban tanah
dan suhu/kelembaban udara secara berkala dan mengatur aliran air ke tanaman
sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tujuan Proyek

1. Meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk penyiraman tanaman


2. Mengoptimalkan pertumbuhan tanaman
3. Meningkatkan hasil panen dan produktivitas usaha pertanian
4. Lingkup Proyek
5. Pembuatan dan instalasi sensor kelembaban tanah dan sensor
suhu/kelembaban udara
6. Pembuatan dan instalasi sistem irigasi dan aktuator
7. Pembuatan dan instalasi kontroler PID
8. Integrasi semua komponen sistem kendali penyiraman tanaman otomatis
9. Pelatihan petani tentang penggunaan sistem kendali penyiraman tanaman
otomatis
Waktu Pelaksanaan

Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu 2 bulan setelah pengajuan proposal
disetujui.

Anggaran Biaya

Biaya proyek ini diperkirakan sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Kesimpulan

Dengan adanya sistem kendali penyiraman tanaman otomatis ini, diharapkan


efisiensi penggunaan air untuk penyiraman tanaman dapat ditingkatkan sehingga
menghemat biaya, mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan
hasil panen dan produktivitas usaha pertanian. Kami berharap proposal ini dapat
disetujui dan diberi kesempatan untuk melaksanakan proyek ini.

Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Hormat kami,

[ Nama dan Tanda Tangan

[ Nama Perusahaan ]

Anda mungkin juga menyukai