Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGUKURAN INDUSTRI MIGAS II

THERMAL FLOW METER

Disusun Oleh:
SYAIFUDIN MALASUGI
2102007
MOH. RIFALDO
2102024

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK


DAN GAS BUMI
PRODI D3 TEKNIK INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA MIGAS
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Flow meter adalah alat instrumen yang di gunakan untuk mengukur suatu fluida yang
mengalir baik dalam aliran tertutup maupun terbuka. Flow meter mempunyai banyak
jenis yang aplikasinya di sesuaiakn dengan kebutuhan dan jenis fluida. Aplikasi flow
meter yang banyak di temui masyarakat biasanya untuk air dan bahan bakar.
Untuk masyarakat umum, aplikasi flow meter untuk air bisa dilihat di rumah berupa
water meter untuk menghitung pemaaian air pdam. Sedangkan untuk BBM banyak dipakai
pada SPBU untuk menghitung jumlah volume penjualan bbm yang biasanya menghitung
volume atau mass fow.
Untuk industri manufacture aplikasi flow meter biasanya digunakan untuk proses
produksi yang berupa filling dan memonitor hasil produksi. Ada juga, flow meter digunakan
untuk melihat kualitas produksi serta mengecek sistem pendinginan atau performa
pompa.
Aplikasi flow meter untuk industri pengolahan air, flow meter biasanya di pasang
pada saluran masuk bahan baku dan saluran distribusi. Bisa juga dipakai pada proses guna
memantau besar hasil produksi dan limbah buangan hasil proses.
B. Manfaat alat
Thermal Flow Meter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur aliran fluida
berdasarkan perubahan suhu yang terjadi saat fluida mengalir melalui sensor. Manfaat
dari penggunaan Thermal Flow Meter meliputi:
 Akurasi Tinggi:
Thermal Flow Meter dapat memberikan pengukuran aliran dengan tingkat
akurasi yang tinggi, bahkan dalam berbagai kondisi operasional. Ini
membuatnya sangat berguna dalam mengukur aliran fluida dalam aplikasi
yang memerlukan tingkat akurasi yang tinggi, seperti pengukuran gas dalam
industri minyak dan gas.

 Tanpa Bagian Bergerak:


Thermal Flow Meter tidak memiliki bagian yang bergerak, sehingga memiliki umur
pakai yang panjang dan memerlukan sedikit perawatan. Ini mengurangi biaya
pemeliharaan dan downtime dalam proses produksi.
 Respons Cepat:
Thermal Flow Meter memiliki respons yang cepat terhadap perubahan aliran, yang
memungkinkan pengendalian proses yang lebih baik dan respons yang lebih cepat
terhadap perubahan kondisi operasional.
 Pengukuran Massa:
Dalam beberapa aplikasi, Thermal Flow Meter dapat memberikan pengukuran aliran
massa, yang lebih informatif daripada pengukuran aliran volumetrik. Ini berguna
dalam menghitung jumlah bahan yang digunakan atau diproduksi dalam proses.
 Tidak Memerlukan Kalibrasi Rutin:
Dalam banyak kasus, Thermal Flow Meter tidak memerlukan kalibrasi rutin, sehingga
menghemat waktu dan biaya.
 Kemampuan Mengukur Berbagai Jenis Fluida:
Thermal Flow Meter dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis fluida,
termasuk gas dan cairan, tanpa perlu mengganti perangkat. Ini membuatnya
serbaguna dan ekonomis.
 Tidak Memerlukan Penyumbatan:
Karena Thermal Flow Meter tidak memiliki komponen bergerak yang bisa tersumbat,
ia dapat digunakan dalam aplikasi di mana terdapat partikel atau endapan dalam
fluida.
 Mengurangi Kerugian Energi:
Dengan memberikan pengukuran aliran yang akurat, Thermal Flow Meter membantu
mengidentifikasi dan mengurangi kerugian energi dalam sistem perpipaan, yang pada
gilirannya dapat menghemat biaya operasional.
 Pengukuran Aman:
Dalam beberapa aplikasi, seperti pengukuran gas bahan bakar dalam industri
pembangkit listrik, penggunaan Thermal Flow Meter dapat meningkatkan keamanan
operasi dengan memberikan informasi yang akurat tentang aliran gas.
 Meningkatkan Efisiensi Proses:
Dengan memahami dengan baik aliran fluida dalam proses, pengguna Thermal Flow
Meter dapat mengoptimalkan operasi mereka untuk meningkatkan efisiensi, produksi,
dan kualitas produk.
BAB II
PROSES INSTALASI

Instalasi Thermal Flow Meter harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan
pengukuran aliran yang akurat dan keandalan operasional. Berikut adalah langkah-
langkah umum untuk menginstal Thermal Flow Meter:

1. Penentuan Lokasi Instalasi:


Pertama, tentukan lokasi instalasi yang tepat untuk Thermal Flow Meter. Lokasi ini
harus memungkinkan akses yang mudah untuk perawatan dan pemeliharaan serta
memungkinkan aliran fluida yang stabil dan terarah.
2. Pemilihan Tipe Thermal Flow Meter:
Pilih jenis Thermal Flow Meter yang sesuai dengan aplikasi Anda. Terdapat
berbagai jenis Thermal Flow Meter, termasuk Inline, Insertion, dan Portable. Pilih yang
paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Pemilihan Ukuran Flow Meter:
Pastikan memilih ukuran Thermal Flow Meter yang sesuai dengan diameter pipa atau
saluran tempat Anda akan mengukur aliran. Ukuran yang tidak sesuai dapat
menghasilkan pengukuran yang tidak akurat.
4. Pemilihan Material Flow Meter:
Perhatikan material konstruksi Flow Meter. Pastikan bahwa bahan Flow Meter
kompatibel dengan jenis fluida yang akan diukur dan kondisi lingkungan di lokasi
instalasi.
5. Pemilihan Sensor:
Jika diperlukan, pilih sensor yang sesuai untuk aplikasi Anda. Beberapa Thermal
Flow Meters memiliki berbagai jenis sensor yang dapat dipilih berdasarkan karakteristik
aliran dan kondisi lingkungan.
6. Pengaturan Sensor:
Pastikan sensor Thermal Flow Meter telah dikalibrasi sesuai dengan spesifikasi
produsen. Ini penting untuk memastikan akurasi pengukuran.
7. Pemasangan Flow Meter:
Pasang Thermal Flow Meter dengan benar di lokasi yang telah ditentukan. Pastikan
aliran fluida mengalir sejajar dengan arah aliran dalam pipa atau saluran. Jangan
memasang Flow Meter di dekat sudut tajam, yang dapat mengganggu aliran fluida.
8. Penghubungan Kabel dan Koneksi:
Hubungkan kabel Flow Meter ke sistem pengendali atau pembacaan data yang sesuai.
Pastikan kabel terpasang dengan benar dan terlindungi dari kerusakan mekanis atau
lingkungan yang merusak.
9. Pengaturan Paramater Flow Meter:
Konfigurasi atau atur parameter Flow Meter sesuai dengan spesifikasi aplikasi Anda.
Ini dapat mencakup pengaturan aliran referensi, kompensasi suhu, dan pengaturan lainnya
yang diperlukan.

10. Verifikasi dan Pengujian:


Setelah instalasi selesai, lakukan verifikasi dan pengujian untuk memastikan bahwa
Thermal Flow Meter berfungsi dengan benar dan memberikan pengukuran yang
akurat.
11. Pelatihan Operator:
Pastikan operator yang akan bekerja dengan Thermal Flow Meter telah dilatih
untuk menggunakan perangkat ini dengan benar dan memahami prosedur perawatan
yang diperlukan.
12. Dokumentasi:
Buat catatan instalasi yang lengkap dan dokumentasi yang mencakup spesifikasi
Flow Meter, tanggal instalasi, hasil pengujian, dan catatan perawatan. Ini akan membantu
dalam pemeliharaan berkelanjutan.
13. Perawatan Rutin:
Selanjutnya, pastikan melakukan perawatan rutin sesuai dengan panduan produsen
untuk menjaga kinerja Thermal Flow Meter.
BAB III

HASIL PEMBAHASAN ALAT

PRINSIP KERJA ALAT

Prinsip kerja thermal flow meter didasarkan pada konsep bahwa aliran fluida (baik gas
maupun cairan) dapat mengubah atau mempengaruhi distribusi panas atau suhu pada elemen
pemanas yang ditempatkan di dalam atau dekat dengan aliran fluida. Ada dua prinsip utama
yang digunakan dalam thermal flow meter: constant temperature (suhu konstan) dan
constant power (daya konstan).

1. Prinsip Suhu Konstan (Constant Temperature):

- Pada prinsip ini, elemen pemanas dipanaskan hingga suhu konstan yang dijaga. Ketika
fluida mengalir di sekitar atau melalui elemen pemanas, panas akan ditransfer ke fluida.
Laju aliran fluida diukur berdasarkan besaran panas yang hilang oleh elemen pemanas.
Sensor suhu digunakan untuk memonitor suhu elemen pemanas dan menjaga suhu
tersebut tetap konstan.

- Jika ada aliran fluida yang lebih tinggi, maka fluida akan membawa lebih banyak panas
menjauhi elemen pemanas, sehingga membutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga
suhu konstan. Sebaliknya, jika aliran fluida lebih rendah, panas yang hilang akan lebih
sedikit, dan energi yang diperlukan untuk mempertahankan suhu konstan akan lebih
rendah.

2. Prinsip Daya Konstan (Constant Power):

- Pada prinsip ini, daya yang diberikan pada elemen pemanas dijaga tetap konstan. Ketika
fluida mengalir, perubahan suhu elemen pemanas diukur. Laju aliran fluida dihitung
berdasarkan perubahan suhu tersebut. Jika ada aliran fluida yang lebih tinggi,
perubahan suhu elemen pemanas akan lebih besar.

- Prinsip daya konstan memungkinkan perangkat untuk mengukur perubahan suhu


yang disebabkan oleh aliran fluida. Besarnya perubahan suhu berkorelasi dengan laju
aliran fluida.
Keuntungan dari penggunaan thermal flow meter melibatkan kemampuannya untuk
mengukur laju aliran gas dan cairan tanpa adanya bagian bergerak atau penurunan
tekanan yang signifikan. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, termasuk
kecepatan respons terhadap perubahan laju aliran dan sensitivitas terhadap variasi suhu
atau komposisi fluida.Penting untuk dicatat bahwa desain dan implementasi thermal flow
meter dapat bervariasi tergantung pada produsen dan jenis aplikasinya. Oleh karena itu,
selalu disarankan untuk merujuk pada petunjuk pengguna yang diberikan oleh produsen
untuk pengaturan yang optimal dan hasil yang akurat.
BAB IV

PENUTUP

Saran untuk Instalasi dan Pemeliharaan Thermal Flow Meter:

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat:

- Pilih lokasi instalasi yang memberikan representasi aliran fluida yang baik dan stabil.

2. Ukuran Pipa yang Sesuai:

- Pastikan thermal flow meter yang dipilih memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran pipa
yang akan diukur.

3. Pembersihan Pipa:

- Bersihkan pipa dari kotoran atau debris sebelum instalasi untuk mencegah pengaruh negatif
terhadap akurasi pengukuran.

4. Orientasi Sensor:

- Pastikan sensor thermal flow meter dipasang dengan benar dan diarahkan sesuai dengan arah
aliran fluida.

5. Koneksi yang Tepat:

- Pastikan semua koneksi dan pengkabelan dilakukan dengan benar sesuai dengan petunjuk
pabrik.

6. Perawatan Berkala:

- Lakukan perawatan rutin dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan untuk
memastikan keakuratan pengukuran.

7. Pemantauan Suhu Fluida:

- Pahami sifat dan variasi suhu fluida yang diukur, karena suhu dapat memengaruhi akurasi
pengukuran.

8. Pelatihan Operator:
- Berikan pelatihan kepada operator atau personel yang akan menggunakan alat tersebut untuk
memastikan penggunaan yang benar dan efektif.

Kesimpulan:

Thermal Flow Meter adalah perangkat yang penting dalam berbagai aplikasi industri yang
memerlukan pengukuran aliran fluida yang akurat dan andal. Prinsip kerjanya berdasarkan
perubahan suhu yang terjadi saat fluida mengalir melalui sensor, dan perangkat ini memiliki
beberapa manfaat signifikan, termasuk akurasi tinggi, respons cepat, dan kemampuan untuk
mengukur berbagai jenis fluida.

Keunggulan lain dari Thermal Flow Meter adalah ketidakberhasilan yang jarang terjadi karena
tidak ada bagian bergerak yang bisa aus atau tersumbat. Ini membuatnya menjadi pilihan yang
serbaguna dan tahan lama dalam berbagai lingkungan dan aplikasi.

Namun, pemilihan dan instalasi yang benar dari Thermal Flow Meter sangat penting untuk
memastikan pengukuran yang akurat dan kinerja yang optimal. Selain itu, pemeliharaan yang
tepat perlu dijaga agar perangkat ini berfungsi dengan baik sepanjang masa pakainya.

Dengan teknologi yang terus berkembang, Thermal Flow Meter terus menghadirkan inovasi
dan perbaikan dalam hal akurasi, sensitivitas, dan kemampuan beradaptasi. Dalam industri
modern yang sangat bergantung pada data akurat, Thermal Flow Meter tetap menjadi alat
penting dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi kerugian energi, dan menjaga
keamanan operasional.
Dokumentasi:

Anda mungkin juga menyukai