Anda di halaman 1dari 3

Verrell Giano

Metering System

Internship Task

A. Metering System

Alat ukur yang digunakan untuk bertransaksi secara dinamis pada sebuah project dengan memiliki
ketelitian yang tinggi dikarenakan mengacu pada standar - standar dan alat penguji yang telah
ditetapkan. Hal ini dibuktikan dari proses pembuatan desain, perhitungan pada setiap aspek, instalasi
sistem dan kesepakatan antara buyer dengan seller yang diatur sedemikian rupa sehingga saling
menguntungkan kedua belah pihak dan berkaitan dengan Maintenance system (pemeliharaan).

B. Custody Transfer

Proses jual beli atau transfer Oil and Gas dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang harus
mengikuti standar dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan telah terdaftar di Dirjen
Migas. Custody transfer berkaitan erat dengan metering system karena dalam proses jual beli harus
diukur setiap proses variabelnya yang membutuhkan akurasi tinggi, untuk error flow tidak boleh lebih
dari 0,01% dan error temperature tidak lebih dari 0,25 Deg C

C. Metering Skid

Unit atau alat yang digunakan untuk melakukan metering system, yang di dalamnya terdapat berbagai
sensor untuk mengukur flow seperti USM, orifice dan sensor untuk mengukur pressure maupun
temperature. selain itu metering skid juga dilengkapi dengan Valve, analyzer, transmitter, filter, dll.
semua komponen di skid ini terintegrasi dengan flow computer dan setiap skid terintegrasi dengan
sebuah Terminal Automation System.

D. Flow Process
1. Semua bagian valve dari skid telah dibuka dan BCU telah terintegrasi dengan Terminal
Automation System melalui komunikasi ethernet yang nantinya semua data dari BCU akan
ditarik TAS untuk dilakukan proses custody.

2. Interlock dipasang pada body truck saat truck tersambung ke skid untuk mencegah apabila
terjadi gangguan, jika indikator interlock belum hijau , proses belum bisa dimulai.

3. Setelah Interlock hijau maka data digital akan dikirimkan ke BCU dan BCU mengatur preset
dan mengirimkan data tersebut ke TAS untuk menghidupkan Pompa dari tangki.

4. LPG Liquid masuk ke Arm 1 dan di filter melalui reducer.

5. Setelah dari reducer, LPG melalui Pressure gauge dan diukur tekanannya, data yang dihasilkan
bersifat local indicating dan tidak dikirimkan ke BCU.

6. Liquid melalui Coriolis meter untuk diukur mass flow dan density dari liquid, data yang
dihasilkan berupa data pulse yang dikirimkan ke BCU melalui Transmitter FQIT LPG liquid.

7. Setelah melalui Coriolis meter, liquid diukur temperature dan tekanannya menggunakan
Temperature Indicating Transmitter (TIT) dan Pressure Indicating Transmitter (PIT), data yang
dihasilkan berupa analog output dan kemudian dikirimkan ke BCU.

8. Lalu liquid masuk ke prover untuk diukur kembali nilai flow ratenya agar tidak terjadi
kesalahan.

9. DCV dicontrol oleh BCU melalui sinyal digital output untuk mengatur laju flow agar stabil dan
tidak terjadi kelebihan pada truck

10. Pada truck terjadi perubahan fase liquid ke vapor, dan vapor ini kemudian masuk kembali ke
tangki melalui Arm 2.

11. Vapor melalui Coriolis meter yang berfungsi sebagai gas detection yang datanya berfungsi
sebagai pengurang agar mendapatkan hasil akhir yaitu total mass flow.

12. Vapor kemudian masuk ke prover Arm 2 untuk diukur kembali agar tidak terjadi kesalahan
nilai mass dari vapor tersebut.
13. Vapor kemudian melalui pressure gauge yang prosesnya sama seperti di Arm 1.

14. Vapor kembali dimasukkan ke tangki.

15. Setelah preset tercapai, maka BCU mengirimkan data ke TAS untuk mematikan pompa dan
semua valve ditutup.

16. Proses Batching selesai.

E. Operator Flow Process

1. Truck harus dalam keadaan parkir dan diberikan penyangga ban serta mesin dalam keadaan
menyala.
2. Pastikan posisi semua valve antara skid dan tangki terbuka.
3. Pastikan keadaan tekanan dan temperature dalam batas aman.
4. Pastikan selang / pipa dari skid ke truck sudah terpasang dengan benar.
5. Saklar induk pada sistem dinyalakan.
6. On / Off dari flow meter dinyalakan dan tunggu display flow remote atau dispenser menyala
(VEGA T)
7. Lalu Power Take Off (PTO) pada mesin truck dihidupkan untuk memberikan daya terpisah
pada proses loading.
8. Pilih compartement (Arm) 1 atau 2 yang akan dioperasikan.
9. Pada dispenser diatur zat atau fluida yang akan dipindahkan serta diatur preset dari berapa
banyak debit fluida yang akan diisi.
10. Tekan tombol Start dan proses mulai berjalan.

Anda mungkin juga menyukai