Anda di halaman 1dari 34

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 1 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

BAB 1
CUSTODY TRANSFER
SEJARAH PERKEMBANGAN
Definisi dari massa atau berat, volume dan panjang sekarang ini
menjadi semakin penting bagi kita. Hal ini karena satuan dari besaran besaran diatas manjadi acuan untuk penentuan harga bagi penjual atau
produsen serta berapa yang harus dibayar oleh konsiunen dalam transaksi
bisnis, terutama dalam industri minyak. Di masa lalu perbedaan kepentingan,
daerah,

dan

sejarah

mengakibatkan

masing-masing

daerah

memperkenalkan sistem satuan yang berbeda - beda. Dengan meningkatnya


perdagangan yang semakin penting memaksa agar semua sistem satuan di
dunia menjadi harmonis. Titik kulminasi perkembangan mi ditandai dengan
diperkenalkannya SI sebagai sistem satuan intemasional yang menjadi
standar semua negara di dunia dalam penentuan satuan untuk perdagangan
dan penentuan metrologi yang resmi di masing - masing negara.
TUJUAN DARI LEGAL METROLOGI
Tujuan dari legal metrologi adalah untuk melindungi konsumen dari
konsekuensi kesalahan pengukuran dalam transaksi komersial, kesepakatan
dengan pemegang autoritas, dan mendorong standarisasi dalam pengukuran
yang terkait dengan segala aspek termasuk buruh, kesehatan dan
lingkungan. Legalitas diformulasikan untuk mencapai tujuan di atas dengan
mengaplikasikannya dalam metering alat pengukuran dan prosedur untuk
pengukuran dan testing. Di masing - masing negara mempunya badan atau
institusi yang mempunyai kewenangan tertinggi mengenai metrologi yang
juga menentukan standar dalam pengukuran dan metrologi. Di Indonesia
kewenangan tersebut dipegang oleh Badan Metrologi.
APLIKASI CUTODY TRANSFER DALAM KEHIDUPAN
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 2 dari 34
Revisi : 0

Metering memastikan kelengkapan dalam peraturan yang meagatur


tentang custody transfer yang menjamin kita dalam beberapa atau bahkan
segala aspek kehidupan kita yang berhubungan dengan pengukuran
sebagaimana contoh dibawah ini:
1. skala dalam supermarket
2. metering di stasiun penglsian bahan bakar umum (SPBU)
3. metering air minum oleh PDAM
4. metering dalam transaksi minyakbaik dari produksi ataupun dari depot.
Dalam dunia mdustri minyak bimi dan gas metering juga menjadi
aspek yang sangat penting, hal ini karena industri ini adalah industri yang
sangat strategis. Setiap tetes minyak tentunya sangat berharga, sehingga
metering sangat diperhatikan. Terutama terkait dengan peratatan ukur yang
digunakan harus benar - benar akurat. Datam penjelasan ke depan akan
dibahas mengenai atat ukur dan sistem pengukuran dalam custody transfer
di dunia industri minyak bumi dan gas. Pada bab berikutnya akan dibahas
lebih detail peralatan ukur dan sistem pengukuran yang banyak digunakan
dalam industri minyak diantaranya meter prover, PD Meter dan Coriolis
meter.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

Hal : 3 dari 34

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

BAB II
METER PROVER

Setiap sistem pengukuran akan selalu terdapat kesalahan, hal ini menuntut
adanya

metode

untuk

menentukan

besarnya

kesalahan

dan

memperbaikinya.
Displacement meter prover banyak digunakan untuk mengkalibrasi flow
meter, yaitu dengan cara membandingkan volume aliran yang mengalir
melalui meter dengan volume dari prover yang sudah diketahui dan
terkalibrasL
Volume aliran diukur oleh meter dan prover, sehingga dapat ditentukan ratio
atau meter faktor antara volume yang tercatat dimeter dngan volume
sebenamya. Meter faktor selanjutnya dipakai sebagai faktor peagali
.terhadap volume hasil pengukuran yang tercatat pada meter register, untuk
menentukan banyaknya volume aliran yang scbenarnya yang melalui meter.
Ada beberapa keuntungan dari displacement prover diantaranya:
Proving dari pada meter dapat dilakukan pada kondisi aktual dan
meter berjalan kontinue. Ini mengeliminasi kesalahan yang disebabkan
waktu starung dan sloping flow, juga mengurangi waktu proving.
Aliran fluida yang melalui prover selama proving cycle adalah kontinyu,
sehingga temperature prover lebih mudah distabilkan
Metode displacement memberikan self automation
Ada lima prinsip pengujian flow meter yaitu:
1. Menguji meter harus dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang
teradi pada saat beroperasi
2. Penguji meteran harus mempunyai kapasifas dan ketelitian yang

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 4 dari 34
Revisi : 0

cukup
3. Jumlah pemakaian sebuah prover dipergunakan sebagai dasar masa
berlakunya meter prover tersebut
4. Prover harus dikalibrasi dan diterah oleh Lembaga Kafibrasi negara
Volume dari pengujian yang melalui meteran harus sama dengan volume
cairan yang diukur dalam prover
Meter prover rata-rata panjangnya antara 10 sampai 12 meter dan lebar ratarata 4 meter dipasang pada tempat-tempat pengiriman maupun penerimaan
mmyak seperti:
-

Depot bahan bakar minyak

Tempat penyimpanan dan pengblahari

Pelabuhah bbngkar inuat

Meter prover digunakan untuk mengoreksi kesalahan pengiikuran meter


sampai dengan ketelitian lebih kurang 0,010 %. Sebagai contoh jenis positive
displacement meter yang dilengkapi dengan adjuster, meter faktor yang
didapat "berkisar antara 0,9999 dan 1,001.
Meter prover pemasangannya dapat dipasang tetap lengkap dengan sistem
meter, dan dapat juga diletakkan diatas truck hinga mudah dipindahkan.
Untuk jenis yang kedua ini kebanyakan digunakan untuk test produksi
dilapangan-lapangan minyak.
Tipe Displacement Prover Ada dua tipe displacement prover yang umum
digunakan yaitu:
-

Bidirectional prover (prover dua arah)

Unidirectional prover (prover satu arah)

Kedua macam prover ditunjukan oleh gambar I dan 3. .Pada dasarnya


Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 5 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

prinsip kerja kedua prover ini sama. Kedua jenis prover mempunyai suatu
ruang terukur (prover section) yang tetah dikalibrasi sehingga diketahui
dengan pasti volumenya. Volume ruang terukur ini disebut volume basis.
Pada kedua ujung ruang terukur pipa ini masing-masing dipasang sebuah
detektor switch .Saat pengukuran meter (meter proving), pada saat bola ini
tepat menyentu garis batas mang terukur maka detektor awitch yang
pertama akan mengaktifkan alat penghitung pulsa. Perhitungan pulsa akan
berlangsung terus dan akan berhenti saat piston meninggalkan batas ruang
terukur karena detektor awitch yang kedua akan menyebabkaa alat
penghitung pulsa berhenti menghituag pulsa.
Bila pada unidirectional prover bola hanya bergerak kesatu arah yang tetap
untuk membuat satu trip, maka pada bidirectional prover bola bergerak bolak
balik untuk membuat satu round trip. Karena volume basis diketahui dan
jumlah pulsa diketahaui, maka hasil bagi antara volume basis dengan
volume berdasar jumlah pulsa akan menghasilkan faktor meter.
Perlu ditambahkan bahwa volume basis prover diukur berdasarkan suhu
basis 60 derajat dan tebanan basis 1 atmosfir. Karena itu volume basis
haruslah dikoreksi terhadap sithu dan tekanan (kondisi pengujian)
Faktor-faktor koreksi volume
1.

CTS

= faktor koreksi temperatur pada baja prover (API standard 1101,

tabel 1), untuk mengubah volume prover "bersuhu 60 0F (volume basis)


menjadi volume pada suhu operasi
Atau dengan rumus CTS = 1 + (Tp - 60 ) (Em).
Dimana:

Tp. = Temperature rata-rata best prover,


Em = Coefisien of cubical expantion

2. CTL = Faktor koreksi temperature liquid (ASTM-D 1250, tabel VI), untuk
mengubah volume liquid bersuhu 60 F menjadi volume liquid pada suhu
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 6 dari 34
Revisi : 0

operasi
3. CPS = Faktor koreksi tekanan pada baja prover, (API standard 2531,
tabel II) karena adanya perubahan volume yang disebabkan perubahari
tekanan
Atau dengan rumus:

dimana: Pp

= Tekanan operasi rata-rataprover,

psig Pa = Tekanan kalibrasi prover


D

= Nominal diameter (diameter datam)pipa prover, inches

= Modulus eFasfisifas besi prover

= tebalpfpa prover, inches

4. CPL = Faktor koreksi tekanan liquid (API standard 1101, tabel II) Karena
adanya perubahan volume liquid yang disebabkan .pembahan tekaaan
(corapressibiJity falrtor) Atau dengan rumus:

dimana:

= tekanan operasi prover rata-rate

= comprsibility fektor (lihat API standar 1101, tabel II)

Bidirectional Prover
Prinsip pengoprasian prover dua arah pada waktu digunakan untuk menguji
meter adalah membandingkan volume cairan yang melalui flow meter
dengan volume prover yang sudah diketahui dan hasil kalibasi.

Bagian-bagian terpenting dari prover ini adalah :


1. Proverrun
2. Diverter valve
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 7 dari 34
Revisi : 0

3. Spheroid
4. Detektor switch
5. Control kabinet and manual station
6. Meter with pulse generator
7. Meter proving counter
8. Typical line block valves
Prosedure Pengujian Dengan API Standard
1. Lakukan sirkulasi melalui meter prover guna menghilangkan gas atau
udara dalam meter prover
2. Teruskan bersirkulasi mi hingga tekanan dan suhu konstan
3. Periksa sistem elektronik apakah sUdah dalam keadaan baik
4. Periksa apakah tekanan dan suhu pada meter prover sudah konstan

Gambar 1 Bidirection Prover


5. Lakukan beberapa kali percobaan untuk memastikan bahwa semua
komponen sudah bekeRja dengan baik.
6. Kembalikan bacaan counter pada not dan lakukan pengujian sebenarya
dengan four way valve
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

Hal : 8 dari 34

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Revisi : 0

7. Catat tekanan dan suhu awal dan akhir pada tiap pengujian
8. Catat pulsa pada elektronik counter untuk ONE TRIP serta teruskan
dengan ROUND TRIP.
9. Teruskan pengujian hingga didapat REPEATABILITY yang diperlukan,
yaitu sama atau lebih kecil dan 0,02%. Sekurang-kurangnya 3 kali
pengujian berturut-turut.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Meter kotor (Gross Flow): tanpa konpensasi suhu dan tekanan
2. Meter bersih (Net Flow): meteran dengan kompensasi suhu dan tekanan
3. Pulsa

Pengujian:

Pulsa-pulsa

yang

tercatat

pada

prover

telah

dikompensasi suhu dan tekanannya


4. Repeatability: Kemampuan sebuah sistem pengujian untuk memperoleh
hasil pengnkuran yang'berturut-turut dibawah kondisi pengoperasian
yang konstan.
5. Apabila meter dilengkapi dengan unit ATG (automatic Temperature
Gravity), koreksi sithu terhadap meter tak perlu dilakukan
6. Pengujian dilakukan sekurang-kurangnya 5 (lima) kali bolak balik dengan
sekurang-kurangnya

(tiga)

pengujian

berturut-turut

mencapai

repeatability 0.02%.
Apabila berhubung suatu hal, meter perlu dilakukan penyetelan untuk
mendekatkan meter faktor kepada angka1, maka harus memberi secara
tertulis kepada Direktorat. Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.
7. Apabila perubahan meter faktor.dari satu meter melampui + 0.02%,dari
.pengujian yang lalu, meter atau sistem harus diperiksa.
8. Pada saat pengukuran, tekanan didalam meter harus dijaga stabil, artinya
tidak terjadi flashing atau penguapan.
9. Pembacaan suhu dan tekanan pada waktu pengujian meter terhadap
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 9 dari 34
Revisi : 0

meter prover harus mencapai skala masing-masing persepuluhan (0,1 0C)


untuk suhu dan 1 (satu) psi untuk tekanan.
10. ATG diuji sekali datam 6 (enam) bulan, apabila diragtikaii sebelum habis
masa beriakunya, pengujian titang dapat dilakukan.
11. Apabila terhadap suatu meter diadakan reparasi, maka Sebelum
dipergunakan urituk penyerahan, meter tersebuf haros diuji dengan meter
prover sekurang-kuran^iya dengan 3 flbw rate yang berbeda.
Cara Mengoperasikan Meter Prover Dua Arah
a. Pada waktu normal operasi aliran fluida yang diukur akan bergerak
melalui pipa utama (mainline). Block valve A terbuka, valve B dab C
tertutup

b. Valve B dab C fully open


c. Buka vent valves pada setiap ujung dari launcliing chamber, tutup vent
valve setelah uap dan udara hilang
d. Secara perlahan-lahan tutup valve A
e. Electronic counter ON
f. Gerakkan (actuate) plat Z pada diverter valve. Displacer akan bergerak
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE

Hal : 10 dari 34

CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Revisi : 0

melalui calibrated section


g. Bila displacer mencapai ruangan yang bersebelahan setengah trip telah
selesai. Buka vent valve pada ujung prover dimana displacer berada.
Tutup vent valve setelah udara dan uap hilang. Ulangi prosedur ini untuk
setengah trip yang beriawanan sampai semua udara dan uap hilang
h. Ulangi step diatas beberapa kali
i. Buka block valve A
j. Tutup valve B dan C.
Kalibrasi Prover Loop
Prinsip dasar kalibrasi prover loop adalah mengulang secara teliti
perpindahan liquid melalui suatu volume yang telah dikalibrasi antara dua
buah detektor switches.
Ketelitian perpindahan liquid dilakukan oleh dorongan sphere (bola) melalui
suatu pipa yang telah terkalibrasi, secara bersamaan volume yang diukur
dicatat.
Ratio ditentukan antara perpindahan volume yang diketahui dan volume
yang ditunjukkan oleh meter. Perbandingan ini disebut meter faktor
Parameter yang diperlukan untuk mendapatkan meter faktor adalah :
1. Meter data
2. Prover data
3. Product data
4. Temperatur dan presure meter
5. Temperatur dan pressure prover

Ketika-cairan mengalir melalui meter, meter akan menghasilkan sinyal


dengan frekwensi yang relaif tinggi dan proportional dengan volume cairan
yang melalui meter. Meter dilengkapi deugan counter dan penggerak pulsa.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE

Hal : 11 dari 34

CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Revisi : 0

Cairan masuk melalui diverter valve kebawah melalui prover dan akibatnya
akan menggerakkan splieroid yang kemudian melewati switch yang pertama,
melalui ruang pengukuran dan menyenggol detektor switch yang kedua dan
menyimpan spheroid diruang penerimaan. Cairan kemudian akan terus
melewati spheroid keluar dan naik melalui bagian lain dari diverter valve
mengaur turun ke pipa keluar.
Ketika spheroid melewati detektor switch pertama, counter mulai mencatat
jumlah cairan sampai detector switch yang kedua secara otomatis berhenti.
Jumlah pulsa dihitung
pada prover counter ketika spheroid sedang berjalan antara detektor switch
pertama dan kedua.
Jumlah pulsa yang didapat dibandingkan dengan volume prover untuk
mendapatkan meter faktor. Pada putaran prover dua arah, satu perjalanan
pidang pergi dari spheroid (round trip) akan setara dengan jumlah pulsa yang
tercatat pada prover counter bilamana spheroid bergerak dalam dua arah
antara kedua detektor switch. Perubahan arah spheroid dilakukan dengan
merubah arah aliran cairan dengan menggunakan four way valve.
Unidirectional Prover
Tipe unidirectional prover seperd terlihat pada Gbr 5. 3 berikut ini dapat
beroperasi dengan kecepatan displacer yang jauh lebih tinggi dan oleh
karena itu dapat digunakan pada diameter pipa yang lebih kecil, calibrated
section lebih panjang. Makin panjang jarak antara detektor switch, makin
baik repeatabilitynya.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Hal : 12 dari 34
Revisi : 0

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

Hal : 13 dari 34

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

BAB III
POSITIVE DISPLACEMENT METER
Prinsip Kerja
Positive displacement flow meter merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur jumlah aliran, dan dengan teknik tertentu dapat juga
digunakan

untuk

pengukuran

kecepatan

volumetrik

aliran

fluida.

Dibandingkan dengan meter aliran yang lain. PD meter memiliki ketelitian


pengukuran yang paling baik, oleh karena itu paling sering dipilih untuk
tujuan serah terima pada aktivitas perdagangan. Mempunyai ketelitian
0,1 % dan repeatability 0,01%. Penggunaan dad meter ini secara umum
untuk pengisian bahan bakar minyak pesawat, kapal laut yang sedang
bongkar muat minyak, untuk mengkalibrasi tangki, engine test rig, proving
dan lain bentuk pengukuran serta proses pencampuran.
Jenis dari positive displacemenat dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang
memperlihatkan casing yang terdiri dari rotor yang dilengkapi dengan empat
buah blade pada posisf yang berlawanan, dan blade akan mengikuti alur
yang ditentukan.
Didepan rotor terdapat inlet dan outlet manifold dan diatas rotor terpasang
alat hiding ( counter). Bagian-bagian tersebut hanya akan bergerak bila ada
cairan yang mengalir secara terus menerus.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 14 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

Cairan masuk melalui inlet manifold yang menyebabkan rotor berputar


searah jarum jam. Selama perputarannya terjadi proses pemindahan cairan
dan saluran input ke saluran output. Dalam sekali berputar akan dipindahkan
sejumlah cairan yang telah terukur volumenya. Pada sistem mekanik putaran
rotor ini digunakan untuk menggerakkan register yang berfungsi untuk
mencatat total aliran. Pada sistem remote, sebuah generator pulsa
dipasangkan untuk menghasilkan pulsa listrik yang sebanding dengan
putaran rotor. Pulsa listrik ini dikirim ke tempat pembaca (control room),
kealat penghitung pulsa yang akan menampilkan total aliran dan kecepatan
aliran Untuk .mengetahui jumlah aliran volume cairan dari jarak jauh maka
dipasanglah penambahan shaft dengan melalui gearing sistem yang
terkalibrasi untuk kemudian membangkitkan pulsa. Tiap pulsa memiliki
kesetaraan volumetrik dengan cairan yang diukur jumlah alirannya
Contoh 1:
Suatu PD meter jenis rotari memiliki:
10 buah measuring chamber yang masing-masing memiliki volume 0,125
liter
Rasio reduction gear pada generator pulsa adalah 1:10
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 15 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Cakram pada pulser memiliki jari-jari gear sebanyak 200 buah


Kesetaraan pulsa dapat dihitung sebagai berikut:
Satu kali putar mendisplaee cairan sebanyak:

Putaran poros rotor

Putaran poros generator pulsa

Frekwensi pulsa, Pf

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Revisi : 0

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 16 dari 34
Revisi : 0

Faktor Pf ini kemudian digunakan untuk angka pengali terhadap jumlah pulsa
yang dihitung pulse counter, untuk menghitung jumlah aliran Q r. Pada sistem
yang manual prosedur pembacan aliran adalah;
-

Baca penunjukkaan pulse counter, N

Hitung total aliran Qr dengan


QT = PF X N

Contoh 2:
Pulse center menampilkan angka 300.000, bila Pf = 0,1 1/pulse, maka total
aliran QT = 300.000 pulsa x 0,11/pulsa =30.000 liter
Pada sistem otomatis, faktor pulsa Pf dapat dimasukkan kedalam sistem
melalui fasilitas input (keyboard). Didalam sistem telah disediakan program
yang kfausus untuk melakukan pekerjaan perkalian Qr = Pf x N, sehingga
angka yang ditampilkan register telah menyatukan total aliran
Dengan teknik tertentu meter jenis ini dapat juga menunjukkan flow rate
(kecepatan aliran). Prinsip kerja dari pada pengukuran flow rate dengan
meter jenis ini adalah dengan menjebak pulsa keluaran meter untuk selang
waktu tertentu seperti gambar lerikutini

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 17 dari 34
Revisi : 0

Kecepatan volumetrik aliran fluida Q dapat dihitung engan mengaHkan Fp


dengan Vp
Q = Fp x Vp
Dimana : Fp = Np / T. Pulsa per menit
Vp = kesetaraan volumetric fluida per pulsa
T

= selang waktu

Np = Angka yang ditampilkan instrumen penghitung pulsa


Contoh 3:
Fp = 1200 pulsa per menit
Vp = 0,5 liter per pulsa
Q = 1200 pulsa per menit x 0,5 liter per pulsa
= 600 liter per meoit
= 36000 liter per menit
Berdasarkan cara kerianya ada beberapa macam PD meter, dan tiga
diantaranya adalah
-

Resiprocating piston meter

Nutating Disk

Rotari Vane Meter

Urutan kerja dari sebuah rotary vane flow meter dijelaskan sebagai berikut:
Pada Gambar A.
Cairan yang akan diukur volumenya masuk ke meter dan karena ada
perbedaan tekanan diantara vane akibat adanya cairan yang mengalif maka
vane dan rotor akan berputar.
Vane A dan D tertekan keluar oleh cam yang berada didalam rotor, sedang
vane B dan C akan tertarik kedalam
Pada Gambar B

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 18 dari 34
Revisi : 0

Rotor dan vane berputar 1/8 putaran, vane akan tertekan penuh keluar, vane
D tertarik
masuk kedalam rotor, dan vane C berada didalam rotor sedangkan vane B
mulai tertekan keluar.
Pada Gambar C
Gerakan putaran akan menyebabkan vane A tetap tertekan keluar,
sedangkan vane B .
pada kedudukan tertekan keluar penuh. Pada saat ini measuring chamber
antara vane A dan vane B akan terisi dengan volume tertentu.
Pada Gambar D
Pada putaran berikumya, cairan yang terukur akan bergerak keluar
menuju outlet dari meter, sementara measuring chamber baru akan mulai
terbentuk antara vane B dan vane C. Sedangkan vane A akan mulai tertarik
masuk kedalam rotor dari meter.
Begitu seterusnyasampai proses bendang kembali.
Beberapa meter biasanya diperlengkapi dengan peralatan pelengkap seperti
misalnya
-

Meter register

Pulse transmitter

Automatic temperature Compensator Alat pelindung meter

Automatic Sampler

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Hal : 19 dari 34
Revisi : 0

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

Hal : 20 dari 34

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Revisi : 0

Meter Register
Meter Register -mencatat terus menerus berapa jumlah minyak yang sudah
ditransfer. Untuk meter register yang digerakkan secara mekanis maka
putaran rotor PD Meter dihubungkan dengan suatu rangkaian roda gigi dan
selanjutnya rangkaian penghitung ini akan menggerakkan angka-angka yang
ditransfer.
Pembangkit Pulsa (Pirise transmitter)
Pada atat PD Meter selalu dilengkapi dengan alat pembangkit pulsa yang
menghasilkan pulsa listrik atau sinyat digital Pembangkit pulsa harus dapat
menghasilkan pulsa tertentu per unit volume aliran fluida. Jenis pembangkit
pulsa diantaranya dengan sistem fotoelektris, yang dihubungkan ke output
shaft

dan

PD

meter.

Sistem

fotoelektris

bekerja

dengan

prinsip

memutus/menghalangi sesaat berkas sinyal diantara sumber dan penerima.


Halangan/pemutus sesaat im ditimbulkan oleh piringan yang mempunyi
lubang-lubang

yang

tepat

berputar

pada

celah

saklar

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

optik

yang

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 21 dari 34
Revisi : 0

menghasilkan sinar diode, yang digerakkan oleh rotor.


Sinar yang dihasilkan oleh saklar tadi akan berubab menJadi sinyal output
berbentuk gelombang segi empat. Dengan putaran roda gigi melalui saklar
normaly open dari tombol magnit dapat menutup kontak saklar dan
selanjutnya akan mengirim sinyal yang menunjukkan satu putaran penuh.
Oleh pembangkit sinyal pulsa ini diteruskan kepanel board yang akan
mencatat jumlah pulsa listrik yang dihasilkan dalam bentuk digital. Pulsa
listrik ini setara dengan suatu satuan volumetris fluida yang ditransfer,
misalnya 1000 pulsa/barel, atau 1000 pulsa per day.
Automatic Temperature Compensator
Meter yang dilengkapi dengan ATG menunjukkan pencatatan netto.
Pencatatan net berdasarkan pada perbedaan yang terus menerus secara
sempuma dari volume gross yang diukur dan temperature dengan tidak
mengindahkan perubahan flow meter. Hal ini juga didasarkan atas koefisien
pengembangan dari cairan yang diukur.
ATG dibuat dan direncanakan tidak hanya sebagai precision instrumen
tetapijuga untuk melawan ambient conditions dari pasir, debu, kelembaban
dan temperatur yang biasanya berubah seeara tiba-tiba. Unitnya dapat
diperiksa dilab dengan thermometer yang tepat dan teliti untuk menjamin
akwasittya pada penggooaan lapangan yang sesungguhnya.
Alat-alat Pelindung Meter
Alat-alat pelindung meter alah merupakart bagian yang penting dari meter
sistem yaitu untuk menjaga agar meter tetap bekerja dengan baik, serta
mencegafa teriadinya kerusakan pada elemen meter.
Pada dasarnya ada 2 jenis alat pelindung yang dipasang sebelum aliran
masuk ke meter, kedua alat tersebut yaitu: strainer dan eliminator air.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 22 dari 34
Revisi : 0

Saringan (Strainer)
Jenis dari saringan keranjang adalah paling umum digunakan untuk
melindungi Positive Displacement Metes atau Turbine Meter dari
berbagai kotoran dan benda-benda asing yang mungkin terikul bersama
aliran. Pada Saringan tersebut selalu lengkapi dengan sebuah pressure
diferential indicator yaitu untuk mendeteksi kotoran-kotoran berdasarkan
perbedaan tekanan antara aliran yang masuk dengan aliran yang keluar.
Kotoran-kotoran yang lengket pada saringan dapat dibersikan atau
dibuang melalui pipa buangan.

Alat pembersih Udara atau Gas (Eliminator Air)


Eliminator Air adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi
Posistive Displacement Meter dari kemasukan udara (gas). Masuknya
udara (gas) dalam jumlah besar secara mendadak kedalam Positive
Displacement

meter

dapat

menyebabkan

kegagalan

pada

unit

pengukuraa meter. Pada metering sistem A.O Smith alat mi dipasang


langsung / digabung diatas strainer. Pada bagian dalam dari bejana ini
terdapat pelampung (float) yang berfungsi untuk memisahkan Udara
(gas) dari cairan.
Udara (gas) yang terkurung dikeluarkan oleh pelepasan udara < gas
secara otomatis melaui pipa 1 inch yang dihubungkan dengan header
pipa buang ke oil chacher.
Bahan dan material dari suata PD Meter sangat bervariasi sebagai berikut:
a. Rotor terbuat dari aluminium alloy
b. Vane terbuat dari Carbon
c. Brass dan stainless steel sebagai bahan lainnya.

Untuk high flow rate menggunakan bahan:


Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 23 dari 34
Revisi : 0

a. Inner capsule menggunakan bahan cast iron


b. Plastik digunakan untuk roto
c. Metal untuk digunakan pada vane
d. Stainless steel dan brass dipergunakan sebagai bagian-bagian lainnya.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Hal : 24 dari 34
Revisi : 0

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 25 dari 34
Revisi : 0

BAB IV
CORIOLIS FLOW METER
Principles of Operation Introduction to Coriolis:
Whether for liquid, gases or slurries. Micro Motion's Coriolis technology offers
many advantages over traditional volumetric technologies.
Multi-variable measurement:
Mass flow rate
Volumetric flow rate
Density
Temperature
High accuracy (+/-0.1%) and repeatability which means improved product
quality and reduced waste.
Easy installation because there are no special mounting, no flow
conditioining, and no straight pipe run requirements.
Low maintenance because there are no moving parts, and it's non introsive.

CMF300 sensor Micro Motion sensors are available in a variety of sensor


type, materials and sizes

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 26 dari 34
Revisi : 0

Principles of Operation What Is a Flowmeter?


A flowmeter consists of a sensor, a transmitter and, in many cases,
peripheral devices to provide monitoring, alarm, and/or control functions. This
diagram is a typical example.

Sensors:
Sensors detect flow rate, density and temperature.

Transmitters;
Transmitters process signals from the sensor and provide (his
information as outputs.

Peripherals:
Peripherals provide additional functionality, such as batch control and
enhanced density functions.

The transmitter is the brain of the system and provides three action

First, the transmitter sends a pulsed current to the sensor drive coil
causing the flow tubes to vibrate.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 27 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

Secondly, the transmitter processes the sensor input signals, performs


calculations, and produces various outputs to peripheral devices.

And, finally transmitter allows communication with an operator or control


system
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 28 dari 34
Revisi : 0

Principles of Operation Flow Operating Principle: Curved Tube


Tube Vibration;
Process fluid entering the sensor is split, half passing through each flow tube.
During operation, a drive con is energized. The drive coil causes the tubes to
oscillate up and down in opposition to one another.

Magnet and coil assemblies, called pick-offs, are mounted on the flow tubes.
Wire coils are mounted on the side legs of one flow tube, and magnets are
mounted on the side legs of the opposing flow tube.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 29 dari 34
Revisi : 0

Each coil moves through the uniform magnetic field of die adjacent magnet.
thee voltage generated from each pickoff coil creates a sine wave. Because
the magnets are mounted on one tube, and the coils on the opposing tube,
the sine waves generated represent the motion of one tube relative to the
other.

No Flow - Tube Motion:


The flow tubes oscillate 180 degrees in opposition to one another; while one
tube moves downward, the other tube moves upward and then vice versa.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 30 dari 34
Revisi : 0

Both pickoffs - the one on the inlet side and the one on the outlet side generate sine wave current continuously when the tubes are oscillating.
When there is no flow, the sine waves are in phase.
No Flow - No Coriolis Effect:

During a no flow condition, there is no coriolis effect and the sine waves are
in phase with each other.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


CUSTODY TRANSFER

PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 31 dari 34
Revisi : 0

Flow - Coriolis Effect:


When fluid is moving through the sensors tubes, Coriolis forces are induced.
These forces cause the flow tubes to twist in opposition to each other. When
(he tube is moving upward during half of its vibration cycle the fluid Bowing
into the sensor resists moving upward, by pushing down on the tube.
Having the tube's upward momentum is it travels around, the bend, the fluid
flowing out of the sensor resists having its vertical motion decreased by
pushing up on the tube. This causes the tube to twist.

Flow Delta T
As a result of the twist in the flow tubes, the sine waves generated by the
pickoffs are now out of phase because the inlet side is lagging behind the
outlet side.
The amount of time difference between the sine waves is measured in
microsecond, and is called Delta-T.
Delta - T is directly proportional to the mass flow rate. The greater me DeltaT, the greater me mass flow rate.

Row Calibration Factors:


Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

Hal : 32 dari 34

CUSTODY TRANSFER

Revisi : 0

The Flow Calibration Factor consists of 10 character, including two decimal


points. A typical flow calibration factor for a CMF sensor would be:
4.27454.75
The value has two components;
1. The first five digits (4.2745) are the flow calibration factor. Each sensor
has a unique calibration factor. This calibration factor, multiplied by a
.given Delta-T (measured m micro seconds), yields mass flow rate m
grams/sec.
Example:
given 5 microsec Delta-T

5 X 4.2745 =21.3725 grams/sec flow rate


2. The last three digits (4.75) are a temperature & coefficient for the sensor
tube material. This coefficient compensates for the effect of temperature
on tube rigidity. It is expressed terms of a percent change in rigidity per
100C.

Flow Calibration:
Each transnritter/seasor pair is factory calibrated before shipment.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 33 dari 34
Revisi : 0

After process fitting have been attached and the sensor has been
hydrostatically tested, it is ready Co be calibrated to customer specifications.
At this point, the sensor is married with transmitter, and meter zero and
calibration factors are determined. Batches are run at various flow rates to
ensure the meter performs within specification. A density calibration is also
performed, on air and water. Validation measures include an DeltaV-based
calibration program that prevent the calibration procedure from being
completed if any data point is out of specification. This process also serves
as a functional test of the sensor/transmitter pair.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE


PUSDIKLAT MIGAS

CUSTODY TRANSFER

Hal : 34 dari 34
Revisi : 0

DAFTAR PUSTAKA
1.

OMEGA Complete Flow and Level Measurement Handbook and


Encyclopedia, OMEGA Press. 1995.

2.

OMEGA Volume 29 Handbook & Encyclopedia, Purchasing Agents


Edition, OMEGA Press, 1995.

3.

"Air Elimination Techniques for Accurate Liquid Measurement," J.R.


Chester, Mechanical Engineering, February 1983.

4.

"Application and Installation Guidelines for Volumetric and Mass


Flowmeters' D. Ginesi and C. Annarummo, ISA Transactions, instrument
Society of America, 1994.

5.

Automated Process Control Electronics, John Harmington, Deslmar


Publishing Inc., 1989.

6.

"Cortolis for the Masses," G. d. Blicktey, Control Engineering, dune


1995.

7.

Coriolis Mass Flow meter is Ready for the Tough Jobs, W. Chin. /&CS,
February 1992.

8.

Field Proiving Coriolis Mass flowmeter," R. Harold and C. Strawn,


ISA/91 Proceedings, Instrument Society of America. 1991.

9.

Flow Measurement, D.W. Spitzer (editor). Instrument Society of


Amenca,l991.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Anda mungkin juga menyukai