Hal : 1 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
BAB 1
CUSTODY TRANSFER
SEJARAH PERKEMBANGAN
Definisi dari massa atau berat, volume dan panjang sekarang ini
menjadi semakin penting bagi kita. Hal ini karena satuan dari besaran besaran diatas manjadi acuan untuk penentuan harga bagi penjual atau
produsen serta berapa yang harus dibayar oleh konsiunen dalam transaksi
bisnis, terutama dalam industri minyak. Di masa lalu perbedaan kepentingan,
daerah,
dan
sejarah
mengakibatkan
masing-masing
daerah
CUSTODY TRANSFER
Hal : 2 dari 34
Revisi : 0
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 3 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
BAB II
METER PROVER
Setiap sistem pengukuran akan selalu terdapat kesalahan, hal ini menuntut
adanya
metode
untuk
menentukan
besarnya
kesalahan
dan
memperbaikinya.
Displacement meter prover banyak digunakan untuk mengkalibrasi flow
meter, yaitu dengan cara membandingkan volume aliran yang mengalir
melalui meter dengan volume dari prover yang sudah diketahui dan
terkalibrasL
Volume aliran diukur oleh meter dan prover, sehingga dapat ditentukan ratio
atau meter faktor antara volume yang tercatat dimeter dngan volume
sebenamya. Meter faktor selanjutnya dipakai sebagai faktor peagali
.terhadap volume hasil pengukuran yang tercatat pada meter register, untuk
menentukan banyaknya volume aliran yang scbenarnya yang melalui meter.
Ada beberapa keuntungan dari displacement prover diantaranya:
Proving dari pada meter dapat dilakukan pada kondisi aktual dan
meter berjalan kontinue. Ini mengeliminasi kesalahan yang disebabkan
waktu starung dan sloping flow, juga mengurangi waktu proving.
Aliran fluida yang melalui prover selama proving cycle adalah kontinyu,
sehingga temperature prover lebih mudah distabilkan
Metode displacement memberikan self automation
Ada lima prinsip pengujian flow meter yaitu:
1. Menguji meter harus dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang
teradi pada saat beroperasi
2. Penguji meteran harus mempunyai kapasifas dan ketelitian yang
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Hal : 4 dari 34
Revisi : 0
cukup
3. Jumlah pemakaian sebuah prover dipergunakan sebagai dasar masa
berlakunya meter prover tersebut
4. Prover harus dikalibrasi dan diterah oleh Lembaga Kafibrasi negara
Volume dari pengujian yang melalui meteran harus sama dengan volume
cairan yang diukur dalam prover
Meter prover rata-rata panjangnya antara 10 sampai 12 meter dan lebar ratarata 4 meter dipasang pada tempat-tempat pengiriman maupun penerimaan
mmyak seperti:
-
Hal : 5 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
prinsip kerja kedua prover ini sama. Kedua jenis prover mempunyai suatu
ruang terukur (prover section) yang tetah dikalibrasi sehingga diketahui
dengan pasti volumenya. Volume ruang terukur ini disebut volume basis.
Pada kedua ujung ruang terukur pipa ini masing-masing dipasang sebuah
detektor switch .Saat pengukuran meter (meter proving), pada saat bola ini
tepat menyentu garis batas mang terukur maka detektor awitch yang
pertama akan mengaktifkan alat penghitung pulsa. Perhitungan pulsa akan
berlangsung terus dan akan berhenti saat piston meninggalkan batas ruang
terukur karena detektor awitch yang kedua akan menyebabkaa alat
penghitung pulsa berhenti menghituag pulsa.
Bila pada unidirectional prover bola hanya bergerak kesatu arah yang tetap
untuk membuat satu trip, maka pada bidirectional prover bola bergerak bolak
balik untuk membuat satu round trip. Karena volume basis diketahui dan
jumlah pulsa diketahaui, maka hasil bagi antara volume basis dengan
volume berdasar jumlah pulsa akan menghasilkan faktor meter.
Perlu ditambahkan bahwa volume basis prover diukur berdasarkan suhu
basis 60 derajat dan tebanan basis 1 atmosfir. Karena itu volume basis
haruslah dikoreksi terhadap sithu dan tekanan (kondisi pengujian)
Faktor-faktor koreksi volume
1.
CTS
2. CTL = Faktor koreksi temperature liquid (ASTM-D 1250, tabel VI), untuk
mengubah volume liquid bersuhu 60 F menjadi volume liquid pada suhu
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 6 dari 34
Revisi : 0
operasi
3. CPS = Faktor koreksi tekanan pada baja prover, (API standard 2531,
tabel II) karena adanya perubahan volume yang disebabkan perubahari
tekanan
Atau dengan rumus:
dimana: Pp
4. CPL = Faktor koreksi tekanan liquid (API standard 1101, tabel II) Karena
adanya perubahan volume liquid yang disebabkan .pembahan tekaaan
(corapressibiJity falrtor) Atau dengan rumus:
dimana:
Bidirectional Prover
Prinsip pengoprasian prover dua arah pada waktu digunakan untuk menguji
meter adalah membandingkan volume cairan yang melalui flow meter
dengan volume prover yang sudah diketahui dan hasil kalibasi.
CUSTODY TRANSFER
Hal : 7 dari 34
Revisi : 0
3. Spheroid
4. Detektor switch
5. Control kabinet and manual station
6. Meter with pulse generator
7. Meter proving counter
8. Typical line block valves
Prosedure Pengujian Dengan API Standard
1. Lakukan sirkulasi melalui meter prover guna menghilangkan gas atau
udara dalam meter prover
2. Teruskan bersirkulasi mi hingga tekanan dan suhu konstan
3. Periksa sistem elektronik apakah sUdah dalam keadaan baik
4. Periksa apakah tekanan dan suhu pada meter prover sudah konstan
Hal : 8 dari 34
PUSDIKLAT MIGAS
Revisi : 0
7. Catat tekanan dan suhu awal dan akhir pada tiap pengujian
8. Catat pulsa pada elektronik counter untuk ONE TRIP serta teruskan
dengan ROUND TRIP.
9. Teruskan pengujian hingga didapat REPEATABILITY yang diperlukan,
yaitu sama atau lebih kecil dan 0,02%. Sekurang-kurangnya 3 kali
pengujian berturut-turut.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Meter kotor (Gross Flow): tanpa konpensasi suhu dan tekanan
2. Meter bersih (Net Flow): meteran dengan kompensasi suhu dan tekanan
3. Pulsa
Pengujian:
Pulsa-pulsa
yang
tercatat
pada
prover
telah
(tiga)
pengujian
berturut-turut
mencapai
repeatability 0.02%.
Apabila berhubung suatu hal, meter perlu dilakukan penyetelan untuk
mendekatkan meter faktor kepada angka1, maka harus memberi secara
tertulis kepada Direktorat. Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.
7. Apabila perubahan meter faktor.dari satu meter melampui + 0.02%,dari
.pengujian yang lalu, meter atau sistem harus diperiksa.
8. Pada saat pengukuran, tekanan didalam meter harus dijaga stabil, artinya
tidak terjadi flashing atau penguapan.
9. Pembacaan suhu dan tekanan pada waktu pengujian meter terhadap
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Hal : 9 dari 34
Revisi : 0
Hal : 10 dari 34
CUSTODY TRANSFER
PUSDIKLAT MIGAS
Revisi : 0
Hal : 11 dari 34
CUSTODY TRANSFER
PUSDIKLAT MIGAS
Revisi : 0
Cairan masuk melalui diverter valve kebawah melalui prover dan akibatnya
akan menggerakkan splieroid yang kemudian melewati switch yang pertama,
melalui ruang pengukuran dan menyenggol detektor switch yang kedua dan
menyimpan spheroid diruang penerimaan. Cairan kemudian akan terus
melewati spheroid keluar dan naik melalui bagian lain dari diverter valve
mengaur turun ke pipa keluar.
Ketika spheroid melewati detektor switch pertama, counter mulai mencatat
jumlah cairan sampai detector switch yang kedua secara otomatis berhenti.
Jumlah pulsa dihitung
pada prover counter ketika spheroid sedang berjalan antara detektor switch
pertama dan kedua.
Jumlah pulsa yang didapat dibandingkan dengan volume prover untuk
mendapatkan meter faktor. Pada putaran prover dua arah, satu perjalanan
pidang pergi dari spheroid (round trip) akan setara dengan jumlah pulsa yang
tercatat pada prover counter bilamana spheroid bergerak dalam dua arah
antara kedua detektor switch. Perubahan arah spheroid dilakukan dengan
merubah arah aliran cairan dengan menggunakan four way valve.
Unidirectional Prover
Tipe unidirectional prover seperd terlihat pada Gbr 5. 3 berikut ini dapat
beroperasi dengan kecepatan displacer yang jauh lebih tinggi dan oleh
karena itu dapat digunakan pada diameter pipa yang lebih kecil, calibrated
section lebih panjang. Makin panjang jarak antara detektor switch, makin
baik repeatabilitynya.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 12 dari 34
Revisi : 0
Hal : 13 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
BAB III
POSITIVE DISPLACEMENT METER
Prinsip Kerja
Positive displacement flow meter merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur jumlah aliran, dan dengan teknik tertentu dapat juga
digunakan
untuk
pengukuran
kecepatan
volumetrik
aliran
fluida.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 14 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
Hal : 15 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Frekwensi pulsa, Pf
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Revisi : 0
CUSTODY TRANSFER
Hal : 16 dari 34
Revisi : 0
Faktor Pf ini kemudian digunakan untuk angka pengali terhadap jumlah pulsa
yang dihitung pulse counter, untuk menghitung jumlah aliran Q r. Pada sistem
yang manual prosedur pembacan aliran adalah;
-
Contoh 2:
Pulse center menampilkan angka 300.000, bila Pf = 0,1 1/pulse, maka total
aliran QT = 300.000 pulsa x 0,11/pulsa =30.000 liter
Pada sistem otomatis, faktor pulsa Pf dapat dimasukkan kedalam sistem
melalui fasilitas input (keyboard). Didalam sistem telah disediakan program
yang kfausus untuk melakukan pekerjaan perkalian Qr = Pf x N, sehingga
angka yang ditampilkan register telah menyatukan total aliran
Dengan teknik tertentu meter jenis ini dapat juga menunjukkan flow rate
(kecepatan aliran). Prinsip kerja dari pada pengukuran flow rate dengan
meter jenis ini adalah dengan menjebak pulsa keluaran meter untuk selang
waktu tertentu seperti gambar lerikutini
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 17 dari 34
Revisi : 0
= selang waktu
Nutating Disk
Urutan kerja dari sebuah rotary vane flow meter dijelaskan sebagai berikut:
Pada Gambar A.
Cairan yang akan diukur volumenya masuk ke meter dan karena ada
perbedaan tekanan diantara vane akibat adanya cairan yang mengalif maka
vane dan rotor akan berputar.
Vane A dan D tertekan keluar oleh cam yang berada didalam rotor, sedang
vane B dan C akan tertarik kedalam
Pada Gambar B
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 18 dari 34
Revisi : 0
Rotor dan vane berputar 1/8 putaran, vane akan tertekan penuh keluar, vane
D tertarik
masuk kedalam rotor, dan vane C berada didalam rotor sedangkan vane B
mulai tertekan keluar.
Pada Gambar C
Gerakan putaran akan menyebabkan vane A tetap tertekan keluar,
sedangkan vane B .
pada kedudukan tertekan keluar penuh. Pada saat ini measuring chamber
antara vane A dan vane B akan terisi dengan volume tertentu.
Pada Gambar D
Pada putaran berikumya, cairan yang terukur akan bergerak keluar
menuju outlet dari meter, sementara measuring chamber baru akan mulai
terbentuk antara vane B dan vane C. Sedangkan vane A akan mulai tertarik
masuk kedalam rotor dari meter.
Begitu seterusnyasampai proses bendang kembali.
Beberapa meter biasanya diperlengkapi dengan peralatan pelengkap seperti
misalnya
-
Meter register
Pulse transmitter
Automatic Sampler
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 19 dari 34
Revisi : 0
Hal : 20 dari 34
PUSDIKLAT MIGAS
Revisi : 0
Meter Register
Meter Register -mencatat terus menerus berapa jumlah minyak yang sudah
ditransfer. Untuk meter register yang digerakkan secara mekanis maka
putaran rotor PD Meter dihubungkan dengan suatu rangkaian roda gigi dan
selanjutnya rangkaian penghitung ini akan menggerakkan angka-angka yang
ditransfer.
Pembangkit Pulsa (Pirise transmitter)
Pada atat PD Meter selalu dilengkapi dengan alat pembangkit pulsa yang
menghasilkan pulsa listrik atau sinyat digital Pembangkit pulsa harus dapat
menghasilkan pulsa tertentu per unit volume aliran fluida. Jenis pembangkit
pulsa diantaranya dengan sistem fotoelektris, yang dihubungkan ke output
shaft
dan
PD
meter.
Sistem
fotoelektris
bekerja
dengan
prinsip
yang
tepat
berputar
pada
celah
saklar
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
optik
yang
CUSTODY TRANSFER
Hal : 21 dari 34
Revisi : 0
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 22 dari 34
Revisi : 0
Saringan (Strainer)
Jenis dari saringan keranjang adalah paling umum digunakan untuk
melindungi Positive Displacement Metes atau Turbine Meter dari
berbagai kotoran dan benda-benda asing yang mungkin terikul bersama
aliran. Pada Saringan tersebut selalu lengkapi dengan sebuah pressure
diferential indicator yaitu untuk mendeteksi kotoran-kotoran berdasarkan
perbedaan tekanan antara aliran yang masuk dengan aliran yang keluar.
Kotoran-kotoran yang lengket pada saringan dapat dibersikan atau
dibuang melalui pipa buangan.
meter
dapat
menyebabkan
kegagalan
pada
unit
CUSTODY TRANSFER
Hal : 23 dari 34
Revisi : 0
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 24 dari 34
Revisi : 0
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 25 dari 34
Revisi : 0
BAB IV
CORIOLIS FLOW METER
Principles of Operation Introduction to Coriolis:
Whether for liquid, gases or slurries. Micro Motion's Coriolis technology offers
many advantages over traditional volumetric technologies.
Multi-variable measurement:
Mass flow rate
Volumetric flow rate
Density
Temperature
High accuracy (+/-0.1%) and repeatability which means improved product
quality and reduced waste.
Easy installation because there are no special mounting, no flow
conditioining, and no straight pipe run requirements.
Low maintenance because there are no moving parts, and it's non introsive.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Hal : 26 dari 34
Revisi : 0
Sensors:
Sensors detect flow rate, density and temperature.
Transmitters;
Transmitters process signals from the sensor and provide (his
information as outputs.
Peripherals:
Peripherals provide additional functionality, such as batch control and
enhanced density functions.
The transmitter is the brain of the system and provides three action
First, the transmitter sends a pulsed current to the sensor drive coil
causing the flow tubes to vibrate.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
Hal : 27 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
CUSTODY TRANSFER
Hal : 28 dari 34
Revisi : 0
Magnet and coil assemblies, called pick-offs, are mounted on the flow tubes.
Wire coils are mounted on the side legs of one flow tube, and magnets are
mounted on the side legs of the opposing flow tube.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 29 dari 34
Revisi : 0
Each coil moves through the uniform magnetic field of die adjacent magnet.
thee voltage generated from each pickoff coil creates a sine wave. Because
the magnets are mounted on one tube, and the coils on the opposing tube,
the sine waves generated represent the motion of one tube relative to the
other.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 30 dari 34
Revisi : 0
Both pickoffs - the one on the inlet side and the one on the outlet side generate sine wave current continuously when the tubes are oscillating.
When there is no flow, the sine waves are in phase.
No Flow - No Coriolis Effect:
During a no flow condition, there is no coriolis effect and the sine waves are
in phase with each other.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PUSDIKLAT MIGAS
Hal : 31 dari 34
Revisi : 0
Flow Delta T
As a result of the twist in the flow tubes, the sine waves generated by the
pickoffs are now out of phase because the inlet side is lagging behind the
outlet side.
The amount of time difference between the sine waves is measured in
microsecond, and is called Delta-T.
Delta - T is directly proportional to the mass flow rate. The greater me DeltaT, the greater me mass flow rate.
Hal : 32 dari 34
CUSTODY TRANSFER
Revisi : 0
Flow Calibration:
Each transnritter/seasor pair is factory calibrated before shipment.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Hal : 33 dari 34
Revisi : 0
After process fitting have been attached and the sensor has been
hydrostatically tested, it is ready Co be calibrated to customer specifications.
At this point, the sensor is married with transmitter, and meter zero and
calibration factors are determined. Batches are run at various flow rates to
ensure the meter performs within specification. A density calibration is also
performed, on air and water. Validation measures include an DeltaV-based
calibration program that prevent the calibration procedure from being
completed if any data point is out of specification. This process also serves
as a functional test of the sensor/transmitter pair.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
CUSTODY TRANSFER
Hal : 34 dari 34
Revisi : 0
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Coriolis Mass Flow meter is Ready for the Tough Jobs, W. Chin. /&CS,
February 1992.
8.
9.
Buku ini milik dan hanya dipergunakan untuk kegiatan Pusdiklat Migas Cepu