Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PENGENDALIAN PROSES

P&Id beserta Kontrol terhadap Variabel Prosesnya


Diusulkan oleh:
Ahmad Zaki
Fenny Lasma Hilde
Fikri
Mia Afriyenti
Nissa Aqhilla
Kelompok 2
Kelas C

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas P&Id beserta Kontrol terhadap
Variabel Prosesnya ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada dosen kami, Bapak Dr.Ir Bahruddin, MT, yang telah mengarahkan
dan membimbing kami. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengendalian Proses.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematika penulisannya. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah
ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Pekanbaru, Februari 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk membantu kelancaran pekerjaan instrumentasi dilapangan teknisiteknisi instrumentasi harus memahami beberapa dokumen yang dapat
menjelaskan lokasi, fungsi, dan parameter yang diukur atau dikontrol, spesifikasi,
instalasi, kalibrasi, riwayat instrumen, Selain itu untuk penggambaran instrumen
dalam diagram mengikuti standar internasional juga harus dipahami.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna dari simbol simbol P&ID standar yang terdapat
pada suatu flow sheet.
2. Untuk mengetahui variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel
gangguan (disturbance) dalam salah satu loop yang ada.
3. Untuk mengetahui cara mengontrol suatu variabel proses yanga terdapat
didalam suatu industri.

BAB II
ISI
2.1

INSTRUMENTASI

Keberhasilan sistem pengendalian sangat ditentukan dengan adanya data


yang benar dan akurat. Kondisi tersebut dapat diketahui melalui pengukuran
terhadap variabel-variabel proses dengan menggunakan instrument. Pada dasarnya
instrumentasi mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.
1. Proses kimia
Proses kimia meliputi peralatan proses dan operasi baik secara kimia maupun
fisika yang terjadi di dalam peralatan tersebut.
2. Sensor atau alat ukur
Sensor merupakan sumber informasi yang mengidentifikasi hal-hal yang
terjadi dalam suatu proses.
3. Transducer
Transducer merupakan alat penterjemah yang digunakan untuk mengubah
hasil pengukuran menjadi besaran yang ditransmisikan.
4. Jalur transmisi
Jalur transmisi merupakan media yang digunakan untuk membawa informasi
hasil pengukuran dari alat ukur ke controller. Pada sistem pengendalian pabrik
ini terdiri dari 2 jenis jalur transmisi yaitu jalur listrik dan jalur pneumtik yang
ditampilkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jalur Transmisi: (a) Pneumatik; (b) Listrik


5. Elemen pengendali
Merupakan elemen yang menerima hasil pengukuran elemen pengukur dan
membandingkannya dengan harga set point, lalu mengatur sumber tenaga
untuk melakukan perubahan yang diperlukan.
6. Elemen pengendali akhir
Elemen pengendali akhir merupakan perangkat keras yang melaksanakan
tindakan yang diputuskan oleh elemen pengendali. Elemen pengendali akhir
yang digunakan pada pabrik ini berupa pneumatik control valve (PCV) dengan
simbol yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Simbol Pneumatik Control Valve


7. Elemen pencatat
Elemen pencatat berfungsi mencatat kelakuan proses agar dapat
didemonstrasikan secara visual.
Pada perancangan pabrik RBD Palm Olein dari CPO ini, sistem
pengendalian proses dilakukan dengan melengkapi alat-alat proses dengan
instrumentasi-instrumentasi tertentu. Instrumen-instrumen yang diperlukan
tersebut antara lain :
1. Instrumentasi Temperatur (Temperature Instrument)
Pada pabrik ini, instrumentasi temperatur digunakan untuk mengatur dan
mengontrol temperatur pada heat exchanger,gasifier, reformer, reaktor sintesa
metanol, flash drum dan menara destilasi. Instrumentasi temperatur yang
digunakan terdiri dari :

Temperature Indicator (TI)


Temperature indicator merupakan alat yang berfungsi untuk mengetahui
temperatur pada suatu unit operasi atau aliran proses.

Temperature Transmitter (TT)


Temperature transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal perubahan
suhu dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke elemen pengontrol,
kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final kontrol, atau secara
sederhana temperature transmitter dapat diartikan sebagai bagian alat
pengendali yang mengirim sinyal perubahan suhu ke antar elemen pengendali.
Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Simbol Temperature Transmitter

Temperature Controller (TC)

Temperature controller adalah alat yang digunakan sebagai pengatur suhu atau
pengukur sinyal dalam bentuk panas menjadi sinyal mekanis atau listrik.
Pengaturan temperatur dilakukan dengan mengatur jumlah material proses
yang harus ditambahkan atau dikeluarkan dari suatu proses yang sedang
bekerja. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Simbol Temperature Controller


2. Instrumentasi Tekanan (Pressure Instrument)
Instrumentasi tekanan yang digunakan terdiri dari:

Pressure Indicator (PI)


Pressure indicator adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan tekanan
pada alat atau aliran proses.

Pressure Transmitter (PT)


Pressure transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal perubahan
tekanan dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke elemen
pengontrol. kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final kontrol, atau
secara sederhana pressure transmitter dapat diartikan sebagai bagian alat
pengendali yang mengirim sinyal perubahan tekanan ke antar elemen
pengendali. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Simbol Pressure Transmitter

Pressure Controller (PC)


Pressure controller adalah alat yang dapat digunakan sebagai pengukur
tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk tekanan menjadi sinyal mekanis.
Pengukuran tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah uap yang keluar

dari suatu alat yang tekanannya ingin dideteksi. Simbol indikator ini dapat
dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Simbol Pressure Controller


3. Instrumentasi Laju Aliran (Flow Instrument)
Pada pabrik ini, instrumentasi tekanan digunakan untuk mengatur dan mengontrol
laju aliran dari keluaran pompa,tangki dan reaktor. Instrumentasi laju aliran yang
digunakan terdiri dari :

Flow Transmitter (FT)


Flow transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal kecepatan aliran fluida
dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke elemen pengontrol
kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final kontrol, atau secara
sederhana flow transmitter dapat diartikan sebagai bagian alat pengendali yang
mengirim sinyal perubahan laju alir ke antar elemen pengendali. Simbol
indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Simbol Flow Transmitter

Flow Controller (FC)


Flow controller adalah alatyang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
fluida dalam aliran pipa atau unit proses lainnya. Pengukuran kecepatan fluida
biasanya diatur dengan mengukur keluaran dari alat yang mengakibatkan fluida
mengalir dalam aliran pipa. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Simbol Flow Controller


4. Flow Ratio Controller (FRC)

Flow Ratio Controller adalah alat yang digunakan untuk mengukur rasio
kecepatan aliran antara dua atau lebih fluida dalam aliran pipa atau unit proses
lainnya. Flow Ratio Controller pada pabrik ini terdapat pada pembagi aliran atau
splitter. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Simbol Flow Ratio Controller


5. Intrumentasi Level (Level Instrument)
Instrumentasi level yang digunakan terdiri dari :

Level Indicator (LI)


Level indicator adalah alat untuk menunjukkan tinggi cairan dalam tangki.

Level Transmitter (LT)


Level transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal perubahan
ketinggian fluida dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke
elemen pengontrol kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final kontrol,
atau secara sederhana level transmitter dapat diartikan sebagai bagian alat
pengendali yang mengirim sinyal perubahan level/ketinggian fluida ke antar
elemen pengendali. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Simbol Level Transmitter

Level Controller (LC)


Level controller adalah alat yang dipakai untuk mengukur tinggi cairan dalam
alat. Pengukuran tinggi permukaan cairan dilakukan dengan operasi dari
sebuah control valve yaitu dengan mengatur laju alir fluida masuk atau keluar
proses. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Simbol Level Controller

Pada setiap pengendalian/kontrol terhadap suatu proses, hal yang penting


untuk diperhatikan adalah mengenai variabel proses. Variabel proses adalah
semua kondisi operasi proses yang dapat mengalami perubahan. Diantara variabel
proses tersebut, ada yang memberikan informasi tentang proses yang berlangsung,
dan ada juga variabel proses yang dapat mempengaruhi jalannya proses. Variabel
proses dapat dikategorikan kedalam 2 kelompok :
1. Variabel Input
Variabel input adalah variabel yang menunjukkan efek lingkungan pada proses
yang dituju. atau dapat diartikan sebagai semua veriabel yang terdapat pada
bagian input dari suatu proses. Variabel input ini diklasifikasikan dalam 2 bagian
yaitu :
Manipulated Variable, jika harga variabel ini dapat diatur atau dikendalikan
dengan bebas oleh operator atau sistem pengendali. Variable ini merupakan
variabel yang dapat diukur atau disebut juga measured variable pada suatu
sistem pengendali.
Disturbance Variable, jika harga variabel tidak dapat diatur/dikendalikan oleh
operator atau sistem pengendali. Variabel ini dapat berupa variabel terukur
dan tidak terukur (measured and unmeasured variable).
2. Variabel Output
Variabel output adalah variabel yang menunjukkan gambaran kondisi di dalam
proses/unit proses, yang diketahui melalui mekanisme pengukuran. Variable ini
diklasifikasikan menjadi 2 bagian :
Controlled Variable (Variabel yang dikontrol), variabel ini terbagi 2 yaitu
measured output variable (jika variabel dapat diketahui/diukur secara
langsung menggunakan elemen pengukur) dan unmeasured output variable
(jika variabel tidak dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung.
Uncontrolled Variable (Varibel yang tidak dikontrol)
2.2

Piping and Instrumentation Diagram (P&ID)


Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema dari ,jalur

pipa, equipment, instrumentasi, control system, dari suatu sistem proses yang

terdapat di Oil Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement Plant, dll. Simbolsimbol yang terdapat dalam P&ID mewakili peralatan seperti actuator, sensorsensor dan kontroler. P&ID menjelaskan secara detail mengenai flow
process (Diagram Alir), terkecuali parameter-parameter seperti temperatur,
tekanan, dan besarnya arus tidak dapat dijelaskan dalam P&ID. Alat-alat process
seperti valve (katup), instrument, dan Saluran pipa diidentifikasikan dengan kode.
Kode-kode tersebut berdasarkan ukuran, jenis cairan yang dialirkan, jenis
sambungan pipa (Seperti dengan menggunakan Bolt atau Flang), dan keadaan
Status Valve (Normally Close atau Normally Open).
Pengertian dari Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) adalah sebuah alat
bantu berupa diagram/gambar/skema untuk menerangkan konsep desain dari
sebuah proses yang di bangun. bisa di sebut juga sebagai ilustrasi skematik dari
hubungan fungsional perpipaan, instrumentasi dan peralatan sistem komponen
pendukung lainnya.
P&ID sangat diperlukan pada saat proses pembangunan, perakitan dan
pembuatan suatu system misalnya system di platform pengeboran minyak, pabrik,
dan unit produksi lain yang memerlukan system.
P&ID dibuat dengan mengkaji beberapa persyaratan sebagai berikut:
1.
2.

Sudah tersedianya PFD ( Process Flow Diagram)


Mangerti dan memahami dasar/ prinsip kerja unit operasi, termasuk di
dalamnya memahami input dan reaksi nya sebagai output serta keterkaitan

3.
4.

diantaranya.
Mengerti dasar proses control (proses terkendali).
Mengerti proses dasar safety.
P&ID mencakup:

1.
2.
3.
4.
5.

Instrumentation and designations


Peralatan mekanikal lengkap dengan nama dan nomor.
Semua valve yang telah teridentifikasi/ tercatat.
Proses pemipaan, ukuran dan data identifikasi
Miscellaneous - ventilasi, saluran air, alat kelengkapan khusus, garis

6.
7.
8.

sampling/ garis contoh, reducer, increasers dan swagers.


Permanent start-up dan flush lines
Flow directions (arah arus)
Interconnections references (referensi interkoneksi)

9.

Control inputs and outputs, interlocks ( Pengendalian input, output maupun

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

interlok)
Interfaces for class changes (perubahan klass interface)
Seismic category
Quality level ( tingkatan kualitas)
Annunciation inputs
Computer control system input
Vendor and contractor interfaces
Identification of components and subsystems delivered by others

17.
18.

komponen dan subsistem yang disampaikan)


Equipment rating or capacity (rating dan kapasitas peralatan)
Intended physical sequence of the equipment (urutan fisik dari peralatan)

(Identifikasi

P&ID meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Instrumen valve dan pencabangan


Kontrol relay
Switch manual
Instrumen utama tubing dan valve
Data tekanan dan aliran suhu
Elbow, tee dan alat kelengkapan standar yang lainnya
Data penjelasan penjelasan yang lengkap
Line Symbol
Line Symbol digunakan untuk menggambarkan hubungan antara unit-unit yang
berbeda dalam sistem yang dikontrol. Tabel berikut di bawah ini merupakan Line
Simbol yang pada umumnya sering digunakan.

Tabel 2.1. Line Symbol


Dari table 2.1, Piping line merupakan proses utama dimana pipa mengalirkan
bahan kimia yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode. Simbol
line lainnya menjelaskan bagaimana system terhubung antara satu proses dengan
proses lainnya, serta signal yang digunakan dalam sistem instrumentasi,
seperti electrical signal, pneumatic signal,data, dll.
Instrumentation Symbol

Kode-kode Instrumentasi yang tertera di P&ID adalah sebagai berikut, huruf


pertama mengidentifikasikan parameter yang dikontrol, huruf selanjutnya
mengidentifikasikan tipe perangkat control

Berdasarkan contoh diagram P&ID di atas, FT101, huruf pertama F


mempunyai arti kode (berdasarkan kode ISA) yaitu Flow. Huruf kedua T
mempunyai arti Transmitter, kode FT101 dapat diartikan sebagai Flow
Transmitter, Lingkaran menunjukan FT101 terpasang (mounted) di Field
Area, yang dihubungkan oleh electric signal (Garis putus-putus). Pada FIC101,
berarti (Flow Indicator Controller), simbol berupa kotak dan lingkaran
menunjukan FIC101, terletak di Shared Control / Shared Displays dan dapat
diakses oleh operator.

Huruf

Parameter yang

Pertama

dikontrol

Analysis

Conductivity

Density

Voltage

Flow Rate

Current

Level

Moisture(Humidity)

Pressure or Vacuum

Temperature

Viscosity

Huruf

Tipe Peralatan

Selanjutnya

Kontrol

Alarm

Controller

Indicator

Transmitter

Control Valve

Element

IC

Indicator
Controller

FC

Ratio Controller

Recorder

HS

Hand Switch

HV

Hand Valve

Totalizer

IQ

Indicating
Totalizer

XV

Solenoid Valve

Calculation

FY

Ratio Callculation

SL

Switch Low

SH

Switch High

AL

Alarm Low

ALL

Alarm Low Low

AH

Alarm High

AHH

Alarm High High

Berdasarkan ANSI/ISAs S5.1-1984 (R 1992) Instrumentation symbols and


identification standard.

Contoh flow sheet proses yang dilengkapi simbol p&id (piping &
instrumentation diagram) standar
PIPING AND INSTRUMENTATION DIAGRAM
Nama Alat

Tangki Umpan CPO

Kode

Fungsi

Menyimpan CPO

T-101

No.

Variabel
Kontrol

Sensor

Temperatur

Termokopel

Level

Transducer
Diafragma

Variabel
Manipulasi
Laju alir

Controller

Final
Controll

Computer based
control mode

Valve

Laju alir

PID
Computer based

Display

CPO

control mode

steam

Flow

Flowmeter

Laju Alir
CPO keluar

PID
Computer based
control mode

Valve

PID

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
1. Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema
dari ,jalur pipa, equipment, instrumentasi, control system, dari
suatu sistem proses yang terdapat di Oil Refinery, Chemical Plant,
Paper Mill, Cement Plant, dll
2. Pengertian dari Piping and Instrumentation Diagram (P&ID)
adalah sebuah alat bantu berupa diagram/gambar/skema untuk
menerangkan konsep desain dari sebuah proses yang di bangun.
bisa di sebut juga sebagai ilustrasi skematik dari hubungan
fungsional perpipaan, instrumentasi dan peralatan sistem
komponen pendukung lainnya.

Daftar Pustaka
Dinas Perkebunan Provinsi Riau. 2011. Laporan Tahunan 2011. Pekanbaru.

Kementrian Perindustrian. 2011. Outlook industri 2012: Strategi percepatan dan


perluasan agroindustri. Institute for Development of Economics and
Finance, Jakarta.
Susetyanto., Zubair, M., Purwandoko., Kristiana., dan Suyawijaya, I., 2012.
Pengembangan Klaster Industri Kelapa Sawit di Koridor Ekonomi
Sumatra. RISTEK: BPPT.
Thomas, M.S. 2013. Industri Minyak Goreng Sawit Di Indonesia. Universitas
Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai