1. Transmitter: Digunakan untuk mengubah sinyal fisik seperti suhu, tekanan, atau aliran
menjadi sinyal listrik atau sinyal yang dapat diproses oleh sistem kontrol
2. Indicator: Berfungsi untuk menampilkan informasi atau data mengenai kondisi suatu
variabel proses, seperti suhu, tekanan, atau level, dalam bentuk angka, grafik, atau
indikator lainnya
6. Recorder: Berfungsi untuk merekam dan menyimpan data mengenai variabel proses,
seperti suhu, tekanan, atau level, untuk keperluan analisis atau pelacakan
7. Control Valve: Digunakan untuk mengontrol aliran fluida atau gas dalam suatu proses
dengan cara membuka atau menutup katup sesuai dengan sinyal kontrol tekanan yang
diterima
Contoh penggunaan TE adalah saat mengendalikan level cairan dalam suatu tangki
dengan mengatur waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk mencapai level yang diinginkan
15. FFC merupakan kontrol feed forward yang digunakan untuk mengendalikan suatu proses
dengan memprediksi perubahan yang akan terjadi pada variabel proses dan mengambil
tindakan sebelum perubahan tersebut terjadi.
16. FFE merupakan kontrol feedback yang digunakan untuk mengendalikan suatu proses
dengan membandingkan variabel proses aktual dengan variabel proses yang diinginkan
dan mengambil tindakan untuk mengurangi selisih antara keduanya. Sementara itu,
17. FFT merupakan transformasi Fourier cepat yang digunakan untuk menganalisis sinyal
periodik menjadi komponen frekuensi yang berbeda. FFT digunakan untuk
mengidentifikasi frekuensi dan amplitudo sinyal yang terkait dengan suatu proses dan
dapat membantu dalam memprediksi perilaku proses di masa depan.
Dengan demikian, FFC berfungsi sebagai kontrol feed forward, FFE berfungsi sebagai
kontrol feedback, dan FFT berfungsi sebagai alat analisis sinyal dalam sistem
kontrol suatu pabrik.
18. LAL merupakan alarm level rendah yang digunakan untuk memantau dan
mengendalikan level cairan atau bahan dalam suatu tangki atau proses. Ketika level
mencapai batas rendah yang telah ditentukan, LAL akan memberikan peringatan atau
mengambil tindakan untuk mencegah kekurangan level. Dengan demikian, LAH
berfungsi sebagai alarm level tinggi, sementara LAL berfungsi sebagai alarm level
rendah dalam sistem kontrol suatu pabrik.
22. LAH berfungsi sebagai alarm level tinggi, sementara TD berperan dalam mengendalikan
suhu dalam suatu proses.
LAH merupakan alarm level tinggi yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan
level cairan atau bahan dalam suatu tangki atau proses. Ketika level mencapai batas
tinggi yang telah ditentukan, LAH akan memberikan peringatan atau mengambil tindakan
untuk mencegah kelebihan level.
23. LE merujuk pada elemen level yang dapat berupa sensor atau perangkat lain yang
digunakan untuk mengukur level cairan atau bahan dalam suatu tangki atau proses. LE
berperan dalam memberikan informasi mengenai level tersebut ke dalam sistem kontrol
untuk diolah dan diambil keputusan.
24. I/P dalam sistem kontrol suatu pabrik berarti Input/Output, yang merupakan komponen
dari sistem kontrol yang bertugas untuk mengendalikan berbagai peralatan dan mesin
yang terlibat dalam proses produksi
Fungsi dari komponen I/P dalam sistem kontrol suatu pabrik adalah:
Mengendalikan berbagai peralatan dan mesin yang terlibat dalam proses produksi
Mengontrol tekanan, suhu, kelembaban, kecepatan, dan banyak lagi
Mengubah sinyal dari kontroler menjadi tindakan fisik pada mesin