Anda di halaman 1dari 17

Instrumentation and Control

Control
Storage Tank Control Process
Storage Tank pada A01-T01 digunakan untuk menampung bahan baku
Hidrogen. Pengendalian pada Storage Tank hanya menggunakan LIC
(Level Indicator Control) agar bahan baku tidak memenuhi alat Storage
Tank.

Gambar 1. Storage Tank V-101 Control Process

Compressor Control Process

Kompresor digunakan untuk menaikan tekanan gas Hydrogen dari aliran 1


dengan

P =1372kPa hingga

Pout =5171 kPa .

Process

control

pada

kompresor A01-C01 dapat dilihat pada gambar diatas. Hal ini didasarkan
pada pengukuran tekanan keluar kompresor oleh Pressure Element (PE).

Dari pembacaan (PE) akan di alirkan sinyal listrik ke Pressure Transmitter


(PT). Pressure Transmitter akan membaca sinyal dan didistribusikan ke
PAL (Pressure Alarm Low) dan PAH (Pressure Alarm High). Jika tekanan
masuk kompresor kurang atau lebih dari tekanan keluar kompresor maka
alarm ini akan berbunyi dan operator secara manual harus memuka valve
bantuan lainnya. PRC (Pressure Ratio Control) merupakan rasio tekanan
antara tekanan masuk dengan tekanan keluar kompresor. Apabila tidak
sesuai, maka PRC akan mengirim gelombang listrik yang akan diteruskan
ke Pressure Valve (PV). Pressure Valve akan membuka dan menutup
dengan bantuan udara bertekanan untuk mengalirkan udara sesuai
dengan rasio tekanan atau tekanan keluar kompresor yang sesuai.
Valve Control Process

Process control dilakukan berdasarkan gambar diatas didasarkan untuk


menurunkan tekanan menggunakan valve, yang akan di control adalah
bukaan dari valve sehingga mendapatkan tekanan yang diinginkan.
Tekanan keluar valve akan dibaca oleh Pressure element dan diteruskan

ke Presssure Transmitter. Pressure Transmitter akan mengirimkan sinyal

listrik hasil pembacaan tekanan. Sinyal ini akan dikirim ke PAL dan PAH
untuk menjaga tekanan dengan batas terendah dan tertinggi dengan
bunyi alarm sebagai peringatan ketika menyentuh batas yang ditentukan.
Sinyal listrik juga di teruskan kedalam PRC yang akan dibaca sebagai
tekanan yang harus ditambahkan atau dikurangi. Hasil yang telah
ditentukan akan diteruskan ke Presssure Valve sehingga valve akan
membuka atau menutup sesuai perintah dari PRC.

Cooler Control Process

Heat Exchanger A03-HE04 digunakan sebagai cooler untuk mendinginkan


Bioavtur hasil fraksinasi yang akan memasuki Tangki Storage Produk
menggunakan pendingin cooling water. Aliran Bioavtur mengalir di dalam
inner pipe dan cooling water mengalir di dalam annulus. Temperature
keluaran bioavtur diperiksa menggunakan TE (Temperature Element) dan
ditransmisikan ke TT (Temperature Transmitter). Data transmisi dapat
dilihat pada monitor TRC (Temperature Record Control). Jika temperatur
terlalu tinggi atau terlalu rendah, alarm pada TAH (Temperature Alarm
High) atau TAL (Temeperature Alarm Low) akan berbunyi. Kerja temeratur
akan diterjemahkan oleh TY (Temperature Relay) untuk mengubah
transmisi

data

menjadi

tindakan

mengatur

(memperbesar

memperkecil) bukaan valve pada aliran cooling water.


Pump Control Process

atau

Process Control pada pompa A01-P02 untuk mengalirkan Crude Palm Oil
yang

keluar

dari

tangki

penyimpanan

A01-T03.

Pengendalian

ini

didasarkan pada laju alir yang keluar dari pompa. Pada aliran keluar,
ditempatkan sebuah orifce, yang dihubungkan kepengukuran beda tekan
(DP). Hasil pengukuran akan ditransmisikan ke FC yang akan mengatur
bukaan valve sesuai set point laju alir yang telah ditentukan.

Atmospheric Distilation Unit Control Process

Pada

Atmospheric Distilation Unit pengendalian prosesnya berupa pengendalian


laju

alir

dan

temperature,

pada

reboiler

dilakukan

pengendalian

temperature di bottom yang dapat dilihat pada gambar. Temperature pada

bottom akan terbaca oleh sensor temperature (TE). Temperratur yang


terbaca akan diubah signalnya oleh transmitter (TT) menjadi electrical
signal. Data transmisi akan terbaca pada temperature record control
(TRC). Alarm temperature akan berbunyi jika suhu terlalu tinggi (TAH) dan
terlalu rendah (TAL). Selanjutya I/P transducer (TY) akan mengatur bukaan
valve yang akan dilakukan oleh control valve (TCV). Apabila suhu terlalu
tinggi, makan Temperatur Relay (TY) akan mengatur agar aliran steam
menjadi lebih kecil, begitu pun sebaliknya.
Pada kolom fraksionasi perlu dilakukan pengendalian level cairan. Level
cairan akan terbaca oleh sensor liquid level (LE). Level cairan yang
terbaca pada level record control (LRC). Alarm liquid level akan berbunyi
jika level cairan terlalu tinggi (LAH) dan terlalu rendah (LAL). Selanjutnya
I/P transducer (LY) akan mengatur bukaan valve yang akan dilakukan oleh
control valve (LCV). Apabila level cairan terlalu tinggi, maka LY akan
mengatur agar aliran bottom menjadi lebih besar, begitu pun sebaliknya.
Pengendalian temperature condenser dengan mengukur temperatur
distilat keluaran kondensor. Temperatur pada distilat akan terbaca oleh
sensor

temperature

(TE).

Temperature

yang

terbaca

akan

diubah

sinyalnya oleh transmitter (TT) menjadi electrical signal. Data transmisi


akan terbaca pada temperature record control (TRC). Alarm temperature
akan berbunyi jika suhu terlalu tinggi (TAH) dan terlalu rendah (TAL).
Selanjutnya I/P transducer (TY) akan mengatur bukaan valve yang akan
dilakukan oleh control valve (TVC). Apabila suhu terlalu tinggi, makan TY
akan mengatur agar aliran air pendingin menjadi lebih besar, begitu pun
sebaliknya.
Fired Heater Process Control

Fired Heater A01-FH01 merupakan alat preheater yang digunakan untuk


memanaskan aliran masuk reactor. Udara dan gas alam akan mengalir di
shell dan aliran yang akan dipanaskan mengalir di sisi tube. Suhu yang
keluar pada aliran utama di check suhunya menggunakan Temperature
Element

(TE) lalu ditransmisikan ke

Tempereatur Transmitter

(TT)

kemudian direkam oleh Temperatur Record Controler (TRC) yang terlihat


pada monitor. Jika temperature terlalu tinggi atau rendah, maka alarm
pada Tempretur Alarm High (TAH) dan Temperature Alarm Low (TAL) akan
berbunyi dan operator secara manual harus membuka valve bantuan
yang lainnya. Kerja temperature akan diterjemahkan oleh Tempreatur
Relay (TY) dan mengubah transmisi data menjadi tindakan dengan
mengatur bukaan valve pada aliran masuk. Pada aliran udara, terdapat
valve yang mengatur laju aliran tersebut. Valve tersebut dikendalikan
dengan cara mengukur laju pada aliran masuk udara. Data kemudaian
ditransmisikan dan dapat dilihat pada monitor (FRC) di ruang control,
serta alarm yang akan berbunyi saat suhu terlalu tinggi/rendah (FAH,FAL).

Reactor Fixed Bed Multi Tube Process Control

Reaktor adalah alat tempat berlangsungnya reaksi kimia antara bahan


bahan yang digunakan. Instrumentasi pada reactor mencakup level
controller (FC), Pressure Indicator (PI), dan Temperatur Controlloer (TC).

Level Controller berfungsi untuk mengendalikan laju bahan masuk ke


dalam reactor dengan tujuan agar tidak terjadi kelebihan muatan.
Temperature Controller berfungsi untuk menjaga kondisi operasi pada
saat reaksi sesuai dengan set point keluaran reactor yang sudah
ditentukan. Suhu keluaran reactor di check suhunya menggunakan
Temperature

Element

(TE)

lalu

di

transmisikan

ke

Temperature

Transmitter (TT) kemudian direkam oleh Temperatur Record Controller


(TRC) yang terlihat pada monitor. Jika temperature terlalu tinggi atau
rendah, maka alarm pada Temperature Alarm High (TAH) dan Temperature
Alarm Low (TAL) akan berbunyi dan operator secara manual harus
membuka

valve

bantuan

yang

lainnya.

Kerja

temeperatur

akan

diterjemahkan oleh Temperature Relay (TY) dan mengubah transmis data


menjadi tindakan dengan mengatur bukaan valve pada aliran masuk.
Pada downtherm, terdapat valve yang mengatur laju aliran tersebut. Valve
tersebut dikendalikan dengan cara mengukur laju pada aliran masuk
downtherm. Data kemudian ditranmisikan dan dapa dilihat pada monitor
(FRC) di ruang control.
Three Phase Separator Control Process

Three Phase Separator pada A03-LSV01 digunakan untuk memisahkan

gas, waste water dan oil. Pengendalian pada Three Phase Separator
menggunakan Level Indicate Control (LIC) agar umpan masuk separator
tidak memenuhi alat three phase separator.

Mixer Control Process

Mixer A01-M01 berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan baku


berupa Crude Palm Oil dan Asam Fosfat. Pengendalian tangka mixer A01M01 untuk mengatur ketinggian cairan didalam tangka sesuain dengan
setpoint yang telah ditetapkan. Level Element (LE) sebagai pembaca
ketinggian dikirim ke Level Transmitter (LT) yang nantinya akan diubah
berupa data menuju Level Alarm High atau Level Alarm Low , maka hasil
pembacaan ini akan langsung dikirmikan ke Level Record Controller (LRC)
yang akan muncul pada monitor. LRC akan mengkalkulasikan dekat
dengan set point. Hasil kalkulasi ini diubah berupa sinyal listrik ke relay.
Kerja relay mengubah transmisi data menjadi tindakan dengan mengatur
bukaan valve dan kecepatan putaran impeller atau operator secara
manual harus membuka valve bukaan lainnya dan mengatur kecepatan
putaran.

Equip.

Fired Heater
A01-FH01
A03-FH01

Equip.
Cooler
A03-HE03
A03-HE04
A03-HE05
A03-HE06
A03-HE07

Elemen
t

Deviatio
n

Possible
Causes

Consequences

High

Fuel terlalu banyak akibat


kesalahan Flow Control Fuel

Low

Fuel terlalu sedikit akibat


kesalahan Flow Control Fuel

Low

Udara terlalu sedikit akibat


kesalahan Flow Control Udara

Temp.

Possible
Causes

Temperature tidak sesuai


spesifikasi
Temperature tidak sesuai
spesifikasi, reaksi pada PFR
menjadi lambat dan konversi
kurang
Pembakaran tidak
sempurna,
Terbentuk jelaga karbon
pada tube,
reaksi pada Reaktor menjadi
lambat dan konversi kurang

Elemen
t

Deviatio
n

Temp.

High

Laju alir cooling water kurang


akibat kesalahan Flow Control

Efisiensi pendinginan
berkurang

Temp.

High

Adanya tumpukan scale pada


tube

Efisiensi pendinginan
berkurang

Consequences

Safeguard

Action

Temperatur
e Alarm
High

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran fuel

Temperatur
e Alarm Low

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran fuel

Temperatur
e Alarm Low

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran udara

Safeguard

Action

Temperatur
e Alarm
High
Temperatur
e Alarm
High

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol aliran
cooling water
Membersihkan tube dari scale

Equip.

Fraksinasi
A03-ADU01

Elemen
t

Temp.
Bottom
Stage

Deviatio
n

Consequences

Safeguard

Action
Maintenance Flow Control, dan
lakukan manual kontrol pada
aliran pemanas reboiler

High

Laju uap dari reboiler terlalu


banyak

Komposisi tidak sesuai,


terlalu banyak fraksi berat

Temperatur
Alarm High

Low

Laju uap dari reboiler terlalu


sedikit

Komposisi tidak sesuai

Temperatur
Alarm Low

Laju alir cooling water kurang


akibat kesalahan Flow Control

Fraksi berat banyak tidak


terkondensasi

Temperatur
Alarm High

Condenser
A03-HE01
A03-HE02

Temp.

High

Equip.

Elemen
t

Deviatio
n

Pompa
A01-P02
A01-P03
A01-P04
A01-P05 A/B
A03-P01
A03-P02
A03-P03
A03-P04
A03-P05

Possible
Causes

High

Possible
Causes
Penyumbatan pada pompa

Consequences

Safeguard

Maintenance Pressure Control,


dan lakukan manual kontrol
pada aliran pemanas reboiler
Maintenance Flow Control, dan
lakukan manual kontrol pada
aliran pendingin cooling water

Action
Membersihkan pompa dan
control secara berkala dan
memasang flow indikator yang
terhubung dengan pompa

Pengaliran aliran proses


terhambat
Flow Alarm
Low

Flow
Low

Kinerja impeller berlebih

Pompa cepat rusak

Mengontrol Pompa secara


berkala

Equip.

Compressor
A01-C01 A
A01-C01 B

Storage Tank
A01-T01

Elemen
t

Deviatio
n
High

Pressur
e

Possible
Causes
Kecepatan impeller melebihi
batas akibat kesalahan Speed
Control

Three Phase
Separator
A03-LSV01
A03-LSV02

Safeguard

Action

Beban listrik naik

Pressure
Alarm High

Maintenance Compressor
Control yang bersangkutan

Low

Kecepatan impeller kurang


akibat kesalahan Speed Control

Hidrogen tidak dapat masuk


ke reactor sehingga reaksi
produksi tidak berjalan

Pressure
Alarm Low

Maintenance Compressor
Control
yang bersangkutan

High

Terlalu banyak cairan dalam


vessel

Cairan dapat masuk ke vent


valve

Level Alarm
High, sistem
emergency
drain

Buka valve aliranj keluar


storage secara manual

Low

Terlalu sedikit cairan dalam


vessel

Jika cairan habis maka tidak


akan ada bahan baku yang
mengalir sehingga produksi
tidak berjalan

Level Alarm
Low

Aliran masuk storage tank


dibuka secara manual

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran gas

Level

Pressur
e

Consequences

High

Aliran Gas keluar kurang

Vessel dapat meledak

Pressure
Alarm High,
System
emergency
vent

Low

Aliran Gas keluar terlalu banyak

Pemisahan uap cair tidak


sesusi spesifikasi, terlalu
banyak air yang terbawa

Pressure
Alarm Low

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran gas

High

Aliran cairan keluar terlalu


rendah

Cairan dapat masuk ke pipa


keluar gas

Level Alarm
High, sistem
emergency
drain

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran cairan

Low

Aliran cairan keluar terlalu tinggi

Gas dapat masuk ke pipa


keluar Cairan

Level Alarm
Low

Maintenance Flow Control, dan


lakukan manual kontrol pada
aliran cairan

Level

Equip.

Elemen
t
Pressur
e

Reactor
A02-R01
A02-R02

Deviatio
n

Possible
Causes

Low

Laju alir reaktan rendah

High

Laju alir reaktan tinggi

Low

Terlalu sedikit cairan dalam


reactor

Level
High

Equip.

Elemen
t

Deviatio
n
High

Mixer
A01-M01
A01-M02

Possible
Causes

Safeguard
Pressure
Alarm Low
Pressure
Alarm High

Spesifikasi produk tidak


sesuai, tekanan dan suhu
reaksi dalam reactor
berubah

Terlalu banyak cairan dalam


reactor

Consequences

Level Alarm
Low
Level Alarm
High,
system
emergency
drain

Safeguard

Action
Maintenance Pressure Control,
dan lakukan manual kontrol
Maintenance Pressure Control,
dan lakukan manual kontrol,
Kurangi sedikit laju cairan
sebelum level cairan terlalu
sedikit atau habis
Buka drain secara manual jika
drain valve tidak bekerja

Action

Terlalu banyak cairan dalam


vessel, aliran keluaran mixer
tersumbat

Cairan dapat meluap keluar


vessel

Level Alarm
High, sistem
emergency
drain

Buka valve aliranj keluar


storage secara manual

Terlalu sedikit cairan dalam


vessel, aliran masuk vessel
tersumbat

Jika cairan habis maka tidak


akan ada bahan baku yang
masuk ke mixer sehingga
produksi tidak dapat
berjalan

Level Alarm
Low

Aliran masuk mixer dibuka


secara manual

Level
Low

Consequences

Anda mungkin juga menyukai