Anda di halaman 1dari 5

Produksi Benzene

 Bagaimana Benzena terbentuk ?

Toluena dan hidrogen dikonversi dalam reaktor untuk menghasilkan benzena dan metana.
Reaksi tidak mencapai penyelesaian, dan kelebihan toluena diperlukan. Gas yang tidak
terkondensasi dipisahkan dan dilepaskan. Produk benzena dan toluena yang tidak bereaksi
kemudian dipisahkan dengan distilasi. Toluena kemudian didaur ulang kembali ke reaktor
dan benzena dihilangkan dalam aliran produk.

 Bagaimana Benzene di proses ?

Dalam pembuatan Benzene ini digunakan proses hidrodealkilasi dengan bahan baku toluene
dan gas hydrogen yang direaksikan dalam Reaktor. Reaksi dijalankan pada kondisi non
isotermal non adiabatic. Reaksi yang terjadi reaksi hidrodealkilasi atau reaksi pemecahan
gugus metil dari toluene untuk membentuk benzene dan methane. Di dalam reaktor, toluene
dan hidrogen bereaksi membentuk benzene dan methane serta hasil samping diphenyl fase
gas. Setelah bereaksi, gas keluaran dari reaktor masuk ke kondensor parsial untuk
dikondensasikan menjadi campuran uap-cair. Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam
flash drum untuk memisahkan semua gas hidrogen dan gas methane yang terikut dalam
produk. Benzene dan diphenyl serta sisa toluene yang tidak bereaksi, kemudian dipisahkan.
Script Video PFD

 Pada proses destilasi, proses reaksi diatur pada temperature dan tekanan tertentu.
Kemudian perbandingan toluene dan hydrogen yang masuk harus disesuaikan agar terjadi
reaksi yang sempurna.
 Tahap destilasi atau pemurnian produk bertujuan untuk memisahkan produk sehingga
diperoleh produk benzene yang mempunyai kemurnian tinggi.
 Pada proses destilasi ini terdapat 5 loop kontrol
 Pada loop pertama pada reactor T-101 terdapat produk berupa gas, terdiri dari toluene tak
bereaksi, benene, dephenyl, hydrogen sisa dan methane. Reaktor tersebut suhunya perlu
diajaga pada temperature tertentu. Suhunya perlu diatur oleh menggunakan Benzene
Reboiler dengan mengatur input steam yang masuk.
 Gas yang dihasilkan dalam reactor T-101 akibat penaikan suhu tersebut dikondensasikan
di Benzene condenser E-104 sehingga fasenya berubah menjadi campuran gas-cair (jalur
pipanya berwarna biru). Campuran gas dan cair yang dihasilkan dialirkan ke dalam
Reflux Drum V-104 yang selanjutnya akan dipisahkan produk yang berupa gas dan
cairnya.
 Pada loop Kedua, hasil atas berupa gas dilewatkan dimana besarnya gas yang dilewatkan
diatur oleh valve.
 Pada loop ketiga dan keempat, hasil bawah yang berupa cairan yang merupakan benzene
sebagian akan diumpankan yang diatur oleh valve dan sebagian akan dikeluarkan (masuk
ke penyimpanan) yang diatur oleh valve juga.
 Pada loop kelima, jumlah toluene yang tidak bereaksi pada reactor T-101, akan di
masukan kembali ke tempat penampunyan toluene yang diatur oleh LIC 102.
P&ID Analog

 Pada proses ini terdapat 5 tagname. T-101 (Tank ke 101) merupakan tangki column
vacum, E-106 (Exchange/Banzene Reboiler ke 106), E-104 (Exchange/Benzen Condenser
ke 104), V-104 (Vessel/Reflux Drum ke 104) dan P-102A/B (Pump/Reflux pump ke 102)
 Pada tangki T-101 tersebut terpasang instrument field mounted PI 102 (Presure Indikator),
TI (Temperatur Indikator) 103, 104 dan 105 yang dipasang secara tunggal.
 Level sensing element (LE) 102 terletak di tangki T-101. Level Transmiter (LT) 102 yang
juga terletak pada T-101 mengirimkan sinyal listrik (ditunjuk oleh garis putus-putus) ke
Level Indikator Control (LIC) 102. LIC ini terletak pada panel kontrol atau konsol di field
(seperti yang ditunjukkan oleh lambang bulat dan terdapat garis horizontal di bawah
tulisan LIC) dan dapat diamati oleh operator. Dari LIC 102, sinyal listrik dikirim ke
instrumen (LY/Level Calculation/aktuator) 102 yang menghitung posisi katup yang benar
dan kemudian mengirimkan sinyal pneumatik (ditunjuk oleh garis padat dengan cross
hatching) untuk mengaktifkan katup control/Level Control Valve (LCV) 102. Untuk
memperingatkan operator dari masalah potensial, dua alarm ditempatkan di ruang kontrol.
Ini adalah alarm tingkat tinggi (LAH) dan alarm tingkat rendah (LAL), dan mereka
menerima sinyal yang sama dari level transmiter seperti halnya pengontrol.
 Suhu reaksi pada tangki T-101 diatur oleh Benzen Reboiler E-106. Steam (diindekskan
oleh kotak yang didalamnya terdapat tulisan nomor 3) akan dialirkan sehingga suhu akan
meningkat. TE (Temperatur Element) 101 akan mendeteksi/men sensing besaran suhu
pada tangki, kemudian TT (Temperatur Transmiter) 101 akan mengirimkan sinyal listrik
ke TRC (temperature Record Control) 101. TRC (temperature Record Control) 101 ini
terletak ini terletak pada panel kontrol atau konsol di field (seperti yang ditunjukkan oleh
garis horizontal di bawah TRC) dan dapat diamati oleh operator. Dari TRC 101, sinyal
listrik dikirim ke instrumen (TY/Temperature Calculation) yang menghitung posisi katup
yang benar dan kemudian mengirimkan sinyal pneumatik (ditunjuk oleh garis padat
dengan cross hatching) untuk mengaktifkan katup control/Temperatur Control Valve
(TCV) 101. Untuk memperingatkan operator dari masalah potensial, dua alarm
ditempatkan di ruang kontrol. Ini adalah alarm tingkat tinggi (TAH) dan alarm tingkat
rendah (TAL), dan mereka menerima sinyal yang sama dari level transmiter seperti
halnya pengontrol.
 Kemudian terdapat juga PI 101 (Presure indicator), FI 101 (Flow Indicator) dan TI 101
(Temperatur indicator) yang terpasang langsung ke jalur pipa.
 Pada benzene kondensator diindekskan E-104, terdapat instrument field mounted SV-101
dan SV-102 (Safety Valve) kemudian instrument field mounted TI-106 (temperature
indicator) pada jalur pipa input dari tangki T-101. Kemudian terdapat instrumen field
mounted FI-102 (Flow Indikator), TI-107 (Temperatur Indikator) yang dipasang pada
jalur pipa masuk cooling water dan TI-109 (temperature indicator).
 Pada Reflux Drum V-104, pada tangki terpasang instrumen field mmounted TI
(Temperatur Indikator) 108, PI (Pressure Indikator) 103.
 Level sensing element (LE 101) terletak di drum refluks V-104. Level Transmiter (LT
101) yang juga terletak pada V-104 mengirimkan sinyal listrik (ditunjuk oleh garis putus-
putus) ke Level Indikator Control 101 (LIC). LIC 101 ini terletak pada panel kontrol atau
konsol di field (seperti yang ditunjukkan oleh garis horizontal di bawah LIC 101) dan
dapat diamati oleh operator. Dari LIC 101, sinyal listrik dikirim ke instrumen (LY/Level
calculation/aktuator 101) yang menghitung posisi katup yang benar dan mengirimkan
sinyal pneumatik (ditunjuk oleh garis padat dengan cross hatching) untuk mengaktifkan
katup kontrol (LCV 101). Untuk memperingatkan operator dari masalah potensial, dua
alarm ditempatkan di ruang kontrol. Ini adalah alarm tingkat tinggi (LAH) dan alarm
tingkat rendah (LAL), dan mereka menerima sinyal yang sama dari pemancar tingkat
seperti halnya pengontrol.
 Pengaturan tekanan pada Reflux Drum V-104 diatur oleh bukaan dari PCV (Pressure
Control Valve) 101. PE (Pressure Sensing Elemen) 101 akan mendeteksi besaran dari
tekanan, PT (Pressure Transmiter) 101 mengirimkan sinyal listrik (ditunjukan oleh garis
putus putus) ke PRC (Pressure Recorder Control) 101. PRC 101 ini terletak pada panel
kontrol atau konsol di field (seperti yang ditunjukkan oleh garis horizontal di bawah PRC)
dan dapat diamati oleh operator. Dari PRC 101, mengatur besarnya bukaan dari PCV
(Pressure Control Valve) 101. Dari PRC 101 sinyal listrik dikirim ke instrumen (PY
101/Pressure Calculation/aktuator) yang menghitung posisi katup yang benar dan
mengirimkan sinyal pneumatik (ditunjuk oleh garis padat dengan cross hatching) untuk
mengaktifkan katup kontrol (PCV 101). Untuk memperingatkan operator dari masalah
potensial, dua alarm ditempatkan di ruang kontrol. Ini adalah alarm tingkat tinggi (PAH)
dan alarm tingkat rendah (PAL), dan mereka menerima sinyal yang sama dari Pressure
Transmiter seperti halnya pengontrol.
 Hasil bawah yang berupa cairan yang merupakan benzene sebagian akan diumpankan dan
sebagian akan dikeluarkan (masuk ke penimpanan). Hasil berupa cairan dipompa
menggunakan relux pump P-102 A dan P-102 B. Indeks A dan B pada reflux pump
menunjukkan bahwa pompa cadangan dipasang. Jadi ada dua pompa identik P-101A dan
P-101B. Satu pompa akan beroperasi sementara yang lainnya tidak beroperasi.
 FE (Flow Sensing Elemen) 101 akan mendeteksi besaran dari aliran, FT (Flow
Transmiter) 101 mengirimkan sinyal listrik (ditunjukan oleh garis putus putus) ke FRC
(Pressure Recorder Control) 101. PRC 101 ini terletak di ruang kontrol pada panel kontrol
atau konsol (seperti yang ditunjukkan oleh garis horizontal di bawah FRC) dan dapat
diamati oleh operator. Dari FRC 101, mengatur besarnya bukaan dari FCV (Flow Control
Valve) 101. Dari FRC 101 sinyal listrik dikirim ke instrumen (FY 101/Flow
Calculation/aktuator) yang menghitung posisi katup yang benar dan mengirimkan sinyal
pneumatik (ditunjuk oleh garis padat dengan cross hatching) untuk mengaktifkan katup
kontrol (FCV 101). Untuk memperingatkan operator dari masalah potensial, dua alarm
ditempatkan di ruang kontrol. Ini adalah alarm tingkat tinggi (FAH) dan alarm tingkat
rendah (FAL), dan mereka menerima sinyal yang sama dari Flow Transmiter seperti
halnya pengontrol.

P&ID Digital

 Level sensing element (LE) 102 terletak di tangki T-101. Level Transmiter (LT) 102 yang
juga terletak pada T-101 mengirimkan sinyal listrik (ditunjuk oleh garis putus-putus) ke
Level Indikator Control (LIC) 102. LIC ini terletak di ruang kontrol pada panel kontrol
atau konsol (seperti yang ditunjukkan oleh lambing bulat dan terdapat garis horizontal di
bawah tulisan LIC) dan dapat diamati oleh operator (ditunjukan dengan lambang kotak).
LIC berupa Shared Display/Shared Control (ditunjukkan dengan lambang bulat bergaris
tengah didalam kotak). Kemudian persegi 6 dengan indeks TIC 101 menunjukan bahwa
Computer Control-Full backup dari DCS. Dan segi enam lambing “*” menunjukan bahwa
Shared Display/Shared Control seluruhnya menggunakan akses computer via komunikasi
link (Ditunjukan oleh garis hubung dengan bulatan). Dari LIC 102, sinyal listrik dikirim
ke instrumen (LY/Level Calculation) 102 yang menghitung posisi katup yang benar dan
kemudian mengirimkan sinyal pneumatik (ditunjuk oleh garis padat dengan cross
hatching) untuk mengaktifkan katup control/Level Control Valve (LCV) 102. Untuk
memperingatkan operator dari masalah potensial, dua alarm ditempatkan di ruang kontrol.
Ini adalah alarm tingkat tinggi (LAH) dan alarm tingkat rendah (LAL), dan mereka
menerima sinyal yang sama dari level transmiter seperti halnya pengontrol.

Anda mungkin juga menyukai