Anda di halaman 1dari 15

file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

BAB XI
PROSES PEMISAHAN UAP-CAIR

1. HUBUNGAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR

1.a Aturan fase dan hukum Raoult


- Kesetimbangan dalam sistem uap-cair dibatasi oleh aturan fase.
- Contoh adalah ammonia-air dalam sistem uap-cair.
- Sistem berarti terdiri 2-komponen dan 2-fase, maka F = C – P + 2
F adalah 2.
- Empat variabel yang dimaksud: 1. Suhu, 2. Tekanan, 3. Komposisi yA
dari NH3 dalam fase uap dan 4. Komposisi xA dalam fase cair.
- Komposisi air (B) ditetapkan jika yA atau xA ditetapkan, jika yA + yB = 1
dan xA + xB = 1. Jika tekanan ditetapkan, hanya satu dari banyak variabel
dapat diatur. Jika diset komposisi cairan, komposisi suhu dan uap
otomatis diset.
- Hukum Raoult, didefinisikan untuk fase uap-cair dalam kesetimbangan.
pA = PA. xA ............................ 11.1-1
dimana:
- pA adalah tekanan partial komponen A dalam fase uap (Pa atau atm);
- PA adalah tekanan uap murni A (Pa atau atm); dan
- xA adalah fraksi mol A dalam fase cair.
- Berlaku hanya untuk larutan ideal, benzen-toluen, heksan-heptan, dan
metil alkohol-etil alkohol
- Banyak sistem larutan ideal atau non-ideal juga mengikuti hukum Henry
kalau larutannya encer.

TUGAS Latihan-1:
Kerjakan soal 11.1-1 berikut.

1.b Diagram titik didih dan arti tarikan garis-xy


- Hubungan kesetimbangan uap-cair campuran biner, misal sistem benzen
(A)-toluen (B) pada tekanan total 101,32 kPa.
- Garis pada bagian atas: garis uap jenuh (garis titik beku atau dew-point)
dan bawahnya adalah garis cairan jenuh (garis titik didih atau bubble-
point).
- Daerah 2-fase (uap dan cair): yang ditempati antara dua garis di atas.
1
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

- Pada gambar 11.1-1, xA1 = 0,318 dan campuran mendidih pada 98oC
(371,2 K) dan komposisi dari uap dalam kesetimbangan adalah yA1 =
0,532.
Jika pendidihan dilanjutkan, xA bergerak ke kiri, nampak yA lebih kaya
komponen A dibandingkan xA
- Sistem benzen-toluen takluk pada hukum Raoult, oleh karena itu angka
pada diagram titik didih dapat dihitung dari data tekanan uap murni,
seperti terlihat di tabel 11.1-1 yang mengikuti persamaan:
................................................... (11.1-2)
..................................................... (11.1-3)

..................................................... (11.1-4)
- Diagram titik didih yang ditunjukkan oleh gambar 11.1-1 khusus untuk
sistem ideal yang tunduk pada hukum Raoult. Untuk sistem yang non-
ideal tampilan gambar-nya berbeda.

Gambar 11.1-1. Diagram titik didih dari campuran


benzen (A)-toluen (B)
pada tekanan total 101, 325 kPa (1 atm)

Contoh soal 11.1-1.


2
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

Tentukan komposisi sistem uap-cair dari benzen-toluen pada


kesetimbangan 95oC (382,2 K) dengan menggunakan data tekanan uap-nya
seperti disajikan di tabel 11.1-1 (pada tekanan 101,32 kPa).

Penyelesaian:
- Pada suhu 95oC dari tabel 11.1-1 untuk benzen, PA = 155,7 kPa dan PB =
63,3 kPa. Dengan menyelaraskannya ke persamaan 11.1-3 diperoleh:
155,7(xA) + 63,3(1- xA)= 101,32 kPa (760 mmHg). Maka, xA = 0,411 dan
xB = 1-xA = 1-0,411 = 0,589. Substitusikan ke persamaan 11.1-4,

Cara yang umum menarik garis kesetimbangan ditunjukkan oleh gambar


11.1-2, dimana yA diplot versus xA. Garis miring 45o memperlihatkan bahwa
yA (lebih kaya komponen A)>xA.

Gambar 11.1-2. Diagram kesetimbangan sistem


benzen (A)-toluen (B)
pada 101,32 kPa (1 atm)

TUGAS Latihan-2: Kerjakan soal 11.1-2 berikut

Tabel 11.1-1. Tekanan uap dan data kesetimbangan mol fraksi sistem benzen-toluen.
3
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

- Pada gambar 11.1-3a ditunjukkan diagram titik didih untuk titik didih
maksimum azeotrop. Suhu maksimum Tmaks bersesuaian dengan
konsentrasi xAz dan xAz=yAz pada titik ini. Plot garis yA versus xA akan
ditunjukkan oleh kurva garis silang 45 o pada titik ini. Aseton-khloroform
adalah sebuah permisalan sistem seperti itu.

- Pada gambar 11.1-3b titik didih minimum azeotrop ditunjukkan dengan


yAz=xAz pada Tmin. Etanol-air adalah merupakan sebagai salah satu contoh
saja dari sekian banyak sistem-sistem.

Gambar 11.1-3. Diagram kesetimbangan titik didih:


(a) titik didih azeotrop maksimum, (b) titik didih azeotrop minimum

TUGAS Latihan-3: Kerjakan soal 11.1-3 berikut.


4
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

2. KONTAK KESETIMBANGAN STAGE TUNGGAL


UNTUK SISTEM UAP-CAIR

- Sistem uap-cair, dimana V2 adalah alur uap dan L0 alur cair, dan dua alur
itu dikontakkan dalam stage tunggal yang setimbang yang mirip
gambar, titik didih atau diagram kesetimbangan xy harus digunakan
karena hubungan kesetimbangan yang mirip dengan hukum Henry tidak
tersedia.
- Jika hitungan bermuara kepada dua komponen A dan B, maka persamaan
10.3-1 dan 10.3-2 (baca di bab X) digunakan sebagai neraca massa.
- Jika efek panas sensibel kecil dan panas laten kedua senyawa sama,
kemudian 1 mol A mengembun, 1 mol B menguap. Maka mol total uap
V2 yang masuk akan sama dengan V1 yang meninggalkan. Juga, mol L0 =
L1. Peristiwa ini dinamakan constant molal overflow.

Contoh soal 11.2-1. Kontak kesetimbangan campuran uap-cair.


Suatu uap pada titik embun dan 101,32 kPa mengandung fraksi mol 0,40
benzen (A) dan 0,60 toluen (B) dan 100 kg mol uap total dikontakkan
dengan 110 kg mol cairan pada titik didih mengandung mol fraksi benzen
0,30 dan 0,70 toluen. Kedua alur dikontakkan ke dalam stage tunggal, dan
alur-alur keluar dalam kesetimbangan dengan lainnya. Anggap constant
molal overflow. Hitung jumlah dan komposisi alur-alur yang keluar.

5
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

Penyelesaian:

Gambar 10.3-1. Proses kesetimbangan stage tunggal

Diagram alir proses sama seperti gambar 10.3-1 . Harga V2 = 100 kg mol,
yA2 = 0,40, L0 = 110 kg mol, dan xA0 = 0,30. Untuk constant molal overflow,
V2 = V1 dan L0 = L1. Substitusikan ke persamaan (10.3-2) untuk membuat
neraca massa komponen A,
L0 xA0 + V2 yA2 = L1 xA1 + V1 yA1 ............................................ (10.3-2)
110(0,30) + 100(0,40) = 110 xA1 + 100 yA1 .............................. (11.2-1)

Gambar 11.2-1. Penyelesaian contoh soal 11.2-1

Menyelesaikan persamaan (11.2-1) ini, hubungan kesetimbangan antara yA1


dan xA1 pada gambar 11.2-1 harus digunakan. Di sini dilakukan dengan cara
‘jajal periksa’ jika ekpresi analitik tidak tersajikan dalam hubungan yA dan
xA.

Mula-mula, diasumsi bahwa xA1 = 0,20 dan substitusikan ke persamaan


(11.2-1) untuk menyelesaikan yA1.
110(0,30) + 100(0,40) = 110(0,20) + 100 yA1
Diperoleh, yA1 = 0,51. Hubungan kesetimbangan benzen-toluen diplotkan
pada gambar 11.2-1. Dalam hal ini jelas bahwa yA1 = 0,51 dan xA1 = 0,20
6
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

tidak jatuh pada kurva. Titik ini diplot pada grafik. Kemudian, dengan
mengasumsi xA1 = 0,40 dan diperoleh yA1 = 0,29. Titik ini juga diplot dalam
gambar 11.2-1. Dengan mengasumsi xA1 = 0,30, yA1 = 0,40. Garis lurus
digambarkan melalui tiga titik ini yang menghasilkan persamaan garis lurus
11.2-1. Pada interseksi (perpotongan) garis ini dengan kurva
kesetimbangan, yA1 = 0,455 dan xA1 = 0,25, yang sesuai persamaan 11.2-1.

TUGAS:
Kerjakan soal 11.2-1

3. METODA DISTILASI SEDERHANA

3.a Pengantar
Operasi distilasi merupakan metoda yang diselenggarakan untuk
memisahkan komponen-komponen yang terkandung dalam larutan, yang
operasi ini kaitannya memiliki kemampuan menyebarkan komponen-
komponen yang terkandung ke antar dua fase yaitu fase uap dan fase cair.
Semua komponen yang ada dalam larutan asal, teralokasi pada fase uap
maupun fase cair. Fase uap yang terjadi dikreasi dari larutan asal dengan
cara menguapkan (vaporization) pada titik didih-nya.
Kebutuhan dasar untuk memisahkan komponen-komponen dalam
kandungannya dengan cara distilasi adalah komposisi uap itu harus berbeda
dengan komposisi cairan pada saat mana sedang dalam kesetimbangan,
pada titik didih larutan-nya. Distilasi akan terselenggara baik pada larutan-
larutan yang semua komponen-nya yang terkandung relatif stabil, seperti
larutan ammonia-air atau etanol-air, dimana kedua komponen tersebut akan
eksis atau berada dalam fase uap-nya.
Pada evaporasi, berbeda lagi, pada mana dari sebuah larutan garam
dan air, air diuapkan namun garam tidak ikut teruapkan. Absorpsi hal yang
berbeda pula dengan distilasi, dimana bahwa dalam salah satu dari
komponen-komponen dalam absorpsi pada dasarnya tidak larut dalam fase
cair. Contoh yang dimaksud adalah absorpsi ammonia dari kandungannya
dalam udara oleh air, dimana udara itu tidak melarut dalam sistem larutan
air-ammonia.

7
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

3.b Volatilitas relatif berbagai sistem uap-cair


Pada gambar 11.1-2 diagram kesetimbangan campuran biner A dan
B, semakin besar jarak antar garis kesetimbangan dengan garis lurus
bersudut 450, semakin besar pula perbedaan antar komposisi yang di fase
uap yA dan komposisi yang di fase cair xA. Dengan keadaan seperti itu maka
pemisahan menjadi lebih mudah diselenggarakan. Angka pengukuran
pemisahan begini dinyatakan dengan nilai volatilitas relatif yaitu α AB. Yang
didefinisikan sebagai rasio konsentrasi A dalam fase uap terhadap
konsentrasi A dalam fase cair dibagi dengan konsentrasi B dalam fase uap
terhadap konsentrasi B dalam fase cair.

............................ 11.3-1

dimana αAB adalah volatilitas relatif A terhadap B dalam sistem biner. Jika
sistem tunduk pada hukum Raoult, seperti benzen-toluen,
............................ 11.3-2

Substitusi persamaan 11.3-2 ke 11.3-1 untuk sistem yang ideal,


............................ 11.3-3

Persamaan 11.3-1 dapat ditata-ulang menjadi,


............................ 11.3-4

dimana α = αAB. Jika harga α di atas 1 berarti pemisahan memungkinkan


untuk terselenggara. Harga α dapat berubah dengan berubahnya
konsentrasi. Jika sistem biner mengikuti hukum Raoult, volatilitas relatif
sering bervariasi meskipun hanya kecil selama rentang konsentrasi yang
lebar pada tekanan total konstan.

Contoh soal 11.3-1. Volatilitas relatif sistem benzen-toluen


Dengan menggunakan data seperti yang disajikan pada tabel 11.1-1.
Hitunglah volatilitas relatif dari sistem benzen-toluen pada suhu 85 0C
(358.2 K) dan 1050C (378.2 K).

Penyelesaian:
Pada suhu 850C, substitusi ke persamaan 11.3-3 bagi sistem yang
mengikuti hukum Raoult,
α = PA/PB = 116,9/46,0 = 2,54

8
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

demikian pula pada suhu 1050C,


α = 204,2/86,0 = 2,38
Variasi α adalah sekitar 7%.

TUGAS Latihan-4: Kerjakan soal 11.3-1 berikut.

3.c Kesetimbangan atau distilasi flash


1. Pengantar metoda-metoda distilasi.
Distilasi dapat diselenggarakan dengan salah satu pilihan dari dua
metode utama yang lazim dalam praktek.
Pertama, metoda distilasi yang memproduksi uap dengan mendidihkan
suatu campuran cairan, yang kemudian dipisahkan dalam stage tunggal
dengan cara pengembunan terhadap uap-nya. Dan, tidak ada cairan kembali
ke stage lagi untuk berkontak dengan uap yang sedang naik ke atas.
Kedua, distilasi yang mengembalikan kondensat ke pemanas. Uap naik
melalui stage atau tray, dan sebagian dari kondensat mengalir ke bawah
melalui stage atau tray yang melawan arah gerakan uap yang naik dari
bawah ke atas. Distilasi dalam unit alat ini interiornya dilengkapi dengan
stage atau tray yang tersusun serial, dan butiran-butiran dari kondensat
diembunkan dari puncak alat ke bawah melewati stage atau tray dengan
arah melawan gerakan uap yang naik. Metoda kedua ini dinamakan:
distilasi fraksionasi, distilasi dengan refluks, atau juga dikenal dengan
rektifikasi.
Ada 3-tipe distilasi yang penyelengaraan operasi-nya menggunakan
stage tunggal (atau still tanpa melibatkan rektifikasi).
Pertama, adalah distilasi flash (atau flash distillation).
Kedua, adalah batch sederhana (simple batch) atau distilasi diferensial.
Ketiga, adalah distilasi steam sederhana (simple steam distillation).

2. Distilasi flash. Dalam kesetimbangan atau distilasi flash, yang terjadi


dalam stage tunggal dimana campuran cair sebagian saja yang teruapkan.
Uap selanjutnya membentuk keadaan yang setimbang, dan fase uap dari
fase cair-nya kemudian dipisahkan yang dapat dilaksanakan secara batch
atau kontinyu.
Pada gambar 11.3-1 campuran biner yang terdiri dari komponen A dan
komponen B mengalir ke pemanas pada laju F mol/jam yang diuapkan
sebagian. Kemudian campuran mencapai kesetimbangan dan lalu dilakukan
pemisahan. Komposisi F adalah xF fraksi mol dari A. Neraca massa total A
adalah sebagai berikut,
9
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

F xF + V y = L x ....................................... 11.3-5
Jika L = F – V, persamaan 11.3-5 menjadi,
F xF = V y + F(F – V)x............................... 11.3-6
Biasanya, mol per-jam dari F, mol per-jam dari V, dan mol per-jam dari L
diketahui atau diset. Maka, ada 2-variabel yang tak diketahui yaitu x dan y
dalam persamaan 11.3-6. Hubungan lain dibutuhkan untuk menyelesaikan
persamaan 11.3-6 adalah kurva kesetimbangan. Cara yang biasa mudah
digunakan adalah dengan memplot persamaan 11.3-6 pada diagram
kesetimbangan xy. Interseksi dari persamaan dan garis kesetimbangan
adalah merupakan penyelesaian yang disasar. Ini mirip dengan contoh soal
nomor 11.2-1 dan ditunjukkan oleh gambar 11.2-1.

3.d Batch sederhana atau distilasi diferensial


Pada batch sederhana atau distilasi diferensial, cairan mula-mula
dicharge ke ketel pemanas. Cairan charge itu kemudian dididihkan pelan
dan uap yang terjadi ditarik secepatnya ke kondensor agar terkondensasi,
dan uap yang mengembun sebagai distilat diambil serta ditampung. Porsi
awal atau mula-mula uap terkondensasi itu kaya dengan komponen mol A
karena kemudahan menguap-nya. Hasil pendidihan yang menguap
selanjutnya lama-lama menjadi lebih sedikit komponen A.

Gambar 11.3-1. Kesetimbangan atau ditilasi flash

Pada gambar 11.3-2 nampak suatu still sederhana. Suatu cairan asal
charge L1 mol terdiri dari komponen A dan komponen B dengan komposisi
x1 fraksi mol A-nya, ditempatkan dalam still ber-pemanas. Pada saat yang
tak terlalu lama kemudian, sejumlah L mol cairan yang menempati kamar
still mencapai kesetimbangan dengan komposisi x dan komposisi uap
adalah y. Sejumlah diferensial dL mol menuju uap atau teruapkan.
Komposisi cairan termasuk komponen A pada keadaan ini berkurang dari x
menjadi x-dx dan sejumlah cairan totalnya berkurang (karena terjadi

10
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

penguapan) dari L ke L-dL. Neraca massa komponen A akhirnya dapat


diberikan seperti berikut,

Jumlah Jumlah komponen A Jumlah komponen A


komponen A = yang tinggal dalam + dalam uap yang pergi
mula-mula fase bentuk cairan menuju dan menetap pada
(asal) fase gas

x L = (x - dx)(L - dL) + y dL ......... pers. 11.3-7


Jika dioperasi-kalikan ruas yang sebelah kanan maka menjadi,
x L = x L – x dL – L dx + dx dL + y dL ............. pers. 11.3-8

Dengan memandang nihil (=0), karena sangat kecil jumlahnya, maka ruas
dx dL dan hasil penyusunan ulang persamaan adalah,
......................... persamaan
11.3-9

Kemudian setelah diintegrasikan lalu menghasilkan,

.......................... persamaan 11.3-10


dimana
: : Jumlah mol cairan charge asal
L1 : Jumlah mol cairan tertinggal dalam pemanas still
L2 : komposisi cairan asal
x1 : komposisi cairan akhir
x2

Gambar 11.3-2 Batch sederhana atau distilasi diferensial

Dengan mengintegrasikan persamaan 11.3-10 dapat dibuat grafik


dengan memplot 1/(y-x) versus x dan mengambil (sorot) area dibawah
11
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

kurva antara batas x1 dan x2. Kurva kesetimbangan memberikan hubungan


antara y dan x. Persamaan 11.3-10 ini kemudian dikenal sebagai persamaan
Rayleigh. Komposisi rata-rata total bahan yang terdistilasi, yav, dapat
ditentukan dengan neraca massa berikut,
......................... persamaan 11.3-11

Contoh soal 11.3-2. Distilasi diferensial sederhana


Suatu campuran 100 mol (mengandung 50 mol % n-pentana dan 50% mol
n-heptana), didistilasi secara diferensial pada tekanan 101,3 kPa hingga 40
mol terdistilasikan. Berapa komposisi rata-rata uap total terdistilasikan dan
komposisi cairan tertinggal (tersisa). Data kesetimbangan diketahui seperti
berikut, dimana x dan y adalah fraksi mol dari n-pentana.

Penyelesaian:
Angka-angka yang disajikan di atas jika dipasang-gunakan dengan
persamaan 11.3-10, maka berarti, L1 = 100 mol, x1 = 0,50, L2 = 60 mol, V
(mol terdistilasikan) = 40 mol. Kemudian substitusikan ke persamaan 11.3-
10 menjadi,

.......................... persamaan 11.3-12


Yang tidak diketahui adalah x2 yaitu komposisi dari cairan L2 pada ujung
atas distilasi diferensial. Untuk melakukan integrasi secara grafik, dapat
dilakukan melalui plot 1/(y - x) versus x maka dibuatlah gambar seperti
terlukis pada gambar 11.3-3 berikut. Untuk x = 0,594, angka
kesetimbangan y adalah = 0,925. Kemudian 1/(y - x) = 1/(0,925 – 0,594) =
3,02. Titik 1/(y - x) = 3,02 dan x = 0,594 diplot. Dengan cara yang sama,
titik-titik lainnya juga diplot.
Untuk menentukan berapa harga x2, area dari persamaan 11.3-12
ditetapkan dibawah kurva dari x1 = 0,5 sampai x2 sehingga area itu
diperoleh = 0,510. Maka x2 = 0,277. Kemudian substitusikan ke persamaan
11.3-11 dan penyelesaian untuk komposisi rata-rata 40 mol yang
terdistilasikan,
100(0,50) = 60(0,277) + 40(yav) sehingga, yav = 0,835

TUGAS Latihan-5: Kerjakan soal 11.3-2 berikut (Rujukan soal Quiz-01)


12
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

TUGAS Latihan-6: Kerjakan soal 11.3-3 berikut

3.e Distilasi sederhana dengan steam (simple steam distillation)


Kebanyakan cairan yang ber-titik didih tinggi (pada tekanan
atmosferik), tidak dapat dimurnikan dengan cara distilasi jika komponen-
komponen cairan itu dapat terdekomposisi pada suhu tinggi tertentu
sebagaimana kebutuhannya.
Seringkali bahan yang bertitik didih tinggi secara esensial tidak dapat
larut dalam air, karenanya sebuah pemisahan pada suhu rendah dapat
diselenggarakan dengan cara distilasi sederhana dengan steam.
Metoda steam distillation sederhana ini sering digunakan dalam
upaya memisahkan komponen ber-titik didih tinggi dari sejumlah kecil
senyawa pengotor yang non-volatil.
Jika lapisan cairan yaitu air (A) dan komponen immiscible ber-titik
didih tinggi seperti hidrokarbon dididihkan pada tekanan absolut 101,3 kPa,
kemudian melalui aturan fase seperti pada persamaan 10.2-1 untuk 3-fase
dan 2-komponen,
Derajat kebebasan, F = 2 – 3 + 2 = 1
Maka, jika tekanan total ditetapkan, sistem adalah tetap. Jika ada 2-fase
cairan, masing-masing akan memberikan tekanan uap parsial sendiri-
sendiri pada suhu yang sama dan tidak terpengaruhi oleh manapun meski
oleh karena adanya atau kehadiran senyawa lain. Ketika jumlah dari kedua
tekanan uap yang terpisah itu sama dengan tekanan total, campuran akan
mendidih dan,
PA + PB = P ................................ 11.3-13
dimana PA adalah tekanan uap murni air A, dan PB adalah tekanan uap
murni B. Kemudian komposisi uap adalah,
yA = PA/P yB = PB/P ............ 11.3-14

13
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

Gambar 11.3-3 Integrasi grafikal contoh soal 11.3-2

Selama 2-fase cairan ada, campuran akan mendidih pada suhu yang sama,
selama itu pula senantiasa memberikan komposisi uap yA yang konstan.
Suhu dapat ditemukan melalui penggunaan kurva tekanan uap murni A dan
tekanan uap murni B.
Sebagai catatan bahwa melalui steam distillation ini, sepanjang
cairan air itu ada, komponen B bertitik didih tinggi menguap pada suhu di
bawah titik didih normal tanpa menggunakan vakum. Uap dari cairan air
(A) dan komponen (B) biasanya diembunkan dalam kondensor dan
menghasilkan 2-fase cairan immiscible yang terpisah. Metoda ini kurang
menguntungkan dimana sejumlah besar panas harus digunakan untuk
menguapkan (evaporate) secara simultan air terhadap senyawa bertitik
didih tinggi itu.
Rasio mol B terhadap mol A yang terdistilasi adalah,
nA /nB = PA /PB ...................................... (11.3-15)
Steam distillation kadang digunakan pada industri makanan untuk
menghilangkan noda-noda volatil dan rasa dari lemak makanan dan
minyak. Pada beberapa kasus, distilasi vakum digunakan sebagai ganti dari
steam distillation ini dalam/ untuk memurnikan bahan-bahan bertitik-didih
tinggi. Tekanan total yang dioperasikan biasanya rendah sehingga tekanan
uap sistem yang ada untuk mencapai tekanan total sistem itu cukup pada
suhu-suhu yang relatif rendah.
Van Winkle telah mencoba menurunkan persamaan-persamaan
terhadap steam distillaton yang dimana keadaannya terdapat sejumlah
komponen non-volatil yang hadir bersama komponen bertitik-didih tinggi
itu. Peristiwa ini nampak seperti dalam sistem yang melibatkan 3-
komponen. Beliau juga mencurahkan perhatian pula pada proses yang lain

14
file pmt_mustain zamhari-tk polsri 2016

seperti pada binary-batch, kontinyu, dan multi-komponen batch steam


distillation.

TUGAS Latihan-7: Kerjakan soal 11.3-4 berikut

TUGAS Latihan-8: Kerjakan soal 11.3-5 berikut (Rujukan soal Quiz-02)

15

Anda mungkin juga menyukai