mengkontakkan amine dan raw gas secara langsung. Hal ini dilakukan
Amine yang digunakan adalah aMDEA yang dipilih karena harga yang
ekonomis dan dapat di regenerasi. Secara garis besar residue ini sudah
banyak mengandung C1 dan C2, dan sedikit CO2 karena sebagian besar
kandungan CO2 di residue ini masih sekitar 15% mol dan nilai ini masih
lebih lanjut. Amine CO2 Removal Unit ini didesain untuk mengurangi
kandungan CO2 dalam gas dari 15% mol menjadi maksimum 5% mol.
Pada vessel ini telah terjadi kontak antara dry gas dari pre-treatment gas-
gas exchanger-1 dengan amine, sehingga sweet gas yang keluar dari atas
kolom akan mempunyai kandungan CO2 tidak lebih dari 5% mol. Dalam
proses ini juga terdapat unit LP Amine Flash Column (615-C-102) dan
1
2
gas umpan dari 115% mol menjadi maksimum 5% mol untuk mencegah
amine yang dialirkan memiliki nilai laju alir sebesar 2963 USGPM dari
50% berat larutan BASF aMDEA. aMDEA ini yang disirkulasikan untuk
menyerap CO2.
C-101) yang berbentuk vessel silinder vertikal. Pada unit ini terjadi
amine, sehingga sweet gas yang keluar dari atas kolom akan mempunyai
amine.
bereaksi secara kimia dengan CO2, dan kemudian gas CO2 dilepaskan
dari rich amine pada temperatur tinggi sehingga larutan amine bisa
Laju alir konversi rata-rata CO2 sangatlah rendah, maka dari itu
CO 2+ R 2 N H ⇌ R2 NH −COOH
−¿¿
dilamnya untuk mengolah sour gas menjadi sweet gas, unit dapat dilihat
sebagai berikut:
CO2 dari raw gas dengan cara gas yang masuk dari bawah kolom
yaitu valve tray dan bubble cap tray. Sementara untuk struktur
102).
liquid untuk tray sesuai dengan neraca massa dan neraca panas.
Aliran make-up water ini diatur melalui stroke pompa dan diukur
terjadi luapan partikel liquid, dapat ditahan oleh air pada tray
pada tekanan 14,62 psig. Dari hasil regenerasi ini, akan terbentuk
acid gas yang nantinya akan dilepaskan dari bagian atas kolom LP
panas yang berasal dari hot oil dibagian tube side. Sementara lean
konsentrasi larutan 50% air dan 50% amine setelah diukur laju
shut down.
terdiri darI lima tahap filtrasi, yaitu amine sock filter (615-F-106),
di flow valve yang mengatur laju alir dari lean amine yang akan
dari beton. Pit yang digunakan juga harus merupakan pit terbuka
tanpa pelindung hujan, sehingga air hujan bisa masuk dan akan
vessel. Selain dilengkapi fuel gas blanket. Pada saat level larutan
masuk, sump tank juga yang over flow dari tiap unit amine
5.3 Absorbent
dan tidak berwarna (terkadang ada juga yang berwarna kuning). aMDEA
merupakan basa dengan tingkat pH sekitar 13-14 pada suhu 200C. Tabel
minyak, produksi syngas, dan gas alam. Salah satu kelebihan dari
5.3.2 PZ (piperazine)
Dry gas yang masih banyak mengandung CO2 (sekitar 15% mol) akan
lean amine. Sweet gas yang sudah berkurang kandungan CO2- nya
(sekitar 4,2-4,3 %mol) akan keluar melalui top column, sedangkan lean
amine yang sudah banyak mengabsorp CO2 akan menjadi rich amine dan
akan keluar melalui bottom column. Sebagai gambaran tabel 5.4 berikut
MDEA dibanding jenis absorbent lain bisa dilihat pada tabel 5.5 berikut.
Jenis
Kelebihan Kekurangan
Amine
laju absorpsi yang tinggi (1,09 laju korosi yang
mmol/mol.s) tinggi (13-32 MPY)
MEA kapasitas absorpsi CO2 yang cukup energi regenerasi
tinggi (0,5 mol CO2/mol amine) tinggi (820
BTU/pound)
17
Seperti yang bisa dilihat pada tabel 5.5 bahwa walaupun MDEA
memiliki laju dan kapasitas absorpsi yang lebih rendah dari MEA dan
sehingga menghemat biaya dan alat tidak cepat rusak karena korosi
yang berupa rendahnya laju absorpsi dan kapasitas absorpsinya. Tabel 5.6
DIPA 100
Piperazine (PZ) 59000
MMEA 7100
Dari tabel 7.3 bisa dilihat bahwa konstanta laju reaksi piperazine
jauh lebih tinggi dibanding jenis amine lainnya. Dengan kata lain
laju absorpsi CO2 juga akan meningkat. Selain itu piperazine juga
memiliki kapasitas absorpsi CO2 yang tinggi yaitu sekitar 1,06 mol
−¿¿
oleh aMDEA secara umum terjadi melalui 3 tahap reaksi. Reaksi pertama
dengan CO2 terdiri dari 2 tahap reaksi. Jadi dalam absorpsi CO2 di
1 atom H akan menjadi OH- dan bereaksi dengan CO2 yang terkandung
CO2 karena OH- bersifat basa sedangkan CO2 merupakan acid gas.
(seperti yang bisa dilihat pada mekanisme reaksi 1 PZ). CO2 akan
basa. Satu atom H yang lepas dari piperazine ini akan ditangkap oleh
20
H2O (seperti yang bisa dilihat pada mekanisme reaksi 2 PZ). Piperazine
digantikan dengan ion COO-. Ketika bertemu dengan H2O maka 1 atom
Setelah itu ion COO- yang telah terlepas dari piperazine carbamate akan
reaksi 2 PZ ini akan aktif kembali dalam mencari CO2 untuk diikat atau
akan terus berulang sehingga penyerapan CO2 akan semakin cepat dan
mechanism. Jadi secara garis besar inilah alasan mengapa aMDEA jauh
1. Temperature
terjadi kontak antara dry gas dengan lean amine, suhu dry gas
akan menurun karena adanya kalor yang berpindah dari dry gas ke
proses pengikatan CO2 oleh lean amine karena CO2 itu sendiri
Gas off to
Contactor
Gas to Suhu CO2
Gas to Pressure
Amine Feed Sirkulasi aMDEA Sweet (%)
Jam Contactor Contactor
Contactor Gas Lean Avg.
CO2 (%) (F)
(MMScfd) (°F) Amine Konsentra Temp.
Flow si SS (°F)
(BPD) (%Wt)
0 199 15,5 645 97,8 97125 40,51 122,6 3,87
2 195,2 15,2 642 96,2 97061 120,8 3,84
4 194,4 15,3 645 96,7 96392 WC (%Wt) 120,6 3,85
6 194,6 15,2 645 96,3 97073 58,99 125,3 4
22
2. Sirkulasi aMDEA
Gas off to
Contactor
Gas to Suhu CO2
Gas to Pressure
Amine Feed Sirkulasi aMDEA Sweet (%)
Jam Contactor Contactor
Contactor Gas Lean Avg.
CO2 (%) (F)
(MMScfd) (°F) Amine Konsentra Temp.
Flow si SS (°F)
(BPD) (%Wt)
23
proses pengikatan CO2 oleh lean amine karena CO2 itu sendiri justru