Anda di halaman 1dari 4

TUGAS III

METROLOGI LEGAL

Disusun oleh :
Nama : Belia Ginovina Sriwinarno
NIM : 191450011
Kelas : Logistik 2B

Logistik Minyak dan Gas


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Cepu, April 2021
1. Sebutkan bagian-bagian dari metering system

Metering system sendiri merupakan alat pengukuran nomor 1 yang yang digunakan untuk
bertransaksi,supaya ketika dalam proses pembuatan design dan instalasinya harus sesuai
dengan standar yang di gunakan

Karena metering system ini juga akan terkait dengan bagian operasi, pemeliharaan
(maintenance), verifikasi, insurance dan audit.

Di dalam metering system ada bagian-bagian yang sangat mempengaruhi karena untuk
Tingkat keakurasian dari Metering System sangat mempengaruhi mutu pelayanan dari
segi kuantitas produk. Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya ketidaksesuaian
jumlah produk yang diterima oleh pelanggan. Oleh karena itu perlu dilakukan studi
mengenai keakurasian Metering System untuk meningkatkan mutu pelayanan.

berikut adalah bagian-bagian dari metering system:

 Gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas (yang biasanya udara) dari


kandungan fluida yang akan diukur
 Strainer, berfungsi untuk menyaring atau menahan partikel-partikel padat yang
terbawa oleh fluida yang akan diukur
 Unit Meter, berfungsi sebagai alat ukur fluida yang akan diukur
 Pengukur Tekanan, berfungsi mengukur tekanan fluida setelah mengalir melalui
unit flow meter,
 Pengukur Temperature, berfungsi mengukur temperature fluida setelah mengalir
melalui unit flow meter
 Flow Control Valve, berfungsi mengatur besarnya flow fluida yang mengalir
melalui metering system (biasanya kesepakatan antara penjual dan pembeli)
 Double Block dan Bleed Valve, berfungsi mencegah terjadinya kebocoran pada saat
dilakukan prover
 Prover, berfungsi membuktikan akurasi hasil pengukuran metering system dan
menghasilkan meter faktor berdasarkan volume base prover
2. Cara kerja proving
Cara kerja proving dalam membuktikan pengujian alat ukur yaitu
menggunakan bola yang bolak balik membuat satu round dalam mengaktifkan pulsa.
Perbandingan Volume basis dan volume dari pulsa menghasilkan meter faktor sebagai
pembuktian dari pengukuran. Volume basis dan pulsa yang dihasilkan berasal dari
displacer yang melewati detector switch secara undirectional maupun bidirectional
Meter proving merupakan metoda untuk memvalidasi pembacaan alat ukur aliran fluida.
Validasi dilakukan dengan cara membandingkan pembacaan alat ukur dengan
pembacaan alat validasi (prover ). Dari hasil perbandingan tersebut dikalkulasikan faktor
pengali untuk mengoreksi pembacaan dari alat ukur. Sistem meter proving ini biasanya
sudah diintegrasikan dalam sistem pengukuran fluida utama, yang dikenal
dengan metering skid. 

3. Kelemahan metering system


Kelemahan dari metering system biasanya pada ketidaksesuaian jumlah produk yang
diterima oleh pelanggan. Oleh karena itu perlu dilakukan studi mengenai keakurasian
Metering System untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Metering System mempunyai dua bagian utama yaitu flow meter dan prover, bagian
flow meter bertugas menghitung jumlah aliran fluida yang bisa berupa turbin meter dan
positive displacement meter (PD meter). Prover bertugas mengkoreksi volume fluida
yang dialirkan melalui flow meter, pada masing masing bagian ini terdapat faktor
koreksi lain yaitu temperature dan pressure fluida. Kekurangan atau kelebihan takaran
dari Metering System bisa muncul dari masalah lain selain akurasi dari meter arus.
Semua komponen dalam Metering System saling berhubungan yaitu strainer, control
valve, transmitter, dan ball valve. Strainer yang memerlukan perawatan berkala untuk
membuang kotoran atau air yang terdapat pada strainer. Kesalahan bisa terjadi di control
valve apabila bukaan tidak sesuai dengan perintah yang diinginkan. Terkadang ada
kotoran yang mengendap pada pegas yang terdapat di control valve dan dapat
mempengaruhi output dari Metering System.
Flowmeter magnetic tidak akan memberikan hasil pengukuran untuk fluid yang tidak
mengandung konduktifitas yang telah dipersyaratkan. Begitu juga untuk cara
pemasangan electromagnetic flow meter harus diperhatikan pada jarak karena adanya
peningkatan luas penampang pipa atau aliran yang terjadi back pressure atau karena
adanya perpindahan aliran berupa aliran pipa karena sudut atau tikungan begitu juga
pada pemasangan pipa dengan arah menurun.
Untuk menghadapai hal seperti ini bisa disiasati dengan beberapa cara seperti yang di
persyaratkan oleh manufacture magnetic flow meter tersebut. Sedangkan terhadap
kecepatan aliran ( jarak/waktu atau m/s ) pengukuran flow rate dan totalizer dari fluid
yang mengalir mempunyai batasan yang ditentukan oleh manufacture dimana hal ini
akan berpengaruh pada akurasi flow meter.

Anda mungkin juga menyukai