Kendali Proses
02
Fakultas Teknik Teknik Elektro Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Abstract Kompetensi
Teknik pengontrolan adalah ilmu teknik yang digunakan pada banyak Mahasiswa dapat
aplikasi misalnya kimia, listrik dan teknik mesin serta diterapkan pada mengetahui system
berbagai sistem fisik mulai dari sirkuit elektrik sampai pada perancangan control industri
robot. Dalam bidang ilmu teknik elektro proses kontrol diterapkan pada proses
disain reaktor, Heat exchanger, dan peralatan transfer massa lainnya.
Proses kontrol adalah topik esensial bagi seorang electrical engineers
misalnya pada perancangan pabrik yang harus mempertimbangkan prilaku
dinamik pada semua peralatan karena pabrik tidak beroperasi secara
steady state
Prinsip yang dilakukan oleh pengendalian terdapat empat fungsi dasar, yaitu:
mengukur (measurement )
membandingkan (comparision)
Di dalam suatu industri, instrumentasi merupakan suatu hal yang penting. Instrumentasi
adalah peralatan yang digunakan dalam pengukuran dan pengendalian suatu proses agar nilai
suatu variabel sesuai dengan yang diharapkan. Secara umum instrumentasi memiliki 2 fungsi
utama, yaitu sebagai alat pengukuran dan alat kontrol atau kendali.
Tujuan dasar instrumentasi proses adalah untuk mendapatkan informasi penting dalam suatu
skema proses instrumentasi dalam dunia industry yang mana informasi tersebut meliputi
(Pressure,temperature,flow,volume(level),resistancy dll)
Pengukuran adalah proses pengumpulan informasi dari besaran fisis. Pengumpulan informasi
ini berupa tindakan membandingkan harga variabel yang diukur dengan variabel lain yang
harganya sudah diketahui. Besaran fisis yang dimaksud adalah besaran panjang, waktu,
dan monitoring suat proses, kontrol dan otomasi serta untuk billing dan custody transfer.
Pengukuran bisa berupa pengukuran statis maupun pengukuran dinamis. Pengukuran statis
misalnya : dimensi tetap dan bobot, ini pengukuran yang sederhana karena kuantitas fisik
yang diukur tidak berubah dari waktu ke waktu. Sementara pengukuran dinamis adalah
pengukuran pada media yang stabil dan perilaku transien fisik variabel, ini harus dilakukan
menghasilkan harga variable fisika dan kimia dari sistem yang sesuai dengan harga
perancangannya. Hal ini akan dapat menghemat biaya operasi serta perbaikan hasil produksi.
Sebagai contoh, harga temperature yang tepat dalam pemprosesan minyak mentah (crude oil)
akan menghasilkan produk terbaiknya. Jika harga temperature ini digunakan untuk
mengontrol aliran atau jumlah bahan bakar yang digunakan didalam proses pemanasan, maka
tidak akan terjadi “overheating” pada proses tersebut sehingga jumlah bahan bakar dapat
dihemat.
Tujuan dari penerapan sistem instrumentasi dan kontrol di dalam industri proses adalah
berkaitan dengan segi ekonomis. Oleh karena itu instrumentasi dan sistem kontrol yang
1. Kualitas produk yang lebih baik dalam waktu pemrosesan yang lebih singkat.
Berdasarkan ini, maka beberapa hal yang termasuk dalam sistem instrumentasi dan
kontrol meliputi :
1. Karakteristik proses.
2. Sistem pengukuran.
Keempat butir sistem instrumentasi dan kontrol tersebut di atas sudah dilakukan
Gambar 2.1 menunjukkan bagaimana seseorang ingin memperoleh temperature air yang
sesuai dengan keinginanya, dimana semua sistem dioperasikan oleh manusia secara manual.
1. Sebagai proses adalah pemanasan air dengan sumber kalor dari steam.
3. Sebagai prosesor adalah otak pemakai, yang akan mengevaluasi apakah temperature
4. Sebagai sistem control dan final control elemen adalah tangan kiri pemakai dan kran
steam.
Jadi langkah sederhana ini telah mencakup semua langkah dalam sistem instrumentasi dan
Dalam pengembangan selanjutnya, sistem pada gambar 2.1 dikembangkan sehingga tidak
semua langkah dalam proses dilakukan oleh manusia, lihat gambar 2.2. Dalam sistem ini,
temperature yang dikehendaki (set point temperature) dapat ditentukan sebagai suatu acuan,
sedangkan alat ukur temperature dilakukan oleh sensor pressure thermometer, sistem kontrol
valve).
besaran fisika atau kimia tidak dilakukan secara terpisah, tetapi dilakukan secara simultan.
Hal ini memerlukan suatu processor yang dapat mengkoordinasi hasil pengukuran dan tindak
lanjut berdasarkan pilihan algoritma yang dapat digunakan dalam mengkoordinasi langkah
pengolahan data, selanjutnya mengeluarkan hasil pengolahan untuk memicu final control
Untuk mewujudkan tujuan penerapan kendali seperti keselamatan lingkungan dan manusia,
kualitas dan kuantitas produksi maka system kendali memiliki harus memiliki kriteria yang
baik yaitu mempertahankan nilai variabel proses agar sama dengan nilai yang diinginkan
( setpoint ). Tetapi kriteria tersebut sering tidak dapat atau sukar dipenuhi karena keterbatasan
operasi dan kemampuan sistem pengendalian. Olehsebab itu, tujuan praktis atau tujuan nyata
pengendalian proses adalah mempertahankan nilai variabel proses di sekitar nilai yang
diinginkan dalam batas-batas yang ditetapkan.Namun perlu diingat bahwa hakikat utama
pengendalian proses dalam industri adalahuntuk memperoleh hasil akhir proses produksi agar
sesuai target. Makna dari pernyataanini adalah, satu atau beberapa nilai variabel proses
mungkin perlu dikorbankan semata-mata untuk mencapai tujuan yang lebih besar yaitu hasil
Kriteria pengendalian erat berkaitan dengan kualitas pengendalian yang didasarkan atas
tanggapan variabel proses bila ada perubahan setpoint atau beban. Jika terjadi perubahan
Evaluasi kinerja sistem pengendalian memerlukan dua hal, yaitu jenis uji dan kriteria
yangtepat. Jenis uji yang sering dipakai adalah dengan cara mengubah nilai setpoint atau
beban (step response test ). Dari hasil uji, selanjutnya dianalisa apakah memenuhi kriteria
atautidak. Kriteria yang umum dipakai adalah: redaman seperempat amplitudo, redaman
kritik,dan nilai minimum dari integral galat absolut (integral absolute error , IAE)
sebagaimana tersebut di atas. Arti kriteria ini adalah, besar amplitude berikutnya adalah
Gambar 2.4. Tanggapan sistem pengendalian lingkar tertutup pada perubahan setpoint
Gambar 2.5. Tanggapan sistem pengendalian lingkar tertutup pada perubahan beban.
Kriteria integral galat (error ) absolut menunjukkan luas total galat (error ). KriteriaIAE lebih
Kriteria ini dipakai variabel proses tidak boleh melebihi batas spesifikasi yang ditetapkan.
Perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol yang dimulai tahun 1930 hingga saat ini,
dipengaruhi dua factor, yaitu ; kebutuhan pemakai dan kemajuan teknologi. Kebutuhan
pemakai dalam menangani proses yang semakin rumit dan besar ini akan menuntut
Dalam mengatasi hal ini maka pemilik pabrik (owner) berusaha lebih meningkatkan sistem
otomatisasi pada pabrik untuk tujuan optimasi pengoperasian pabrik. Sesuai dengan
kebutuhan pemakai ini, maka para pemasok (vendor) peralatan instrumentasi dan kontrol
Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika juga merupakan faktor yang menentukan
cepatnya perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol. Pada masa sebelum tahun 70-an,
dengan angin instrument merupakan instrumentasi yang tergolong teknologi tinggi pada saat
elektronik. Kemajuan ini mengakibatkan instrumentasi dan sistem kontrol dengan teknologi
Perkembangan teknologi komputer digital yang didukung oleh perkembangan yang pesat di
dampak yang positif dan nyata pada instrumentasi dan sistem kontrol pada industri proses,
termasuk pula di industri pengolahan minyak dan gas bumi serta industri kimia.
teknologi digital dapat menggantikan teknologi elektronik analog pada banyak penerapannya.
perangkat keras (hardware) dan diikuti pula dengan perkemangan perangkat lunak (software)
yang demikian majunya, telah melahirkan konsep-konsep baru di dalam dunia instrumentasi
dan sistem kontrol. Sistem baru ini berkembang sangat pesat dan dikenal sebagai teknologi
Pada awal tahun 80-an, perkembangan teknologi microprocessor sangat cepat dan diikuti
dengan perkembangan perangkat lunak serta operating system UNIX yang semakin maju,
maka diikuti juga dengan perkembangan teknologi DCS berbasis operating system UNIX.
Pada awal tahun 90-an setelah diluncurkan operating system berbasis Windows dan didukung
teknologi DCS memasuki babak baru yang luar biasa dalam dunia instrumentasi dan sistem
kontrol yaitu DCS berbasis Windows. Operator console yang sebelumnya menggunakan
Selanjutnya pada akhir tahun 90-an, teknologi instrumentasi dan sistem kontrol berbasis DCS
memasuki era baru yaitu Open Network Technology (teknologi dimana sub-system DCS
Pada sistem kontrol terpusat, semua informasi yang dikumpulkan pada komputer pusat adalah
pembuat implementasi keputusan. Contoh sistem kontrol komputer terpusat misalnya : MD
85atau PCS 8000. Ini bukan seperti komputer yang menjalankan kontrol perangkat lunak,
1. Jalur utama data, bagian ini menangani arus informasi atar perangkat / komponen.
Misalnya : Display dapat diatur menjadi kelompok : detail, tren atau menampilkan peringatan
Beberapa masalah tersebut dapat dihilangkan dengan meningkatkan jalur utama komunikasi,
efektif, perbaikan pada bahasa pemrograman, menambah kapasitas penyimpanan data dan
Banyak sekali perangkat digital yang dijual umum, seperti TDC (dari Honeywell) dan seri
TOSDIC(dari Toshiba). Fungsi multi-task sistem komputer terpusat dibagi diantara jumlah
proses independen. Distribusi spasial modul ini memungkinkan penggunaan jalur utama data.
terdistribusi. Jadi memiliki dua buah komputer, komputer pertama sebagai kontrol in to situ
DaftarPustaka
[1] Ogata, Katsuhiko. “Modern Control Engineering”, 3rd Edition, Prentice Hall
[2] Ir. Heriyanto, M.T,”Pengendalian Proses,” Bahan Ajar dalam Kurikulum Berbasis
https://www.academia.edu/6306719/Pengendalian_Proses_1_PENGENDALIAN_PRO
SES
[3] Smith, Carlos A & Carripio, Armando B. “Principles And Practice Of Automatic
[4] Andrew W.G & Willams H.B,”Applied Instrumentation In The Process Industries”,
[7] Parura, Samuel LB, “Modul DCS Yokogawa Centum-XL”, Proyek Enjiniring.
Pertamina UP VI Balongan
[8] Dasar Instrumentasi dan Proses Kontrol 1 / 158 Bimbingan Profesi Sarjana Teknik