Anda di halaman 1dari 3

1.

JELASKAN FUNGSI DARI SISTEM & DAN INSTRUMENTASI INDUSTRI


Sistem dan teknik instrumentasi industri berfungsi untuk mengukur, mengontrol, dan memonitor proses industri. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
keefektifan operasional dan produktivitas perusahaan. Beberapa fungsi utama sistem dan teknik instrumentasi industri meliputi:
1. Pengukuran: Sistem dan teknik instrumentasi industri digunakan untuk mengukur berbagai parameter seperti suhu, tekanan, tingkat cairan, kecepatan, arus, dan
lain-lain. Data yang dihasilkan dari pengukuran ini digunakan untuk mengontrol dan memantau proses industri.
2. Pengendalian: Sistem dan teknik instrumentasi industri digunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan dan sistem dalam proses industri. Misalnya,
menggunakan sensor temperatur untuk mengendalikan pemanasan pada suatu mesin atau penggunaan perangkat aktuator untuk mengontrol aliran bahan dalam
sistem produksi.
3. Monitoring: Sistem dan teknik instrumentasi industri juga digunakan untuk memonitor kondisi peralatan dan proses industri. Ini melibatkan pengukuran dan
pemantauan parameter kritis secara berkala untuk mendeteksi gangguan atau kegagalan yang mungkin terjadi. Contohnya adalah menggunakan sensor getaran
untuk memonitor kinerja mesin dan mengidentifikasi potensi kerusakan.
Contoh aplikasi dari sistem dan teknik instrumentasi industri adalah dalam industri pengolahan makanan. Pada proses pembuatan makanan, instrumentasi industrial
digunakan untuk mengukur suhu dalam oven, memantau tekanan dalam tangki, mengendalikan aliran udara dalam ruang pemanasan, dan memonitor kecepatan
turbin. Dengan menggunakan sistem dan teknik instrumentasi industri yang tepat, produksi makanan dapat dikontrol dengan lebih efisien dan akurat, serta
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

2A. SEBUTKAN KOMPONEN PENGUKURAN &KONTROL DI INDUSTRI


Komponen pengukuran dan kontrol dalam industri dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan prosesnya, namun secara umum, beberapa komponen
umum yang digunakan meliputi:
1. Sensor: Berfungsi untuk mengubah parameter fisik (seperti suhu, tekanan, level, aliran, atau kelembaban) menjadi sinyal listrik yang dapat diukur.
2. Transmitter: Digunakan untuk mengirimkan sinyal dari sensor ke sistem pengendalian atau pemantauan. Ini dapat berupa perangkat keras atau perangkat keras
yang terintegrasi dalam sensor itu sendiri.
3. Pengontrol: Ini adalah perangkat yang mengambil data dari sensor, membandingkannya dengan nilai referensi atau set point, dan menghasilkan sinyal output
untuk mengendalikan perangkat lain, seperti katup atau pemanas.
4. Aktuator: Merupakan perangkat yang menerima sinyal dari pengontrol dan menggerakkan perangkat fisik, seperti katup pengatur aliran atau motor untuk
mengendalikan proses.
5. Sistem pemantauan: Ini melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memantau berbagai parameter dalam proses industri, biasanya
menampilkan data dalam bentuk grafik atau tampilan teks.
6. Kontroler logika program (PLC): Digunakan untuk mengendalikan sekuensial dan otomatis dalam proses industri.
7. SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition): Sistem komputer yang digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem industri secara keseluruhan.
8. Komputer industri: Digunakan untuk mengintegrasikan dan mengelola data dari berbagai sistem kontrol dan pemantauan dalam proses industri.
9. Perangkat lunak pengendalian : Aplikasi komputer yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol berbagai parameter dalam proses industri.
10. Perangkat pengaman : Digunakan untuk melindungi sistem dan pekerja dari situasi darurat atau kegagalan dalam proses industri. Komponen-komponen ini
bekerja bersama untuk mengukur, mengendalikan, dan memantau proses industri dengan akurasi.
2B. APA KELEBIHAN KONTROL MEKANIK DAN ELEKTRIK, SEBUTKAN MASING MASING 5 CONTOH DAN JELASKAN
Kelebihan Kontrol Mekanik:
1. Keandalan: Kontrol mekanik cenderung lebih andal daripada kontrol elektrik karena tidak tergantung pada listrik atau komponen elektronik yang rentan terhadap
gangguan dan kerusakan.
Contoh:
- Penggunaan kunci engkol pada mesin pembakaran internal memungkinkan mesin untuk dinyalakan secara manual bahkan jika sistem pengapian elektronik
mengalami kegagalan.
- Penggunaan katup mekanik pada sistem air memastikan aliran air yang lancar dan dapat dikontrol dengan mudah tanpa memerlukan sumber listrik eksternal.
- Penggunaan kopling mekanik pada kendaraan memungkinkan pengemudi untuk mengontrol pembukaan dan penutupan gigi secara manual tanpa bergantung
pada sistem transmisi otomatis yang kompleks.
-: Pada katup pengatur aliran mekanik di pabrik kimia yang mengendalikan aliran bahan kimia berbahaya. Katup mekanik mampu menahan tekanan dan suhu yang
tinggi

2. Biaya Rendah: Kontrol mekanik cenderung lebih hemat biaya dalam hal pembelian, instalasi, dan pemeliharaan. Komponen mekanik umumnya lebih murah dan
tahan lama dibandingkan komponen elektrik.
Contoh:
- Penggunaan saklar mekanik sederhana dalam sistem pencahayaan memungkinkan pengguna untuk mengontrol pencahayaan dengan biaya yang lebih rendah
daripada menggunakan saklar elektrik yang rumit.
- Penggunaan klep pembatas tekanan mekanik dalam sistem air memungkinkan pengaturan tekanan air dengan biaya yang lebih rendah daripada menggunakan
alat pengendali elektrik.
- Penggunaan tuas mekanik pada kendaraan memungkinkan pengemudi untuk mengontrol sistem kelistrikan seperti lampu dan klakson dalam biaya yang lebih
rendah daripada sistem elektrik yang kompleks.
- Penggunaan thermostat mekanik pada sistem pemanas rumah yang lebih terjangkau dibandingkan dengan thermostat elektronik.

3. Mudah Digunakan: Kontrol mekanik umumnya lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan pengetahuan khusus tentang elektronik atau listrik.
Contoh:
- Penggunaan saklar mekanik pada mesin industri memungkinkan pekerja untuk mengaktifkan atau mematikan mesin dengan hanya mengatur saklar, tanpa perlu
memahami kompleksitas sistem elektronik di baliknya.
- Penggunaan penggerak mekanik pada pintu yang dapat dibuka secara otomatis memungkinkan pengguna untuk membuka pintu dengan hanya menekan tuas,
tanpa perlu mempelajari fungsi elektronik.
- Penggunaan kopling mekanik pada kendaraan memudahkan pengemudi dalam mengganti gigi secara manual, tanpa perlu memahami bagaimana sistem
pengoperasian transmisi otomatis yang kompleks.
- Pada sistem pemadam kebakaran otomatis yang menggunakan pegas mekanik untuk melepaskan air saat detektor panas mendeteksi kebakaran.
Kelebihan Kontrol Elektrik:
1. Presisi: Kontrol elektrik memungkinkan pengaturan dan pemantauan yang lebih presisi dibandingkan kontrol mekanik karena dapat menggunakan sensor dan
perangkat elektronik yang dapat membantu mengukur dan mengendalikan dengan lebih akurat.
Contoh:
- Penggunaan thermostat elektronik dalam sistem pendingin udara memungkinkan pembacaan suhu yang tepat dan pengontrolan yang presisi sesuai dengan
setelan yang diinginkan.
- Penggunaan level sensor elektronik dalam tangki bahan bakar memungkinkan pembacaan yang akurat tentang tingkat bahan bakar yang tersisa dan aktivasi
lampu indikator yang tepat pada panel instrumen kendaraan.
- Penggunaan PID controller dalam sistem otomatisasi industri memungkinkan pengaturan suhu, tekanan, atau kecepatan dengan presisi yang tinggi.
- Pada sistem pengendalian suhu pada mesin produksi elektronik yang memerlukan suhu yang sangat tepat untuk kinerja optimal.

2. Fleksibilitas: Kontrol elektrik umumnya lebih fleksibel karena dapat dikombinasikan dengan komputer, program, dan sistem kontrol yang rumit untuk mengatur
dan memantau sistem dengan berbagai parameter dan kondisi.
Contoh:
- Penggunaan sistem kontrol otomatis dalam produksi industri memungkinkan pengaturan dan pemantauan berbagai variabel seperti suhu, kelembaban, dan
tekanan dengan menggunakan program yang dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan produksi.
- Penggunaan remote control elektronik pada perangkat rumah tangga seperti televisi atau peralatan audio memungkinkan pengendalian dari jarak jauh tanpa
perlu sentuh langsung ke perangkat tersebut.
- Penggunaan program komputer dalam sistem automatisasi industri memungkinkan pengaturan dan pemantauan kompleksitas yang tinggi dengan menggunakan
perangkat keras elektronik yang sesuai.
- Dalam industri otomotif, robotik yang dikendalikan secara elektrik dapat diprogram ulang untuk berbagai tahap dalam proses produksi

3. Efisiensi Energi: Kontrol elektrik dapat membantu meningkatkan efisiensi energi karena dapat mengatur dan mengendalikan penggunaan energi secara lebih
cerdas dan efektif.
Contoh:
- Penggunaan sistem kontrol otomatis dalam pencahayaan ruangan memungkinkan peredupan atau pematian lampu secara otomatis ketika tidak ada orang di
dalam ruangan, sehingga menghemat energi.
- Penggunaan sistem kontrol otomatis dalam sistem pemanas atau pengkondisian udara memungkinkan pengaturan suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan,
sehingga menghindari pemborosan energi.
- Penggunaan sistem kontrol otomatis dalam mesin industri memungkinkan pengaturan kecepatan motor yang tepat sesuai dengan beban kerja, sehingga
menghemat energi yang diperlukan untuk beroperasi
- Pada jaringan listrik pintar di rumah yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian konsumsi energi dari aplikasi seluler.

3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKNOLOGI SENSOR, TRANSMITTER, KONTROLLER, AKTUATOR, DAN HARD PROTOKOL DAN BERIKAN CONTOHNYA
Teknologi sensor merujuk pada perangkat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur sifat fisik atau kimia dari lingkungan sekitarnya. Sensor ini mengubah
sinyal fisik atau kimia menjadi sinyal listrik yang dapat diolah lebih lanjut oleh sistem.
Contoh teknologi sensor adalah sensor suhu, sensor pH, sensor tekanan, sensor kelembaban, sensor cahaya, dan sensor gerak.
Transmiter adalah perangkat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal atau data dari satu tempat ke tempat lainnya. Transmiter menerima input dari sensor atau
sumber lainnya, kemudian mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dikirim melalui media komunikasi, misalnya kabel, gelombang radio, atau sinyal optik.
Contoh teknologi transmiter adalah perangkat modulasi pengubah amplitudo (AM), perangkat modulasi frekuensi (FM), perangkat modulasi gelombang pembawa
yang dapat diatur (QAM), dan perangkat pengiriman sinyal optik.
Kontroler adalah perangkat yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan sistem berdasarkan sinyal yang diterima dari sensor. Kontroler ini dapat
memberikan sinyal keluaran ke aktuator untuk melakukan tindakan atau perubahan di lingkungan sekitarnya.
Contoh teknologi kontroler adalah mikrokontroler, sistem kendali logika terprogram (PLC), dan komputer terprogram untuk pengendalian proses industri.
Aktuator adalah perangkat yang menerima sinyal dari kontroler dan bertindak atau mengendalikan perubahan di lingkungan sekitarnya. Aktuator ini mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik atau energi lainnya untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
Contoh teknologi aktuator adalah motor listrik, katup pneumatik, katup hidrolik, dan solenoid.
Hard protokol merujuk pada standar komunikasi yang digunakan oleh perangkat keras (hardware) untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Protokol ini
mengatur format, struktur, dan aliran data yang dikirim dan diterima antara perangkat.
Contoh teknologi hard protokol adalah Protokol Modbus untuk komunikasi perangkat otomasi industri, Protokol Ethernet untuk komunikasi jaringan komputer, dan
Protokol USB untuk komunikasi perangkat elektronik melalui kabel USB.

4. APA YANG DIMAKSUD DAN JELASKAN DENGAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM DAN BASIC PROCESS CONTROL SYSTEM ( SIS & BPCS ) DAN BUATLAH SKEMA
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATANNYA ..

1. Safety Instrumented System (SIS):


Safety Instrumented System (SIS) adalah sistem yang dirancang untuk mendeteksi kondisi berbahaya atau kritis dalam sebuah proses industri, dan mengambil
tindakan yang aman untuk mengendalikan proses tersebut. Tujuan utama dari SIS adalah untuk melindungi karyawan, peralatan, dan lingkungan dari bahaya yang
mungkin terjadi. SIS beroperasi secara independen dari sistem pengendalian proses utama (BPCS).
SIS melibatkan penggunaan sensor, logika pengendalian, dan elemen final kontrol yang mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau mengurangi bahaya.
Contohnya, SIS dapat didesain untuk mendeteksi kelebihan suhu dalam sebuah reaktor kimia dan mengambil tindakan seperti mematikan aliran bahan baku atau
mendinginkan sistem.

2. Basic Process Control System (BPCS):


Basic Process Control System (BPCS) adalah sistem pengendalian proses yang secara terus-menerus memantau dan mengontrol operasi proses industri secara
keseluruhan untuk menghasilkan produk atau bahan dalam batasan yang ditentukan. BPCS bertanggung jawab untuk menjaga variabel proses seperti suhu, tekanan,
tingkat aliran, dan komposisi pada level yang diinginkan.
BPCS mengatur aliran bahan baku, alat pengendalian seperti kontroler PID, dan interaksi dengan operator manusia melalui antarmuka seperti HMI (Human-Machine
Interface). BPCS menggunakan algoritma kontrol yang kompleks untuk menjaga variabel-variabel proses dalam batasan yang aman dan efisien.
5. APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG ALARM SYSTEM SERTA FIRE & GAS SYSTEM , DAN RANCANGLAH SKEMA PENGGUNAAN & PEMANFAATANNYA

Alarm system adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi dan memberikan peringatan dini terhadap kebakaran atau bahaya lainnya di suatu area atau
bangunan. Sistem alarm ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan manusia serta melindungi properti dari kerusakan.

fire & gas system adalah sistem yang dirancang khusus untuk mendeteksi kebakaran dan kebocoran gas di suatu area. Sistem ini menggunakan sensor-sensor yang
sensitif terhadap panas, asap, atau gas berbahaya seperti karbon monoksida atau bahan kimia beracun. Ketika ada indikasi adanya kebakaran atau bahaya gas, sistem
ini akan memberikan peringatan kepada pengguna melalui alarm atau tindakan pengamanan otomatis seperti pemadaman api atau ventilasi otomatis.

SKEMA SIS & BPCS

SKEMA ALARM SYSTEM FIRE & GAS SYSTEM

Anda mungkin juga menyukai