Anda di halaman 1dari 7

Piping / Process &

Instrumentation Diagram
(P&ID)
Universitas Dian Nuswantoro
Pendahuluan
• Instrumentasi adalah ilmu tentang pengukuran dan pengendalian secara otomatis.
• Aplikasi instrumentasi telah banyak digunakan pada riset dan dunia industry
• Jika kita tidak dapat mengukur sesuatu maka kita tidak dapat mengendalikannya.
• Contoh sesuatu yang diukur di industry antara lain:
Tekanan fluida, Aliran fluida, suhu bejana, isi fluida, posisi , dimensi, jumlah suatu benda,
tegangan dan arus listrik dan resistensi
• Setelah diukur, biasanya kita mengirimkan sinyal yang menggambarkan nilai hasil
pengukuran ke indikator atau perangkat computer dimana manusia atau system
otomatis dapat mengambil alih
• Jika pengendalian secara otomatis, computer akan mengirimkan sinyal ke perangkat
akhir yang kemudian mempengaruhi nilai besaran yang telah kita ukur.
Block Diagram

Blok diagram disamping menunjukan hubungan antara


alat ukur, process dan alat pengendalian dalam system
instrumentasi. Informasi tentang kondisi proses di
peroleh dari pengukuran dengan suatu alat
instrumentasi yang dinamakan measuring device. Data
hasil pengukuran tersebut di olah dalam sebuah
controller yang hasilnya digunakan untuk merubah
proses melalui final control device.
Terminologi Instrumentasi
Process : Sistem fisik yang mencoba untuk mengontrol atau mengukur. Contohnya sistem filtrasi air, steam boiler, unit
refinery, dan lain-lain.
Process Variabel atau PV : Besaran spesifik yang diukur dalam proses. Contohnya tekanan, suhu, ketinggian, aliran, dan lain-
lain.
Setpoint atau SP : Ini adalah nilai yang kita inginkan dari PV untuk dijaga. Dalam kata lain “target” untuk PV.
Primary Sensing Element atau PSE : Perangkat yang secara langsung merasakan PV dan menerjemahkan besaran yang
dirasakan ke bentuk analog (tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain). Contohnya thermocouple, thermistor, microphone,
loadcell dan lain-lain)
Transducer : Perangkat yang merubah sinyal instrumen standar kedalam sinyal instrumenasi standar lainnya dan/atau
melakukan pengolahan pada sinyal tersebut. Terkadang disebut juga sebagai converter. Contohnya I/P converter (mengubah
sinyal 4-20mA ke sinyal pneumatik 3-15 PSI), P/I converter (mengubah sinyal pneumatik 3-15 PSA ke sinyal 4-20mA).
Transmitter : Perangkat yang menterjemahkan sinyal yang dihasilkan oleh PSE kedalam sinyal instrumenasi standar seperti
tekanan udara 3-15 PSI, arus listrik 4-20mA DC, paket sinyal digital Fieldbus dan lain-lain, yang kemudian disampaikan ke
indikator, perangkat controller atau keduanya.
Lower and Upper range Value atau LRV dan URV : Nilai pada proses pengukuran dianggap menjadi 0% dan 100% dari
rentang kalibrasi transmitter. Sebagai contoh, jika transmitter suhu dikalibrasi untuk mengukur suhu dimulai dari 300°C dan
diakhiri 500°C, nilai LRV nya yaitu 300°C dan URV nya 500°C.
Terminologi Instrumentasi (2)
• Zero dan Span : Deskripsi lainnya dari LRV dan URV. Zero merujuk pada titik awal dari rentang instrumen,
span merujuk pada lebar rentang nya (URV – LRV). Sebagai contoh jika transmitter suhu dikalibrasi untuk
mengukur suhu dimulai dari 300°C dan diakhiri pada 500°C, zero nya yaitu 300°C dan span nya 200°C.
• Controller : Perangkat yang menerima sinyal PV dari PSE atau transmitter, membandingkan sinyal
terhadap nilai yang diinginkan (SP) dan menghitung nilai sinyal output yang harus dikirim ke FCE seperti
motor listrik atau katup kontrol.
• Final Kontrol Element atau FCE : Perangkat yang menerima sinyal output dari controller yang secara
langsung mempengaruhi proses. Contohnya VSD, katup kontrol, pemanas listrik.
• Manipulated Variabel atau MV : Besaran dalam proses yang diatur atau memanipulasi agar
mempengaruhi PV, juga digunakan untuk merepresentasikan sinyal ouput yang dihasilkan oleh controller.
• Automatic mode : Ketika controller menghasilkan sinyal output berdasarkan pada nilai PV dan SP.
• Manual mode : Ketika kemampuan controller membuat keputusan diambil alih oleh operator secara
langsung menentukan sinyal output yang dikirim ke FCE.
Contoh (Sistem control ketinggian air Boiler)
• Boiler uap banyak digunakan dalam industri, karena daya
yang dihasilkan oleh uap sangat berguna. Penggunaan uap
dalam indusri diantaranya melakukan pekerjaan mekanikal,
pemanas dan menambah proses kimia.
• Untuk membuat uap secara terus menerus (kontinyu) akan
menjadi sulit apabila variable control tidak dibuat secara
otomastis.
• Variabel penting untuk dapat menghasilkan aliran uap
secara terus menerus yaitu ketinggian air pada “steam
drum”.
• Agar aman dan efisien, kita harus memastikan air pada
steam drum tidak boleh kekurangan atau berlebihan. Jika air
tidak cukup dalam drum, tube akan kekeringan dan terbakar.
Jika air dalam drum terlalu berlebihan, air dapat terbawa
bersama aliran uap.
• Ilustrasi gambar disamping, kita dapat melihat elemen
Sistem control ketinggian air boiler penting dari sistem kontril ketinggian air, menunjukan
transmitter, controller dan katup kontrol.
Sistem control ketinggian air Boiler

(Lanjutan)
Instumen pertama dalam sistem kontrol ini adalah level transmitter atau LT yang digunakan untuk mendeteksi
ketinggian air dalam drum dan mengirim pengukuran tersebut ke controller dalam bentuk sinyal.
• Sinyal yang digunakan untuk mengontrol ketinggian adalah sinyal pneumatic, semakin tinggi air yang ada pada
drum, output tekanan udara semakin besar. Karena transmitter berjenis pneumatik, transmitter harus dipasok
dengan tekanan udara yang bersih agar bekerja dengan baik. Arti A.S pada gambar yaitu air supply yang masuk dari
atas transmitter.
• Sinyal pneumatik dikirim ke instrumen berikutnya dalam sistem yaitu LIC (Level Indicating Controller). Tujuan
instrumen ini adalah membandingkan sinyal dari level transmitter terhadap nilai setpoint yang dimasukan oleh
operator. Kemudian controller menghasilkan sinyal output yang memberitahu katup kontrol untuk memasukan air
lebih besar atau lebih kecil ke boiler untuk menjaga ketinggian air pada drum sesuai setpoint. Controller pada
sistem ini berjenis pneumatik, yang bekerja berdasarkan tekanan udara. Artinya output Controller juga sinyal
tekanan udara seperti sinyal output dari level transmitter.
• Instrumen terakhir adalah katup kontrol, dioperasikan secara langsung oleh sinyal tekanan udara dari controller.
Tujuannya yaitu mempengaruhi aliran air kedalam boiler, mengatur aliran lebih banyak atau lebih sedikit sesuai
yang diperintahkan oleh controller. Jenis katup kontrol ini menggunakan diafragma dan per untuk menggerakan
katup yang terbuka ketika sinyal tekanan besar atau menutup ketika tekanan kecil.

Anda mungkin juga menyukai