Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

KAJIAN STANDARISASI SARANA PRASARANA LABORATORIUM


IPA BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO. 24 TAHUN 2007
DI SMPN 4 SUMENEP

M. Syaiful Rahman
SMPN 4 Sumenep
syaiful.rahman@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sarana dan prasarana laboratorium IPA di SMPN
4 Sumenep Tahun Pelajaran 2014/2015 berdasarkan standar dalam Permendiknas 24/2007. Fokus
penelitian ini adalah pada aspek daya dukung fasilitas laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep
meliputi standar ruang dan sarana Laboraotorium IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode komparatif. Data penelitian dikumpulkan melalui daftar checklist, wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan skoring dan metode
interaktif Miles dan Huberman kemudian diperiksa kebenarannya menggunakan triangulasi. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa daya dukung sarana dan prasarana laboratorium IPA SMPN 4
Sumenep hanya 67,75% memenuhi standar Permendiknas no. 24 tahun 2007. Hal ini disebabkan
kurangnya kontroling dari pengelola sehingga banyak alat rusak dan tidak segera ditangani,
beberapa alat lainnya tidak mencukupi untuk praktikum, kurangnya pemasangan soket listrik, dan
lainnya.

Kata Kunci : Laboratorium, IPA, Permediknas 24/2007

PENDAHULUAN pendidikan Sains, maka dikuatkan oleh


Permendiknas RI Nomor 24 Tahun Tuysuz (2010) yang menyatakan bahwa
2007 menyebutkan bahwa ruang dengan melakukan aktivitas di dalam
laboratorium IPA memiliki fungsi laboratorium, ketertarikan siswa pada
sebagai tempat diadakannya kegiatan pembelajaran serta bimbingan
pembelajaran IPA dalam bentuk praktek pembelajaran kepada siswa akan semakin
dengan menggunakan alat-alat khusus. meningkat. Aktivitas di dalam
Mengingat Ilmu Pengetahuan Alam laboratorium mempunyai peluang sebagai
(IPA) dalam Panduan Model media dan alat pembelajaran yang
Pembelajaran Terpadu IPA mampu memberikan kontribusi terhadap
SMP/MTs/SMPLB disebutkan sebagai hasil belajar siswa dari pembelajaran
ilmu yang mempelajari alam secara sains (Hofstein dan Lunetta, 2003).
sistematis, berurutan, universal, teratur, Berdasarkan Permendiknas
dan merupakan kumpulan data dari hasil 24/2007, Ruang laboratorium IPA
eksperimen dan pengamatan (Carin & minimum bisa menampung satu rombel
Sund, 1993), maka keberadaan (satu kelas) dengan siswa ± 20 orang.
laboratorium IPA sangat penting untuk Laboratorium IPA minimal memiliki
menunjang pembelajaran yang ruang praktik, ruang penyimpanan dan
diselenggarakan dalam pembelajaran persiapan. Fasilitas yang seharusnya
IPA. tersedia minimal terdapat cahaya yang
Sebagaimana disebutkan bahwa memadai dalam ruangan untuk membaca
keberadaan laboratorium mempunyai dan melakukan observasi pada obyek
peran penting dalam kurikulum percobaan, dan terdapat air yang bersih.

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 1


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

Sarana yang diatur dalam Permendiknas 2007, untuk kemudian dikaji


24/2007 yakni perabot, peralatan kesesuaiannya dengan permendiknas
pendidikan, media pendidikan, dan 24/2007 dan mendeskripsikan beberapa
perlengkapan lain seperti instalasi listrik, fasilitas yang terdapat di Laboratorium
P3K, pemadam kebakaran, tempat IPA.
sampah, serta jam di dinding. Data dikumpulkan berdasarkan
Efektivitas pengelolaan hasil wawancara berupa pernyataan dari
laboratorium secara umum dipengaruhi guru dan siswa, daftar checklist alat dan
oleh banyak faktor, salah satunya adalah bahan yang bersesuaian dengan
ketersediaan sarana dan prasarana Permendiknas 24/2007 dengan kriteria
laboratorium yang sesuai standar sesuai diberikan skor 1 dan tidak sesuai
Permendiknas nomor 24 tahun 2007. diberikan skor 0 untuk kemudian dihitung
Sebagaimana hasil penelitian Katili, dkk persentasenya, data dokumentasi berupa
(2013) yaitu dengan ketersediaan alat dan dokumen lab dan foto, serta observasi
sarana laboratorium SMA Negeri di laboratorium beserta kondisinya berupa
Kabupaten Jembrana yang belum catatan lapangan. Berdasarkan data yang
memenuhi standar minimal yang dikumpulkan maka data penelitian yang
ditetapkan oleh pemerintah yakni hanya didapatkan berupa data kualitatif dan
62,7%, maka berimplikasi pada kuantitatif.
rendahnya kualitas hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang
Hasil penelitian Mastika (2014) juga digunakan yaitu Model Interaktif Miles &
didapatkan hasil bahwa daya dukung Huberman meliputi: 1) reduksi data
fasilitas dan sarana prasarana dilakukan dengan memilih,
laboratorium IPA di SMA Negeri memfokuskan, dan penyederhanaan data
Denpasar tidak memenuhi standar mentah dari hasil data yang diambil pada
sehingga berimplikasi pada rendahnya saat penelitian sesuai dengan fokus
efektifitas dalam penggunaan ruang penelitian dan dilakukan secara kontinue,
laboratorium. Hal ini memberikan 2) penyajian data dilakukan dengan
gambaran bahwa ketepatan sarana dan merancang model untuk menjelaskan
prasarana laboratorium yang sesuai data, baik berupa naratif, grafik, atau
dengan standar minimal yang telah diatur bagan, 3) penarikan kesimpulan dan
oleh pemerintah tentunya akan verifikasi sebagai konfirmabilitas data.
berdampak pada keberhasilan proses Pengujian keabsahan data penelitian ini
pembelajaran IPA, sehingga penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber
mengkaji bagaimana keadaan sarana dan teknik pengambilan data.
prasarana laboratorium IPA yang
menunjang untuk kelancaran proses
pembelajaran IPA dan kesesuaiannya HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan standar minimal yang diatur Ruang Laboratorium IPA
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kesesuaian ruang laboratorium IPA
Nasional No. 24 Tahun 2007. dengan standar minimal yang harus
dimiliki sekolah di SMPN 4 Sumenep
disajikan sebagaimana dalam
METODE PENELITIAN Permendiknas 24/2007. Hasil observasi
Penelitian ini menggunakan metode yang didapatkan sebagai berikut.
komparatif yaitu membandingkan sarana
dan prasarana laboratorium IPA yang ada
di SMPN 4 Sumenep yaitu ruang
laboratorium IPA dan kelengkapan alat
Lab dengan Permendiknas no. 24 Tahun

2 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

Tabel 1. Observasi Ruang Laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep


No Jenis Standar Kesesuaian
Ruang
A Ruang laboratorium IPA dapat diisi minimal satu rombel siswa Sesuai
laboratorium IPA
Ruang laboratorium IPA minimal dilengkapi ruang
B Ruang persiapan Tidak ada
penyimpanan dan ruang persiapan
Gudang Ruang laboratorium IPA minimal dilengkapi ruang
C Sesuai
penyimpanan penyimpanan dan ruang persiapan
Ruang laboratorium IPA perlu dilengkapi pencahayaan yang
D Pencahayaan Tidak sesuai
cukup dan memadai
E Tersedia air bersih Tersedia air bersih Sesuai
Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan hasil observasi pada Berikut hasil dokumentasi instalasi


tabel 1 maka dapat dideskripsikan kondisi gas dan kondisi ruang yang terdapat
ruang laboratorium IPA beserta fasilitas dalam laboratorium.
yang tersedia didalamnya yaitu sebagai
berikut.
a) Ruang Laboratorium IPA
Hasil observasi didapatkan
ruangan yang tersedia di
Laboratorium IPA SMPN 4
Sumenep hanya tersedia 4 ruangan
yaitu ruang praktikum, ruang
penyimpanan luar, ruang
penyimpanan dalam, dan gudang
penyimpanan. Luas laboratorium
IPA memenuhi standar luas
minimum laboratorium IPA karena
dapat diisi dengan satu rombel siswa
(±20 siswa). Ruang praktikum
dilengkapi instalasi listrik yang
meliputi: saklar 2 buah kondisinya
baik, stop kontak 6 buah dengan
kondisi 4 buah kondisinya baik, 2 Sumber: Data Primer Diolah, 2014
buah kondisinya buruk (rusak), dan Gambar 1. Instalasi Gas dan Kondisi
lampu 6 pasang dalam kondisi buruk Ruang Lab IPA
(mati). Selain itu, tersedia instalasi
air yang meliputi: bak cuci Fasilitas instalasi yang tersedia
(washtafle) 5 buah kondisinya baik di dalam lab, meliputi instalasi air,
(4 buah untuk siswa dan 1 buah gas, dan listrik secara umum sudah
untuk guru), juga terdapat kran 4 terpasang di laboratorium IPA
buah, 2 buah kondisinya baik dan 2 SMPN 4 Sumenep, akan tetapi ada
buah kondisinya buruk. Instalasi gas beberapa yang kondisinya tidak baik.
juga terpasang dalam ruang Padahal Hamid (2011) berpendapat
laboratorium yang diaplikasikan bahwa fasilitas instalasi seperti
dengan membuat corong-corong instalasi listrik sangat diperlukan
penguapan pada bagian lemari untuk memberikan pencahayaan
bahan. Instalasi pembuangan juga yang cukup di dalam ruang
tersedia, namun hanya terdapat di laboratorium dan tentunya juga
luar ruang praktikum berupa selokan. digunakan untuk sumber tegangan

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 3


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

dalam melaksanakan praktikum yang ketentuan minimal yang perlu


memerlukan listrik, sedangkan disediakan yaitu sebanyak jumlah
instalasi air digunakan untuk siswa satu rombel yang melakukan
mencuci tangan apabila kotor atau praktikum (± 20 orang). Meja
terkena zat kimia yang berbahaya praktikum yang digunakan siswa
dan untuk mencuci alat praktikum konstuksinya cukup kuat terbuat dari
yang kotor setelah digunakan. Air bahan dasar kayu dan cukup baik
yang bersih juga bisa digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum
untuk dijadikan bahan praktikum dan secara berkelompok.
bahan untuk pemadam kebakaran. Jendela sebagai tempat sirkulasi
Berdasarkan pengamatan, kondisi udara dalam laboratorium IPA
fasilitas instalasi yang diobservasi SMPN 4 Sumenep berjumlah 24
adalah semua lampu penerangan buah dengan kondisi yang cukup
dalam kondisi rusak. Instalasi air baik dan terdapat 2 pintu
meliputi 5 bak cuci (washtafle) laboratorium yang digunakan sebagai
dalam kondisi baik dan 3 buah kran pintu keluar dan masuk. Fasilitas
air dalam kondisi baik, sedangkan yang terdapat di dalam ruangan
lainnya buruk (rusak) serta instalasi laboratorium ini juga dilengkapi
gas yang terpasang hanya corong dengan alat pemadam kebakaran
penguapan dari tempat zat kimia, sebanyak 10 buah, 2 buah sapu, 2
sehingga penggunaannya menjadi tempat sampah, 1 buah televisi, dan
kurang maksimal. jam dinding. Selain itu terpasang
Fasilitas mebeler yang terdapat gambar seperti alat pencernaan
di dalam ruangan laboratorium IPA makanan, telinga keseimbangan,
yaitu kursi siswa sebanyak 40 kursi susunan otot, struktur organisasi
tunggal, dengan rincian 35 buah laboratorium dan tata tertib ruang
kondisinya baik dan 5 kondisinya laboratorium. Secara keseluruhan
rusak. Selain itu, meja praktikum data fasilitas di ruang laboratorium
terbuat dari kayu yang tersedia yaitu dapat tersaji pada tabel 2.
12 buah, 10 dalam keadaan baik dan b) Ruang Persiapan
2 dalam keadaan rusak. Kursi Laboratorium IPA SMPN 4
demonstrasi tersedia 3 buah Sumenep tidak memiliki ruang
kondisinya baik dan meja persiapan untuk kegiatan praktikum.
demonstrasi 1 buah yang ukurannya Padahal Hamid (2011) menjelaskan
lebih besar daripada meja praktik terkait dengan fungsi ruang persiapan
siswa dan terbuat dari dinding yaitu tempat yang digunakan untuk
keramik. Letak meja demostrasi di melakukan persiapan praktikum
bagian depan dan memiliki lantai meliputi persiapan alat dan bahan
lebih tinggi daripada meja praktikan. yang akan digunakan praktikum,
Papan tulis yang tersedia di dalam demonstrasi alat percobaan, atau
lab cukup memadai, hal ini melakukan penelitian. Ruang
dikarenakan papan dapat terlihat baik persiapan dalam hal ini tentu sangat
dari berbagai sudut pandang dalam fungsional dan dapat digunakan
ruang laboratorium dan bisa sebagai tempat mengkonstruksi alat
dipindah-pindah. Kursi yang dan bahan praktik, demonstrasi, dan
digunakan praktikan sudah sesuai penelitian, sehingga penting untuk
dengan standar karena jumlah kursi pengadaannya.
yang tersedia memadai yakni
terdapat 35 buah dengan keadaan
baik dan bisa digunakan, sedangkan

4 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

Tabel 2. Fasilitas Ruang Laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep


Fasilitas Rasio Keterangan
Saklar 2 buah Kondisi baik
Stop kontak 6 buah 4 kondisi baik, 2 kondisi buruk
Lampu 6 pasang Semua tidak berfungsi
Tempat cuci/westafle 5 buah 4 untuk siswa dan 1 untuk guru
Kran 4 buah 2 kondisi baik, 2 kondisi buruk
Corong penguapan - Terdapat pada lemari tembok
Instalasi pembuangan - Berupa selokan dan terdapat diluar lab
Kursi tunggal 40 buah 35 kondisi baik, 5 kondisi rusak, kontruksi dari kayu
dengan penyangga besi
Meja praktikum 12 buah 10 kondisi baik, 2 kondisi buruk, terbuat dari kayu
Meja demonstrasi 3 buah Kondisi baik, ukuran lebih besar dari meja praktikum
dan terbuat dari dinding keramik
Papan tulis 2 buah Dapat dipindah-pindah, white board
Ventelasi 24 buah Kondisi baik
Pintu 2 buah Pintu masuk dan pintu keluar
Pemadam kebakaran 10 buah Berfungsi
Sapu 2 buah Berfungsi
Tempat sampah 2 buah Berfungsi
Televisi 1 buah Berfungsi
Jam dinding 1 buah Berfungsi
Sumber: Data Primer Diolah, 2014

c) Ruang dan Gudang Penyimpanan semua lemari yang tersedia tidak bisa
Ruang penyimpanan alat di dikunci. Selain itu, lemari yang
SMPN 4 Sumenep memiliki dua digunakan sebagai tempat
ruang yang terletak di dalam ruang menyimpan alat dan bahan belum
praktikum yakni ruang penyimpanan memadai untuk menampung alat dan
luar dan penyimpanan dalam. Ruang bahan praktik yang ada, alat dan
penyimpanan digunakan sebagai bahan praktikum yang ada masih
penyimpanan alat dan bahan banyak yang belum tersimpan di
praktikum. Gambaran di dalam dalam lemari sehingga menumpuk di
ruangan penyimpanan yaitu terdapat sudut ruangan dan di atas meja, serta
17 lemari tembok yang 15 lemari ada juga yang menumpuk dan
dalam keadaan rusak/tidak terpakai, disimpan di atas lemari. Alat dan
sedangkan sisanya digunakan untuk bahan disimpan secara terpisah
menyimpan bahan-bahan kimia, 2 berdasarkan bahan dasar dan
lemari yang digunakan tersebut spesifikasi bidang keilmuan dalam
memiliki corong penguapan di IPA. Hasil dokumentasi alat dan
bagian atas lemari. Sedangkan pada bahan praktikum yang terdapat di
ruang penyimpanan alat lainnya ruang penyimpanan laboratorium
terdapat 2 lemari kayu yang IPA SMPN 4 Sumenep sebagai
digunakan untuk penyimpanan alat berikut.
praktik fisika dan biologi, 1 lemari
etalase digunakan untuk menyimpan
alat yang terbuat dari kaca, dan 1
lemari rak digunakan untuk
menyimpan alat dari logam, KIT,
dan torso. Lemari yang digunakan
untuk penyimpanan alat sudah cukup
kuat, aman, dan terbuat dari bahan
yang tidak mudah berkarat namun

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 5


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

dan bahan dasar dari alat atau bahan


lab tersebut, sehingga dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa penataan alat
bahan laboratorium IPA belum
memenuhi ketentuan.
Gudang penyimpanan terletak di
dalam ruang laboratorium dengan 1
pintu masuk dari ruang
penyimpanan. Gudang penyimpanan
hanya berisi beberapa alat dan kursi
yang rusak. Berikut dokumentasi
gudang penyimpanan yang terdapat
di laboratorium IPA.

Sumber: Data Primer Diolah, 2014


Gambar 2. Kondisi Ruang Penyimpanan
(Ruang 1 dan Ruang 2)

Berdasarkan gambar 3,
menunjukkan bahwa penataan dalam
ruang penyimpanan masih tidak Sumber: Data Primer Diolah, 2014
teratur, padahal Kemendikbud Gambar 3. Kondisi Gudang
(1999:19) mengemukakan dalam Laboratorium IPA
pelatihan teknisi pengelolaan
laboratorium IPA bahwa penataan Fasilitas yang tersedia dalam
alat bahan harus disesuaikan dengan ruang penyimpanan adalah sebagai
spesifikasi alat dan bahan. berikut (tabel 3).
Mengelompokkan alat harus
disesuaikan dengan kelompok mata
pelajaran IPA (fisika, kimia, biologi)

Tabel 3. Fasilitas di Ruang Penyimpanan Alat SMPN 4 Sumenep


Fasilitas Rasio Keterangan
Lemari tembok 17 buah 15 buah kondisi rusak, sisanya digunakan menyimpan bahan habis
pakai, lemari tembok memiliki corong penguapan, kontruksi kuat
namun tidak terkunci
Lemari kayu 2 buah Digunakan untuk meyimpan alat praktikum fisika dan biologi,
kontruksi kuat namun tidak terkunci
Lemari etalase 1 buah Digunakan untuk meyimpan alat dari kaca, kontruksi kuat namun
tidak terkunci
Lemari rak 1 buah Digunakan untuk meyimpan alat dari logam, KIT, dan torso,
kontruksi kuat namun tidak terkunci
Alat yang tidak - Bel listrik, kompas, catu daya, kertas saring, klem bosshead, rak
tercantum dalam tabung reaksi, penjepit tabung, mikrometer, dll
permendiknas
Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Kelengkapan mebeler segi konstruksinya, masih banyak


laboratorium SMPN 4 Sumenep mebeler di dalam Lab yang belum
sudah cukup lengkap, sedangkan dari memenuhi standar Permendiknas

6 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

24/2007. Misalnya lemari yang sebagai penunjang proses praktikum


digunakan konstruksinya baik menjadi kurang maksimal.
sehingga mampu menampung Hasil perhitungan dari keadaan
alat/bahan laboratorium IPA tetapi dan tersedianya ruangan dan fasilitas
jumlah lemari yang ada malah tidak umum di dalam laboratorium IPA
cukup untuk menyimpan alat dan memenuhi standar Permendiknas 24/2007
bahan praktikum. Decaprio sebesar 60%, hal ini diakibatkan tidak
(2013:41) menyatakan lemari terdapat ruang penyimpanan dan
sebagai perabot laboratorium harus pencahayaan yang tidak dapat
dipastikan selalu ada dalam difungsikan. Ketersediaan ruang dan
laboratorium dan digunakan untuk fasilitas umum laboratorium IPA
menyimpan berbagai macam alat dan memang selayaknya 100% harus
bahan serta dokumen laboratorium. memenuhi standart yang telah ditentukan
Namun di SMPN 4 Sumenep permendiknas. Namun seperti halnya
peralatan ini fungsi keberadaannya pendapat Hamid (2011) yang menyatakan
dalam laboratorium menjadi kurang bahwa membangun laboratorium IPA di
maksimal karena lemari alat dan sekolah tidaklah mudah, perlu dana dan
bahan yang kondisinya rusak tidak biaya yang lumayan mahal dan tidak
segera diperbaiki untuk penyimpanan sedikit. Ditambah lagi dengan pembelian
alat dan bahan yang tidak teratur di peralatan dan bahan-bahan percobaan
ruang penyimpanan. serta aksesorisnya yang juga terbilang
d) Pencahayaan mahal harganya. Tentunya sangat lazim
Pencahayaan di laboratorium hal ini menjadi kendala dalam pengadaan
IPA SMPN 4 Sumenep juga tidak fasilitas dalam laboratorium. Namun
dapat difungsikan (mati) walaupun kelayakan ruang laboratorium IPA
laboratorium memiliki 6 pasang SMPN 4 Sumenep didukung oleh
lampu neon (bentuk panjang). Hal ini perencanaan sekolah dalam peresmian
selaras dengan pendapat Hamid ruang laboratorium IPA Fisika Khusus
(2011) yang menyatakan sebaiknya sehingga diharapkan dapat digunakan
lampu yang terpasang menggunakan secara maksimal pada bidang praktikum
lampu berbentuk tabung, sehingga yang dilaksanakan dan berkontribusi
efek dari sinar yang ditimbulkan dalam pemenuhan standar minimal sarana
lebih terang dan lebih baik dari prasarana laboratorium IPA.
lampu yang biasa (dop). Peletakan
posisi lampu juga perlu diatur Kelengkapan Alat Laboratorium IPA
dengan baik, sehingga ruangan Kelengkapan alat laboratorium IPA
menjadi terang. Namun karena diobservasi langsung oleh peneliti
kondisi lampu di laboratorium dalam diperoleh data sebagai berikut (tabel 4).
keadaan mati, tentu efek penyinaran

Tabel 4. Inventarisasi Alat Laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep


No Jenis Rasio Standar Rasio Nyata Kesesuaian
1. Perabot
a. Kursi 1 buah/siswa, 35 kursi kondisi baik dan 5 kondisi rusak. Sesuai
dan 1 buah/guru 1 rombel sebanyak 20-30 siswa (memadai)
b. Meja praktikum 1 buah/7 siswa 12 meja kayu, 10 meja kayu dengan Sesuai
konstruksi yang baik dan 2 dalam keadaan
rusak
c. Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah, terbuat dari dinding dengan lebar Sesuai
yang cukup memadai dan terletak di depan
kelas, posisi meja lebih tinggi dari meja
siswa serta lebih tinggi beberapa cm

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 7


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

No Jenis Rasio Standar Rasio Nyata Kesesuaian


d. Meja persiapan 1 buah/lab Tidak terdapat meja persiapan di lab Tidak sesuai
e. Lemari alat 1 buah/lab Lemari alat terdiri dari lemari etalase 1 Tidak Sesuai
buah, lemari kayu 2 buah, lemari rak kayu
1 buah, konstruksi kuat, namun tidak dapat
menampung seluruh alat lab. Lemari
dalam keadaan tertutup kecuali rak namun
tidak terkunci
f. Lemari bahan 1 buah/lab Lemari bahan terbuat dari lemari tembok Sesuai
dan tertutup kaca namun tidak bisa dikunci
dan memiliki lubang penguapan. Lemari
tembok sebanyak 17 buah, namun 15
lemari sudah tidak bisa dipakai/rusak.
Sisanya digunakan untuk penyimpanan
bahan kimia dan memadai untuk
penyimpanan bahan yang dimiliki lab
g. Bak cuci 1 buah/2 Bak cuci sebanyak 5 buah, 4 buah untuk Sesuai
kelompok, di siswa dan 1 untuk guru
tambah 1 buah di
ruang persiapan.
2 Peralatan Pendidikan
a. Mistar 6 buah/lab 12 buah terbuat dari besi, kayu & plastik Sesuai
b. Jangka sorong 6 buah/lab 6 buah Sesuai
c. Timbangan 3 buah/lab 9 buah, neraca ohaus, gantung, dan Sesuai
timbangan kuningan
d. Stopwatch 6 buah/lab 6 buah Sesuai
e. Rol meter 1 buah/lab 3 buah Sesuai
f. Termometer 6 buah/lab 10 buah, cairan raksa Sesuai
1000C
g. Gelas ukur 6 buah/lab 30 buah terbuat dari kaca dan plastik Sesuai
h. Massa logam 3 buah/lab 24 buah terdiri dari 25g, 50g, 100g. Sesuai
i. Multimeter AC/DC, 10 6 buah/lab 6 buah Sesuai
kOhm/volt
j. Batang magnet 6 buah/lab 7 buah, magnet U, magnet batang Sesuai
k. Globe 1 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
l. Model tata surya 1 buah/lab 1 buah Sesuai
m. Garpu tala 6 buah/lab 6 buah Sesuai
n. Bidang miring 1 buah/lab 2 buah dari kuningan Sesuai
o. Dinamometer 6 buah/lab Ada, namun hanya tersedia 4 buah saja Sesuai
p. Katrol tetap 2 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
q. Katrol bergerak 2 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
r. Balok kayu 3 macam/lab 2 pack, balok, kayu, plastik, aluminium. Sesuai
s. Pemuaian panjang 1 set/lab 2 buah Sesuai
t. Percobaan optik 1 set/lab 2 buah Sesuai
u. Percobaan 1 set/lab 3 buah Sesuai
rangkaian listrik
v. Gelas kimia 30 buah/lab 25 buah, namun tidak mencapai kouta Tidak sesuai
minimal standar alat lab yang ideal
w. Model molekul 6 set/lab Ada, namun hanya terdapat 1 buah saja Tidak sesuai
Sederhana
x. Pembakar spiritus 6 buah/lab 6 buah Sesuai
y. Cawan penguapan 6 buah/lab 6 buah Sesuai
z. Kaki tiga 6 buah/lab 6 buah Sesuai
aa. Plat tetes 6 buah/lab 10 buah Sesuai
ab. Pipet tetes + karet 100 buah/lab 50 buah, kondisi pada karetnya sudah Tidak sesuai
berjamur
ac. Mikroskop Monokuler 6 buah/lab 6 buah Sesuai
ad. Kaca pembesar 6 buah/lab 20 buah Sesuai

8 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

No Jenis Rasio Standar Rasio Nyata Kesesuaian


ae. Poster genetika 1 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
af. Model kerangka 1 buah/lab 1 buah model Sesuai
Manusia
ag. Model tubuh 1 buah/lab 1 buah model Sesuai
Manusia
ah. Gambar/model 1 buah/lab Bentuk gambar ditempel di dinding dan Sesuai
pencernaan model (torso)
manusia
ai. Gambar/model 1 buah/lab Berbentuk model Sesuai
sistem peredaran
darah manusia
aj. Gambar/model 1 buah/lab Berbentuk model Sesuai
sistem pernafasan
manusia
ak. Gambar/model 1 buah/lab Berbentuk model Sesuai
jantung manusia
al. Gambar/model 1 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
mata manusia
am. Gambar/model 1 buah/lab Berbentuk gambar yang ditempel di Sesuai
telinga manusia dinding
an. Gambar/model 1 buah/lab Berbentuk model Sesuai
tenggorokan manusia
ao. Petunjuk percobaan 6 buah/ percobaan Tidak tersedia Tidak sesuai
3 Media Pendidikan
a. Papan tulis 1 buah/lab 2 buah White board, dan dapat dipindah- Sesuai
pindah
4 Perlengkapan Lain
a. Soket listrik 9 buah/lab Tidak terpasang di meja siswa/demonstrasi Tidak sesuai
b. Alat pemadam 1 buah/lab 10 buah Sesuai
Kebakaran
c. Peralatan P3K 1 buah/lab Tidak ada Tidak sesuai
d. Tempat sampah 1 buah/lab 2 buah dari plastik Sesuai
e. Jam dinding 1 buah/lab 1 buah Sesuai
Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat sehingga belum bisa untuk dikatakan


bahwa kesesuaian prasarana laboratorium sesuai dengan standar lab IPA SMP.
IPA cukup banyak yang sesuai. Secara Sedangkan alat-alat lain yang tercantum
umum, Alat-alat laboratorium yang dalam standar Permendiknas ataupun
meliputi berbagai macam KIT (berupa yang tidak, beberapa kondisinya rusak,
kotak persegi panjang yang berisi 1 set seperti neraca tidak dapat difungsikan,
alat peraga dalam percobaan beberapa gagang alat yang terbuat dari
pembelajaran IPA) dan alat praktikum besi berkarat, dan lain-lain. Walaupun
lainnya berdasarkan Permendiknas ketersediaan peralatan pendidikan SMPN
24/2007 sudah cukup lengkap bila 4 Sumenep berdasarkan perhitungan yaitu
dibandingkan, akan tetapi apabila 76% sesuai dengan standar permendiknas
digunakan untuk melakukan praktikum ditambah alat/bahan lainnya yang tidak
maka jumlah KIT yang tersedia tidak tercantum dalam permendiknas. Alat
mencukupi untuk praktikum, karena yang bahan lainnya yang mendukung proses
tersedia di laboratorium SMPN 4 pembelajaran berpraktikum dan tidak
Sumenep yaitu 3 buah KIT optika, 3 buah tercantum dalam Permendiknas juga
KIT mekanika, dan 1 buah KIT listrik disediakan seperti bel listrik, kompas,
dan magnet. Ketersediaan alat pada setiap catu daya, kertas saring, klem bosshead,
KIT sebagian besar kurang lengkap, rak tabung reaksi, penjepit tabung,

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 9


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

mikrometer, dan lainnya, namun dari Tabel 5. Persentase Kesesuaian


seluruh alat dan bahan yang teramati, Inventarisasi Alat/Sarana Lab
banyak terdapat alat yang rusak ataupun IPA
bahan yang tersimpan lama (kotor dan No Jenis Skor
Skor
%
berdebu). Di sisi lain beberapa Ideal
1. Perabot dan media
permasalahan yang ditemukan adalah 6 8 75%
pendidikan
sarana dan prasarana lab kurang dikontrol 2. Peralatan
secara periodik sehingga banyak alat 31 41 76%
Pendidikan
yang rusak dan tidak segera ditangani, 3. Perlengkapan
3 5 60%
beberapa KIT tidak lengkap dan tidak Lain
mencukupi untuk praktikum, serta Sumber: Data Primer Diolah, 2014
beberapa alat juga ada yang kurang
memenuhi untuk kegiatan praktikum, Perabot dan media pendidikan di
sehingga peralatan pendidikan SMPN 4 SMPN 4 Sumenep mempunyai
Sumenep belum bisa dikatakan sesuai prosentase 75% dari 8 perabot dan media
dengan standar laboratorium ideal. pendidikan yang ditetapkan.
Kelengkapan pada perlengkapan Perlengkapan lainnya yaitu soket listrik,
lainnya seperti soket listrik, alat alat kebersihan, pemadam kebakaran, jam
kebersihan, pemadam kebakaran, jam dinding, dan alat bahan P3K sebesar 60%
dinding, dan alat bahan P3K berdasarkan sesuai dengan standar sarana dan
perhitungan prosentase yaitu 60% sesuai prasarana laboratorium IPA yang diatur
dengan standar minimal laboratorium dalam Permendiknas nomor 24 tahun
IPA ideal, hal ini disebabkan oleh 2007, serta 76% untuk peralatan
beberapa perlengkapan seperti soket pendidikan laboratorium IPA.
listrik tidak terpasang pada meja-meja Data rekapitulasi keseluruhan sarana
siswa ataupun demonstrasi, peralatan prasarana laboratorium IPA tersaji pada
P3K sebagai pertolongan pertama apabila tabel 6.
terjadi kecelakaan dalam praktikum tidak
tersedia di laboratorium ini, jadi Tabel 6. Rekapitulasi Pemenuhan
walaupun pada perhitungan skala Standar Sarana Prasarana Lab.
prosentase kelengkapan lainnya yaitu IPA
Persentase
60% sesuai dengan standar minimal, No Sarana Prasarana Pemenuhan
namun beberapa hal yang penting untuk dari Standar
disediakan laboratorium IPA seperti P3K 1 Ruang Lab IPA 60%
dan soket listrik, maka perlengkapan 2 Perabot dan Media 75%
lainnya di SMPN 4 Sumenep belum Pendidikan
dapat dikatakan sesuai dengan standar 3 Peralatan Pendidikan 76%
4 Perlengkapan Lain 60%
laboratorium ideal karena beberapa Rata-rata 67.75%
alasan seperti peralatan P3K itu penting Sumber: Data Primer Diolah, 2014
untuk disediakan di laboratorium IPA
sebagai alat bantu dalam upaya preventif Secara keseluruhan maka daya
dalam menangani kecelakaan di dukung sarana dan prasarana
laboratorium karena kecelakaan pada saat laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep
praktikum bisa terjadi kapan saja belum bisa dikatakan sesuai dengan
(Parmin, dkk., 2012). Secara persentase laboratorium ideal yang diatur dalam
didapatkan hasil ringkasan dari tiap permendiknas no. 24 tahun 2007.
bagian sebagai berikut. Pemenuhan sarana prasarana lab IPA
SMPN 4 Sumenep hanya 67,75% yang
sesuai dengan Standar Permendiknas.
Beberapa hal yang menjadikan

10 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep ini yaitu kurangnya kontroling secara


disebabkan oleh kurangnya kontroling periodik oleh pengelola sehingga banyak
secara periodik oleh pengelola sehingga alat yang rusak dan tidak segera
banyak alat yang rusak dan tidak segera ditangani, beberapa KIT dan alat lainnya
ditangani, beberapa KIT tidak lengkap tidak lengkap dan tidak mencukupi untuk
dan tidak mencukupi untuk praktikum, praktikum, tidak tersedianya ruang
beberapa alat juga ada yang kurang persiapan, pencahayaan yang tidak
memenuhi untuk kegiatan praktikum, berfungsi, kurangnya pemasangan soket
kurangnya pemasangan soket listrik, dan listrik, dan tidak tersedia P3K, selain itu
tidak tersedia P3K, selain itu anggaran anggaran yang diberikan sekolah tidak
yang diberikan sekolah tidak mencukupi mencukupi untuk pembelian alat baru.
untuk pembelian alat baru. Hal ini selaras
dengan penelitian Mastika, dkk (2014) di Saran
delapan sekolah negeri kota Denpasar Peneliti menyarankan kepada pihak
bahwa kondisi fasilitas alat laboratorium pengelola laboratorium IPA SMN 4
IPA yang ada di sekolah penelitian belum Sumenep untuk menginventarisasi alat
memenuhi standar minimal 100% yang dan bahan berdasarkan kondisi
telah ditetapkan, serta didukung oleh sebenarnya alat yang dimiliki dan dapat
penelitian Katili, dkk (2013) yang memberikan kode dari setiap alat serta
menyebutkan dalam hasil analisis data menggolongkan berdasarkan bidang ilmu
penelitiannya di lima SMA negeri fisika/biologi untuk memudahkan
kabupaten Jembrana menunjukkan penataan alat dan bahan serta
alat/sarana laboratorium fisika belum memudahkan pengambilan alat/bahan
memenuhi standar sarana prasarana yang pada saat melakukan praktikum.
wajib dimiliki sesuai Permendiknas No.
24 tahun 2007, hal ini disebabkan oleh
anggaran pembelian alat maupun DAFTAR PUSTAKA
penggantian alat yang rusak yang Decaprio, Richard. 2013. Tips Mengelola
dianggarkan oleh sekolah masih terlalu Laboratorium Sekolah : IPA,
kecil untuk dapat memenuhi standar Bahasa, Komputer, dan Kimia.
tersebut. Kondisi tersebut berimplikasi Jogjakarta : Diva Press.
pada ketidaktercapaian hakikat Depdiknas. TT. Panduan Model
pembelajaran IPA yang masih monoton Pembelajaran Terpadu IPA
dan terbatas pada konsep dan teori saja. SMP/MTs/SMPLB. Jakarta :
Guru enggan menggunakan laboratorium Depdiknas (Bagian Proyek
karena masih banyaknya alat yang rusak. Pengembangan Kurikulum).
Hamid, A.A. 2011. Sistem Manajemen
Laboratorium MIPA. Makalah
PENUTUP diseminarkan dalam Pendidikan
Simpulan dan Pelatihan Manajemen
Simpulan penelitian ini yaitu Pengelolaan Laboratorium IPA
kesesuaian sarana dan prasarana SMP/MTs bagi pengelola (Kepala /
laboratorium IPA SMPN 4 Sumenep, Laboran / Teknisi) laboratorium
bagian ruang laboratorium IPA yaitu 60% IPA SMP/MTs. Jurusan Pendidikan
memenuhi standar yang diatur dalam Fisika FMIPA UNY, pada tanggal
Permendiknas no 24 tahun 2007 dan 27 s/d 31 Desember 2011.
bagian peralatan pendidikan sebesar 70% Hofstein, A dan Vincent N. Lunetta.
sesuai dengan permendiknas. Beberapa (2003). The laboratory in science
kondisi yang menyebabkan pemenuhan education: Foundations for the
standar hanya berkisar pada 60-70% ini

Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017 11


Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA

Twenty-first Century. [Versi


Elektronik].
Katili, Sundoro., Wayan Sadia., dan
Ketut Suma. 2013. Analisis Sarana
dan Intensitas Penggunaan
Laboratorium Fisika Serta
Kontribusinya Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA Negeri di
Kabupaten Jembrana. Singaraja :
Vol. 3 Tahun 2013. E-Journal
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Prodi IPA.
Kemendikbud. 1999. Pelatihan Teknisi
Pengelolaan Laboratorium IPA.
Jakarta: Depdikbud.
Mastika, I Nyoman., Putu Adnyana., dan
I Gusti Agung S. 2014. Analisis
Standarisasi Laboratorium Biologi
dalam Proses Pembelajaran di
SMA Negeri Kota Denpasar. E-
Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Prodi IPA. Vol. 4 Tahun 2014.
Parmin., Kasmui., Marianti., dan
Sunarno. 2012. Modul Diklat
Laboratorium IPA.
http://ipa.unnes.ac.id/wpcontent/upl
oads/2012/10/Bahan-Modul-Diklat-
Lab-IPA.doc. diakses tanggal 2
Juni 2014.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA. [Versi Elektonik].

12 Jurnal Lensa, Volume 7 Jilid 1 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai