Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan tuntunan-NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan MAKALAH HIPOFISA
ini.
Penulis menyadari bahwa, dalam proses pembuatan MAKALAH ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun dari segi penulisannya, untuk itu penulis dengan hati
tebuka menerima kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan MAKALAH ini.
Semoga MAKALAH ini bermanfaat bagi semua pembaca.

         Lawang, 21 Oktober 2019

      Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Definisi..........................................................................................................................
2.2 Jenis-Jenis Kelenjar Hipofisa.......................................................................................
2.3  Mekanisme Kerja..........................................................................................................
2.4  Indikasi..........................................................................................................................
2.5  Penggolongan.............................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1  Kesimpulan ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B.
       Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.  Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.

       Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi
hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormone hipofise atau
lebih yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari . Hormon – hormon hipofisis lainnya sering
dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah.
Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus
posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara
melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara
langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan
melalui impuls saraf.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Definisi

Kelenjar hipofisis (pituitari) merupakan kelenjar kecil, garis tengahnya kurang


dari 1 cm, dan berat sekitar 0,5 sampai 1 gram yang terletak dalam sel latursica pada basis
otak dan dihungkan dengan hipotalamus oleh tungkai pituitaria, atau infundibulum
hipotalami. Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang
sfenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus, yaitu anterior, posterior dan pars
intermedia (bagian di antara kedua lobus).  Untuk memudahkan mempelajarinya fungsinya
maka hanya dilihat menjadi dua bagian, yaitu lobus anterior dan posterior.
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi
menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.

2.2 Jenis-Jenis Kelenjar Hipofisa

1.        Hipofisis anterior, juga dikenal sebagai Adehipofisis


Lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. Jika hormon yang dilepaskan
terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar endokrin lainnya juga akanmelepaskan
hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan “inhibitory
hormones (faktor) hipotalamus” yang disekresi dalam hipotalamus sendiri dan kemudian
dihantarkan ke hipofisis anterior pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh portal
hipotalamik-hipofisial kelenjar hipofisis anterior terdiri atas beberapa jenis sel. Pada
umumnya, terdapat satu jenis sel untuk setiap jenis hormon yang dibentk pada kelenjar ini
dengan teknik perawatan khusus, berbagai jenis sel ini dapat dibedakan satu sama lain. Satu-
satu pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin mensekrasi hormon luteinisasi
dan hormon perangsang folikel.
Kelenjar hipofisis menghasikan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali
produksi sekresi dari semua organ endoktrin lain. Hormon pertumbuhan (Hormon
Somatropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh. Hormon Tirotropik mengendalikan kegiatan
kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin. Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasikan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarenal.
Hormon Gonadotropik berfungsi untuk merangsang folikel, Follicle Stimulating
Hormone (FSH), perkembangan folikel Graffdi dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa di dalam testis. Luteinising Hormon (LH) atauInterstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH) mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron di dalam ovarium serta
testosteron di dalam testis. Hormon prolaktin (luteutrofin) berfungsi mengendalikan sekresi
air susu dan mempertahankan adanya corpus luteum selama hamil.

2.        Hipofisis Posterior, juga dikenal sebagai Neurohipofisis


Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan
berakhir pada hipofisis posterior, kelenjar hipofisis posterior, juga
dinamakan neurohipofisis, terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang
dinamakan pituisit. Akan tetapi, pituisi tidak menyekresi hormon, pituisit bekerja sebagai
penyokong untuk serabut saraf terminal yang jumlahnya banyak dan ujung-ujung saraf
terminal dari traktus saraf yang berasal dari nuklei supraoptikus dan paraventrikularis
hipotalamus. Traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofisis melalui infundibulum hipotalami.
Ujung-ujung saraf merupakan tombol-tombol bulosa yang terletak pada permukaan kapiler,
Lobus posterior menghasilkan sekret dua jenis hormon, yaitu :
a.         Hormon antidiuretik (ADH), juga dinamakan vasopresin yang mengatur jumlah air dalam
ginjal dan urin.
b.        Oksitosin, merangsang kontraksi uterus saat melahirkan dan mengeluarkan air susu selama
menyusui.
Kedua hormon ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing mengandung sembilan asam
amino. Mereka ide ntik satu sama lain kecuali untuk dua asam amino.

2.3 Mekanisme Kerja

Kelenjar pituitari atau kelenjar Hipofisa bekerja sendirian untuk menjalankan fungsi
tubuh. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisa bertindak sebagai pembawa pesan dari
dan ke banyak sel yang berbeda dalam tubuh.

Sebelum kelenjar hipofisa memproduksi hormon, otak akan mengirimkan sinyal dari
hipotalamus sebagai pusat komunikasi antar kelenjar. Setelah itu, kelenjar tersebut akan
mulai memproduksi yang kemudian bertindak sebagai sinyal bagi kelenjar lain dan organ
tubuh untuk mengatur fungsi mereka.

2.4 Indikasi

2.5 Penggolongan
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi
menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus
posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara
melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara
langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan
melalui impuls saraf.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-kelenjar-pituitari/
http://marchosong.blogspot.com/2015/04/makalah-hipofisis.html

Anda mungkin juga menyukai