Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Perkuliahan 6

Nama : Sri Wahyuni


Kelas : 1b (029PA20119)
Mata Kuliah : Keperawatan Medical Bedah 1
Dosen : Sri Kurnia Dewi, Ners., M.Kep
Tanggal : 22 Maret 2021
Penyakit Gangguan Sistem Pencernaan
Sistim saluran cerna secara struktural dan fungsional untuk menerima, mencampur,
mencernakan dan menyerap makanan , diikuti pembuangan rsidu yang tidak diserap.
Fungsi utama systim pencernaan : Menyediakan zat nutrisi yang sudah dicerna agar mudah
diserap.
Organ Pencernaan
Mulut, Faring, Esofagus, Lambung / ventriculus, Usus halus / Intestinum Minor, Usus besar /
Intestinum Mayor, Rektum, Anus. Peritoneum, Hati, Kandung Empedu, Pankreas.
Gangguan Sistem Pencernaan
Patofisiologik gangguan derajat gerakan usus mengakibatkan perasaan tidak enak abdomen ,
nausea dan akhirnya muntah – muntah , manifestasi ini merupakan keluhan utama penderita
gangguan saluran pencernaan.
1. Gangguan Mulut
Fungsi:- Mastication/mengunyah:(memecah & menelan makanan), Speech : merubah
vibrasi pita larynx menghasilkan suara, Bernapas.
• Deformitas:
-Mal occlusion
-Bibir sumbing (cleft lip & palate, bisa sendiri / bersama)
• Infeksi:
- Abses (pada mulut, gigi);
- Candidiasis (infeksi jamur sariawan)
• Non-infektif:
-Leukoplakia;
-Lichen planus (tonjolan jaringan warna putih)
• Ulkus mulut: luka ulcerasi (borok) pada mulut..
• Kista (cyst): berisi cairan kental di dinding pipi / dasar mulut
• Benjolan (lump): rasa sakit atau ulkus yang > 3-4 minggu
2. Gangguan Esofagus
 Disfagia : kesulitan menelan, disebabkan disfungsi trans port osofagus karena
kelainan neuromuscular/ persyarafan atau akibat lesi,seperti ; carsinoma,
diverticula, striktura.
 Odinofagia : perasaan nyeri waktu menelan , khas terjadi pada peradangan
mukosa oesofagus,disebabkan iritasi atau spasme.
 Pirosis : rasa terbakar diuluhati , dapat terjadi akibat dis fungsi sfingter
oesofagus bag bawah, penyebab yang sering pada Hiatus hernia.
3. Gangguan Lambung
Infeksi, Tumor, Ulcerasi (memborok), Ulkus peptikum (tukak lambung), Ulkus
Peptikum (tukak lambung), Auto Imun, dan gangguan lainnya.
4. Gangguan Usus
Infeksi dan inflamasi:
Yang paling umum: gastroenteritis (bisa infeksi bisa keracunan)
Infeksi: tifoid, kolera, gardiasis dan amebiasis.
Infestasi: cacing perut, pipih, gilik atau pita (ascariasis, ankylosto miasis, teaniasis,
cacing kremi)
Colon: Ulcerative colitis, Crohn’s disease,
Lokal: app, diyerrticulitis
Tumor
Lympoma, Karsinosid Sindrom, Tumor jinak, Kanker Colon,
Gangguan Aliran Darah
Iskemia, Volvulus, Hernia.
Obstruksi
Pmx : barium Ro, sigmoidoscopy,colonoscopy, biopsy, pemeriksaan feces.
5. Gangguan Rectum

Gangguan:
atresia ani kongenital.
proctitis, polyp recti, familial polyposis; kanker.
obstruksi post radiasi terapi / granuloma inguinale (PHS)
cedera senggama, atau cedera benda tajam.
rectal prolapse. Rectocele menonjol ke vagina diatasi dengan pelvic
floor exercises.
Prolaps recti: umum akibat mengejan saat defekasi, kadang ada perdarahan.
Kanker rectum: akibat polyposis dan ulcertaive colitis.
Colorectal cancer penyebab 20% kematian kanker (USA)
Pemeriksaan:rectoscopy; protoscopy; sigmoidoscopy,biopsy.
6. Gangguan Hati
Penyebab utama penyakit hati adalah alkoholic : alcoholic hepatitis dan cirrhosis
Di Asia. Afrika: sampai 20% populasi adalah carrier hepatitis virus B, yang
mengakibatkan cirrhosis dan primary liver carcinoma.
Gangguan hati lain adalah :kongesti, infeksi bakterial dan parasit, gangguan
sirkulasi ,gangguan metabolisme, keracunan dan autoimune.
Gagal hati (Liver failure) bisa merupakan hasil akhir dari: acute hepatitis,
keracunan , cirrhosis.
7. Gangguan Sistem Empedu
batu empedu, biliary atresia kongenital, obstruksi saluran (batu, kanker).
8. Gangguan Pankreas
DM, Tumor, Keracunan dan Obat-obatan, Infeksi, Trauma, Autoimun, dll.
9. Batu Empedu
Colic (kolik) Adalah serangan sakit kejang perut yang hebat kemudian reda dan
berulang. Serangan ini sering terjadi akibat kontraksi pada saluran empedu dan juga
saluran air seni ,yang umumnya karena ada sumbatan saluran akibat batu.
Penyakit Infeksi Gastrointestinal
1. Typhoid&Paratyphoid Fever
(Demam tifoid & paratifoid)
Penyakit infeksi yang ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi
salmonella tifosa atau paratifosa.
Penyebaran melalui feces tercemar atau feces carrier.
2. Gastroentritis
Radang lambung dan usus, sering akut, bisa ringan bisa berat, umum nya 2-3 hari.
Tak perlu terapi macam-macam, hanya diatasi dehidrasinya.
Contoh kasus : disentri ,demam tifoid ,kolera ,keracunan makanan , traveler’s
diarrhea.
3. Cholera
Infeksi usus oleh vibrio (bakteri bentuk koma)
ada dua jenis: Cholera –cholerae dan Cholera eltor.
Diare berat dengan feces cair seperti air besar, dehidrasi, fatal.
Penularan: melalui makanan dan minuman terkontaminasi vibrio.
4. Amoebaiasis
Penyebab: Amoeba histolitika yang hidup di colon.

Gejala: - diare kumat-kumat, sedang sampai berat, sakit perut melebihi feses yang keluar.
bisa menimbulkan abses hati, paru dan otak.

Terapi: obat metronidazole, iodoquinol, , abses hati, didrain.

5. Dysentri
Infeksi usus disertai diare dengan feces + darah + nanah + lendir.
Mukus banyak, feses keluar sedikit dan perlu waktu lama di toilet à keluar sedikit, cair
dan berdarah
Ada 2 (dua) jenis disentri:disentri baksiler (Shigellosis), disentri amebik (amebiasis)
(protozoa).

Anda mungkin juga menyukai