Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Alfiansyah

NPM : 201901500720
Kelas : S4D
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Dewasa & Usia Lanjut

1. Jelaskan pengertian usia lanjut?


Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini juga sering
disebut “Masa Dewasa Akhir”. Masa ini dimulai dari 60 tahun - meninggal, yang ditandai
dengan adanya perubahan kemampuan pada fisik dan kemampuan daya psikologis yang
semakin menurun. Proses menua (lansia) merupakan proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama
lain.

2. Jelaskan empat teori perkembangan sosioemosi dan proses menjadi tua?


- Teori Erikson
Menurut Erikson, dimana individu mengalami masa dewasa akhir, dapat melibatkan
refleksi terhadap masa lalu, dan mengintegrasikan secara positif, atau menyimpulkan
bahwa kehidupannya sebelumnya tidak dialami secara baik. Melakukan tinjauan
hidup merupakan sebuah tema yang penting dalam tahap Erikson yang menyangkut
integritas versus kekecewaan.
- Teori aktivitas.
Teori aktivitas menyatakan bahwa semakin besar tingkat aktivitas dan keterlibatan
seseorang diusia lanjut, semakin besar kepuasan hidupnya. Teori ini memperoleh
dukungan yang kuat.
- Teori selektivitas sosioemosional.
Teori selektivitas sosioemosional menyatakan bahwa orang-orang lanjut usia menjadi
lebih selektif dalam jaringan sosialnya. Karena kepuasan emosional merupakan hal
yang sangat penting, mereka termotivasi untuk meluangkan lebih banyak waktu
menjalin relasi dengan individu-individu yang dikenal, mereka dapat menjalin relasi
yang memuaskan. Tujuan-tujuan yang terkait dengan pengetahuan, dan emosi juga
mengalami perubahan di sepanjang masa hidup, tujuan-tujuan yang terkait dengan
emosi menjadi lebih penting ketika individu bertambah tua.
- Teori optimalisasi selektif melalui kompensasi.
Teori optimalisasi selektif melalui kompensasi menyatakan proses menjadi tua yang
berhasil berkaitan dengan tiga faktor utama, yaitu seleksi, optimalisasi, dan
kompensasi. Hal ini secara khusus relevan apabila individu mengalami kemundura
3. Sebutkan sekurangnya 5 ciri masa usia lanjut!
1. Adanya periode penurunan atau kemunduran
2. Perbedaan individu dalam efek penuaan
3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut
4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia
lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah melemah.
5. Mempunyai status kelompok minoritas.

4. Jelaskan perubahan fungsi fisik pada masa usia lanjut (Dewasa Akhir)!
- Sistem pernafasan pada lansia Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada
usia 60 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya,
dada menyusut, dan diafragma melemah.
- Perubahan Sistem persyarafan
a.Cepatnya menurunkan hubungan persyaratan.
b.Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
c.Mengecilnya syaraf panca indera.
- Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium &
perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin
adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri, danf) Perubahan
sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,pendengaran, perasa,
pembau, dan indera peraba.
- Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia. Ciri-ciri perubahan pada indra masa
lansia salah satunya sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga
mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan
sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin.
- Perubahan cardiovaskuler Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang
dipompa oleh jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang
dewasa yang sehat.

5. Jelaskan bagaimana gambaran sikap “Menghadapi Kematian” yang dilalui oleh Usia
Lanjut (Dewasa Akhir)?
Terkait ketidaksiapan lansia menghadapi kematian dipengaruhi oleh perbuatan mereka
di masa lalu maupun keinginan mereka untuk terus memelihara anak dan cucunya.
Lansia yang tidak siap dikarenakan ingin terus hidup bersama keluarga mengalami
kekhawatiran bahwa mereka tidak dapat kembali ke dunia dan berkumpul bersama
dengan orang-orang yang mereka cintai (Hasan, 2006). Menurut Shihab (dalam
Hidayat, 2006) rasa cemas terhadap kematian juga dapat disebabkan oleh kematian itu
sendiri dan yang akan terjadi sesudahnya merupakan suatu misteri, adanya pemikiran
tentang keluarga yang ditinggalkan, serta perasaan bahwa tempat yang akan dikunjungi
sangat buruk.

Anda mungkin juga menyukai