NIM
: 1211202168
kelas/sem
Mata Kuliah
merupakan kegiatan yang sengaaja direncanakan maka diperlukan pendekatan yang tepat untuk merancang
kegiatan pembelajaran yang sistematis, sehingga dapat dicapai kualitas hasil atau tujuan yang ditetapkan.
penggunaan pendekatan system dapat memperbesar peluang dalam mengintegrasikan semua variable yang
mempengaruhi kegiatan belajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
1. pengertian pendekatan system
pendekatan system adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, memilih problem,
mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan problem, memilih alternatif pemecahan problem yang paling
tepat, memilih, menetapkan, dan menggunakan metode dan alat yang tepat, mengevaluasi hasil dan merevisi
sebagianatau seluruh system yang dilaksanakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam memecahkan
masalah secara lebih baik.
Dengan demikian , penggunaan pendekatan system dapat mempengaruhi seluruh variable yang
mempengaruhi belajar serta keterkaitan antarvariable
memilih, menetapkan dan mengembangkan pembelajaran yang terbaik sesuai kondisi yang ada.
2. Aplikasi Perencanaan Pendekatan Sistem
perencanaan pembelajaran yang sistematis pada hakikatnya sama dengan proses pemecahan masalah
secara umum (a general problem solving process). Untuk dapat membuat perencanaan pembelajaran yang
sistematis, yang biasanya dituangkan dalam bentuk model.
salah satu contoh model perencanaan pembelajaran sitematis dikemukakan Kaufman (1979) adalah
sebagai berikut:
identifikasi
menentukan syarat-
memilih strategi
melaksanakan
menentukan
masalah
syarat pemecahan
pemecahan
strategi pemecahan
efektivitas hasil
Dari model tersebut, langkah-langkah kerja suatu pemecahan yang sistematis dapt dijelaskan sebagi berikut:
1. mengidentifikasi masalah berdasarkan kebutuhan. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi ideal
dengan kondisi riil dari kebutuhan yang diinginkan.
2. menentukan syarat-syarat dan alternative pemecahannya. Untuk memecahkan suatu masalah perlu
dilakukan identifikasi prasyarat, yaitu factor-faktor yang dapat mendukung dan factor-faktor yang
menjadi penghambat pemecahan masalah. Misalnya, factor ketersediaan dana, fasilitas, personal, dan
waktu sehingga dapat dipilih alternative pemecahan masalah terbaiak sesuai kondisi yang ada.
3. Memilih strategi pemecahan berdasarkan alternative pemecahan terpilih yang dianggap relevan dan
paling efektif untuk menetapkan metode atau strategi pelaksanaannya. Misalnya, alternative terpilih
mengadakan pelatihan maka harus ditetapkan tujuan dan metode pelatihan, materi pelatihan, dan evaluasi
pelatihannya.
4. Melaksanakan strategi dipilih, dari alternative pemechan terpilih dan metode yang tetapkan, selanjutnya
ditetapkan, selanjutnya ditetapkan pelaksanaannya. Misalnya, alternative terpilih mengdakan pelatihan,
perlu ditetapkan pelaksanaannya, barapa hari pelaksanaannya, berapa dana dan waktu yang dibutuhkan,
dan orang-orangnya yang erlibat, fasilitas apasaja yng perlu disediakan dan sebagainya sehingga dapat
memperlancar efektivitas pemecahan masalah.
5. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas penggunaan metode
terpilih dapat menyelesaikan masalah. Karena evaluasi perlu dilakukan secara terus menerus mulai dari
persiapan, proses pelaksanaan, hingga hasil yang dicapai. Hasil pendidikan dan pembelajaran ada yang
dapat diketahui secara langsung adapula hasil pengiring yang tidak segera dapat diketahui. hasil langsung
yang dapat diukur menyangkut keterampilan kognitif dan psikomotor tertentu. sedangkan hasil pengiring
yang tidak dapt diketahui seperti sikap, pola piker, kebiasaan, dan sebagainya.