Anda di halaman 1dari 13

Indonesian Journal of Islamic Educational Management

p-ISSN: 2515-3610 | e-ISSN: 2615-4242


Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83

Implementasi Fungsi Planning di Sekolah Dalam Kerangka Manajemen Pendidikan Islam


Ahmad Ridwan
PPS Prodi MPI Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
ahmadridwan1474@gmail.com

Abstrak
Fungsi planning dalam manajemen pendidikan Islam merupakan sebuah strategi yang dapat diwujudkan dalam
sebuah keputusan dan tindakan yang dilakukan selama waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu perencanaan
agar penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efesien serta menghasilkan lulusan lembaga
pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai upaya peningkatkan efektifitas dan
efeisensi kerja suatu organisasi pendidikan perhitungan-perhitungan secara teliti sudah harus dilakukan pada fase
perencanaan pendidikan dan memfungsikannya secara optimal. Untuk itu dalam proses merencanakan
perencanaan pendidikan prinsip-prinsip perencanaan harus mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan rasa tanggung
jawab bagin setiap individu dalam lembaga pendidikan. Sangat diperlukannya upaya penyadaran, serta pembinaan
oleh kepala sekolah akan pentingnya implementasi sistem planning dalam manajemen sekolah dengan melibatkan
guru dan sumber daya sekolah yang ada secara langsung terutama dalam proses kegiatan perencanaan sekolah.
Kata Kunci: Fungsi Palnning, Manajemen Pendidikan Islam, Efentifitas dan Efisiensi.

PENDAHULUAN rencana yang diharapkan tersebut akan


Perencanaan pendidikan merupakan terelealisasi dengan baik.
suatu yang penting dalam mempertahankan Oleh sebab itu dalam upaya
sebuah lembaga pendidikan. Perencanaan meningkatkan efektifitas dan efeisensi suatu
sebagai alat bantu para pengelola organisasi pendidikan perhitungan-
pendidikan untuk menjadi lebih berdaya perhitungan secara teliti sudah harus
guna dalam melaksanakan tugas dan dilakukan pada vase perencanaan
fungsinya. Perencanaan dapat menolong pendidikan. Untuk itu dalam proses
pencapaian suatu target atau sasaran lebih merencanakan perencanaan pendidikan
ekonomis, tepat waktu dan memberi prinsip-prinsip perencanaan harus
peluang untuk mudah dikontrol dan mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan rasa
dimonitor dalam pelaksanannya. Karena itu tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan
perencanaan sebagai unsur dan langkah firman Allah sebagai berikut:
pertama dalam fungsi pengelolaan pada
umumnya menempati posisi yang sangat ‫والتقف ماليس لك به علم ان السمع والبصروالفوءادكل‬
penting dan amat menentukan. )٦٣ :‫اولئك كان عنه مسوءال (االسراء‬
Ada pun landasan dasar perencanaan Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti
pendidikan adalah kemampuan manusia apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
untuk secara sadar memilih alternatif masa pendengaran, penglihatan dan hati,
depan yang dikehendakinya dan kemudian
mengarahkan daya upayanya untuk
mewujudkan masa depan yang dipilihnya.
Dalam hal ini manajemen yang seperti apa
yang akan diterapkan, sehingga suatu

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020 | 71
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

semuanya itu akan diminta pertanggungan membimbing dan melibatkan guru secara
jawabnya.(QS.Al-Isra: 17:36).1 langsung dalam proses kegiatan
Secara eksplisit ayat di atas perencanaan sekolah.
menjelaskan bahwa sesuatu hal yang Konsep Planning (Perencanaan) Dalam
prinsip dalam sebuah perencanaan adalah Sistem Pendidikan Islam
menjalankan perencanaan itu dengan jalan
Planning berasal dari bahasa Inggris
yang baik, dan penuh dengan rasa tanggung
“plan” rtinya rencana, rancangan, maksud,
jawab, tanggung jawab kemanusiaan, dan atau niat. Planning berarti perencanaan.
tanggung kehidupan manusia terhadap Dan “education” artinya pendidikan. Jadi
Tuhannya serta bukan hanya dipandang pengertian perencanaan pendidikan adalah
sebagai spekulasi semata, yang dapat proses kegiatan pendidikan. Sedangkan
dilakukan tanpa ada pertimbangan, agar rencana pendidikan adalah hasil
tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan bersama.2 Perencanaan
perencanaan tersebut dapat terwujud dengan
merupakan keseluruhan proses pemikiran
sempurna. dan penentuan secara matang hal-hal yang
Upaya-upaya untuk meningkatkan akan dikerjakan pada masa yang akan
kinerja guru biasnya dengan cara datang untuk pencapaian tujuan yang telah
dilakukan. Para ahli berbeda pendapat
memberikan motivasi dan perencanaan
dalam mendefinisikan perencanaan
manajemen tenaga kependidikan. pendidikan antara lain dapat diuraikan
perencanaan manajemen pendidikan dan sebagai berikut:
kependidikan merupakan langkah yang Albert Waterson dalam Udin
strategis dalam pengembangan dan strategi Syaefudin Saud dan Abin Syamsudin
penyusunan sumber daya manusia yang Makmun menyatakan bahwa :
komperhensif guna memenuhi kebutuhan “Functional planning involves the
organisasi di masa depan. Perencanaan aplication for a rational system of
SDM ini merupakan hal yang sangat penting choices emong feasibel courses of
educational investment and the
dan langkah awal dari pelaksanaan fungsi
other development actions based on
manajemen SDM namun demikian consideration of economic and
perencanaan ini seringkali diabaikan social cost and benefits”.3
padahal dengan perencanaan atau
Secara bebas dapat diterjemahkan
implementasi fungsi planning ini segala sebagai berikut: Enoch sebagaimana
fungsi guru sebagai sumber daya manusia dikutip Syaiful Sagala mendefinisikan
dapat dilaksanakan secara efektif. perencanaan pendidikan sebagai “suatu
proses mempersipakan alternatif keputusan
Untuk itu diperlukan sebuah upaya
bagi kegiatan masa depan yang diarahkan
penyadaran, serta pembinaan terhadap kepada pencapaian tujuan dengan usaha
kepala sekolah akan pentingnya yang optimal, mempertimbangkan
implementasi sistem planning dalam kenyataan-kenyataan dibidang ekonomi,
manajemen sekolah seperti dengan

1
Departemen Agama, Al-Qur’an dan 3
Udin Syaefudin Saud dan Abin Syamsudin
Terjemah, (Bandung: CV Diponegoro, 2007), hal. Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
498 Pendekatan Komperehendif, (Bandung: PT Rosda
2
Hikmat, Manajemen Pendidikan, Karya, 2005), hal. 8
(Bandung: Pustaka setia Bandung, 2011), hal. 101

72 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

sosial, budaya, secara menyeluruh dari dan eksternal dari keorganisasian itu
suatu negara”.4 sendiri.6
Sedangkan Fattah sebagaimana Sedangkan menurut Didin
dikutip M. Daryanto mengemukakan bahwa Kurniadin dan Imam Machali unsur -unsur
perencanaan pendidikan adalah keputusan perencanaan pendidikan antara lain:
yang dilakukan untuk melakukan tindakan a. Menggunakan analisis yang bersifat
selama waktu tertentu sesuai dengan jangka rasional dan sistemik.
waktu perencanaan agar penyelenggaraan b. Terkait dengan pembangunan dan
sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan dilakukan dalam rangka reformasi
efesien serta menghasilkan lulusan yang pendidikan.
bermutu dan relevan dengan kebutuhan c. Kegiatan yang kontinu.
masyarakat.5 d. Mencakup aspek internal dan eksternal.
Berdasarkan beberapa definisi di e. Mempertimbangkan prinsip efektifitas
atas dapat dipahami bahwa perencanaan dan efesien.7
pendidikan pada dasarnya adalah proses
pengambilan keputusan untuk Adanya perbedaan pandangan
mempersiapakan kegiatan di masa tentang unsur-unsur di atas menunjukkan
mendatang dengan berbagai perimbangan bahwa kompleksnya persoalan perencanaan
ekonomi, sosial, dalam rangka mencapai pendidikan. dengan kata lain perencanaan
tujuan pendidikan yang efektif dan efesien. pendidikan merupakan hal yang amat
Udin Syaefudin Saud dan Abin penting karena perencanaan pendidikan
Syamsudin Makmun membagi empat unsur akan berkaitan dengan fasilitas, sarana dan
perencanaan antara lain: prasarana, yang telah dimiliki atau yang
a. Penggunaan analisis yang bersifat belum dimiliki sehingga perencaan
rasional dan sistematik. pendidikan yang tidak proporsional akan
Hal ini menyangkut metodologi mempersulit terlaksananya kegiatan
perencanaan pendidikan yang meliputi pendidikan dengan cara yang efektif dan
“pendekatan sosial, Man Power, Cost efesien. Untuk itu diperlukan upaya
Benefit, Strategic, dan Comprehensif” pertimbangan yang matang.
b. Proses pengembangan pembangunan Kemudian dengan pertimbangan-
pendidikan pertimbangan tersebut Sefullah
Artinya, bahwa perencanaan pendidikan merumuskan perencanaan melalui fase-fase
dilakukan dalam rangka reformasi yang sistemis yaitu:
pendidikan yaitu suatu proses dari status
sekarang menuju ke status a. Menyusun tujuan-tujuan mulai dari yang
perkembangan pendidikan yang dicita- umum hingga yang khusus
citakan . b. Menyusun rencana sesuai dengan tujuan
c. Prinsip efektifitas dan efesien c. Melaksanakan rencana yang telah
d. Kebutuhan dan tujuan peserta didik ditetapkan
masyarakat (lokal, regional, nasional dan d. Melakasanakan pengawasan.8
internasional). Artinya perencanaan Dengan demikian dapat ditarik
pendidikan itu mencakup aspek internal pemahaman bahwa untuk suskses di dalam
perencanaan selain harus memperhatikan
unsur-unsur perencanaan tetapi juga harus

4 7
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Didin Kamarudin, dan Imam Machali,
Guru dan Tenaga Kependidikan, (Banung: Alfa Manajemen Pendidikan (Konsep dan Perencanaan
Beta, 2011), hal. 54 Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012),
5
M. Daryanto, Administrasi dan Manajemen hal. 141
8
Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta), 2012, hal. 85 Ibid, hal. 220
6
Loc.Cit, hal. 9

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 73
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

memperhatikan beberapa pertimbangan perencanaan kita diperintahkan untuk selalu


serta dijalankan berdasarkan fase-fase yang instropeksi dan perbaikan guna mencapai
ditetapkan sehingga perencanaan tersebut masa depan yang baik. Melihat masa lalu
dapat berjalan efektif dan sesuai dengan yakni untuk dijadikan pelajaran atau
tujuan yang direncanakan. investasi besar bagi masa depan.
Dasar Fungsi Planning dalam Dalam ayat lain Allah menjelaskan
Manajemen Pendidikan Islam bahwa dalam pelaksanaan perencaan
pendidikan hendaknya dilakukan secara
Islam pada dasarnya masalah
komperhensif dan mengacu pada tuntutan
planning (perencanaan sempat disinggung
sosial serta aspek-aspek yang terkandung di
dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an
dalamnya yaitu dengan memeperhatikan
jauh sebelum konsep dan teori manajemen
prinsip-prinsip perencanaan. Hal ini sejalan
lahir. Hal ini secara eksplisit termuat di
dengan dengan prinsip formulasi
dalam beberapa ayat berikut:
pendidikan Islam yang secara universal
‫يايهاالذين امنوااتق الله ولتنظرنفس ما قدمت لغد واتقواالله‬ sebagai keseluruhan aspek manusia yang
meliputi agama, masyarakat, dan kehidupan
) ٨١ :‫ان الله خبير بما تعملون (الحشر‬ alam semesta, serta muamalah. Berkenaan
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, dengan ini Allah berfirman :
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah ‫يايهاالذين امنوا ادخلوا فى السلم كافة وال تتبعوا خطوت‬
Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan )٨٠١ :‫الشيطان انه لكم عدومبين (البقرة‬
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
Allah Maha mengetahui apa yang kamu
masuklah kamu ke dalam Islam
kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 59: 18).9
keseluruhan, dan janganlah kamu turut
Menurut Ibnu Jarir dan Ikrimah langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
dalam Tafsir Jalalain Ayat 18 surat Al- syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS.
Hasyar turun berkenaan dengan peristiwa Albaqarah: 2: 208).11
Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya
Selain perencanan harus dijalankan sesuai
dari golongan Yahudi. Mereka berkata
dengan prinsip-prinsip perencaan dalam
“Wahai Rasulullah hari sabtu adalah hari
manajemen, dalam mengerjakannya
besar kami maka biarkanlah kami
perencanaan juga harus dijalankan secara
merayakannya, dan bahwa Taurat itu
konsisten, hal ini sejalan dengan firman
kitabullah maka biarkannlah kami
Allah :
membacanya di waktu malam !”. Maka
turunlah ayat ini sebagai respon atas )٨٣ :‫َّواَكِْي ُد َكْي ًدا (الطارق‬
peristiwa tersebut. 10
Artinya: Dan akupun membuat rencana
Jika diperhatikan ayat tersebut
(pula) dengan sebenar-benarnya. (QS. At-
secara eksplisit menjelaskan bahwa
Thariq: 86: 16)12
perlunya perencanaan masa depan baik
untuk diri sendiri, lembaga, maupun Menurut Ibnu Katsir dalam tafsir Ibnu
masyarakat mapun pemimpin negara, Katsir dijelaskan bahwa ayat ini
termasuk di dalamnya pemimpin lembaga menceritakan tentang kaum kafir yang
pendidikan. ayat tersebut secara tidak mendustakan al-Qur’an dan mengahalangi
langsung juga menjelaskan bahwa dalam jalan menuju Allah yaitu dengan melakukan

9 11
Loc.Cit, hal. 564 Op. Cit, hal. 786
10 12
Imam Jalaludin Al-Mahalli, Terjemah Ibid, 687
Tafsir Jalalain, Berikut Azbabun Nuzulnya,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), hal. 2413

74 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

tipu daya terhadap manusia dengan jalan Razah bin Ady bin Kaab bin Luway bin
menyeru kepada umat manusia untuk Ghalib Al-Quraisy Al-Adawy ra. berkata
mengingkari kebenaran Allah. Kemudian Saya mendengar Rasulullah SAW
turunlah ayat 16 surat at-thariq di atas bersabda: Bahwasanya semua amal itu
dimana rencana yang dimaksud dalam ayat tergantung pada niatnnya. Dan
di atas adalah bahwa Allah menaguhkan bahwasanya bahwa apa yang diperoleh
sisksaan kepada orang-orang kafir untuk oleh seseorang adalah sesuai dengan apa
sementara waktu dengan memberikan yang diniatkannya, barang siapa yang
kesenangan sesaat di dunia sebelum mereka hijrah karena Allah dan Rasulnya dan
akan mendapatkan siksa di akhirat nanti.13 barang siapa yang hijrah karena mencari
Realitas yang sama juga dijelaskan di dalam dunia atau karena wanita yang dinikahinya
Firman Allah maka hijrahnya itu hanya akan memperoleh
apa yang diniatkannya dalam hijrahnya itu
)٥٤ : ‫واملي لهم ان كيدي متين (القلم‬ (Mutafaqun alaih)14
Hadist di atas menerangkan tentang
Artinya: “Dan aku memberi tangguh
esensi niat di dalam melakukan suatu
kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku
pekerjaan, niat sangat menentukan sahnya
Amat tangguh” (QS. Al-Qalam: 68:45)
suatu perbuatan (pekerjaan) dan motivasi
Kedua ayat tersebut secara tidak akan menentukan diterimanya atau
langsung menerangkan bahwa Allah keberhasilan dalam melakukan pekerjaan
mengajarkan manusia untuk membuat iru sendiri.15 Demikian pula dalam
strategi perencanaan dalam segenap melakukan perencanaan pendidikan,
urusannya dan Allah memerintahkan kita hendaknya dijalankan dengan kesungguhan
untuk konsisten serta niat yang bersungguh- dan menjunjung tinggi nilai-nilai
sungguh dalam menyusun perencanaan kemaslahatan. Adanya dalil hukum di atas
yang membawa sesuatu pada kemaslahatan. menunjukkan bahwa prinsip-prinsip
Hal ini juga sejalan dengan pesan yang perencanaan dalam manajemen dilandasi
terkandung di dalam teks hadist yang oleh idealis normatif yang berlaku dalam
diriwayatkan oleh Mutafaqun Alaih tataran hukum agama maupun hukum
berikut: negara. Dalam konteks hukum negara
‫اب بْ ِن نُفيَ ِل بْ ِن‬ ِ َّ‫الخط‬ َ ‫ص ُع َمَربْ ِن‬ ٍ ‫الم ْؤِمنِْي َن اَبِي َح ْف‬ ِ
ُ ‫َو َع ْن اَمَر‬
prinsip-prinsip manajemen pendidikan di
dasarkan pada landasan idiil yang sudah
‫َعْب ِد ُلعَّزى بْ ِن ِريَا ِح بْ ِن َعْب ِد الله بْ ِن قُ ْر ِطْب ِن َرَز ِاح بْ ِن َع ِد ِي‬ sangat kokoh sebagaimana terangkum sila-
‫ب قَُريْ ِش ِي اَ َلع َد ِوي َر ِض َي الله َعْن ُه‬ ٍ ِ‫ب بْ ِن لََؤ ِي بْ ِن غاَل‬ ِ ‫بْ ِن َك ْع‬ sila di dalam pancasila. Dan juga undang-
undang pendidikan. dengan demikian pada
‫ال بِا الِنيَا‬ُ ‫ اِن ََّما ََل ْع َم‬: ‫ول الله َعلَْيهِ َوالَّ َسلَّ َم‬
ُ ‫ت َر ُس‬ ٍ
ُ ‫قاَ َل َسم ْع‬ prinsipnya dapat dikemukakan bahwa
‫لى الله‬ ِ ِ َ‫ٍت وأِنَّماَ لِ ُك ِل ام ِر ِئ مانَوى فَمن َكا ن‬ dalam konsep hukum manajemen Islam
َ ‫ت ه ْجَرتُهُ ا‬ ْ َْ َ َ ْ َ maupun konsep hukum manajemen positif
ِ ِ ِ
‫ت ه ْجَرتُهُ ل ُدنْيَا‬ ْ َ‫وم ْن َكن‬ َ ‫َوَر ُسولُهُ فَ ِه ْجَرتُهُ الَى اللهَ َور ُسولً ُه‬ mengehendaki bahwa semua bidang
)‫اجَراِلَْيهِ (متفق عليه‬ ِ ِِ ِ ِ ِ
pendidikan dapat dikembangkan dan harus
َ ‫اه‬ َ ‫لي َم‬ َ ‫يُصبُ َها اَوْمرَل ًة بَْي نًك َح َها فه ْجَرتُهُ ا‬ memperoleh perlakukan yang porporsional
Artinya: Dari Amirul Mukmini Abu Hafsin dari para pelaksana pendidikan dan
Umar bin Khatab bin Nufail bin Abdul Uzza pemerintah sehingga seluruh bidang
bbin Riyah bin Abdullah, bin qurth bin pendidikan yang dikembangakan dalam

13
Tedi Ruhiat dan Chandra Kurniawan, 15
Rachmat Syafe’i, Al-Hadis Aqidah, Ahlak,
Terjemahan Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir, (Jabal: Sosial, dan Hukum, (Bandung: CV Putaka Setia,
Bandung: 2013), hal. 579 2009), hal 62
14
Muslich Shabir, Terjemahan Riyadhus
Shalihin, Jilid I, (Semarang: PT Karya Toha Putra,
2005), hal. 1

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 75
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

masyarakat dapat tumbuh berkembang perkembangan tetapi juga mengenai


lebih baik, modern, meningkatkan hambatan-hambatan dan resiko yang
kecerdasan, keimanan dan ketakwaan mungkin dihadapi. Perencanaan
sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengusahakan supaya ketidak pastian
dicita-citakan. dapat dibatasi sedini mungkin.
c. Perencanaan memberikan kesempatan
Tujuan dan Manfaat fungsi Planning
untuk memilih berbagai alternatif
Menurut Riduan perencanaan tentang cara yang terbaik atau
mempunyai tujuan yang penting antara lain: kesempatan untuk memilih kombinasi
a. Menjelaskan dan merinci tujuan yang cara yang terbaik
ingin dicapai. d. Dengan perencanaan dilakukan
b. Memberikan pegangan dan menetapkan penyusunan skala prioritas, meilih
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan urutan-urutan dari segi pentingnya
untuk untuk mencapai tujuan tersebut. suatu tujuan, sasaran, maupun kegiatan
c. Organisasi memperoleh standar sumber usahanya.
daya terbaik dan mendayagunakan e. Dengan adanya rencana maka akan ada
sesuai tugas pokok fungsi yang telah suatu alat pengukur atau standar untuk
ditetapkan mengadakan pengawasan atau evaluasi
d. menjadi rujukan anggota organisasi kinerja usaha atau organisasi termasuk
dalam melaksanakan aktivitas yang pendidikan.17
konsisten prosedur dan tujuan.
e. Memberikan kewenangan dan tanggung Jenis-Jenis Fungsi Planning
jawab bagi seluruh pelaksana. Stoner dan Winkel sebagaimana di
f. Memonitor dan mengukur berbagai kutip HB Siswanto dalam bukunya
keberhasilan secara intensip sehingga “Pengantar Manajemen”
bisa menemukan dan memperbaiki mengklasifikasikan perencanaan menjadi
penyimpangan secara dini. dua jenis yaitu perencanaan strategis dan
g. Memungkinkan untuk terpeliaranya perencanaan operasional.
persesuaian antara kegiatan internal a. Perencanaan Strategis
dengan situasi eksternal Perencanaan strategis adalah
h. Menghindari pemborosan.16 proses perencanaan jangka panjang yang
Perencanaan dipandang penting dan formal untuk menentukan dan mencapai
diperlukan bagi suatu organisasi tujuan organisasi. Perencanaan strategis
dikarenakan mempunyai manfaat antara mempunyai kelemahan dan kelebihan
lain: sebagaimana dapat digambarkan dalam
bentuk tabel berikut:
a. Dengan adanya perencanan diharpakan
tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan.
Adanya pedoman bagi pelaksana
kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan
pembangunan
b. Dengan perencanaan maka dapat
dilakukan suatu perkiraan (forcasting)
terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui.
Perkiraan dilakukan mengenai potensi-
potensi dan prospek-prospek

16 17
Riduan, Manajemen Pendidikan, Loc.Cit, hal. 33
(Bandung: Alfa Beta, 2012), hal. 93-94

76 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

Tabel 1. Perencanaan Strategis program, proyek, dan anggaran atau


Kelebihan Perencanaan Kelemahan budgeting.
Strategis Perencanaan Strategis 2. Perencanaan tetap
1. Manajer dapat 1. Bahaya terciptanya Perencanaan tetap adalah
menentukan tujuan birokrasi besar para pendekatan yang sudah dilakukan
dengan jelas dan perencana yang dapat untuk menangani situasi yang terjadi
metode menghilangkan
pencapaiannya hubungan dengan
berulang dan dapat diperkirakan.
dengan organisasinya pelanggan perusahaan Perencanaan tetap ini memberikan
2. Membantu manajer 2. terkadang cenderung kesempatan kepada manajer untuk
mengatasi membatasi organisasi menghemat waktu dalam
permasalahan pada pilihan yang perencanaan dan pengambilan
sebelum muncul dan rasional dan bebas
memecahkannya resiko.
keputusan karena situasi serupa yang
sebelum menjadi ditangani dengan cara konsisten yang
buruk. telah ditentukan sebelumnya. Ada
3. Membantu manajer 3. Manajer hanya tahu pun bentuk perencanaan tetap
mengenal peluang mengembangkan meliputi tiga bentuk yaitu: kebijakan
yang beresiko dan strategi dan sasaran
peluang yang aman, tersebut yang terus
(policy), prosedur standar, dan
dan memilih peluang dapat bertahan dan peraturan.
yang ada analisis perencanaan Kebijakan adalah suatu pedoman
4. Mengurangi 4. Dapat menghindari umum dalam pengambilan keputusan.
kemungkinan deviasi peluang menarik yang Ada pun kebijakan diambil berkenaan
dankejutan yang tidak melibatkan tingkat
menyenangkan, ketidakpastian yang
dengan hal-hal sebagai berikut:
karena sasaran, tinggi atau yang sulit 1) Kebijakan tersebut akan
tujuan, dan strategi dianalisis dan meningkatkan efektivitas
untuk penelitian yang dikomunikasikan. organisasi
seksama 2) Harapan bahwa beberapa aspek
5. Manajer dapar
memperbesar
organisasi dapat mencerminkan
kemungkinan untuk nilai pribadi mereka
membuat keputusan 3) Perlu menghilangkan adanya
yang tahan kontradiksi atau kekacauan yang
menghadapi ujian terjadi pada tingkatan yang lebih
waktu.18
rendah dalam organisasi yang
bersangkutan.
b. Perencanaan Operasional
Sedangkan prosedur standar
Perencanaan operasional adalah suatu pedoman yang
merupakan merupakan pendeskripsian memberikan seperangkat petunjuk
tentang bagaimana perencanaan strategis lebih detil untuk melaksanakan urutan
dilaksanakan. Perencanaan terdiri atas yang sering atau biasa terjadi. Ada
perencanaan sekali pakai dan pun peraturan itu sendiri mengandung
perencanaan tetap. pengertian pernyataan bahwa suatu
1. Perencanaan sekali pakai tindakan harus dilakukan atau tidak
Perencanaan sekali pakai boleh dilakukan dalam situasi tertentu
adalah arah tindakan yang mungkin dan peraturan juga merupakan
tidak akan berpeluang dalam bentuk rencana tetap yang lebih jelas dan
yang sama yang akan datang. Bentuk bukan merupakan pedoman
perencanaan sekali pakai meliputi; pemikiran atau pengambilan
keputusan.19 Kemudian selain kedua
jenis di atas Saefullah
18 19
HB. Siswanto, Pengantar Manajemen, Ibid, hal. 50
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 48-49

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 77
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

menggolongkan jenis perencanaan  No


Jenis
Pembagian perencanaan
sebagai berikut : Perencanaan
d. Educational Planning
Tabel 2. Jenis Perencanaan
yaitu perencanaan
Jenis
 No Pembagian perencanaan dalam kegiatan
Perencanaan
pendidikan
 1 Perencanaan 1. Long Range Planning:
 4  Perencanaan a. Genaral Planns
berdasarkan Yaitu perencanaan
berdasarkan (rencana umum), yaitu
waktunya jangka panjang yang
jenis umum rencana yang dibuat
membutuhkan waktu
dan khusus garis-garis besarnya
yang lama dalam
dan menyeluruh dari
pelaksanaannya. suatu kegiatan
2. Intermediate Planning: kerjasama
Yaitu perencanaan
  b. Spesial Planning
jangka menengah atau (rencana khusus) yaitu
yang dalam
perencanaan mengenai
pelaksanaannya masalah yang dibuat
membutuhkan waktu
secara mendetail dan
pemasangan. terperinci
3. Short range Planning:
  c. Overal Planning yaitu
Perencanaan jangka
perencanaan yang
pendek yaitu sebuah
memberikan pola
perencanaan yang
secara keseluruhan dari
dipersiapkan dengan
pekerjaan yang harus
tergesa-gesa dan
dilaksanakan. 20
mendadak karena
pentingnya dan waktu
yang tersedia sangat Bertolak dari jenis-jenis perencanaan
sempit.
 2  Perencaan a. Rural Planning di atas maka dalam pelaksanannya sebuah
berdasarkan (wilayah pedesaa) perencanaan harus bersifat faktual,
wilayah b. City Planning rasional, fleksibel, berkesinambungan, dan
pelaksanaanya. (perencanaan untuk dialektis. Secara berurutan menurut Hikmat
suatu kota) dapat dijelaskan sebagai berikut:
c. Regional Planning
(perencanaan tingkat a. Faktual
daerah) Yaitu berdasarkan hasil temuan di
d. National Planning lapangan , fakta-fakta yang telah
(perencanaan nasional).
dikumpulkan dan dijadikan data serta
 3 Perencaan a. Personel Planning
berdasarkan yaitu perencanaan diolah secara rasional bila perlu dikaji
materinya mengenai masalah secara ilmiah
kepegawaian. b. Rasional
b. Financial Planning Perencanaan harus bersifat rasional
yaitu perencanaan
artinya bahwa setiap perencanaan
mengenai masalah
keuangan atau pendidikan harus bersifat positif bagi
permodalan atau pengembangan minat dan bakat objek
anggaran belanja secara pendidikan serta disesuaikan dengan
menyeluruh dan usia, perekembangan dan pertumbuhan
mendetail
fisik dan psikis anak didik, sehingga
c. Industrial Planning
yaitu perencanaan yang hasil yang diperoleh melalui pendidikan
menyangkut kegiatan tidak menimbulkan dampak negatif dan
industri yang membahayakan bagi objek pendidikan.
direncanakan
sedimikian rupa

20
Loc.Cit, hal. 223-224

78 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

c. Fleksible c. Model Casting


Artinya tidak kaku dan mengikuti Model ini sering digunakan untuk
perkembangan zaman dan perubahan menganalisis proyek-proyek dalam
sesuai dengan situasi dan kondisi kriteria efesien dan efektifitas ekonomis.
sehingga pelaksanaannya tidak terjebak Dengan model ini dapat diketahui
dalam suatu keadaan yang statis proyek yang paling fleksibel dan
d. Berkesinambungan memberikan sesuatu perbandingan yang
Artinya berkelanjutan mengikuti paling baik diantara proyek-proyek yang
kebutuhan lembaga pendidikan dan menjadi alternatif penanggulangan
masyarakat serta tidak dibatasi oleh masalah yang dihadapi. Penggunaan
situasi dan kondisi. Dan juga harus model ini dalam pendidikan karena
melahirkan peningkatan dan perbaikan adanya pandangan bahwa pendidikan
untuk kesempurnaan masa yang akan tidak terlepas dari masalah biaya.
datang. d. Model PPBS (Planning,
e. Dialektis Programmming, Budgeting System)
Yaitu bahwa perencanaan pendidikan PPBS merupakan merupakan suatu
sepantasnya mempermudah tercapainya pendekatan yang sistemik yang berusaha
tujuan pendidikan nasional untuk tujuan untuk menetapkan tujuan,
itulah perencanaan harus dibuat oleh mengembangkan program-program
orang-orang yang memahami tujuan untuk dicapai, menemukan besarnya
pendidikan dengan menggunakan biaya, dan alternatif menggunakan
teknik-teknik perencanaan yang baik. 21 proses penganggaran yang
merefleksikan kegiatan program jangka
Model, Prinsip, dan Proses Planning panjang.
Pengertian tersebut secara tidak
Terdapat beberapa model dalam
langsung menjelaskan beberapa sifat
perencanaan antara lain:
esensial dari sistem ini yang meliputi:
a. Model perencanaan komprehensif a. Merinci secara cermat dan menganalisis
Model ini digunakan untuk menganalisis secara sistemik terhadap tujuan yang
perubahan-perubahan dalam sistem ingin dicapai.
pendidikan secara keseluruhan. b. Mencari alternatif-alternatif yang
Disamping itu model ini juga berfungsi relevan, cara yang berbeda-beda untuk
sebagai suatu patokan dalam mencapai tujuan
menjabarkan rencana-rencana yang c. Menggambarkan biaya total dari setiap
lebih spesifik ke arah tujuan-tujuan yang alternatif baik langsung maupun tidak
lebih luas. langsung , biaya yang telah lewat
b. Model terget setting maupun biaya yang akan datang , baik
Model ini diperlukan dalam upaya biaya yang berupa uang maupun biaya
melaksanakan proyeksi maupun yang tidak berupa uang.22
memperkirakan tingkat perkembangan
Perencanaan yang efektif hanya
kurun waktu tertentu. Dalam
akan terlaksana jika setiap dari anggota
persiapannya diperlukan model-model
dalam organisasi mempunyai kesadaran
untuk menganalisis demografis dan
yang tinggi tentang pentingnya
proyeksi penduduk, model untuk
perencanaan dalam membangun masa
memproyeksi enrolmen (jumlah siswa
depan. Terdapat tiga sikap yang menjadi
terdaftar) sekolah, dan model untuk
prinsip mental setiap anggota atau individu
memproyeksikan kebutuhan tenaga
anggota organisasi pendidikan dalam
kerja.

21 22
Hikmat, Loc.Cit, hal. 114 Loc.Cit, hal. 177-178

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 79
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

membangun perencanaan yang efektif d. Perencanaan merumuskan dan


yaitu: menentukan standar hasil yang akan
diperoleh serta skala mengukur
a. Kesadaran diri (self awareness)
kemajuan melalui pelaksanan aktivitas
Artinya hanya diri kitalah yang menjadi
pada waktu yang telah ditentukan baik
penentu masa depan kita, (we are the
yang sifatnya kuantitatif maupun
creator of our own future)
kualitatif
b. Responsibility (Tanggung jawab)
e. Perencanaan yang masuk kategori yang
Dalam pengertian mempunyai tanggung
sempurna adalah bersifat menyeluruh
jawab untu menuliskan gambaran masa
dengan memperhitungkan berbagai
depan yang dikehendaki dan langkah-
aspek yang melingkupinya. 25
langkah yang akan ditempuh untuk
mewujudkannya. Dengan memperhatikan proses
c. Integrity (integritas) tersebut maka dapat diketahui bahwa dalam
Adalah kemampuan seseorang untuk perencanaan tidak ada yang bersifat final
mewujudkan apa yang telah karena prosesnya selalu berkesinambungan
direncanakan, integritas menuntut dan terbuka untuk dilakukan perbaikan.
kewajiban bahwa kita lah yang
PEMBAHASAN
berkewajiban untuk mewujudkan apa
yang telah kita rencanakan.23 Setiap kepala sekolah tidak hanya
memiliki tanggungjawab untuk membuat
Menurut Broocover sebagaimana perencanaan dan membagi tugas kepada
dikutip Syaiful Sagala bahwa dalam proses semua guru tetapi harus mampu menjadi
untuk merencanakan sutu perencanaan pendorong dan motivator bagi bawahannya.
harus memberikan kesempatan yang cukup Sehingga tercipta kondisi belajar yang
untuk berdiskusi “brainstroming”, efektif dan guru yang efektif dalam
mengutarakan perasaan, pendapat dan menjalankan tugasnya. Kepala sekolah
sikap, menyiapkan informasi dan data, sangat dituntut untuk mempengaruhi dan
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan menggerakkan guru sesuai dengan
dan memecahkan selisih pendapat.24 Hal mekanisme dan aturan yang berlaku tanpa
yang demikian untuk memperoleh masukan ada intimidasi ataupun tekanan sehingga
yang berharga selama proses perencanaan mereka dapat melaksanakan tugas-tugasnya
berlangsung. secara profesional dan memilki kinerja
Kemudian perencanaan sebagai yang tinggi.
proses mempunyai tahap-tahap sebagai Kepala sekolah sebagai perencana
berikut: di sekolah memiliki kemampuan
a. Perumusan tujuan baik yang bersifat perecanaan yang baik dan dapat
umum maupun khusus mengkoordinasikannya dengan mitra kerja,
b. Perumusan kebijakan yaitu bagaiman menggerakkan dan menyelerasikan semua
mencapai tujuan yang telh ditentukan sumber daya pendidikan yang tersedia di
sebelumnya dalam bentuk tindakan- sekolah. Fungsi perencanaan kepala
tindakan yang terkoordinir, terarah, dan sekolah merupakan salah satu faktor yang
terkontrol dapat mendorong sekolah untuk dapat
c. Perumusan prosedur dengan mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah
menentukan batas kewenangan dari melalui program–program yang
masing-masing komponen sumber daya dilaksanakan secara terencana dan
sehingga pelaksanaan kegiatan tidak bertahap. Oleh karena itu, kepala sekolah
tumpang tindih. dituntut mempunyai kemampuan

23 25
Ibid, hal, 150 Ibid, hal. 61
24
Syiful Sagala, Loc.Cit, hal. 59-60

80 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

menajemen dan kepemimpinan yang guru dan karyawan sekolahnya. Kinerja


memadai agar mampu mengambil inisiatif guru dan karyawan merupakan fungsi
dan prakarsa untuk meningkatkan kinerja operasional manajemen kepala sekolah
gurudi sekolah. terhadap sumber daya manusia, karena
semakin matang program perencanaan guru
Tetapi, jika kepala sekolah tidak
dan karyawan semakin tinggi pula kinerja
memiliki kemampuan dan pengetahuan
yang dapat dicapainya di sebuah lembaga
manajemen dibidang perencanaan maka
pendidikan. Tanpa perencanaan yang baik
visi dan misi sekolah tidak dapat terwujud
bagi seluruh guru, sulit bagi lembaga
dan sumber daya sekolah tidak dapat
pendidikan atau sekolah mencapai hasil
dimanfaatkan dengan tepat. Berikut hasil
yang optimal. Perencanaan dapat terealisasi
wawancara peneliti dengan kepala sekolah:
dalam bentuk kesadaran dan kesediaan
“sebagai kepala sekolah saya akui belum
seseorang guru untuk mentaati semua
sepenuhnya memiliki dan merencanakan
peraturan sekolah dan norma-norma sosial
semua pekerjaan yang behubungan dengan
atau budaya sekolah yang berlaku. Sikap ini
peningkatan kinerja guru dan karyawan,
disamping banyak keterbatasan yang saya diwujudkan oleh guru dan karyawan secara
sukarela untuk menaati peraturan dan sadar
miliki apalagi dari sisi pengalaman
akan tugas dan tanggung jawab yangb telah
manajerial yang sangat kurang saya
direncanakan sebelumnya.
miliki.”26
Jika kepala sekolah menginginkan
Fungsi planning kepala sekolah
mutu pendidikan di sekolahnya maka ia
harus mampu merencanakan setiap
harus memperbaiki kinerja guru dan para
tindakan yang akan diterapkan di sekolah,
sumber daya manusia lainnya di sekolah
sebaiknya setiap kegiatan yang akan
tersebut. Guru dan karyawan sebagai
dilaksanakan tidak boleh terlepas dari
pelaksana fungsi planning sangat
proses perencanaan, sebab semua kegiatan
dipengaruhi oleh sarana dan prasarana
sekolah bisa sukses karena pada umumnya
sekolah, oleh karena itu kepala sekolah
direncanakan dengan matang. Kepala
harus melakukan berbagai usaha untuk
sekolah yang di bantu guru dan karyawan
meningkatkan kinerja guru dan karyawan
selalu mengadakan musyawarah bersama
dengan peningkatan sarana prasarana
untuk memperbaiki kelemahan –
pendidikan yang dapat menunjang kinerja
kelemahan yang mungkin terjadi di sekolah
guru dan karyawan.
dalam proses belajar mengajar.
kepala sekolah yang belum optimal Fungsi planning kepala sekolah sebagai
menjalankan perannya sebagai perencana menjadi sosok yang dicontoh oleh semua
dan pimpinan lembaga, terbukti kurangnya anggota sekolah. Sehingga ketika kepala
mengawasi perencanaan aktivitas guru dan sekolah kurang efektif merencanakan tugas
karyawan yang dapat meningkatkan kinerja maka seluruh anggota juga akan melakukan
mereka masing-masing. Sebaiknya sebagai hal yang sama. Jadi kendala penerapan
seorang kepala sekolah harus dapat dan
fungsi planning untu meningkatkan kinerja
mampu mengontrol aktivitas guru dan
karyawan baik dalam keadaan dinas guru dan karyawan yaitu kurang efektifnya
maupun diluar dinas, adapun tujuannya perecanaan yang dibuat kepala sekolah
adalah supaya mereka dapat memiliki sehingga kinerja guru dan karyawan kurang
kinerja yang tinggi dalam melaksanakan meningkat.
tugas mereka masing-masing.
Pada dasarnya baik buruknya suatu
sekolah akan sangat ditentukan oleh kinerja

26
Wawancara, tanggal 1 November 2017

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 81
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

PENUTUP Impelementasi”. (Bandung: Alfa


Dari hasil pembahasan dan uraian Beta)
yang telah disebutkan, maka dapat diambil Hikmat. 2011. Manajemen Pendidikan.
kesimpulan dan saran sebagai berikut: Bandung: Pustaka setia.
a. Pentingnya menerapkan dan Daryanto, M. 2012. “Administrasi dan
menjalankan fungsi planning sehingga Manajemen Sekolah”. (Jakarta:
guru dan karyawan yang memiliki Rineka Cipta).
kinerja yang baik dalam menjalankan
tuigasnya masing-masing. Hadis, Abdul. dan Nurhayati. 2012.
b. Kepada kepala sekolah penulis sarankan “Manajemen Pendidikan”.
agar dapat menjalankan dan menerapkan (Bandung: Alfa Beta).
fungsi planning secara profesional dan Hidayat, Ara. 2012. “Pengelolaan
selalu memberikan wawasan baru dan Manajemen Pendidikan”.
inovatif, kreatif kepada para guru dan (Yogyakarta: Kaukaba).
karyawan semoga mereka menyadari
akan pentingnya kinerja dalam Hadi, Amirul. 2009. dan Haryono,
profesionalitas dalam bekerja. “Metodologi Penelitian
Pendidikan”,. (Bandung: Pustaka
c. Kepada para kepala dinas dan pengawas Setia)
agar selalu mengadakan supervisi,
monitoring dan evaluasi langsung ke Iskandar, 2010. “Metodologi Penelitian
sekolah semoga kepala sekolah selalu Pendidikan dan Sosial (Kualitatif
menjalankan fungsi planningnya sebagai dan Kuantitatif)”. (Jakarta: Gaung
kepala sekolah dan para guru dapat Persada Press).
meningkatkan kinerja secara profesional. Karwati, Eusi. dan Juni Priansa, Doni.
2013. “Kinerja dan Profesionalisme
Kepala Sekolah”. (Bandung: Alfa
DAFTAR PUSTAKA
Beta)
Ahmad Kamaludin, Udang. dan Alfan,
Muhammad. 2010. “Etika Kamarudin, Didin. dan Machali, Imam.
Manajemen Islam”. (Bandung: 2012. “Manajemen Pendidikan
Pustaka Setia). (Konsep dan Perencanaan
Pendidikan”. (Yogyakarta: Ar-Ruz
Ari Kunto, Suharsini . 2005. “Prosedur Media)
Penelitian”. (Jakarta: Rineka Cipta)
Muahaimin, dkk. 2013. “Manajemen
Baharudin dan Umiarso. 2013. Pendidikan, Aplikasi dalam
“Kepemimpinan Pendidikan Islam Penyusunan Rencana
Teori dan Praktik”. (Yogyakarta: Pengembangan Sekolah / Sekolah”.
Ar-Ruzmedia) (Jakarta: Prenada Media Group).
Departemen Agama. 2007. “Al-Qur’an dan Muhammad. 2011. “Metodologi
Terjemah”. (Bandung: CV Penelitian”. (Jakarta: Rajawali
Diponegoro). Press).
Danim, Sudarwan. 2006. “Visi Baru Mukhtar. 2013. “Metode Praktis Penelitian
Manajemen Sekolah, Dari Unit Deskriptif Kualitatif”. (Jakarta:
Birokrasi ke Lembaga Akademik”. Gaung Press Group)
(Jakarta: Bumi Aksara).
Riduan. 2012. “Manajemen Pendidikan”.
Darmadi, Hamid. 2013. “Dimensi-Dimensi (Bandung: Alfa Beta)
Metodologi Penelitian Pendidikan
dan Sosial Konsep Dasar

82 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Ridwan: Implementasi Fungsi Planning …

Ridwan, Ahmad. 2014. “Karakteristik Tim, Kependidikan”. (Bandung: Alfa


Pengetahuan Manajemen, Etika Beta)..
Kerja dan Kinerja Katua Program Shabir, Muslich. 2005. “Terjemahan
Studi Perguruan TinggI Islam, ( Riyadhus Shalihin Jilid I”.
Yogyakarta: Insan Madani) (Semarang: PT Karya Toha Putra)
Ruhiat, Tedi. dan Kurniawan, Chandra. Suprapto. 2013. “Metodologi Ilmu
2013. “Terjemahan Mukhtasar Pendidikan dan ilmu-ilmu
Tafsir Ibnu Katsir”. Bandung: Pengetahuan Sosial (Penelitian
Jabal. Kualitatif dan Kuantitatif”.
Saefullah. 2012. “Manajemen Pendidikan (Jakarta: CAPS (Centre For
Islam”. (Bandung: Pustaka setia). Academik Publishing Service).
Siswanto, HB. 2011. “Pengantar Stronge, James H. 2013. “Kualitas Kepala
Manajemen”. (Jakarta: Bumi Sekolah Yang Efektif”. (Jakarta: PT
Aksara). Indeks)
Syaefudin Saud, Udin. dan Makmun, Abin Subari, Tata. 2006. “Sistem Informasi
Syamsudi. 2005. “Perencanaan Manajemen”. (Yogyakarta: CV
Pendidikan Suatu Pendekatan Andi Offset).
Komperehendif”. Bandung: PT Syafe’i, Rachmat. 2009. “Al-Hadis Aqidah,
Rosda Karya). Ahlak, Sosial, dan Hukum”.
Sagala, Syaiful. 2011. “Kemampuan (Bandung: CV Putaka Setia)
Profesional Guru dan Tenaga

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 71-83 | 83

Anda mungkin juga menyukai