Anda di halaman 1dari 4

Nama : Juwita Hanum

Prodi : PAI II-3

Npm/NIRM : 20.02.0086/020.03.1.1.1.I.0773

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan

Ujian Akhir Semester

1.Tulis ayat Al-Qur'an yang kandungannya terkait tentang obyek pendidikan, anak
didik/murid.! Jelaskan tafsiran ayat tersebut.!

Jawab :

Q.s As syu’ara’ Ayat 214

Allah SWT berfirman:

َ‫ ۙ  َواَ ْن ِذرْ َع ِشي َْرتَكَ ااْل َ ْق َربِ ْين‬

"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 214)

Sesuai dengan ayat sebelumnya (QS. At Tahrim ayat 6) bahwa terdapat perintah langsung
dengan fi’il amr (berilah peringatan). Namun perbedaannya adalah tentang objeknya,
dimana dalam ayat ini adalah kerabat-kerabat.

َ‫ااْل َ ْق َربِيْن‬
mereka adalah Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthollib, lalu nabi Muhammad SAW,
memberikan peringatan kepada mereka secara terang-terangan.Demikianlah menurut
keterangan hadist yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Namun
hal ini bukan berarti khusus untuk nabi Muhammad SAW, saja kepada Bani Hasyim dan
Bani Muthollib, tetapi juga untuk seluruh umat Islam.Selaras dengan kaidah ushul fiqh Yg
artinya:

Artinya : ” Apabila datang dalil ‘am karena sebab yang khos maka yang dianggap

adalah umumnya lafadz, bukan dengan kekhusususan sebab”.

Ayat ini memberi pengajaran kepada Rasul saw dan umatnya agar tidak mengenal pilih
kasih, atau memberikan kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan. Ini
berarti Nabi saw dan keluarga beliau tidak kebal hukum,tidak juga terbebas dari kewajiban.
Mereka tidak memiliki hak berlebih atas dasarkekerabatan kepada Rasul saw, karena
semua adalah hamba Allah, tidak ada perbedaan antara keluarga/orang lain. Bila itu
kelebihan yang berhak mereka peroleh, maka itu disebabkan karena keberhasilan mereka
mendekatkan diri kepada Allah dan menghiasi diri dengan ilmu serta akhlak yang mulia.

At Thobari meriwayatkan bahwa ketika ayat ini turun, Nabi menyampaikan pesan suci
yang diterimanya kepada seluruh kerabat dan keluarga terdekatnya.Sementara Al Bukhori
meriwayatkan bahwa ketika ayat tersebut turun Nabi langsungmenuju dan naik bukit shofa
seraya mengumpulkan samaku sodara, dan kerabat nya.

2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ َ‫اَل َّر ْحمٰ نُ ه  َعلَّ َم ا ْلقُ ْر ٰان ه َخل‬


َ ‫ق ااْل ِ ْن‬
‫سا نَ  ه‬

ْ ‫س َوا ْلقَ َم ُر بِ ُح‬


‫ه‬. ‫سبَا ٍن‬ َّ ‫َعلَّ َمهُ ا ْلبَيَا نَ ه اَل‬
ُ ‫ش ْم‬

(Ar-Rohman : 1 - 5)

Jelaskan bagaimana kaitan ayat ini dengan subyek pendidikan, pendidik /guru.!

Jawab :

Kaitannya dengan Subjek Pendidikan, Pendidik/guru adalah:

Kata ar-Rahman menunjukkan bahwa sifat-sifat pendidik adalah murah hati, penyayang
dan lemah lembut, santun dan berakhlak mulia kepada anak didiknya dan siapa saja
(Kompetensi Personal). Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi paedagogis yang
baik sebagaimana Allah mengajarkan al-Quran kepada Nabi-NYA. Al-Quran
menunjukkan sebagai materi yang diberikan kepada anak didik adalah kebenaran/ ilmu
dari Allah (Kompetensi Profesional). Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik
mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi
generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana
penjelasan AI-Bayan.

3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫هّٰلِل‬ ۤ
 ۗ ‫ض‬ِ ‫ت َوا اْل َ ْر‬ ِ ‫ق ِمنْ َّربِّ ُك ْم فَ ٰا ِمنُ ْوا َخ ْي ًرا لَّـ ُك ْم ۗ  َواِ نْ تَ ْكفُ ُر ْوا فَا ِ نَّ ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬ ُ ‫س قَ ْد َجٓا َء ُك ُم ال َّر‬
ِّ ‫س ْو ُل بِا ْل َحـ‬ ُ ‫ٰيـاَيُّ َها النَّا‬
‫َو َكا نَ هّٰللا ُ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬

"Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan


(membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepada-Nya), itu lebih
baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun) karena
sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha
Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 170).

Pertanyaannya. Apakah ayat ini ada hubungannya dengan pendidikan? Jelaskan!

Jawab :

Hubungan Surah an Nisa ayat 170 dengan Pendidikan, yaitu:

Pertama tugas rasulullah saw menyampaikan risalah dari Allah SWT. Tugas Rasul bukan
hanya menyampaikan wahyu kepada telinga dan mata saja. Rasul memiliki tugas yang
lebih besar dari itu yaitu menyampaikan pesan yang sampai kepada akal dan pikiran
mereka. Hal ini memberi petunjuk bagi guru bahwa, dalam menyampaikan materi
hendaknya seorang guru tidak hanya menyampaikan materi kepada mata dan telinga saja,
namun seorang guru harus mampu menyampaikan materi kepada murid-muridnya sampai
murid-muridnya faham terhadap materi yang disampaikan tersebut.

Kedua, Rasulullah mempunyai tugas memberi kabar gembira dan peringatan. Dalam dunia
pendidikap islam, memberi kabar gembira dari tugas rasul tersebut dapat dimaknai dengan
pujian Dan memberi peringatan dari tugas rasul tersebut dalam dunia pendidikan islam
dapat diaplikasikan dengan memberikan peringatan pada murid-murid yang nakal dan
malas agar menjadi murid-murid yang rajin dan berakhlak baik.

Ketiga Rasul mempunyai tugas menjadi saksi. Tugas kerasulan tersebut harus dapat
diteladani oleh guru, seorang guru harus memberikan teladan pada muridnya, seorang guru
juga harus menjadi saksi pada muridnya. Dalam artian guru harus dapat memberikan
penilaian terhadap murid. Baik secara kogniti, efektif dan psikomotorik.

Keempat, Rasul mempunyai tugas menyempumakan akhlak, Dari tugas rasul


menyempumakan akhlak ini dapat dimasukkan ke dalam tujuan pendidikan islam.

Kelima, Tugas rasul menjadi guru bagi kaumnya, Rasulullah adalah seseorang pendidik
yang agung yang mempunyai sikap, metode, strategi dan cara evaluasi pendidikan yang
luar biasa. Guru hendaknya mencontoh apa yang telah dicontohkan Rasulullah tersebut
dalam mengajar para sahabatnya. Dari pengajaran Rasulullah ada yang bersifat seimbang
dan menyeluruh yang berlaku untuk semua tatanan kehidupan. Ciri pembelajaran rasul
bersifat menyeluruh dan seimbang ini dapat dihubungkan dengan kurikulum dan materi
pendidikan islam.

4. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ف َونَ َه ْوا َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر ۗ  َوهّٰلِل ِ عَا قِبَةُ ااْل ُ ُم ْو ِر‬


ِ ‫ص ٰلوةَ َو ٰا تَ ُوا ال َّز ٰكوةَ َواَ َم ُر ْوا بِا ْل َم ْع ُر ْو‬
َّ ‫ض اَقَا ُموا ال‬ ٰ
ِ ‫اَ لَّ ِذيْنَ اِنْ َّم َّكنّ ُه ْم فِى ااْل َ ْر‬
"(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka
melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 41)

Pertanyaannya. Tentang segi apakah hubungan ayat ini dengan pendidikan, Jelaskan
!.

Jawab : Nilai pendidikan ibadah yang terkandung dalam surat al-Hajj ayat 41 meliputi:
Nilai pendidikan ibadah salat dapat meningkatnya kualitas hubungan dengan Allah swt,
menjadikan jiwa seorang muslim sebagai jiwa yang kokoh, dan sebagai sarana
pengendalian diri bagi seorang muslim. Nilai pendidikan ibadah zakat dapat
berkembangnya sifat-sifat terpuji dalam diri muzakki (pemberi zakat) yang berguna bagi
lingkungan, menjadi media silaturrahmi dan sarana pembersihan jiwa dan harta, serta
penghancur jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Nilai pendidikan ibadah amr
ma’ruf dan nahi munkar dapat Bukti identitas Islam dalam suatu lingkungan, filter bagi
lingkungan dari setiap hal yang membahayakan lingungan, dan sarana pembeda antara
yang haq dan bathil dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai