Anda di halaman 1dari 21

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


“Desain Pembelajaran PAI”

Dosen Pengampu
Dr. Agus Purwowidodo, M.Pd
Dr. Luluk Nur Mufidah, M.Pd.I

Oleh:
1. HANIF MAULANA ABDILLAH (NIM 175615022)
2. EKO PRASETYO (NIM 174615016)

K e l a s PA I B
PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


(IAIN) TULUNGAGUNG
MARET 2016
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ……………………………………………….. i

i
Kata Pengantar …………………………………………………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………….... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………....……………………………..... 1
B. Rumusan Masalah …………………...…………………….... 3
C. Tujuan Pembahasan ................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian................................................……....................... 4
B. ................................................................................................ 6
C. ...................................................................................... 9
D. ........................................................... ................................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .……………………………………………....... 19
B. Analisis…………………………………………………….... 17
C. Saran ………………………………......………………….... 19
Daftar Rujukan ............................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang sistematis dan
berurutan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran perlu direncanakan dengan
baik. Beberapa kompetensi yang harus dikuasai Guru Agama Islam pada
khususnya adalah merencanakan dan mendesain pembelajaran. Seorang Guru
penidikan agama Islam perlu memiliki Kompetensi merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran.
Adapun bentuk kompetensi guru Guru pendidikan agama Islam
diantaranya adalah dituntut untuk banyak berkreasi dan berinovasi dalam
segala hal, termasuk di dalamnya adalah berkreasi dalam hal menentukan
strategi, metode, media dan alat evaluasi dalam proses pembelajaran. Aktivitas
belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan yang baik kepada anak
didik untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir,
sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana
belajar.
Dari uraian diatas materi pembelajaran itu segala hal yang digunakan
oleh para guru atau para siswa untuk memudahkan proses pembelajaran. Mata
pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhan ada dalam lingkup Al-
Qur’an dan Al-Hadits, keimanan, akhlak fiqih/Ibadah dan sejarah, sekaligus
menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup
perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, mahluk lainnya maupun
lingkungannya (hablun minallah wa hablun minannas).
Untuk itu, makalah ini membahas tentang teknik mendesain materi ajar
Pendidikan Agama Islam, dengan pendekatan kajian teoritis dan praktisnya
dalam perencanaan pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain materi pembelajaran PAI?
2. Apa ruang lingkup materi pembelajaran PAI?
3. Apa kriteria materi pembelajaran PAI yang baik?
4. Bagaimana mendesain materi pembelajaran pada PAI?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian desain materi pembelajaran PAI.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup materi pembelajaran PAI.
3. Untuk mengetahui kriteria materi pembelajaran PAI yang baik.
4. Untuk mengetahui cara mendesain materi pembelajaran pada PAI.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Desain Materi Pembelajaran PAI
Hamzah Uno memberikan pendapat bahwa Desain yakni suatu cara yang
memuaskan untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai
dengan berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang
terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1
Materi pembelajaran atau Bahan ajar terdiri dari dua kata yakni materi
dan pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia materi diartikan
dengan benda,bahan,dan segala sesuatu yang tampak. Sedangkan pembelajaran
diartikan dengan petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut). Berdasarkan arti kata tersebut, materi pembelajaran diartikan dengan
sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang diberikan kepada peserta didik
berupa materi yang akan diterima oleh peserta didik. 2 Pada sisi lain, defenisi
materi pembelajaran hampir sama dengan defenisi materi ajar atau bahan ajar.
Materi pembelajaran atau materi ajar adalah pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standart
kompetensi yang telah ditentukan. Materi pembelajaran pada hakikatnya
merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan sebagai isi dari suatu
mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga
dapat dikatakan bahwa materi pelajaran adalah berbagai pengalaman yang akan
diberikan kepada siswa selama megikuti proses pendidikan atau proses
pembelajaran.3
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
1. Petunjuk belajar (petunjuk guru/ siswa)
2. Kompetensi yang akan dicapai
3. Informasi pendukung
4. Latihan-latihan
5. Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK)
6. Evaluasi4

1
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009), 90
2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), 32
3
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran.., 93
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011), 174

3
Dengan demikian dapat disimpulkan desain materi pembelajaran adalah
praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar
dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.
Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik,
perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media
untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada
informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi
hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.

B. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran PAI


1. Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar (Materi Pelajaran) adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan demikian bahan ajar
paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a. Bahan ajar cetak, antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa,
brosur, leaflet, wallchart, foto / gambar, model / maket.
b. Bahan ajar dengar, antara lain seperti kaset, racio, piringan hitam dan
compact disk audio
c. Bahan ajar interaktif, seperti compact disk interaktif.5

2. Isi bahan ajar / materi pembelajaran


Materi pelajaran terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar isi yang
harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah
ditentukan.
a. Pengetahuan sebagai materi pembelajaran
Isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan
meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
No Jenis Pengertian
1 Fakta Mudah dilihat, menyebutkan nama,

5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), 216.

4
jumlah dan bagian-bagiannya. Contoh :
Sejarah Nabi Muhammad SAW,
hitungan zakat dan waris
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-
ciri khusus. Contoh :
2 Konsep Definisi ikhlas, perbedaan hukum
bacaan nun mati/tanwin dan mim mati,
ciri-ciri orang munafiq
Penerapan dalil, hukum, rumus.
Contoh :
Jika seseorang membaca ayat al-
3 Prinsip qur’an tidak tepat makhraj dan
tajwidnya maka dapat merubah makna
ayat al-qur’an tersebut.
Langkah-langkah mengerjakan sesuatu
secara berurutan. Contoh :
Langkah-langkah berwudhu adalah :

4 Prosedur - Niat
- Mengusap wajah
- Mengusap tangan
- dst6

b. Keterampilan sebagai meteri pembelajaran


Materi pembelajaran PAI yang berhubungan dengan keterampilan
antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan
bahan, menggunakan peralatan dan teknik kerja. Dalam mata pelajaran
PAI materi yang berupa keterampilan ini tidak ada, sehingga tidak terlalu
dituntut untuk dikembangkan kecuali dalam hal pengembangan
kemampuan membaca ayat-ayat al-qur’an. Jika siswa mampu membaca
ayat al-qur’an dengan benar, maka ia bisa meningkatkan kemampuannya

6
Ibid. hal. 142-143

5
untuk membaca dalam lagu-lagu tertentu. Membaca dengan irama
tertentu merupakan keterampilan dalam membaca ayat al-qur’an.

c. Sikap atau nilai sebagai materi pembelajaran


Materi pembelajaran jenis sikap atau nilai adalah materi
pembelajaran yang berkenaan dengan kejujuran, sabar, amanah, kasih
sayang, toong-menolong, semnagat dan minat belajar, semangat bekerja,
bertanggung jawab dan hormat pada sesama. Dalam mata pelajaran PAI
materi pelajaran yang terkait dengan sikap ini menjadi materi pokok yang
masuk dalam KI-KD, khususnya dalam aspek akhlak.7

3. Bentuk pengemasan materi pembelajaran PAI


Langkah berikutnya adalah memutuskan dalam bentuk apa materi
pembelajaran tersebut disajikan kepada siswa. Penyajian materi
pembelajaran ini terentang mulai dari penyajian langsung dari sumber
belajar, (misalnya buku, koran, majalah dll), hingga penyajian dalam bentuk
materi pembelajaran yang dikemas oleh guru (misalnya berupa hand out,
diktat, LKS , dll)8
a. Buku teks pelajaran
Buku teks pelajaran meliputi buku teks utama dan buku teks
pelengkap. Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang
studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa dan guru,
sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu
atau merupakan tambahan bagi buku teks utama dan digunakan oleh guru
dan siswa. Dari segi formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit
tertentu dan memiliki ISBN
b. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa bimbingan guru. Merupakan

7
Ajat Sudrajat, Pengembangan Bahan Ajar Materi Pembelajaran PAI,(Yogyakarta : Universitas
Negri Yogyakarta, 2008), 1-3.
8
Ibid., 11.

6
program pembelajaran yang utuh, disusun secara sistematis mengacu
pada tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur.
c. Diktat
Diktat termasuk salah satu jenis cara pengemasan materi
pembelajaran seperti buku, namun tidap selengkap buku dan digunakan
untuk kalangan sendiri. Penyusunan diktat mengacu pada pedoman
pengembangan materi pembelajaran. Biasanya diktat digunakan untuk
kalangan sendiri sebagai pendukung buku teks pelajaran dan dikarang
oleh guru yang bersangkutan
d. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa adalah lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja siswa biasanya berupa
petunjuk, atau langkah-langkah menyelesaikan suatu tugas. LKS
merupakan materi pelajaran yang menyediakan aktivitas berpusat pada
siswa.
e. Handout
Hanout adalah baha tertulis yang disiapkan oleh seorang guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil
dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai
oleh peserta didik. Menurut beberapa pengertian bila guru membuat
ringkasan suatu topik, makalah suatu topik, LKS, petunjuk praktikum,
tugas, atau tes dan diberikan kepada siswa secara terpisah-pisah (tidak
menjadi suatu kumpulan LKS, misalnya), maka pengemasan materi
pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori handout.9

C. Kriteria Materi Pembelajaran PAI


1. Kriteria Bahan Ajar PAI Yang Baik
Bahan pembelajaran yang baik harus mempermudah dan bukan
sebaliknya mempersulit siswa dalam memahami materi yang sedang

9
Abdul Majid, Perencanaan., 175-176

7
dipelajari. Oleh sebab itu, bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria
berikut:
a. Sesuai dengan topik yang dibahas
b. Memuat intisari atau informasi pendukung untuk memahami materi yang
dibahas.
c. Disampaikan dalam bentuk kemasan dan bahasa yang singkat, padat,
sederhana, sistematis, sehingga mudah difahami.
d. Jika ada perlu dilengkapi contoh dan ilustrasi yang relevan dan menarik
untuk lebih mempermudah memahami isinya.
e. Sebaiknya diberikan sebelum berlangsungnya kegiatan belajar dan
pembelajaran sehingga dapat dipelajari terlebih dahulu oleh siswa.

f. Memuat gagasan yang bersifat tantangan dan rasa ingin tahu siswa.10

2. Pengembangan Bahan Ajar pada Kurikulum PAI


a. Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar/Materi Pembelajaran
1) Prinsip relevansi artinya keterkaitan
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada
hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi, kompetensi
dasar dan standar isi. Sebagai contoh, jika kompetensi yang
diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta. Sedangkan jika
kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menggunakan
sifat/konsep, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa
prinsip. Misalkan pada mapel PAI untuk KD: Menjelaskan hukum
bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, maka materi pembelajarannya
mencakup konsep atau hukum nun mati/tanwin dan mim mati.
2) Prinsip konsistensi artinya keajegan

10
Marno. Modul Pengembangan Bahan Ajar PAI pada Sekolah. Hak Penerbitan: Direktorat
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,17.

8
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa satu macam,
maka materi pembelajaran yang harus diajarkan juga harus meliputi
satu macam.
3) Prinsip adekuasi (kecukupan)
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.11
b. Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan
penyampaian materi pembelajaran penting diperhatikan. Ketepatan dalam
menentukan cakupan, ruang lingkup, dan kedalaman materi pembelajaran
akan menghindarkan guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu
banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam. Ketepatan urutan
penyajian (sequencing) akan memudahkan bagi siswa mempelajari
materi pembelajaran.Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup
materi pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek, yaitu:aspek
kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur); aspek afektif; aspek
psikomotorik.
Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran, guru juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan
cakupan materi pembelajaran yang menyangkut:
1) Keluasan materi, adalah menggambarkan berapa banyak materi-materi
yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran;
2) Kedalaman materi, adalah seberapa detail konsep-konsep yang harus
dipelajari/dikuasai oleh siswa.
c. Penentuan Urutan Materi Pembelajaran

11
Ibid. 28.

9
Urutan penyajian (sequencing) materi pembelajaran sangat
penting. Tanpa urutan yang tepat, akan menyulitkan siswa dalam
mempelajarinya, terutama untuk materi yang bersifat prasyarat
(prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Untuk
mapel PAI materi tentang konsep shalat secara umum harus diberikan
terlebih dulu sebelum memberikan konsep shalat jamaah dan shalat-
shalat sunnat.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu:
pendekatan prosedural, dan hierarkis.
1) Pendekatan Prosedural
Urutan materi pembelajaran secara prosedural
menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-
langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya materi thaharah pertama
kali diberikan dalam aspek fiqih dalam mapel PAI, sebelum
memberikan materi shalat dan macam-macam shalat.
2) Pendekatan Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis
menggambarkan urutan yang berjenjang dari mudah ke sulit, atau dari
yang sederhana ke yang kompleks. Contoh dalam mapel PAI adalah
materi membaca ayat al-Quran, dimulai dengan mengenal huruf-huruf
(abjad) Arab, lalu membaca kata atau kalimat yang menjadi potongan
ayat, hingga akhirnya membaca ayat al-Quran secara utuh.12

3. Langkah-Langkah Pengembangan Materi Pembelajaran dalam RPP PAI


a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dipelajari atau dikuasai siswa. Perlu ditentukan apakah standar

12
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ....., 46.

10
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari siswa termasuk
aspek atau ranah:
1) Kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis,
analisis, dan penilaian.
2) Psikomotorik yang meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin.
3) Afektif yang meliputi pemberian respon, apresiasi, penilaian, dan
internalisasi.
Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi
pembelajaran atau materi pembelajaran yang berbeda-beda untuk
membantu pencapaiannya.
b. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi
pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara
terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip
dan prosedur, seperti telah diuraikan di depan.
c. Memilih jenis materi yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi
dankompetensi dasar.
Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya, sebab setiap jenis materi pembelajaran
memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem
evaluasi/penilaian yang berbeda-beda.
Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi
pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan
pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan
mengacu pada kompetensi dasar, guru akan mengetahui apakah materi
yang harus diajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap, atau
psikomotorik.
d. Memilih sumber materi pembelajaran dan selanjutnya mengemas materi
pembelajaran.
1) Sumber Materi Pembelajaran

11
Materi pembelajaran dapat ditemukan dari berbagai sumber
seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media
audiovisual, dan sebagainya.
a) Buku teks, yang diterbitkan oleh berbagai penerbit.
b) Laporan hasil penelitian, yang diterbitkan oleh lembaga penelitian.
c) Jurnal Penerbitan, hasil penelitian dan pemikiran ilmiah.
d) Pakar atau Ahli bidang studi
e) Profesional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu.
f) Standar Isi, digunakan sebagai sumber materi pembelajaran, karena
berdasar itulah SKL, SK, dan KD dapat ditemukan.
g) Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan seperti
koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan materi
pembelajaran suatu mata pelajaran.
h) Internet, dapat memperoleh segala macam sumber materi
pembelajaran.
i) Media audiovisual (TV, video, VCD, kaset audio)
j) Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, dan
ekonomi)
2) Bahan Pertimbangan Pemilihan Materi Pembelajaran
Cakupan materi pembelajaran yang ”disajikan” untuk
dipelajari siswa merupakan keputusan yang relatif sulit, walaupun
guru telah berhasil mengidentifikasikan materi pembelajaran secara
global dengan mencermati SK dan KD seperti yang telah diuraikan di
atas.13
3) Jenis Pengembangan
a) Penyusunan
Penyusunan merupakan proses pembuatan materi
pembelajaran yang dilihat dari segi hak cipta milik asli si
penyusun. Proses penyusunan itu dimulai dari identifikasi seluruh
SK dan KD, menurunkan KD ke dalam indikator, mengidentifikasi
jenis isi materi pembelajaran, mencari sumber-sumber materi
pembelajaran, sampai kepada naskah jadi. Wujudnya dapat berupa
modul, lembar kerja, buku, e-book, diktat, hand-out, dan
sebagainya.
13
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2009), 65

12
b) Pengadaptasian
Pengadaptasian adalah proses pengembangan materi
pembelajaran yang didasarkan atas materi pembelajaran yang
sudah ada, baik dari modul, lembar kerja, buku, e-book, diktat,
handout, CD, film, dan sebagainya menjadi materi pembelajaran
yang berbeda dengan karya yang diadaptasi. Misalnya, materi
pembelajaran PAI diadaptasi dari buku teks pelajaran PAI yang
telah beredar di pasar (toko buku) yang disesuaikan dengan
kepentingan mengajar guru. Penyesuaian itu dapat didasarkan atas
SK dan KD, tingkat kesulitan, atau tingkat keluasan. Materi
pembelajaran yang baru dibuat diwujudkan ke dalam bentuk
modul.
c) Pengadopsian
Pengadopsian adalah proses mengembangkan materi
pembelajaran melalui cara mengambil gagasan atau bentuk dari
suatu karya yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, guru
mengadopsi gagasan atau bentuk model buku pelajaran PAI yang
telah dikembangkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas menjadi
materi pembelajaran PAI yang baru, baik ke dalam wujud modul,
lembar kerja, buku, e-book, diktat, handout, dan sebagainya.
d) Perevisian
Perevisian adalah proses mengembangkan materi
pembelajaran melalui cara memperbaiki atas karya yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya, seorang guru PAI telah menulis buku
pelajaran Agama Islam yang dikembangkan dari Kurikulum 2004.
Oleh karena sekarang kurikulum itu tidak berlaku lagi, buku
pelajaran agama islam tersebut tidak relevan lagi. Guru tersebut
kemudian memperbaikinya berdasarkan standar isi yang sekarang
digunakan.
e) Penerjemahan

13
Penerjemahan merupakan proses pengalihan bahasa suatu
buku dari yang awalnya berbahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Misalnya buku pelajaran Arab tentang ke PAI an
diterjemah ke Bahasa Indonesia14
4) Identifikasi Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah diketahui ranah kompetensi dasar, perumusan
materi ajar harus dilihat pada rumusan indikator yang ada pada
silabus. Hirarki dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif harus
disesuaikan, sehingga materi ajar yang dirumuskan berdasarkan
tingkatan indikator yang ada.
5) Penulisan Materi Ajar dalam RPP
Penulisan materi ajar yang terdapat dalam RPP dilakukan
dalam bentuk butir-butir, sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. Makna dari butir-butir di sini pahami dengan point-point
penting yang disusun secara terurai dan terstruktur sesuai dengan
disiplin keilmuan dan rumusan indikator pencapain kompetensi.15

D. Desain Materi Pembelajaran PAI


1. Contoh Materi Ajar PAI pada RPP
a. Contoh Materi ajar di SD/MI
Standar Kompetensi : 1. Mengartikan al-Qur’an surat pendek pilihan
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca al-Qur’an Surat al-Lahab dan al-
Kafirun
Indikator :
1) Melafalkan Q.S al-Lahab
2) Membaca Q.S al-Lahab
3) Melafalkan Q.S al-Kafirun
4) Membaca Q.S al-Kafirun
5) Menghafal Q.S al-Lahab

14
Arif Sadiman Sukadi dkk., Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, (Jakarta:
Mediyatama Sarana Perkasa. 1988), 93.
15
Andi Prastowo.. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. (Yogjakarta: Diva Pres, 2011),
78

14
6) Menghafal Q.S al-Kafirun

b. Contoh Materi ajar di MTs/SMP


1. Al-Qur’an
 Membaca dan Mengartikan Surat-surat dalam Al-Qur’an
 Menetapkan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam
qamariyah
2. Aqidah
 Beriman kepada Allah
 Beriman kepada Malaikat
3. Akhlak
 Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji
 Menghindari sifat-sifat tercela

4. Fiqih
 Melakukan Taharah
 Melakukan macam-macam Sujud
5. Tarikh
 Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah
datang Islam
 Memahami perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin

c. Contoh Materi ajar di SMA


2. Al-Qur’an
 Membaca dan memahami ayat-ayat tentang manusia dan tugasnya
sebagai makhluk serta mampu menerapkannya dalam perilaku
sehari-hari
 Membaca dan memahami ayat-ayat tentang prinsip-prinsip
beribadah serta mampu menerapkannya dalam perilaku sehari-hari
3. Aqidah
 Menerapkan prilaku beriman kepada Allah dalam kehidupan
sehari-hari
 Menerapkan prilaku beriman kepada Malaikat dalam kehidupan
sehari-hari
4. Akhlak
 Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji dan mampu menerapkannya
dalam perilaku sehari-hari

15
 Menghindari sifat-sifat tercela dan mampu menerapkannya dalam
perilaku sehari-hari
5. Fiqih
 Menjelaskan kedudukan Taharah
 Menjelaskan macam-macam Sujud
6. Tarikh
 Menjelaskan keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah
datang Islam
 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin

E. ANALISIS

Sebelum mentranformasikan materi pembelajaran kepada peserta


didik, terlebih dahulu perlu di adakan analisis materi pembelajaran.
Adapun hal hal yang mesti dilakukan dalam menganalisis materi
pembelajaran adalah sebagai berikut.
Mengidentifikasi aspek aspek yang terdapat dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dipelajari atau di kuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu
ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi berbeda beda dalam kegiatan pembelajaran.
Setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis
materi yang berbeda beda dalam kegiatan pembelajaran.
Identifikasi jenis jenis materi pembelejaran.
Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah
beringkut nya adalah memilih jenis materi tersebut sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
Berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Konsep hierarki kebutuhan yang di ungkapkan maslow
beranggapan bahwa kebutuhan kebutuhan di level rendah harus terpenuhi
atau Paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
kebutuh an di level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.

16
Berorientasi pada perkembangan peserta didik.
Dalam memilih materi pembelajaran juga harus diperhatikan dari aspek
perkembangan peserta didik, pada satuan pendidikan apa peserta didik
berada, maka pemilihan materi juga mengacu pada hari ini.
Masalah absolescence yang menyangkut validitas dan segnifikasi isi
kurikulum.
Absolescence menjadi persoalan dalam kaitan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Absolescence tersebut terdapat terjadi
pada fakta, konsep dasar, dan teori teori di mana fakta diorganisasi dan
diinterpretasi. Akan tetapi, persoalan absolescence sesungguhnya banyak
dijumpai dalam acquired knoledges.
Materi mesti konsisten.
Jika kompetensi dasar harus dikuasai peserta didik ada 3 macam, maka
materi yang harus diajarkan juga meliputi 3 macam atau lebih.
Berdasarkan uraian tersebut pendidik dapat menganalisis materi
pembelajaran sebelum materi tersebut di sampaikan kepada peserta didik
dengan mengacu pada beberapa hal yang telah di uraikan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Desain materi pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan
secara efektif antara guru dan peserta didik.

17
2. Ruang lingkup materi pembelajaran PAI terdiri dari jenis bahan ajar, isi
bahan ajar. Dan bentuk pengemasan materi pembelajaran PAI.
3. Kriteria materi pembelajaran PAI yaitu sesuai dengan topik yang dibahas,
memuat informasi pendukung untuk memahami materi yang dibahas,
disampaikan dalam bentuk yang singkat, padat, sederhana, sistematis,
sehingga mudah difahami, memuat gagasan yang bersifat tantangan dan rasa
ingin tahu siswa, dan lain-lain.

DAFTAR RUJUKAN

Depdikbud. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Marno. Modul Pengembangan Bahan Ajar PAI pada Sekolah. Hak Penerbitan:
Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam
Prastowo, Andi. 2011. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogjakarta:
Diva Pres.
Sadiman, Arif, Sukadi dkk. 1988. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber
Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.

18
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sudrajat, Ajat. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Materi Pembelajaran PAI.
Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta/
Uno, Hamzah B.. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

19

Anda mungkin juga menyukai