Anda di halaman 1dari 9

Jurnal_ep Vol.11 No.

2, Agustus 2021

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK


UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA TEMA 9
SUBTEMA 1 MUATAN PELAJARAN IPA
KELAS V

N.K.D. Utariadi1, I.M. Gunamantha2, I.N. Suastika3


123
Program Studi Pendidikan Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: dwiutariadi@gmail.com1 , made.gunamantha@undiksha.ac.id2,


nengah.suastika@undiksha.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototype LKPD berbasis pendekatan saintifik
untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa pada tema 9 subtema 1 muatan pelajaran IPA kelas V.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE yang
meliputi analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi
(implementation), dan evaluasi (evaluation). LKPD yang dihasilkan sudah diuji validitas isinya oleh
pakar dan hasilnya dianalisis dengan rumus Content Validity Ratio (VCR). Diperoleh validitas
sebesar 1,0 dalam kategori sangat valid. Prototype LKPD sudah diuji validitas empiriknya,
dihasilkan LKPD berbasis pendekatan saintifik yang dilihat dari sisi desain, media, dan materi
adalah valid. Uji kepraktisan LKPD berbasis pendekatan saintifik diberikan kepada 145 orang
peserta didik, diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,04 yang berada pada kategori sangat praktis.

Kata kunci: LKPD; Pendekatan Saintifik; Pengembangan; Sikap Ilmiah

Abstract
This study aims to develop a prototype LKPD based on a scientific approach to improve students'
scientific attitudes in the fifth grade science subject. This study uses a research and development
design with the ADDIE model which includes analysis, design, development, and implementation.
The resulting LKPD has been tested for content validity by experts and the results were analyzed
using the Content Validity Ratio (VCR) formula. Obtained a validity of 1.0 in the very valid category.
The prototype of the LKPD has been tested for empirical validity. The resulting LKPD based on a
scientific approach which is seen from the design, media, and material side is valid. The practicality
test of LKPD based on a scientific approach was given to 145 students, the average score was
61.04 which was in the very practical category.

Keywords: LKPD; Scientific Approach; Development; Scientific Attitude

PENDAHULUAN tepat waktu. Pendidik yang baik adalah


Peningkatan kualitas pendidikan pendidik yang memperhatikan proses
dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, pembelajaran dan tetap menjaga
salah satu di antaranya adalah kualitas kualitas dari pembelajaran tersebut.
pendidik itu sendiri. Sering kali, pendidik Selain itu, pendidik diharapkan mampu
mengabaikan aspek-aspek penunjang mengubah pola pikir peserta didik, dari
peningkatan mutu pendidikan. Hal ini materi yang dianggap sulit menjadi
dikarenakan, pendidik lebih mudah atau dari yang membosankan
mengutamakan bagaimana caranya menjadi menyenangkan.
supaya materi tersebut dapat selesai

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 129


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

Pembelajaran IPA di SD menggunakan soal-soal yang ada di


menekankan pada pemberian buku (2) LKPD IPA yang dipergunakan
pengalaman belajar. Dalam melatihkan oleh guru belum menerapkan
keterampilan-keterampilan proses dasar pendekatan saintifik karena beberapa
IPA dan sikap ilmiah, diperlukan suatu perangkat belajar masih berbentuk
pembelajaran yang tidak hanya siswa lembar kerja yang berisi ringkasan
berperan sebagai penerima namun materi dan kumpulan soal yang ada di
siswa harus mengalami sendiri buku, (3) LKPD yang digunakan belum
pengalamannya dalam memahami ilmu dapat membantu dalam mengkonstruksi
tersebut, sehingga pada akhirnya dapat pengetahuan peserta didik dalam
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari menyelesaikan permasalahan, dan (4)
siswa, selain itu pembelajaran IPA juga Pertanyaan-pertanyaan yang tercantum
diarahkan untuk mengembangkan pada LKPD hanya menuntut siswa
kemampuan berpikir siswa melalui untuk menjawab tanpa melalui proses
permasalahan-permasalahan yang ada penemuan atau serangkaian kegiatan
dalam kehidupan siswa sehingga siswa saintifik.
terbiasa untuk berpikir dan bersikap Trianto (2015) menyatakan bahwa
ilmiah. Pembelajaran IPA sebaiknya lembar kegiatan siswa adalah panduan
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah siswa yang digunakan untuk melakukan
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kegiatan penyelidikan dan pemecahan
kemampuan berpikir, bekerja dan masalah. Komponen lembar kegiatan
bersikap ilmiah serta siswa hendaknya menginspirasi siswa
mengkomunikasikannya sebagai aspek untuk mengerjakan tugas. Adapun
penting kecakapan hidup. Oleh karena pertanyaan dalam lembar kegiatan
itu pembelajaran IPA di SD menekankan hendaknya memicu siswa untuk
pada pemberian pengalaman belajar melakukan percobaan, menyelidiki,
secara langsung melalui penggunaan menemukan dan memecahkan
dan pengembangan keterampilan masalah. Hal ini sebagaimana
proses dan sikap ilmiah. dinyatakan oleh Majid & Rohman (2014)
Sarana proses belajar yang dapat bahwa LKS berisi petunjuk langkah-
membantu pendidik guna tercapainya langkah yang harus dilaksanakan siswa
suatu pembelajaran merupakan untuk mengerjakan suatu tugas dan
pengertian bahan ajar. Demi terciptanya berperan membantu siswa dalam
suasana yang dapat membangun siswa memadukan aktifitas fisik dan mental
supaya semangat dalam belajar maka mereka selama proses pembelajaran.
diperlukan materi bahan ajar yang Untuk memenuhi kebutuhan guru
disusun secara sistematis saat proses terhadap pengadaan LKPD yang dapat
belajar dilakukan (Hamdani, 2011). memandu aktivitas siswa dalam
Adapun macam-macam bahan ajar menemukan konsep secara ilmiah, perlu
dibagi menjadi tiga, yaitu: auditif, visual dikembangkan LKPD berbasis
dan audio. Selain itu, Prastowo (2014) pendekatan saintifik. Dengan LKPD
juga menyatakan bahwa bahan ajar berbasis pendekatan saintifik yang
yang digunakan di sekolah terdiri dari berorientasi pada langkah-langkah
empat bentuk yaitu cetak, dengar, audio ilmiah, diharapkan dapat membantu
visual dan interaktif. guru dalam upaya
Problematika yang dihadapi guru menumbuhkembangkan karakter ilmiah
untuk dapat menerapkan pembelajaran siswa. Karakter ilmiah yang dimaksud
dengan pendekatan saintifik adalah adalah karakter yang dimiliki para
terbatasnya panduan langkah-langkah ilmuwan yang meliputi sikap kritis, rasa
kegiatan percobaan sederhana. Dari ingin tahu yang tinggi, obyektif, teliti,
hasil observasi pada kelas V SD Gugus jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini
VI Batubulan, diperoleh temuan bahwa dapat dikembangkan dengan dibantu
(1) Guru masih membuat LKPD dengan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 130


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

penggunaan LKPD berbasis pendekatan mempertanyakan, mengumpulkan


saintifik. informasi atau mencoba, mengolah
Trianto (2015) menyatakan bahwa informasi, dan mengkomunikasikan
lembar kegiatan siswa adalah panduan (Nasution, 2013).
siswa yang digunakan untuk melakukan Widodo (2017) menyatakan
kegiatan penyelidikan dan pemecahan bahwa LKS berbasis pendekatan
masalah. Komponen lembar kegiatan saintifik berfungsi sebagai bahan ajar
siswa hendaknya menginspirasi siswa yang dapat membantu peserta didik
untuk mengerjakan tugas. Adapun menyimpulkan sebuah masalah.
pertanyaan dalam lembar kegiatan Sebelum aktivitas menyimpulkan
hendaknya memicu siswa untuk dilakukan peserta didik, peserta didik
melakukan percobaan, menyelidiki, akan memilih penyelesaian masalah
menemukan dan memecahkan yang tepat. Bagian terpenting LKS
masalah. Hal ini sebagaimana berbasis pendekatan saintifik berfungsi
dinyatakan oleh Majid & Rohman (2014) untuk mendorong peserta didik agar
bahwa LKS berisi petunjuk langkah- aktif berbuat, menciptakan, berkarya,
langkah yang harus dilaksanakan siswa mengevaluasi ataupun menerapkan ilmu
untuk mengerjakan suatu tugas dan pengetahuan secara langsung di
berperan membantu siswa dalam masyarakat. Oleh karena itu, secara
memadukan aktifitas fisik dan mental mandiri peserta didik akan terbiasa
mereka selama proses pembelajaran. menyelesaikan masalahnya dengan
Manfaat dari penggunaan LKPD pengetahuan yang dimilikinya melalui
berbasis pendekatan saintifik menurut pengerjaan LKS berbasis pendekatan
Prastowo (2014) adalah (1) saintifik.
Mengaktifkan peserta didik dalam Widiyarini & Wilujeng (2015)
proses pembelajaran, (2) Membantu menyatakan bahwa LKS berbasis
peserta didik dalam mengembangkan scientific approach dapat meningkatkan
konsep, (3) Melatih peserta didik dalam sikap ilmiah siswa, keterampilan proses,
menemukan dan mengembangkan dan pengetahuan siswa. Untuk
keterampilan proses, (4) Sebagai memenuhi kebutuhan guru terhadap
pedoman pendidik dan peserta didik pengadaan LKPD yang dapat memandu
dalam melaksanakan proses aktivitas siswa dalam menemukan
pembelajaran, (5) Membantu peserta konsep secara ilmiah, perlu
didik memperoleh catatan tentang dikembangkan LKPD berbasis
materi yang dipelajari melalui kegiatan pendekatan saintifik. Dengan LKPD
belajar, dan (6) Membantu peserta didik berbasis pendekatan saintifik yang
untuk menambah informasi tentang berorientasi pada langkah-langkah
konsep yang dipelajari melalui kegiatan ilmiah, diharapkan dapat membantu
belajar secara sistematis. guru dalam upaya menumbuh-
LKS berbasis pendekatan saintifik kembangkan karakter ilmiah siswa.
adalah serangkaian soal yang memuat Karakter ilmiah yang dimaksud adalah
aktivitas, kegiatan, gambar, grafik, yang karakter yang dimiliki para ilmuwan yang
mencerminkan permasalahan meliputi sikap kritis, rasa ingin tahu yang
lingkungan sekitar peserta didik dan tinggi, obyektif, teliti, jujur, dan
disusun secara terpadu mengikuti bertanggung jawab. Hal ini dapat
struktur pendekatan saintifik dengan dikembangkan dengan dibantu
mengacu pada kurikulum pendidikan penggunaan LKPD berbasis pendekatan
yang bertujuan untuk meningkatkan saintifik.
keterampilan penyelesaian masalah Oleh karena itu, dengan LKPD
lingkungan sekitar. LKS berbasis berbasis pendekatan saintifik siswa
pendekatan saintifik disajikan dengan dilatih untuk melakukan pengamatan
mengikuti alur pendekatan saintifik yang terhadap gejala-gejala yang terjadi di
terdiri dari 5 bagian, yaitu: mengamati, sekitarnya. Selanjutnya siswa dibimbing

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 131


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

untuk mengajukan V SD praktisi dan siswa kelas V SD


pertanyaanpertanyaan sebagai sebanyak 145 orang.
pencerminan rasa ingin tahunya. Dari Metode pengumpulan data yang
pertanyaan yang diajukan siswa diberi digunakan pada penelitian ini adalah
kesempatan untuk melakukan metode angket. Angket digunakan untuk
penemuan jawaban melalui kegiatan mengumpulkan data berupa penilaian
percobaan dan dilatih untuk menalar validasi dan kepraktisan. Angket validasi
atau menjelaskan hasil temuannya. diisi oleh 2 orang dosen sebagai ahli
Dengan demikian siswa memperoleh dan 3 orang guru SD sebagai praktisi.
pengalaman nyata dalam menerapkan Angket kepraktisan diisi oleh 145 orang
langkah-langkah ilmiah sebagaimana siswa SD kelas V.
dilakukan ilmuwan selama ini. LKS Data yang dikumpulkan dari
berbasis saintifik membantu guru dalam instrument validasi dianalisis dengan
menciptakan kondisi pembelajaran yang menggunakan pendekatan rasio
kondusif dan menyenangkan bagi siswa. validitas isi (Content Validity Ratio/CVR)
Siswa terdorong untuk aktif sesuai persamaan berikut.
berpartisipasi dalam pembelajaran N
melalui pengalaman nyata. ne 
CVR = 2
Berdasarkan latar belakang di atas
N
maka penulis perlu melakukan
penelitian yang berjudul 2
“Pengembangan LKPD Saintifik untuk
Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa pada Adapun data respon kepraktisan
Mata Pelajaran IPA Kelas V”. dianalisis dengan menggunakan rumus
beriku.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan ̅=
dalam penelitian ini adalah
R&D/Research and Development. Selanjutnya dianalisis secara
Metode penelitian dan pengembangan
deskriptif untuk menggambarkan
atau yang biasa dikenal dengan
menghasilkan produk tertentu, dan validitas dan kepraktisan LKPD yang
menguji keefektifan produk tersebut dikembangkan. Kepraktisan produk
(Sugiyono, 2015). Model dilakukan melalui pengisian angket oleh
pengembangan yang digunakan berupa pengguna yaitu peserta didik. Peserta
model ADDIE meliputi analisis didik mengisi angket kepraktisan LKPD
(analysis), perancangan (design), berbasis pendekatan saintifik. Adapun
pengembangan (development), data dari uji kepraktisan ini disajikan
implementasi (implementation), dan dalam lima kategori yaitu sangat praktis,
evaluasi (evaluation). Pada tahap
praktis, cukup praktis, kurang praktis
analisis (analysis) yang dilakukan
dan sangat kurang praktis. Data
adalah menganalisis perangkat atau
bahan ajar yang digunakan, mengenai kepraktisan produk yang
menganalisis materi, dan menganalisis dikembangkan diperoleh dari angket
karakter peserta didik (Mulyatiningsih, respon peserta didik. Data yang telah
2012). diperoleh kemudian dianalisis untuk
Subjek penelitian merupakan melihat nilai kepraktisan produk yang
orang, tempat, atau benda yang diamati dikembangkan. Terlebih dahulu
dalam rangka pembubutan sebagai ditentukan rata-rata skor yang diperoleh
sasaran. Subjek penelitian dari pendapat masing-masing
pengembangan instrumen adalah 2
responden. Rata-rata skor yang
orang dosen ahli dan 2 orang guru kelas

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 132


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

diperoleh dijumlahkan kemudian dirata- gunakan untuk mengujicobakan LKPD


ratakan sampai diperoleh skor total serta memberi angket kepada peserta
didik.. Penilaian respon angket peserta
HASIL DAN PEMBAHASAN didik bertujuan untuk mengetahui
Validasi produk dilakukan setelah kualitas LKPD berbasis pendekatan
pembuatan produk awal, dengan cara saintifik yang dilihat dari sisi peserta
memvalidasi produk kepada 2 dosen didik.
ahli dan 3 guru praktisi. Validasi produk Berdasarkan hasil analisis data uji
ini dilakukan dengan tujuan kepraktisan LKPD berbasis pendekatan
mendapatkan penilaian kelayakan, saintifik 145 orang peserta didik, uji
saran dan masukan dari para ahli yang coba dilakukan di SD Negeri 3
berkompeten sehingga LKPD yang Batubulan, SD Negeri 5 Batubulan, dan
dikembangkan mempunyai kelayakan SD Negeri 6 Batubulan yang berada di
yang baik. wilayah gugus VI Sukawati, diperoleh
Hasil dari expert judgment nilai rata-rata sebesar 61,04. Dengan
selanjutnya dilakukan analisis untuk demikian LKPD berbasis pendekatan
mendapatkan indeks ratio validitasnya saintifik adalah sangat praktis.
dengan melakukan perhitungan Content Pengembangan LKPD berbasis
Validity Ratio (CVR). Berdasarkan hasil pendekatan saintifikmengunakan model
analisis diketahui bahwa kelayakan ADDIE. Model ADDIE terdiri atas lima
LKPD berbasis pendekatan saintifik tahap, yaitu Analysis, Design,
yang dilihat dari sisi desain, media, dan Development, Implementation and
materi adalah sangat valid. Evaluation. Berdasarkan analisis dari
Validitas LKPD berbasis studi pendahuluan, LKPD berbasis
pendekatan saintifik meliputi validitas isi pendekatan saintifik ini dibutuhkan
yang didasari dari hasil validasi oleh dalam proses pembelajaran. Namun
pendapat ahli (expert judgment) dan dalam proses pembelajaran LKPD
praktisi pendidikan untuk pembelajaran sudah digunakan akan tetapi belum
IPA. Tahapan validasi awal untuk dikembangkan sehingga desainnya
instrumen kemampuan berpikir kritis kurang menarik dan kesediaan LKPD
adalah validasi ahli oleh 2 orang dosen belum sesuai dengan kurikulum 2013.
dan 3 orang praktisi dari guru sekolah Tahap kedua adalah Design
dasar. (rancangan). Desain LKPD ini diawali
Berdasarkan hasil analisis, dengan rancangan konsep LKPD, yaitu
diketahui bahwa kelayakan LKPD memilih pendekatan pembelajaran yang
berbasis pendekatan saintifik yang digunakan dalam LKPD. Setelah
dilihat dari sisi desain, media, dan merancang konsep, peneliti
materi adalah valid. mempersiapkan referensi pendukung
Pada tahap implementasi, peneliti pembuatan LKPD. Referensi terdiri dari
mengujicobakan 145 orang peserta buku-buku IPA, jurnal, kemudian
didik, uji coba dilakukan di SD Negeri 3 menentukan indikator dari KI dan KD
Batubulan, SD Negeri 5 Batubulan, dan yang sesuai dengan kurikulum 2013.
SD Negeri 6 Batubulan yang berada di Tahap selanjutnya adalah Development
wilayah gugus VI Sukawati. Uji coba (pengembangan), sebagai tindak lanjut
dilaksanakan secara langsung di kelas terhadap rancangan yang telah
karena di wilayah Kabupaten Gianyar dilakukan pada tahap desain.
telah melakukan pembelajaran tatap Pada penelitian ini peneliti
muka sejak bulan Maret 2021. Pada mengembangkan LKPD berbasis
tahapan ini dilaksanakan dengan 2 kali pendekatan saintifik agar pada proses
pertemuan. Tahap pertama peneliti pembelajaran peserta didik secara aktif
memperkenalkan tujuan LKPD kepada mengkontruktur konsep, hukum dan
peserta didik. Pertemuan kedua peneliti prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati, menanya, mencoba,

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 133


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, berbasis pendekatan saintifik, karena di


sehingga bisa meningkatkan dalamnya terdapat berbagai ilustrasi
kemampuan intelek, khususnya gambar yang menarik.
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan Tujuan dari lembar kerja dengan
membentuk kemampuan peserta didik pendekatan saintifik adalah untuk
dalam menyelesaikan masalah secara membantu peserta didik memahami
sistematik. Tahap selanjutnya adalah bahan ajar dan melatih keterampilannya
implementation (penerapan). Tahap (Widodo, 2017). Prastowo (2014)
implementasi adalah tahap untuk menyatakan bahwa that terdapat empat
memulai menggunakan LKPD yang fungsi dari lembar kerja, yaitu: (1)
telah dikembangkan dalam membantu mengurangi peran guru dan
pembelajaran atau lingkungan nyata, meningkatkan aktifitas peserta didik, (2)
sehingga dapat dikatakan tahap memudahkan peserta didik untuk
implementasi merupakan penerapan memahami pelajaran secara lebih
LKPD yang telah dikembangkan. mudah, (3) lembar kerja merupakan
Implementasi dilakukan dengan menguji bahan ajar yang jelas yang berisi tugas-
cobakan LKPD kepada peserta didik. tugas dan latihan-latihan, (4) membantu
Tahap akhir adalah Evaluation peserta didik dalam proses
(evaluasi). Tahap evaluasi merupakan pembelajaran. Pendekatan saintifik
tahap untuk mengukur ketercapaian dalam Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan LKPD. Peneliti menilai pendekatan berbasis proses saintifik
kelayakan LKPD yang dikembangkan dengan tujuan untuk agar peserta didik
berdasarkan hasil validasi LKPD yang mampu memahami bagaimana untuk
diukur dari hasil validasi isi, desain, dan memecahkan masalah-masalah dengan
bahasa. Dan juga berdasarkan hasil mengikuti tahapan-tahapan berbasis
respon pesreta didik, sehingga dapat metode saintifik.
disimpulkan apakah LKPD yang telah Selama pembelajaran
dikembangkan layak atau tidak berlangsung dengan menggunakan LKS
digunakan. berbasis pendekatan saintifik, pengamat
Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat memperhatikan peserta didik
penelitian Widodo (2017) yang secara langsung. Pada saat awal
menyatakan bahwa pembelajaran yang pembelajaran peserta didik mulai
dilakukan dengan menggunakan LKS mengetahui tantang masalah. Peserta
berbasis pendekatan saintifik ternyata didik memperhatikan penjelasan guru,
dapat membantu peserta didik dalam sambil bergantian peserta didik sendiri
mengenali lingkungan sekitarnya. Hal yang membaca materi. Dari materi yang
tersebut dibuktikan ketika kegiatan telah dibaca tersebut, guru mencoba
tanya jawab yang dilakukan guru memberikan pertanyaan ringan tentang
menunjukkan pemahaman peserta didik pengertian masalah lingkungan sekitar.
tentang kondisi lingkungan sekitarnya. Dari pertanyaan tersebut peserta didik
Peserta didik mampu menjelaskan mampu menyebutkan contoh masalah
karakteristik lingkungan sekolah yang yang pernah dialaminya. Hal itu sejalan
bersih ataupun yang kotor. Keaktifan dengan pendapat Husamah (2013)
peserta didik dalam pembelajaran bahwa anak pertama kali akan belajar
terlihat ketika mengerjakan LKS dan memahami sesuatu dari
berbasis pendekatan saintifik. Peserta lingkungannya.
didik sangat antusias mengikuti Dari aktivitas tanya jawab yang
pembelajaran contohnya: bertanya, dilakukan guru dengan peserta didik
mengerjakan dengan fokus, saling memperlihatkan, bahwa peserta didik
berbagi peran dalam kelompok dan lain sudah mulai mengetahui pengertian
sebagainya. Peserta didik terlihat masalah lingkungan sekitar. Diawali
bersemangat menjawab pertanyaan- oleh beberapa peserta didik yang berani
pertanyaan yang ada dalam LKS menjawab pertanyaan, kemudian diikuti

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 134


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

peserta didik-peserta didik yang lainnya. pendekatan saintifik, mereka dapat


Jawaban peserta didik tentang menyelesaikannya dengan mudah.
pengertian masalah lingkungan sekitar Pembelajaran IPA di SD
sangat bermacam-macam, contohnya menekankan pada pemberian
ban sepeda bocor, bangun kesiangan, pengalaman belajar. Dalam melatihkan
tidak mengerjakan tugas dari guru, tidak keterampilan-keterampilan proses dasar
mandi dan lain sebagainya. Anak-anak IPA dan sikap ilmiah, diperlukan suatu
belajar melalui interaksi langsung pembelajaran yang tidak hanya siswa
dengan bendabenda atau ide-ide berperan sebagai penerima namun
(Widodo, 2017). siswa harus mengalami sendiri
Pendekatan saintifik merupakan pengalamannya dalam memahami ilmu
pendekatan yang sangat memungkinkan tersebut, sehingga pada akhirnya dapat
untuk dipadukan dalam pengembangan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
LKS dengan tujuan mampu siswa, selain itu pembelajaran IPA juga
meningkatkan kompetensi peserta didik diarahkan untuk mengembangkan
secara maksimal. Widodo (2017) kemampuan berpikir siswa melalui
menyatakan bahwa proses permasalahan-permasalahan yang ada
pembelajaran saintifik merupakan dalam kehidupan siswa sehingga siswa
perpaduan antara proses pembelajaran terbiasa untuk berpikir dan bersikap
yang semula terfokus pada eksplorasi, ilmiah. Pembelajaran IPA sebaiknya
elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
dengan mengamati, menanya, menalar, (scientific inquiry) untuk menumbuhkan
mencoba, dan mengkomunikasikan. kemampuan berpikir, bekerja dan
Jadi LKS dipadukan dengan komponen bersikap ilmiah serta
pendekatan saintifik, sehingga peserta mengkomunikasikannya sebagai aspek
didik akan belajar dengan cara penting kecakapan hidup. Oleh karena
mengamati, mempertanyakan, itu pembelajaran IPA di SD menekankan
mengumpulkan informasi atau pada pemberian pengalaman belajar
mencoba, mengolah informasi, dan secara langsung melalui penggunaan
mengkomunikasikan. LKS disajikan dan pengembangan keterampilan
mengikuti komponen pendekatan proses dan sikap ilmiah.
saintifik tersebut, maka jadilah bahan Problematika yang dihadapi guru
ajar berupa LKS berbasis pendekatan untuk dapat menerapkan pembelajaran
saintifik. LKS berbasis pendekatan dengan pendekatan saintifik adalah
saintifik diperlukan dalam proses terbatasnya panduan langkah-langkah
pembelajaran karena memuat aktivitas kegiatan percobaan sederhana. Dari
belajar yang dapat melibatkan semua hasil observasi pada kelas V SD Gugus
peserta didik untuk aktif secara visual, VI Batubulan, diperoleh temuan bahwa
verbal ataupun kinestetik. Melalui (1) Guru masih membuat LKPD dengan
pengembangan LKS berbasis menggunakan soal-soal yang ada di
pendekatan saintifik, kegiatan buku (2) LKPD IPA yang dipergunakan
pembelajaran lebih banyak oleh guru belum menerapkan
memanfaatkan segala potensi peserta pendekatan saintifik karena beberapa
didik. LKS berbasis pendekatan saintifik perangkat belajar masih berbentuk
memberikan kesempatan bagi para lembar kerja yang berisi ringkasan
peserta didik untuk lebih berinovasi dan materi dan kumpulan soal yang ada di
berkreativitas dalam keterampilan buku, (3) LKPD yang digunakan belum
menyelesaikan sebuah persoalan atau dapat membantu dalam mengkonstruksi
permasalahan. Manfaatnya, ketika pengetahuan peserta didik dalam
peserta didik menemukan suatu menyelesaikan permasalahan, dan (4)
permasalahan dalam kehidupan Pertanyaan-pertanyaan yang tercantum
sehariharinya sama dengan yang pada LKPD hanya menuntut siswa
mereka temukan dalam LKS berbasis untuk menjawab tanpa melalui proses

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 135


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

penemuan atau serangkaian kegiatan LKPD berbasis pendekatan


saintifik. saintifik didesain untuk dimanfaatkan
Untuk memenuhi kebutuhan guru oleh siswa secara mandiri, guru
terhadap pengadaan LKPD yang dapat mengarahkan dan membimbing siswa-
memandu aktivitas siswa dalam siswa sehingga diharapkan siswa
menemukan konsep secara ilmiah, perlu berperan aktif dalam mempelajari materi
dikembangkan LKPD berbasis yang ada dalam LKPD. LKPD dibuat
pendekatan saintifik. Dengan LKPD dengan menggunakan bahasa yang
berbasis pendekatan saintifik yang mudah dipahami siswa, sesuai dengan
berorientasi pada langkah-langkah tingkat perkembangan siswa,
ilmiah, diharapkan dapat membantu menggunakan struktur kalimat yang
guru dalam upaya sederhana, jelas, memiliki tata urutan
menumbuhkembangkan karakter ilmiah yang sistematis, serta memiliki tujuan
siswa. Karakter ilmiah yang dimaksud belajar yang jelas sehingga siswa
adalah karakter yang dimiliki para mudah dalam memahaminya.
ilmuwan yang meliputi sikap kritis, rasa Belajar dengan bantuan LKPD
ingin tahu yang tinggi, obyektif, teliti, berbasis pendekatan saintifik
jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa
dapat dikembangkan dengan dibantu secara langsung untuk mengenal materi
penggunaan LKPD berbasis pendekatan yang dipelajari dan membuat
saintifik. pembelajaran lebih menyenangkan
sehingga dapat mengatasi kesulitan
PENUTUP dalam belajar. LKPD berbasis
Berdasarkan pemaparan hasil dan pendekatan saintifik juga dapat
pembahasan dapat disimpulkan sebagai membantu siswa untuk melatih
berikut: 1) Desain LKPD berbasis keterampilan proses ilmiahnya dan
pendekatan saintifik pada mata memberikan dampak positif terhadap
pelajaran IPA mengacu pada model keterampilan proses ilmiah siswa dalam
ADDIE (Anaysis, Design, Development, pembelajaran.
Implimentation dan Evaluation). LKPD berbasis pendekatan
Berdasarkan penilaian desain media, saintifik juga dapat melatih dan
LKPD yang dikembangkan termasuk mengembangkan keterampilan proses
dalam kategori sangat layak, 2) ilmiah siswa. Penggunaan LKPD
Kelayakan LKPD berbasis pendekatan berbasis pendekatan saintifik pada
saintifik pada mata pelajaran IPA proses pembelajaran IPA di kelas
berdasarkan penilaian dosen ahli mampu menarik siswa untuk
dengan kriteria valid, dan 3) Respon mengembangkan keterampilan proses
peserta didik terhadap LKPD berbasis sains. Belajar dengan LKPD berbasis
pendekatan saintifik dengan rata-rata pendekatan saintifik dapat memberikan
yang diperoleh yaitu 61,04 dengan hasil yang baik, siswa dapat
kriteria sangat praktis. memperoleh pengetahuan secara
Berdasarkan hasil dan mandiri dan didorong untuk terlibat aktif
pembahasan penelitian maka dapat dalam belajar sesuai dengan konsep
disarankan hal-hal sebagai berikut: 1) pembelajaran. Guru mendorong siswa
LKPD berbasis pendekatan santifik untuk mempunyai pengalaman dan
pada mata pelajaran IPA yang melakukan percobaan yang
dikembangkan layak dan dapat memungkinkan mereka menemukan
digunakan, maka dapat dijadikan prinsip-prinsip dari LKPD yang diberikan
sebagai sumber belajar IPA di sekolah dan dapat meningkatkan kemampuan
dan 2) Perlu dilakukan pengembangan berfikir siswa.
LKPD berbasis pendekatan saintifik
pada mata pelajaran lainnya.

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 136


Jurnal_ep Vol.11 No.2, Agustus 2021

DAFTAR RUJUKAN Saintifik untuk Meningkatkan


Hamdani. (2011). Strategi Belajar Keterampilan Penyelesaian
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Masalah Lingkungan Sekitar
Peserta Didik di Sekolah Dasar.
Husamah. (2013). Pembelajaran Luar Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,
Kelas (Outdoor Learning). Jakarta: Volume 26, e-ISSN 2540-7694.
Prestasi Pustaka.
Majid, A., & Rohman, C. (2014).
Pendekatan Ilmiah dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Rosdakarya.
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode
Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Nasution, K. (2013). Aplikasi Model
Pembelajaran dalam Perspektif
Pendekatan Saintifik. Makalah tidak
dipublikasikan. Medan,
Widyaswara Mandala tanggal 27
Desember 2013.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan
Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoritis dan Praktik. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&B.
Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2015). Desain Pengembangan
Pembelajaran Tematik Bagi Anak
Usia Dini TK/RA & Anak Kelas
Awal SD/MI Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kharisma
Putra Cetak.
Widiyarini, A., & Wilujeng, I. (2015).
Pengembangan LKS IPA Berbasis
Scientific Approach untuk
Mengoptimalkan Learning Outcome
Siswa MTs Kelas VII. Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Sains
Tahun III, No. 2 Dese.
Widodo, S. (2017). Pengembangan
Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) berbasis Pendekatan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia | 137

Anda mungkin juga menyukai