Anda di halaman 1dari 9

PERSETUJUAN

Artikel E-Journal berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA

dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi

Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII Semester 2”

Disusun oleh:
Tia Rahman Islami
NIM 17312241004

Telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen penguji utama

Yogyakarta, 24 Agustus 2021

Dosen Penguji I, Dosen Pembimbing,

Susilowati, M.Pd.Si Drs. Joko Sudomo, M.A


NIP. 198306232009122005 NIP. 195907161987021001
Pengembangan Lembar Kerja .... (Tia Rahman Islami)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) IPA


DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA
KELAS VIII SEMESTER 2

DEVELOPMENT OF NATURAL SCIENCE STUDENT WORKSHEET (LKPD IPA) WITH


CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE CONCEPT UNDERSTANDING ON THE THEME OF
HUMAN EXCRETION SYSTEM IN VIII GRADE SEMESTER 2

Oleh: Tia Rahman Islami, Joko Sudomo, & Susilowati, Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
tiarahman.2017@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan LKPD IPA dengan pendekatan kontekstual yang layak
digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas VIII semester 2 di SMP N 3 Cilacap pada
materi sistem ekskresi manusia menurut penilaian dari dosen ahli; (2) mengetahui keefektifan LKPD IPA dengan
pendekatan kontekstual untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate). Teknik analisis data yang
digunakan yaitu (1) analisis kelayakan menggunakan konversi skor skala 5; dan (2) analisis keefektifan
menggunakan N-Gain score dan effect size. Hasil penelitian ini yaitu (1) LKPD yang dikembangkan dinyatakan
layak berdasarkan penilaian dosen ahli dengan skor kelayakan materi LKPD sebesar 86,47% yang berkategori
sangat layak; dan kelayakan bahan ajar sebesar 88,8% yang berkategori sangat layak; (2) LKPD yang
dikembangkan efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik ditunjukkan dengan skor effect size
sebesar 1,99 dengan kategori efek tinggi. Signifikansi peningkatan pemahaman konsep peserta didik ditunjukkan
dari N-Gain Score dengan hasil 0,68 yang berkategori sedang dalam meningkatkan pemahaman konsep.

Kata kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Kontekstual, Pemahaman Konsep.
Abstract
This study aimed to (1) produce LKPD IPA with contextual approach which is feasible to improve student
concept understanding in VIII grade semester 2 at State Junior High School 3 Cilacap, on the theme of human
excretion system based on the experts judgment; (2) know the feasibility of LKPD IPA with contextual approach to
improve students’ concept understanding. This study used Research and Development (R&D) method with 4D
model (Define, Design, Develop, and Disseminate). The data analysis technique used in this study were (1)
feasibility analysis using 5 scale conversion score; and (2) effectiveness analysis using N-Gain score and effect
size. The results of this study consist of (1) LKPD that has been developed was declared worthy to use based on the
expert judgment with the feasibility score 86,47% with very feasible category; and the feasibility of teaching
materials as much as 88,8% with very feasible category; (2) LKPD that has been developed was effective to
improve students’ concept understanding which shown in the score of effect size as much as 1,99 with high effect
category. The significance improvement of students’ concept understanding shown in the score of N-Gain Score as
much as 0,68 with moderate category in improving concept understanding.

Keywords: Student Worksheet, Contextual, Concept Understanding

PENDAHULUAN “Pendidikan adalah usaha sadar dan


Pendidikan sangat berperan dalam proses terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
perkembangan peradaban manusia di suatu proses pembelajaran agar peserta didik secara
bangsa. Melalui pendidikan, manusia dapat aktif mengembangkan potensi diri untuk
menjadi lebih baik dan berkualitas di segala memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
bidang. Undang-Undang Republik Indonesia No. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
Nasional Pasal 1 No. 1 menyatakan bahwa: dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke..
Pendidikan di Indonesia saat ini bahwa LKPD tersebut kurang memenuhi standar
menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 persyaratan teknis. Hal ini ditunjukkan dengan
pada pembelajaran IPA di tingkat SMP tidak adanya nomor LKPD pada setiap kegiatan,
dilaksanakan dengan berbasis keterpaduan materi yang disajikan dalam LKPD masih terlalu
sebagai mata pelajaran atau integrated science. kompleks, space ruang lembar jawab kurang
Integrated science memadukan berbagai aspek sesuai, dan gambar-gambar yang disajikan di
yaitu domain spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dalam kurang jelas karena LKPD tersebut masih
dan keterampilan (Kurnia, 2020: 55). Wilujeng menggunakan kertas buram. Menurut teori Yunus
(2018: 3) menuturkan bahwa IPA berkaitan & Alam (2015: 178) LKPD yang baik dan layak
dengan mencari informasi secara sistematis digunakan harus memenuhi standar persyaratan
mengenai gejala atau fenomena alam. Pada LKPD yang terdiri dari syarat didaktik, syarat
pembelajaran IPA, pengetahuan tidak hanya konstruksi, dan syarat teknis.
dikuasai melalui fakta, konsep, ataupun prinsip LKPD IPA yang ada di SMP N 3 Cilacap
saja tetapi juga dilalui dengan proses penemuan. masih bersifat tekstual yaitu masih berupa bacaan
Kegiatan pembelajaran IPA berdasarkan atau teks yang kegiatannya belum membawa
hasil observasi di SMP N 3 Cilacap yang konteks kehidupan nyata ke dalam pembelajaran.
melibatkan pengalaman nyata untuk Sehingga dibutuhkan LKPD yang dapat
mengembangkan kompetensi peserta didik baik mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks
berupa kegiatan praktikum maupun observasi kehidupan sehari-hari yaitu LKPD dengan
masih kurang optimal dilakukan. Hal tersebut pendekatan kontekstual. Pendekatan
ditunjukkan dengan proses pelaksanaan pembelajaran kontekstual adalah pendekatan
pembelajaran yang didominasi dengan kegiatan pembelajaran yang melibatkan kehidupan nyata
hafalan, studi literatur, pengerjaan latihan soal ke dalam kelas sehingga membawa peserta didik
yang ada di buku paket, dan kurangnya untuk menghubungkan pengetahuan yang
pemanfaatan LKPD (Lembar Kerja Peserta dipelajari dengan penerapannya di kehidupan
Didik) yang dijadikan sebagai pedoman peserta sehari-hari (Hosnan, 2014: 12). LKPD IPA
didik untuk mengembangkan kemampuan dengan pendekatan kontekstual merupakan jenis
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. dari bahan ajar yang berisi pedoman dalam
LKPD merupakan salah satu perangkat melakukan kegiatan pembelajaran yang berkaitan
pembelajaran yang dapat membantu proses dengan konteks kehidupan sehari-hari sehingga
pembelajaran. LKPD berisi materi, ringkasan, peserta didik mampu memaknai pengetahuan
dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang telah dipelajarinya dalam kehidupan nyata
pembelajaran yang dibuat berdasarkan (Azmarita, Helmi, & Azis, 2019: 39).
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta Octavia (2020: 19) menyatakan bahwa
didik (Prastowo, 2011: 204). Munirah (dalam kelebihan dari pendekatan kontekstual
Azmarita, Helmi, & Azis, 2019: 39) menyatakan diantaranya adalah membuat kegiatan
bahwa LKPD dapat dijadikan sebagai pedoman pembelajaran menjadi lebih berkesan dan riil,
untuk mengembangkan keterampilan proses, membuat peserta didik menjadi lebih aktif,
pemahaman dan sikap ilmiah. LKPD dapat membuat pembelajaran menjadi lebih produktif
mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep
selama kegiatan pembelajaran dan dapat peserta didik. Pemahaman konsep merupakan
mendorong peserta didik untuk memperoleh kemampuan menangkap suatu istilah-istilah
pengalaman dengan melakukan kegiatan untuk misalnya kemampuan dalam mengungkapkan
menemukan konsep pembelajarannya sendiri. materi yang diajarkan ke dalam bentuk lain yang
LKPD yang digunakan pada mata mudah untuk dipahami, dapat
pelajaran IPA kelas VIII semester 2 di SMP N 3 menginterpretasikan, dan dapat menerapkannya
Cilacap berdasarkan hasil observasi menunjukkan (Rosyadi, 2018: 94).
Pengembangan Lembar Kerja .... (Tia Rahman Islami)
Pemahaman konsep IPA di Indonesia METODE PENELITIAN
masih rendah hal ini ditunjukkan dengan
pencapaian prestasi IPA yang diperoleh peserta Jenis Penelitian
didik dalam ajang olimpiade tingkat Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Internasional, antara lain TIMSS (The Third Research and Development (R&D) dengan model
Interntional Mathematics and Science Study) 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate)
Indonesia tahun 2015 yang menyatakan bahwa yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974).
skor rata-rata Indonesia pada mata pelajaran IPA
sebesar 500 dan menduduki peringkat 44 dari 49 Waktu dan Tempat Penelitian
negara (Widiastuti, 2020: 480–81). Berdasarkan Penelitian dilakukan pada tanggal 30-31
hasil observasi kemampuan pemahaman konsep Maret 2021 di SMP Negeri 3 Cilacap.
peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran IPA
di SMP N 3 Cilacap masih rendah. Hal ini Subjek Penelitian
ditunjukkan dari rata-rata nilai ulangan harian Subjek pada penelitian ini yaitu 12 peserta
IPA yang dicapai yaitu sebesar 64,37. Nilai didik kelas VIII A SMP Negeri 3 Cilacap
tersebut masih berada di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu Prosedur
sebesar 71. Desain penelitian yaing digunakan yaitu
Upaya peningkatan pemahaman konsep One Group Pretest Posttest Design.
dapat dilakukan dengan penggunaan perangkat Tabel 1. One Group Pretest Posttest Design.
pembelajaran bahan ajar berupa LKPD dengan Pretest Perlakuan Posttest
pendekatan kontekstual. Susiloningsih & Karlina O1 X O2
(2015: 102) yang menjelaskan bahwa LKPD (Sumber: Thiagarajan, et al, 1974: 150)
dengan pendekatan kontekstual memuat materi Keterangan:
pembelajaran yang berhubungan dengan O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
kehidupan sehari-hari dan bersifat faktual dan X = Perlakuan terhadap peserta didik yang
dapat memudahkan peserta didik dalam menggunakan LKPD IPA dengan
memahami materi pembelajaran, meningkatkan pendekatan kontekstual
hasil belajar serta membantu mengembangkan O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
bakat atau potensi yang ada di dalam dirinya.
Materi sistem ekskresi manusia yang kaitannya Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
erat dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses Data
pembentukan urin, hasil dari proses ekskresi Jenis data yang terdapat pada penelitian
manusia seperti keringat, karbon dioksida, urin ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
dan sebagainya. Dengan demikian materi sistem Instrumen yang digunakan yaitu instrumen
ekskresi manusia dapat diterapkan ke dalam perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan
LKPD dengan pendekatan kontekstual. LKPD, serta instrumen penilaian yang terdiri dari
Mengacu pada uraian permasalahan di lembar validasi kelayakan LKPD, lembar validasi
atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang kelayakan RPP, lembar validasi kelayakan soal
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik tes pemahaman konsep, lembar observasi
(LKPD) IPA dengan pendekatan kontekstual keterlaksanaan pembelajaran, soal tes
untuk meningkatkan pemahaman konsep pada pemahaman konsep, angket respon guru terhadap
materi sistem ekskresi manusia kelas VIII LKPD, dan angket respon peserta didik terhadap
semester 2. LKPD. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa soal
pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan
kemampuan pemahaman konsep peserta didik.
4 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke..
Sedangkan teknik non tes berupa validasi, angket, Keterangan:
dan observasi. d = Effect size
T2 = Rata-rata skor posttest
Teknik Analisis Data T1 = Rata-Rata skor pretest
ST1 = Standar deviasi pretest
Teknik analisis data yang digunakan
Hasil perhitungan effect size diinterpretasi
terdiri dari analisis kelayakan dan analisis menggunakan klasifikasi menurut Cohen, et al
keefektifan. Analisis kelayakan digunakan untuk (2007: 521) yaitu:
menganalisis kelayakan RPP, LKPD dan soal tes Tabel 3. Interpretasi Effect Size
pemahaman konsep. Sedangkan analisis Skor effect size Kriteria Cohen
keefektifan digunakan untuk menganalisis 0 ≤ d < 0,20 Efek rendah
keefektifan LKPD dalam meningkatkan 0,21 ≤ d < 0,50 Efek cukup
0,51 ≤ d < 1,00 Efek sedang
pemahaman konsep peserta didik yang dilihat
d > 1,00 Efek tinggi
dari nilai pretest dan posttest. (Sumber: Cohen, et al, 2007: 521)
Teknik analisis kelayakan dianalisis
dengan menghitung persentase kelayakan yang Analisis signifikansi peningkatan
pemahaman konsep berdasarkan nilai pretest dan
menggunakan rumus menurut Arikunto &
posttest peserta didik dianalisis dengan rumus N-
Safruddin (2009: 35) yaitu: Gain Score. Menurut Hake dalam (Firdaus &
Wilujeng, 2018: 33) rumus untuk menghitung N-
Gain Score yaitu:

Persentase hasil kelayakan selanjutnya


dikonversi menjadi data kualitatif skor skala lima
dengan menggunakan kriteria seperti pada tabel Keterangan :
2. <g> = Nilai gain
Tabel 2. Konversi Nilai Menjadi Data Kualitatif ternormalisasi T1 = Nilai
Skala Lima pretest
T2 = Nilai posttest
No. Skor dalam Kategori
Persen Kelayakan Is = Skor maksimal ideal
Kriteria N-Gain Score dapat dilihat pada tabel
1. <20% Sangat Tidak
Layak 4. Tabel 4. Kriteria N-Gain Score
No. Skor N-Gain Kriteria
2. 21-40% Tidak Layak
1. (<g>) > 0,70 Tinggi
3. 41-60% Cukup Layak
2. 0,30 < (<g>) ≤ 0,70 Sedang
4. 61-80% Layak
3. ≤ 0,30 Rendah
5. 81-100% Sangat Layak
Sumber: Hake dalam (Firdaus & Wilujeng, 2018:
33)
(Sumber: Arikunto & Safruddin, 2009: 35)
Analisis keefektifan digunakan analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
effect size untuk mengetahui besarnya skala
keefektifan dari suatu variabel pada variabel lain Hasil tahapan pengembangan LKPD pada
(Santoso, 2010: 2). Pada penelitian ini, analisis penelitian ini yaitu terdiri dari tahap define,
effect size bertujuan untuk mengetahui tingkat design, develop, dan disseminate. Tahap define
keefektifan penggunaan LKPD IPA dengan
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
pendekatan kontekstual pada materi sistem
ekskresi manusia terhadap peningkatan permasalahan dalam pembelajaran di SMP N 3
pemahaman konsep peserta didik berdasarkan Cilacap melalui kegiatan observasi. Melalui
nilai pretest dan posttest peserta didik. Rumus permasalahan tersebut dijadikan sebagai dasar
matematis untuk menghitung effect size menurut pengembangan LKPD IPA dengan pendekatan
Carlson & Schmidt (1999: 851) dinyatakan kontekstual pada materi sistem ekskresi manusia.
sebagai berikut: Pada tahap define terdiri dari lima kegiatan, yaitu
analisis awal, analisis peserta didik, analisis
Pengembangan Lembar Kerja .... (Tia Rahman Islami)
tugas, analisis materi, dan perumusan tujuan
pembelajaran.
Tahap design dilakukan penyusunan
instrumen penelitian dan rancangan awal LKPD
yang dikembangkan. Pada tahap ini terdiri dari
empat kegiatan yaitu penyusunan instrumen
penelitian, pemilihan bahan ajar, pemilihan
format, dan rancangan awal LKPD yang
dikembangkan. Format yang digunakan pada
LKPD yang dikembangkan memodifikasi dari Diagram 1. Hasil Penilaian Kelayakan Materi
format LKPD menurut Yunus & Alam (2015: LKPD
181-182) yang terdiri dari cover atau judul, kata Aspek yang dinilai dari kelayakan materi
pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan bagi LKPD yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan
guru dan peserta didik, kompetensi pembelajaran, penyajian, dan kelayakan bahasa. Aspek
indikator pencapaian kompetensi, tujuan kelayakan isi mendapat skor 88,33% dengan
pembelajaran, peta konsep, nomor kegiatan kategori sangat layak, kelayakan penyajian
LKPD, judul kegiatan LKPD, identitas peserta mendapatkan skor 89% dengan kategori sangat
didik, pengantar kegiatan, tujuan kegiatan LKPD, layak, dan kelayakan bahasa mendapatkan
alat dan bahan, petunjuk pengerjaan, soal diskusi, persentase 82% dengan kategori sangat layak.
kesimpulan, refleksi, penilaian, daftar pustaka, Secara keseluruhan kelayakan LKPD menurut
dan tentang penulis. ahli materi mendapatkan skor rata-rata sebesar
Rancangan awal LKPD yang 86,47% dengan kategori sangat layak menurut
dikembangkan memuat komponen pendekatan Arikunto & Safruddin (2009: 35).
kontekstual yang diadaptasi menurut Suhana Kelayakan LKPD menurut ahli bahan ajar
(2014: 72–74) terdiri dari komponen menilai aspek didaktik, konstruksi, dan teknis.
konstruktivisme (constructivism), menemukan Didapatkan hasil validasi kelayakan LKPD
(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat menurut ahli materi yang dapat dilihat pada
belajar (learning community), pemodelan diagram berikut:
(modelling), refleksi (reflection), dan penilaian
yang sebenarnya (authentic assessment). Hasil
dari rancangan awal berupa LKPD (draft I) yang
kemudian dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
Tahap develop, instrumen yang telah
ditinjau oleh dosen pembimbing berupa LKPD
(draft II ) dilakukan penilaian validasi kelayakan
oleh dosen validator ahli materi dan ahli bahan Diagram 2. Hasil Penilaian Kelayakan Bahan ajar
ajar. Didapatkan hasil validasi kelayakan LKPD LKPD
menurut ahli materi yang dapat dilihat pada Didapatkan hasil kelayakan aspek
diagram berikut: didaktik sebesar 84% dengan kategori sangat
layak, aspek konstruksi sebesar 94,29% dengan
kategori sangat layak, dan aspek teknis sebesar
88,18% dengan kategori sangat layak. Secara
keseluruhan kelayakan LKPD menurut ahli bahan
ajar mendapatkan skor rata-rata sebesar 88,8%
dengan kategori sangat layak menurut Arikunto
& Safruddin (2009: 35).
6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke..
Setelah dilakukan validasi kelayakan oleh yang dianalisis menggunakan effect size.
dosen ahli, selanjutnya dilakukan perbaikan Berdasarkan hasil perhitungan effect size
produk dan dihasilkan LKPD (draft III) yang siap diperoleh skor sebesar 1,99 dengan kategori
diujicobakan secara terbatas ke dalam proses tinggi menurut Cohen (2007: 521) karena
pembelajaran IPA di SMP N 3 Cilacap. Tahap termasuk ke dalam rentang d > 1,00. Sehingga
ujicoba dilakukan dengan tujuan mengetahui dapat dikatakan bahwa penggunaan LKPD IPA
keefektifan LKPD yang dikembangkan untuk dengan pendekatan kontekstual sangat efektif
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. dalam meningkatkan kemampuan pemahaman
Pemahaman konsep menurut Yusanto, dkk (2018: konsep peserta didik pada materi sistem ekskresi
115) dapat diukur dengan instrumen pretest dan manusia kelas VIII semester 2.
posttest. Pada penelitian ini digunakan soal Besarnya signifikansi peningkatan
pretest dan posttest terdiri dari 20 soal pilihan pemahaman konsep peserta didik dapat diketahui
ganda. Soal pretest dan posttest tersebut memuat dengan analisis nilai pretest dan posttest melalui
indikator pemahaman konsep yang diadaptasi dari uji N-Gain Score. Berdasarkan hasil analisis N-
teori Kistiono, Taufik, & Muslim (2017: 708– Gain Score didapatkan skor rata-rata sebesar 0,68
709) terdiri dari indikator menjelaskan dengan kategori sedang, karena termasuk dalam
(explaining), membandingkan (comparing), rentang 0,30 < (<g>) ≤ 0,70 menurut Hake
menginterpretasi (interpretating), mencontohkan dalam (Firdaus & Wilujeng, 2018: 33). Hal
(exemplifying), mengklasifikasi (classifying), tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKPD
meringkas (summarizing), dan menginferensi IPA dengan pendekatan kontekstual dapat
(inferring). meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
Didapatkan nilai pretest dan posttest yang peserta didik dengan kategori sedang. Pernyataan
ditunjukkan pada diagram 3 berikut ini: tersebut selaras dengan teori Susiloningsih &
Karlina (2015: 102) yang menyatakan bahwa
melalui LKPD dengan pendekatan kontekstual
dapat membantu peserta didik untuk memahami
konsep materi pembelajaran dengan cara
menghadirkan konteks kehidupan nyata ke dalam
materi pembelajaran.
Tahap disseminate dilakukan kegiatan
penyebarluasan produk LKPD IPA yang telah
dikembangkan. Penyebaran produk tersebut
Diagram 3. Hasil Nilai Pretest dan Posttest
dilakukan secara terbatas yaitu kepada guru IPA
Pemahaman Konsep
di SMP Negeri 3 Cilacap dengan memberikan
Mengacu pada diagram 3, terlihat bahwa
soft file dan hardfile LKPD.
nilai rata-rata pemahaman konsep hasil pretest
sebelum menggunakan LKPD IPA dengan
SIMPULAN DAN SARAN
pendekatan kontekstual sebesar 35,42. Nilai
tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Simpulan
Minimal (KKM) mata pelajaran IPA kelas VIII Mengacu pada hasil penelitian dan
SMP Negeri 3 Cilacap yaitu 71. Setelah pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
menggunakan LKPD yang dikembangkan,
1. LKPD IPA dengan pendekatan kontekstual
diperoleh nilai posttest sebesar 77,5 yang
dinyatakan layak berdasarkan penilaian
menunjukkan bahwa nilai tersebut sudah
dosen ahli untuk meningkatkan pemahaman
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). konsep peserta didik pada materi sistem
Keefektifan LKPD yang dikembangkan ekskresi manusia kelas VIII semester 2,
untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta dengan kelayakan materi sebesar 86,47% dan
didik, diukur melalui nilai pretest dan posttest
Pengembangan Lembar Kerja .... (Tia Rahman Islami)
kelayakan bahan ajar sebesar 88,8% dengan
kategori sangat layak. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan
2. LKPD IPA dengan pendekatan kontekstual Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 :
dinyatakan efektif dalam meningkatkan Kunci Sukses Implementasi Kurikulum
pemahaman konsep peserta didik dengan 2013. Jakarta: Ghalia Indonesia.
skor effect size sebesar 1,99 berkategori efek
tinggi. Signifikansi peningkatan pemahaman Kistiono, T., & Muslim, M. (2017). Desain
konsep peserta didik berada dalam kategori Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Ipa
Berbasis Saintifik Untuk Meningkatkan
sedang dengan skor N-Gain sebesar 0,68.
Pemahaman Konsep Di Kelas VII, VIII
Saran Dan Kelas IX SMP/MTs. Seminar Nasional
1. Jumlah sampel penelitian sebaiknya pada Pendidikan IPA, 1 (1), 704–15.
lebih dari 12 peserta didik, jika kondisinya
memungkinkan supaya didapatkan hasil Kurnia, A.R.D. (2020). Pengembangan
penelitian yang lebih akurat dan reliabel. Kurikulum IPA Terpadu SMP. Yogyakarta:
2. Perlu diperhatikan lagi alokasi waktu kegiatan Deepublish.
agar sesuai dengan rancangan pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Octavia, S. (2020). Model-Model Pembelajaran.
3. Penyebarluasan LKPD IPA dengan Yogyakarta: CV Budi Utama.
pendekatan kontekstual untuk meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik materi Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif
sistem ekskresi manusia kelas VIII semester 2, dalam Perspektif Rancangan Penelitian.
sebaiknya disebarluaskan dalam skala yang Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
lebih besar.
Rosyadi, Alfiani. (2018). Statistika Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Arikunto, S., & Safruddin, A.J., (2009). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Santoso, Agus. (2010). Studi Deskriptif Effect
Jakarta: Bumi Aksara.
Size Penelitian-Penelitian Di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Azmarita, T., Helmi., & Azis, A. (2019).
Jurnal Penelitian, 14 (1), 1–17.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Luar Kelas Berbasis Kontekstual
Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Xi
Pembelajaran (Edisi Revisi). Bandung: PR
MIPA SMAN 8 Maros. Jurnal Sains dan
Refika Aditama.
Pendidikan Fisika, 15 (1). Diakses dari
https://doi.org/10.35580/jspf.v15i1.9410, 9
Susiloningsih & Karlina. 2015. Lembar Kerja
Desember 2020.
Siswa Berbasis Kontekstual Dalam
Pembelajaran Subtema ‘Aku Bangga
Carlson, K.D., & Schmidt. F.L. (1999). Impact of
Dengan Daerah Tempat Tinggalku. Jurnal
Experimental Design on Effect Size.
Inovasi Sekolah Dasar, 2 (2), 7.
American Psychological Association,
Finding From the Research Literature on
Thiagarajan, S., Semmel, D.S., & Semmel, M.I.
Training, 6 (84): 851–62.
(1974). Instructional Development for
Training Teachers of Expectional Children.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007).
Washington DC: National Center for
Research Methods In Education Sixth. New
Improvement Educational System.
York: Taylor and Francis Group.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Firdaus, M., & Wilujeng. (2018). Pengembangan
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
LKPD inkuiri terbimbing untuk
Nasional. (2003). Jakarta: Depdiknas.
meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan hasil belajar peserta didik. Jurnal
Widiastuti. (2020). Pengembangan Bahan Ajar
Inovasi Pendidikan IPA, 4 (1), 15.
Ipa Berbasis Kontekstual Dengan Konsep
8 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke..
Tri Hita Karana Untuk Meningkatkan Yusanto, dkk. (2018). Menggagas Pendidikan
Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Imiah Islam. Bogor: Al-Azhar Press.
Pendidikan dan Pembelajaran, 4 (3).

Wilujeng, Insih. (2018). IPA Terintegrasi dan


Pembelajarannya. Yogyakarta: UNY Press.

Yunus, H., & Alam, H.V. (2015). Perencanaan


Pembelajaran Berbasisis Kurikulum 2013.
Yogyakarta: CV Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai