Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Lembar Kerja.....

(Nur Khoiri Hidayati) 321

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN


INQUIRYBERBASIS SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI

DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET INQUIRY APPROACH BASED LEARNING


CYCLE 5E TO INCREASE STUDENT’S CONCEPT MASTERY AND SCIENCE PROCESS
SKILL GRADE XI
Oleh :
Nur Khoiri Hidayati dan Juli Astono, M.Si
nurkhoirihidayati@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan inquiry berbasis siklus belajar 5E yang layak
untuk digunakan dalam pembelajaran fisika dengan materi pokok Fluida Statis peserta didik SMA, (2)
mengetahui peningkatan penguasaan konsep peserta didik SMA yang menggunakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan inquiry berbasis siklus belajar 5E pada materi Fluida Statis,
dan (3)mengetahui peningkatan keterampilan proses peserta didik SMA yang menggunakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan inquiry berbasis siklus belajar 5E materi Fluida Statis.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Hasil menunjukkan bahwa:
(1) produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan inquiry berbasis siklus belajar 5E
dinyatakan layak berdasarkan penilaian ahli dan praktisi serta angket respon peserta didik dengan kategori
baik. (2) LKPD yang dikembangkan dapat meningkatkan penguasaan konsep Fluida Statis dengan nilai
gain 0,66 dalam kategori sedang serta meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. (3) Tingkat
keterampilan proses peserta didik pada pertemuan pertama adalah 53,55% (tidak baik), pertemuan kedua
adalah 58,94% (kurang baik), dan pertemuan ketiga 67,47% (cukup baik).
Kata Kunci :LKPD, pendekatan inquiry, siklus belajar 5E, penguasaan konsep, keterampilan proses
sains, Fluida Statis

Abstract
This study aimed to 1) produced student worksheet inquiry approach based learning cycle 5E to
increase concept mastery and science process skill an Student 2) knowing the increase student’s concept
mastery using LKPD inquiry approach 3) knowing the increase student’s science process skill by using
LKPD inquiry approach. This study is a research & development (R & D) with ADDIE models. The
result showed that: (1) LKPD inquiry approach based learning cycle 5E has been produced. It has
suitable to increasing of concept mastery and science process skill an student (2) the increasing of concept
mastery was indicated by standard value <g> which is 0,66 (3) the increasing science process sains was
viewed by average value of the first meeting of 53,55%, the second meeting of 58,94%, and the third
meeting student’s science process skill have average value of 67,47%.
Keywords:LKPD,inquiry approach, learning cycle 5E, concept mastery, science process skill, static fluid
322 Jurnal Pendidikan Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017

PENDAHULUAN dilaksanakan pada bulan Desember 2016


Mata pelajaran fisika adalah salah dan pengalaman PPL diketahui bahwa
satu mata pelajaran wajib di sekolah hasil belajar peserta didik masih sangat
menengah (SMA) dan diujikan di ujian rendah, jumlah peserta didik yang
nasional (UN). Pembelajaran fisika mencapai KKM dari 32 peserta didik XI
membahas tentang fenomena-fenomena IPA 1 adalah 12peserta didik dengan nilai
yang terjadi di alam,sehingga peserta didik KKM 75, selain itu pembelajaran
dituntut untuk terampil dalam mengamati diarahkanpada upayamemenuhi pencapaian
fenomena alam dan menganalisis keseluruhan materi yang harus diajarkan
hasilnya.Fisika merupakan bagian dari pada peserta didik.
ilmu sains. Collete &Chiappeta (1994:33) Hasil pengamatan menunjukkan
menyatakan bahwa sains pada hakekatnya bahwa untuk menunjang pembelajaran
merupakan sebuah kumpulan pengetahuan dikelas hanya digunakan media power
(a body of knowledge), cara atau jalan point, LKS yang berisi tentang ringkasan
berpikir(a way of thinking ), dan cara untuk materi dan soal-soal latihan, dan panduan
penyelidikan (a way of praktikum. Kegiatan pembelajaran belum
investigating).Mundilarto (2002:6) didukung oleh perencanaan praktikum
menyatakan bahwa fisika bukanlah sekedar yang mendukung pemahaman materi
bangun pengetahuan, cara-cara pembelajaran.Kegiatanpraktikum
pengumpulan dan pembuktian sebab fisika dilaksanakan secara tidak terjadwal di luar
juga merupakan aktivitas sosial yang jam pelajaran bukan saat pembelajaran.
menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan Kegiatan praktikum ini hanya bertujuan
seperti rasa ingin tahu,kreativitas, untuk menilai kemampuan psikomotorik
imajinasi, dan keindahan. Oleh karena itu, sehingga peserta didik memahami fisika
dalam belajar fisika peserta didik harus dengan cara menghafal rumus dan
dapat merasakan bahwa sains sebagai menghitung.Pembelajaran yang
proses untuk perluasan wawasan dan berpusatpada guru menyebabkan peserta
peningkatan pemahaman tentang alam dan didik kurang mempunyai pengalaman
segala isinya. untuk memahami konsep secara utuh.Hal
Menurut Mundilarto(2002:5-6) fisika ini menyebabkan kemampuan peserta didik
adalahmata pelajaran yang banyak dalam mata pelajaran fisika hanya
menuntut intelektualitas yang relatif tinggi akanbertumpu pada pengerjaan soal dan
sehingga sebagian besar peserta didik kurang dalampenguasaan konsep dan
mengalamikesulitan keterampilan proses sains.
mempelajarinya.Berdasarkan hasil
observasi di SMAN 1 Mlati yang
Pengembangan Lembar Kerja.....(Nur Khoiri Hidayati) 323

Menurut Sumaji (1998:166) tujuan LKPD yang mengarahkan peserta didik


pembelajaran fisika mengacu pada tiga dalam kegiatan penyelidikan untuk
aspek esensial yaitu: (1) membangun menemukan konsep fisika dengan
pengetahuan yang berupa pemahaman demikian diharapkan penguasaan peserta
konsep, hukum dan teori beserta didik tentang konsep fisika akan lebih baik
penerapannya,(2) membangun kemampuan karena peserta didik menemukan sendiri
melakukan proses, antara lain pengukuran, konsep tersebut. Peserta didik dibimbing
percobaan, bernalar melalui diskusi, (3) untuk menyelidiki fenomena sesuai dengan
membangun sikap keilmuan, berpikir metode ilmiah sehingga diharapkan dapat
kritis, berpikir analitis. Salah satu meningkatkan keterampilan proses sains
pembelajaran yang dapat mencapai tujuan peserta didik.
pembelajaran fisika diatas adalah Berdasarkan uraian diatas, peneliti
pembelajaran dengan pendekatan merasa perlu mengembangkan format
inquiry.Pembelajaraninquirymenekankan LKPD yang memenuhi kebutuhan peserta
pembelajaran pada fenomena fisis dalam didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu
kehidupansehari-hari.Dalam pembelajaran penulis mengembangkan media
dengan pendekatan inquiryini peserta didik pembelajaran berbentuk “Lembar Kerja
dibimbing untuk melakukan kegiatan Peserta Didik(LKPD) dengan pendekatan
penyelidikan dalam rangka menemukan inquiryberbasis siklus belajar5E untuk
konsep fisika serta didorong untuk aktif meningkatkan penguasaan konsep dan
dalam mengembangkan keterampilan ketrampilan proses sains peserta didik
proses sainsnya. kelas XI.”
Menurut Calhoun dalam Suyono
METODE PENELITIAN
(2005:68-69) pendekatan inquiry terdiri
Penelitian ini menggunakan model
dari empat macam salah satunya adalah
penelitian dan pengembangan pendidikan
siklus belajar atau learning cycle. Salah
dengan model ADDIE yang terdiri dari lima
satu bentuk siklus belajar adalah “siklus
tahap yaitu Analyze (Analisis), Design
belajar 5E “ yang terdiri dari pembangkitan
(merancang),
minat(engagement),eksplorasi(explorasi),p
Development(mengembangkan),Implementati
enjelasan(explanation),elaborasi(elaborati
on(menerapkan), dan Evaluation( evaluasi).
on),evaluasi(evaluation).Keseluruhan
Tahapan penelitian ini disajikan dalam skema
aktivitas ini disajikan pada setiap
padaGambar 1.
pertemuan dan dapat dihadirkan dalam
324 Jurnal Pendidikan Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017

Data validasi instrumen yang


diperoleh dari validator dianalisis
menggunakan Kriteria penilaian ideal dan
Percentage of Agreement (PA).
Langkah menghitung kelayakan dengan
menggunakan KPI adalah sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata skor dari setiap
komponen aspek penilaian dengan
menggunakan rumus:

̅=
Keterangan
̅ = skor rata-rata
= jumlah skor
Gambar 1. Skema tahap penelitian ADDIE
= jumlah penilai
Waktu dan Tempat penelitian
2) Mengkonversi skor menjadi skala 5
Pengumpulan data dilakukan pada
Acuan pengubahan skor menjadi skala
bulan februari 2017 bertempat di SMA N 1
nilai 5 mengikuti langkah- langkah sebagai
Mlati. Bulan januari digunakan untuk
berikut:
memvalidasi instrumen penelitian. Bulan
a) Menghitung rata-rata ideal yang dapat
Februari digunakan untuk mengumpulkan
dicari dengan menggunakan rumus :
data di SMA N 1 Mlati.
̅̅̅=
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang diunakan b) Menghitung simpangan baku ideal (S )
dalam penelitian ini sebagai berikut : (1) yang dapat dicari dengan menggunakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) rumus:
Lembar Kerja Peserta Didik Pendekatan S
Inquiry Berbasis Siklus Belajar 5E, (3)
Lembar Validasi Instrumen Penelitian, (4) c) Menentukan kriteria penilaian
Angket Respon Peserta Didik, (5) Lembar Kriteria penilaian disajikan dalam Tabel 1
Observasi Keterlakasnaan RPP, (6) Lembar
Observasi Keterampilan Proses Sains, (7)
Kisi-kisi soal pretest posttest.

Teknik Analisis Data


Pengembangan Lembar Kerja.....(Nur Khoiri Hidayati) 325

Agreement(PA), yang diperoleh harus 75%


Tabel 1. Kategori Penilaian Ideal Skala 5 agar tidak ada presepsi yang berbeda antar
Rentang Skor Kategori assesor, sehingga instrumen pembelajaran
Kualitatif
dapat digunakan untuk penelitian.
X> Sangat Baik
Baik Analisis keterlaksanaan RPP dilakukan
< Cukup Baik dengan tujuan agar dapat mengetahui
< Kurang Baik presentase rencana yang terlaksana dari RPP
Sangat Kurang Baik yang telah disusun.Semakin besar presentase
(Eko P 2011:238) keterlaksanaannya, maka RPP tersebut
Kriteria penilaian skala 4 disajikan dalam semajin baik dan semakin layak untuk
Tabel 2 dibawah ini. digunakan.Data keterlaksanaan RPP tersebut
Tabel 2. Kategori Penilaian Ideal Skala 4 kemudian dianalisis dengan menghitung nilai
Rentang Skor Kategori presentase Interjudge Agreement(IJA) dengan
Kualitatif
X> Sangat Baik cara sebagai berikut:

Baik X 100%

< Kurang Baik


Keterangan:
Tidak Baik 𝑌 = kegiatan yang terlaksana
𝑁 = kegiatan yang tidak terlaksana
Tingkat persetujuan validator (Pee, 2002)
dianalisis menggunakan PA. Tingkat Kelayakan RPP dapat dilihat dari nilai
persetujuan assesor dapat diketahui dengan IJA yang diperoleh setelah RPP digunakan
menggunakan rumus: dalam pembelajaran.Apabila nilai IJA

( ) melebihi 75%, maka RPP yang disusun dapat


dikatakan layak digunakan.
Keterangan:
Hasil dari pretestdan posttestdianalisis
A= skor dari validator yang lebih tinggi
menggunakan rumus standard gain
B= skor dari validator yang lebih rendah
<g>untukmengetahui peningkatan
(Borich,1994)
kemampuan kognitif dari peserta didik.
Berdasarkan nilai Percentage of
Rumus Gain menurut Knight (2004: 9) adalah
Agreement(PA), maka dapat diketahui
̅ – ̅
kelayakan instrumen pembelajaran berbasis S𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑑𝐺𝑎𝑖 = ̅
siklus belajar 5E. Kelayakan menunjukkan Tingkat perolehan nilai standard gain <g>
tingkat kesesuaian persetujuan para assesor dikategorikan sesuai dengan Tabel 3
terhadap instrumen pembelajaran, dengan
syarat bahwa nilai dari Percentage of
326 Jurnal Pendidikan Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017

Hasil observasi yang dilakukan di


SMA N 1 Mlati, kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum KTSP,dan terdapat
Tabel 3. Kategori Standar gain laboratorium fisika yang lengkap. Materi
pembelajaran yang digunakan pada LKPD
Nilai <g> Klasifikasi
pendekatan inquiry adalah materi Fluida
<g> ≥ 0,7 Tinggi
Statis.
.0,7><g> ≥ 0,3 Sedang
Tahap Perancangan (Design)
<g>< 0,3 Rendah
Tahap ini adalah tahap menyusun
(Knight,2004:9)
instrumen penelitian berupa RPP, LKPD
Data hasil observasi dari observer
Pendekatan inquiry, kisi-kisi soal pretest
terhadap keterampilan peserta didik selama
posttestlembar angket validasi perangkat
praktikum, dan penilaian hasil kerja peserta
pembelajaran, lembar observasi keterampilan
didik dalam LKPD dianalisis dengan
proses sains,angket respon peserta didik dan
persamaan berikut:
angket keterlaksanaan RPP. Adapun tampilan
KPS =
produk disajikan pada Gambar 2 sebagai
Keterangan : berikut:
KPS = Keterampilan proses sains
X = Jumlah skor peserta Didik
N = Jumlah skor seluruhnya
Kemudian menurut Purwanto (2002:103)
skala penilaian digunakan ketentuan seperti
yang disajikan pada Tabel 4 di bawah ini
Tabel 4.kategori keterampilan proses
Presentase yang dicapai Predikat

86-100% Sangat Baik


Gambar 2. Cover LKPD Pendekatan
78-85% Baik inquiry berbasis siklus belajar
60-75% Cukup Baik 5E
Tahap Pengembangan (Develope)
55-59% Kurang Baik
Produk yang telah dirancang divalidasi
Sangat Kurang oleh validator ahli dan praktisi fisika SMA.
Baik
Hasil validasi dianalisis dansaran dari
Purwanto (2002:103)
validator dijadikan bahan revisi untuk
Hasil Penelitian dan Pembahasan memperbaiki LKPD.
Tahap Analisis (Analyze) Tahap Penerapan (Implementation)
Pengembangan Lembar Kerja.....(Nur Khoiri Hidayati) 327

Produk yang telah direvisi sesuai saran penguasaan konsep peserta didik disajikan
validator diterapkan kepada peserta didik. dalam Tabel 6
Hasil analisis keterlaksanaan RPP adalah Tabel 6. Hasil pretest dan posttest
100%, hasil ini menunjukkan RPP layak
digunakan dalam pembelajaran, hasil analisis
kelayakan RPP, LKPD, dan kisi-kisi soal
pretest posttest termasuk dalam kategori
sangat baik . Hasil persetujuan validator
menunjukkan semua perangkat pembelajaran
layak digunakan karna memiliki hasil PA
75%.
Data analisis Keterlaksanaan RPP didasarkan
pada hasil pengamatan observer melalui
pengisian lembar observasi keterlaksanaan
RPP. Hasil analisis keterlaksanaan RPP
Gambar. 3 Diagram batang hasil pretest dan
disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut:
posttest
Tabel 5. Analisis Keterlaksanaan RPP
Analisis Pertemuan ke
Nilai keterampilan proses sains peserta
1 2 3 didik diperoleh dari hasil pengamatan
Jumlah 13 13 13 observer dan penilaian LKPD peserta didik.
Nilai IJA (%) 100 100 100 Data dianalisis dengan konversi nilai ke
presentase. Keterampilan proses sains peserta
Rata-rata 100
IJA(%) didik pada pertemuan pertama sebesar 53,5%
dengan kategori tidak baik. Keterampilan
Penguasaan konsep peserta didik
proses sains peserta didik pada pertemuan
diukur menggunakan pretest dan posttest.
meningkat menjadi 58,94% dengan kategori
Pada Gambar3 disajikan diagram batang
kurang baik. Pada pertemuan ketiga tingkat
penguasaan konsep peserta didik sebelum dan
keterampilan proses sains peserta didik
sesudah menggunakan LKPD. Nilai pretest
meningkat menjadi 67,47% dengan kategori
peserta didik memiliki rata-rata sebesar 4,02
cukup baik. Hasil analisis untuk ketiga
dan nilai posttest peserta didik memiliki rata-
pertemuan disajikan melalui diagram batang
rata sebesar 7,96 dengan nilai gain sebesar
pada Gambar 4
0,66. Menurut R.R.Hake (1998) nilai tersebut
termasuk dalam kategori sedang.
Hasilanalisis untuk peningkatan
328 Jurnal Pendidikan Fisika Volum 6 Nomor 4. Tahun 2017

80 hasil kerja peserta didik dan penilaian

60 observer. Pertemuan pertama keterampilan

40 proses sains peserta didik memiliki rata-rata

20 53,55% dengan kategori tidak baik.

0 Pertemuan kedua keterampilan proses sains


Pertemuan Pertemuan Pertemuan peserta didik memiliki rata-rata 58,94%
pertama Kedua Ketiga
dengan kategori kurang baik. Pada pertemuan
Gambar 4. Hasil keterampilan proses sains
ketiga keterampilan proses sains peserta didik
Tahap Evaluasi (Evaluation)
memiliki rata-rata 67,47% dengan kategori
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dan cukup baik.
perbaikan pada perangkat pembelajaran. Berdasarkan keterbatasan penelitian
Simpulan dan Saran terdapat beberapa saran untuk perbaikan
Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian pengembangan pada tahap lebih
analisis terhadap temuan-temuan selama
lanjut sebagai berikut: (1)Pembelajaran yang
penelitian, maka diperoleh kesimpulan
menggunakan pendekatan inquiry sebaiknya
sebagai berikut: (1)Produk LKPD pendekatan dilakukan secara berkelanjutan, karena yang
inquiryberbasis siklus belajar 5E layak untuk dikembangkan dalam penelitian ini salah
digunakan dalam pembelajaran fisika dengan satunya adalah keterampilan proses sains
materi pokok Fluida Statis ditinjau dari hasil
peserta didik sehingga perlu adanya waktu
penilaian validator. Berikut hasil kelayakan pembiasaan untuk memperoleh hasil
LKPD pendekatan inquiryberbasis siklus pembelajaran yang optimal, (2) sebaiknya
belajar 5E dengan rata-rata skorvalidator 4,52 dilakukan uji cobaterbatas sebelum
dengan kategori kualitas sangat baik, dan
melakukan penerapan LKPD sehingga LKPD
tingkat persetujuan validator 89,44%, (2) sudah diuji secara empiris, (3)sebaiknya
besar peningkatan penguasaan konsep peserta menggunakan metode yang lebih efektif
didik SMA yang menggunakan LKPD dalam melaksanakan fase explanation agar
pendekatan inquiryberbasis siklus belajar 5E peserta didik mampu mencocokkan konsep
ditinjau dari hasil pretest dan posttest . Hasil dengan baik. (4) jumlah observer yang
pretest peserta didik memiliki rata-rata 4,02 melakukan penilaian keterampilan proses
dan hasil posttest peserta didik memiliki rata-
sains peserta didik sebaiknya satu orang atau
rata 7,97. Hasil analisis standar gain pretest- lebih untuk satu kelompok, sehingga penilaian
posttest peserta didik adalah 0,66 dengan keterampilan proses peserta didik lebih
kategori sedang, (3) peningkatan keterampilan optimal.
proses sains peserta didik setelah
menggunakan LKPD pendekatan
inquiryberbasis siklus belajar 5E ditinjau dari
Pengembangan Lembar Kerja.....(Nur Khoiri Hidayati) 329

DAFTAR PUSTAKA
Mundilarto.2002. Kapita Selekta Pendidikan
Borich, Gary D.1994.Observation Skill for
Fisika.Yogyakarta :FMIPA UNY
Effective Teaching. New York:
Macmillan Publishing Company.
Ngalim Purwanto.2012. Prinsip-Prinsip dan
Collete,Alfred T. &Chiappeta,Eugene L. Teknik dalam Evaluasi Pengajaran.
1994.Science Intruction in The Middle Bandung: Remaja Rosdakarya
and Secondary Schools. New York:
Macmillan Publishing Company
Eko Putro W.2011.Evaluasi Program Pee, Barbel, et al.2002. Appraising an
Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Assesing Reflection in Student’s
Pelajar. Writing on a Structured Worksheet.
Hake.1998. Analyzing Change/ Gain Scores. Journal. Medical Education, 575-585
Dept. Of Physics Indiana University. Suyono.2015. Implementasi Belajar dan
Diakses dari Pembelajaran. Bandung: Remaja
http://www.Physiceducation.net/pdf Rosdakarya
pada tanggal 27 Februari 2017 pukul
19.00 Sumaji.1998. Pendidikan Sains yang
Humanistis. Yogyakarta: Kanisius
Knight, Randall D.2004. Five Easy
Lesson.New York: Addison Wesley

Anda mungkin juga menyukai