Anda di halaman 1dari 7

Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Adapun lingkup observasi yang
dilakukan di SMPN 29 Surabaya mencakup Observasi Karakter Peserta Didik, Modul Ajar,
Pelaksanaan Pembelajaran, Manajemen Sekolah, dan Lingkungan Belajar.

Tabel 3.1 Sasaran Observasi PPL 1

No Sasaran Keterangan Luaran


Observasi

1 Karakteristik
Peserta Didik

2 Perangkat Modul Ajar yang diobservasi adalah Kelas VII  Belum ada kunci
Pembelajaran Bahasa Inggris (Descriptive Text) Semester 1; jawaban untuk
 Dokumen Modul ajar sudah mencakup TP, asesmen tertulis.
langkah pembelajaran, dan asesmen.  Belum ada
 Modul ajar sudah selaras dengan CP. pertanyaan
Adapun konsep utama yang dipelajari pemantik yang
adalah pengetahuan (descriptive, there menyasar konsep
is/are, rooms at home), keterampilan inti.
(menyimak-berbicara, membaca-memirsa,  Belum
menulis-mempresentasikan) dan sikap berorientasi pada
(mandiri, bernalar kritis dan gotong kemampuan
royong). berpikir tingkat
 Kegiatan sudah menyertakan (remedial, tinggi.
dan pengayaan)  Diagnostik
 Asesmen yang ada sudah mencakup asesmen terlalu
asesmen diagnostik dan sudah secara jelas banyak (25 soal
mengukur TP. isian pendek)
 Sudah tersedia kegiatan remedial,  Modul Ajar belum
pengayaan dan daftar pustaka. mengakomodir
siswa
berkebutuhan
khusus, belum
memuat kearifan
lokal Surabaya.
 Pemilihan sumber
media belajar
hanya buku dan
YouTube.

3 Pelaksanaan Proses pembelajaran yang diobservasi adalah 1. Memberikan


Pembelajaran kelas 8D pada materi “greeting card” contoh materi
yang lebih variatif
1. Pembelajaran diawali dengan guru
menjelaskan kepada siswa materi yang 2. Kurangnya
dipelajari menggunakan media slide pemberian atensi
presentasi kepada siswa
yang belum
2. Dalam menjelaskan materi guru memberikan
memahami
contoh-contoh yang relevan penggunaan
materi pelajaran
materi “greeting card” dengan pengalaman
dan realita dunia nyata 3. Tidak ada
kegiatan diskusi
3. Guru memberika kesempatan kepada siswa
atau kolaborasi
untuk mengungkapkan pendapatnya
4. Tidak ada review
4. Siswa terlibat aktif dalam proses
di akhir proses
pembelajaran dan terlihat antusias dalam
pembelajaran
menjawab dan mengerjakan tugas yang
untuk
diberikan guru
menguatkan
5. Guru meminta siswa membuat contoh materi yang
“greeting card” dengan terlebih dahulu sudah dipelajari
melihat referensi dari internet
5. Tidak ada umpan
balik (feedback)
terhadap hasil
karya siswa

qw

Tabel 3.2 Observasi Lingkungan Non Akademik

No Sasaran Keterangan Luaran


Observasi

1 Manajemen 1. Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas sekolah Sekolah sudah berupaya
Sekolah adalah modul/buku paket penunjang memberikan pelayanan sebaik
pembelajaran, pemenuhan fasilitas untuk siswa mungkin kepada peserta didik
inklusi dan pengembangan minat dan bakat dengan mengatur segala kegiatan
siswa peserta didik agar dapat menunjang
2. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proses pembelajaran di sekolah
tersebut upaya yang dilakukan sekolah adalah: sehingga dapat memberi kontribusi
a) Menyalurkan buku paket dan seragam sekolah bagi pencapaian tujuan sekolah
ke siswa yabg disediakan oleh dinas pendidikan khususnya dan tujuan pendidikan
kota. umumnya. Selain itu sekolah juga
b) Menyediakan program-program ekstrakurikuler memberi kesempatan siswa untuk
untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. mengembangkan diri mereka baik
Ada 18 program ekstrakurikuler terdiri dari dalam bidang sosial, aspirasi dan
pramuka, OSIS, tari, band, jujitsu, dll. Guru yang potensi lainnya dengan memfasilitasi
menjadi Penang gung jawab sedangkan untuk tutor mereka dengan ekstrakulikuler yang
mengambil dari luar sekolah. dapat mengembangkan minat dan
c) Mengadakan kegiatan-kegiatan rutin keagamaan bakat mereka.
setiap pagi sebelum pembelajaran yaitu tausiyah
dan tafsir pagi yang disampaikan oleh guru
pendidikan agama islam.
d) menyediakan ruang khusus untuk siswa inklusi
dan memberi mereka kesempatan untuk
memasuki kelas regular dengan tujuan melatih
kemampuan mereka dalam bersosialisasi
e) menyediakan tempat ibadah untuk Muslim dan
non Muslim serta bimbingan untuk non Muslim
sebagai ganti pelajaran agama dikelas
3. Rata-rata siswa di SMPN 29 memiliki
kemampuan lebih pada bidang non-akademis.
4. Karena tujuan utama di sekolah ini adalah
meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada
Tuhan YME. Maka sekolah membuat program
rutin yang dilakukan setiap pagi yaitu tausiyah
dan tafsir Al Quran.
1. Sekolah menerapkan kurikulum merdeka untuk Dalam menunjang proses belajar
kelas 7 sedangkan kelas 8 dan 9 menggunakan mengajar di sekolah, kurikulum
k-13. Untuk dokumen pembelajarannya, digunakan sebagai rancangan untuk
sekolah membuat 2 macam yaitu kurikulum mengarahkan pembelajaran menuju
operasional (kurikulum merdeka) dan kurikulum tujuannya. Berdasarkan hasil
untuk satuan pendidikan (untuk kelas 8 dan 9) observasi yang telah dilakukan,
2. Sekolah mendesain kurikulum melalui form penerapan K-13 untuk kelas 8 dan 9
yang diperoleh dari dinas pendidikan. Bentuk serta penerapan kurikulum merdeka
form yang akan dianjurkan nantinya memuat untuk kelas 7 menunjukkan bahwa
pendahuluan, daftar isi, dll ( format mirip sekolah perlahan memasuki masa
dengan thesis proposal). Di dalam form tersebut transisi perubahan acuan kurikulum
memuat proses pembelajaran, jadwal untuk digunakan di sekolah. Hal ini
pembelajaran, kegiatan extrakulikuler, dsb. ditunjang dengan cita-cita kurikulum
3. Sekolah (dalam hal ini kepala sekolah) merdeka yang menginginkan
melakukan monitoring rutin setiap 2-3 bulan kemerdekaan belajar untuk siswa
sekali. Namun karena kesibukan kepala sekolah, serta kemerdekaan mengajar untuk
monitoring juga diserahkan kepada waka guru. Perencanaan dan desain
kurikulum dan stafnya, serta guru-guru senior. kurikulum juga dikoordinasikan
Jika pantauan dari waka kurikulum sendiri bersama dinas pendidikan dengan
memantau setiap guru yang mengajar baik, sehingga proses perencanaan
(termasuk perangkat ajarnya). pembelajaran untuk kedepannya
4. Data diperoleh dari masing-masing mapel dalam menjadi terarah, sistematis, dan
bentuk file. Data bentuk print out digunakan tepat sasaran. Dalam prosesnya,
jika ada akreditasi sekolah. Guru mapel kurikulum juga dimonitor secara
menyerahkan file kepada kurikulum untuk rutin oleh kepala sekolah maupun
dokumen sekolah. wakil kepala bidang kurikulum.
Proses monitor ini menjadi jalan
pengawasan sejauh mana
pengimplementasian kurikulum
berjalan. Sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat terhindarkan,
dan siswa dapat belajar sesuai
dengan arah kurikulum yang sedang
berjalan.
1. Proses penerimaan guru baru di SMPN 29 Sekolah tidak terlibat langsung
Surabaya melalui beberapa jalur; outsourcing, dalam seleksi penerimaan guru
PPPK dan ASN. Wewenang guru baru diberikan untuk mengajar, justru wewenang
kepada pemerintah kota, pihak sekolah hanya tersebut sepenuhnya dari
melakukan pendataan guru beserta mata pemerintah kota. Melalui seleksi-
pelajaran yang diampu. seleksi tertentu, guru yang lolos
2. Tidak ada pembekalan khusus untuk guru baru untuk mengajar di sekolah ini tidak
karena Dinas Pendidikan kota sudah melalukan lagi diseleksi kembali secara khusus,
seleksi guru tersebut. Para guru akan langsung mereka yang lolos bisa langsung
mengajar. mengajar di sekolah, karena dengan
3. Untuk kegiatan pengembangan profesional kata lain mereka adalah yang terbaik
guru, selain MGMP kota, di sekolah diberikan di bidangnya, sehingga dapat
MGMP kecil di mana guru perwakilan MGMP langsung mengajar. Sekolah ini juga
kota mensosialisasikan hasilnya di sekolah. memperhatikan masalah
pengembangan guru yang
profesional melalui kegiatan MGMP.
Dari tingkat kota, terdapat
perwakilan untuk mensosialisasikan
hasil di sekolah, sehingga akan
tercapai kesamaan visi dan tujuan
atas sesama guru mata pelajaran.
1. Data yang digunakan untuk perencanaan Dalam manajemen sarana &
sarana dan prasarana, yaitu data jumlah prasarana, terdapat beberapa data
peserta didik dan seluruh warga sekolah, data yang digunakan untuk
program kegiatan, dan data anggaran perencanaannya, diantaranya adalah
keuangan. data jumlah peserta didik dan
2. Beberapa kelas yang belum memiliki LCD seluruh warga sekolah, termasuk
Proyektor. guru-gurunya, data program
3. Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang kegiatan, seperti kegiatan-kegiatan
dapat dimanfaatkan untuk mendukung sekolah di luar kegiatan
pembelajaran, yaitu taman dan museum. intrakurikuler, seperti pelaksanaan
SAS, pramuka, pembinaan wali kelas,
dsb. Serta data anggaran keuangan.
Mengenai sarana dan prasarana di
kelas, terdapat perangkat LCD
projector dan speaker yang dapat
digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran. Namun pada
prosesnya, terkadang belum bisa
maksimal karena beberapa kelas
belum memiliki perangkat itu, atau
pun perangkat tersebut ternyata
mengalami malfungsi. Selain ruang
kelas, di sekitar sekolah terdapat
taman serta museum yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang
proses pembelajaran.
Manajemen anggaran berhubungan dengan Sekolah sudah memiliki sumber dana
permintaan barang. dari pemerintah. Pos pos
1. Permintaan barang di SMPN 29 SBY dari 4 pengeluaran sudah terarahkan
divisi: Divisi Kurikulum, Sarana Prasarana, sesuai dengan kebutuhan yang di
Kesiswaan dan Humas butuhkan oleh sekolah dan di
2. Permintaan di list, dan diberikan ke anggaran. ketahui oleh kepala sekolah sebagai
Kemudian dari bendahara memasukan ke penanggung jawab. pelaporan
sistem nasional Aplikasi Rencana Kegiatan kepada dinas dilakukan setiap 3
Sekolah (ARKAS) bulan sekali.
3. Perencanaan permintaan barang dilakukan di
sekitar bulan November-Desember dan
dilaksanakan pada bulan Januari.
4. Perencanaan permintaan barang dibuat dalam
bentuk Rencana Kegiatan Tahunan(RKT) dan
didalamnyasudah tercantum Rencana Kegiatan
Sekolah(RKS).
5. Laporan realisasi anggaran dilakukan per
triwulan.
1. Pada awal pembelajaran guru melakukan Berdasarkan observasi yang sudah
Diagnostic Test terlebih dahulu untuk dilakukan, data yang dikumpulkan
mengetahui kesiapan siswa dalam belajar. Guru oleh guru selama proses
pun memberikan penugasan baik individu pembelajaran meliputi hasil
maupun kelompok (pembagian anggota diagnostic test dan penugasan.
dilakukan dengan adil) di tiap proses Penilaian diagnostic test dilakukan
pembelajaran. untuk menentukan proses
2. Dari hasil diagnostic test guru langsung pembelajaran sesuai kesiapan siswa.
melakukan penilaian sehingga mengetahui Sementara untuk penugasan, guru
sejauh mana kesiapan belajar siswa, pun memanfaatkannya untuk melakukan
nantinya apabila dari penugasan yang dilakukan refleksi bersama siswa.
di kelas biasanya guru juga langsung melakukan
penilaian secara terbuka agar guru dan siswa
mengetahui apa saja kekurangan siswa dan
sejauh mana tujuan pembelajaran yang sudah
terpenuhi.
3. Guru biasanya menghimpun data yang
dikumpulkan selama proses pembelajaran
meliputi hasil diagnostic test dan penugasan.
Penilaian diagnostic test dilakukan untuk
menentukan proses pembelajaran sesuai
kesiapan siswa. Sementara untuk penugasan di
kelas selama proses pembelajaran, guru
memanfaatkannya untuk nantinya di akhir
pembelajaran guru bersama siswa melakukan
refleksi pada proses pembelajaran yang sudah
dilakukan secara menyeluruh untuk melakukan
perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
1. Terdapat ruangan yang nyaman serta Untuk membantu sistem
pengaturan tata letak ruangan yang sesuai administrasi, sekolah memiliki orang-
untuk menunjang kegiatan ketatalaksanaan. orang terbaik di bidangnya, mereka
2. Setiap orang yang bekerja, memiliki tugasnya membagi tugas untuk menghimpun,
masing-masing mencatat, mengelola,
3. Terdapat printer, komputer, serta mesin menggandakan, mengirim, serta
fotokopi dengan jumlah cukup. menyimpan berbagai macam
4. Tidak terdapat sistem online tertentu untuk dokumen yang dibutuhkan oleh guru
membantu kegiatan ketatalaksanaan maupun siswa. Kegiatan-kegiatan ini
masih dilakukan secara manual,
belum ada sistem komputer terpusat
yang dapat diakses secara daring
oleh guru maupun siswa. Selain itu,
sekolah juga menunjang peralatan
yang lengkap untuk membantu
sistem administrasi, seperti adanya
komputer, printer, juga mesin
fotokopi dengan jumlah yang cukup.

2 Lingkungan
Belajar
Sekolah

Anda mungkin juga menyukai