Anda di halaman 1dari 10

Nilai Luhur Sosial-

Budaya sebagai
Tuntunan
Team Presentation:

1 ANDI NOPRIZAL S. (NIM. 2264815001)

2 I MADE MULIAJAYA (NIM. 2264824006)

3 SITI QOMARIYAH (NIM. 2264824003)

4 ANGELA SINAGA. (NIM. 2264824007)

5 FENI AFRIANI (NIM. 2264825003)

6 BAIQ NING SISKA HIDAYAT (NIM. 2264824004)


2
Nilai Luhur Sosial-Budaya sebagai Tuntunan 1
Pendidikan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara
tersebut, sebagai Implementasi
Ki Hadjar Dewantara Pembelajaran Budaya Lokal sesuai
dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
yang sudah perlu diterapkan antara lain;
Kebudayaan

Kerangka pembelajaran yang sesuai 1. Penanaman nilai karakter seperti sebelum


dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara pembelajaran dimulai,
2. kelas harus dibuat nyaman dengan
yang dapat diimplementasikan pada penataan kelas yang menyenangkan dan
konteks lokal budaya daerah Kabupaten bebas dari sampah serta  merespon
Bima keinginan siswa belajar di kelas terbuka

3
Implementasikan pada konteks lokal budaya
daerah Kabupaten Bima

Kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai


keselamatan dan kebahagiaan maka pendekatan komunikasi dalam bahasa
daerah Mbojo-Bima harus menjadi bagian untuk dieksplorasi dalam
pendekatan pendidikan. Pendekatan pembelajaran bagi peserta didik melalui
pengenalan dan pengamalan Budaya dan tradisi etnis Bima yang
direpresentasikan oleh kaum Tani dan Nelayan masyarakat Sape Kabupaten
Bima saat panen raya seperti

1. Seni Kareku Kandei 2. Mpa'a Gantao

3. Pacoa jara mbojo  atau pacuan 4. Tradisi Hanta Uma atau gotong


kuda sebagai simbol keperkasaan royong membantu memindahkan
pembangkit semangat masyarakat
Bima (Dou Mbojo)
rumah khas Mbojo-Bima

4
Implementasikan pada konteks lokal budaya daerah Kabupaten
Bima

▰ Berhubungan dengan Pengajaran kecakapan


hidup bagi peserta didik dan masyarakat Bima
sesuai Ki Hajar Dewantara, maka kecakapan
hidup yang berhubungan dengan Muna Tembe
atau kerajinan tenun Mbojo Bima sebagai
salah satu upaya untuk melestarikan
rimpu yang merupakan ikon spiritual dan
budaya masyarakat Bima

5
K e t e l a d a n a n Ki H a j a r D e w a n t a r a 2
Sederhana, Pantang
Menyerah,Tanggungjawab, Beran
Rela Berkorban, Religius,
Gotong Royong, Mandiri,
Nasionalis, Integritas
.
Nilai Luhur Ke a r i f a n
B u d aya Daerah
Prinsip Ki Hajar Dewantara yang tergambar dalam
masyarakat Bima yaitu gotong royong dapat dilihat dalam
kegiatan budaya karawi sama mena merupakan suatu kearifan
lokal yang dimiliki oleh masyarakat suku mbojo (Bima) yang
selalu kental dalam perbuatan masyarakatnya.
Masyarakat Bima selalu mengedepankan kerja sama atau
gotong royong dalam setiap pekerjaan seperti yang tercermin
pada acara pernikahan (acara nikah), memindahkan rumah
(hanta uma), ada kegiatan kampung (rawi rasa), dan lain
sebagainya itu merupakan pencerminan dari pada budaya
karawi sama mena.
.
Implementasi Pembelajaran dan proses
pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki
Hajar Dewantara 3
Ki Hajar Dewantara

“Mendidik dan mengajar  adalah proses memanusiakan manusia,


sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan
baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani”

Implementasi nilai kearifan lokal nggahi rawi pahu


(ucapan sesuai perbuatan)
SMP N 2 Madapangga, pemikiran Ki Hajar Dewantara sudah
diterapkan contohnya :

(1) keteladanan dari guru dengan (2) menanamkan nilai-nilai sosial;


memberikan contoh yang positif

(4) pemberian hukuman bagi melanggar


(3) melakukan tindakan penghambat tata tertib dengan cara lisan dan tertulis,
seperti memberikan nasehat; dan bila perlu memanggil orang tua
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai