Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

Rangkaian Ekuivalen
Transformator

• Daffa Ramadhany Putra


• Devi Linawaty Gultom
• Heru Vandy Samosir
• Raja Muhammad Ridho Putra Aritonang
• Rara Salsa Bila Simanjuntak
• Samuel Anugrah Bonatua Rambe Manalu
Rangkaian Ekuivalen Transformator
Rangkaian ekuivalen transformator merupakan rangkaian listrik yang
menggambarkan gabungan antara sisi primer dan sisi sekunder melalui transormasi
tegangan dan arus, yang membantu dalam menganalisis kinerja tranformator.
Dalam keadaan tanpa beban (no load) keberadaan resistansi dan fluks bocor
dapat diabaikan. Namun dalam kondisi berbeban, keduanya harus
diperhitungkan.
Impedansi ekuivalen dari transformator penting untuk dihitung karena
diperlukan untuk menghitung impedansi internal total dari transformator tenaga
listrik, dilihat dari sisi primer atau sisi sekunder sesuai kebutuhan.

Perhitungan ini membutuhkan rangkaian ekuivalen transformator yang


mengacu pada rangkaian primer atau ekuivalen transformator yang masing-masing
mengacu pada sisi sekunder. Persentase impedansi juga merupakan parameter yang
sangat penting dari transformator.

Induktansi kebocoran transformator dilambangkan dengan Xl 1 & Xl2 dan R1 &


R2 adalah resistansi belitan transformator

Komponen core loss diwakili oleh Rc sedangkan reaktansi magnetisasi


dilambangkan dengan Xm.
Perbandingan transformator dituliskan sbb:

Sesuai gambar di bawah, tegangan yang diberikan ke primer adalah V1


dan tegangan pada belitan primer adalah E1. Total arus yang dipasok ke
primer adalah I1. Jadi tegangan V1 sebagian menjadi I1.Z1 atau I1R1 + j.I1X1
sebelum muncul melintasi belitan primer. Tegangan yang muncul melintasi
belitan diimbangi oleh ggl yang diinduksi primer E1.

Jadi Persamaan tegangan bagian


transformator ini dapat ditulis
sebagai:

𝑉1 − ( 𝐼 1 𝑅 1 + 𝑗 𝐼 1 𝑋 1 ) = 𝐸1

atau

𝑉1= 𝐸1 +( 𝐼1 𝑅1 + 𝑗 𝐼1 𝑋1 )
Persamaan tadi dapat digambarkan sebagai berikut.

Dari diagram vektor di atas, diketahui bahwa arus primer total I 1


memiliki dua komponen yaitu komponen tanpa beban Io dan komponen beban
lainnya I2'.
Karena arus primer ini mempunyai dua komponen atau cabang, maka
harus ada jalur paralel dengan lilitan primer transformator. Jalur arus paralel
ini dikenal sebagai cabang eksitasi dari rangkaian ekuivalen transformator.
Cabang resistif dan reaktif dari rangkaian eksitasi dapat direpresentasikan
sebagai berikut.
Komponen beban I2‘ mengalir melalui belitan primer transformator
dan tegangan induksi melintasi belitan adalah E1 seperti yang ditunjukkan
pada gambar di kanan. Tegangan induksi E1 ini berubah menjadi sekunder
dan itu adalah E2 dan komponen beban arus primer I2‘ diubah menjadi
sekunder sebagai arus sekunder I2
Jadi tegangan E2 melintasi belitan sekunder dan menjadi I2Z2 atau
I2R2 + j.I2X2 sebelum muncul melintasi beban sebagai tegangan beban V2.
Dengan rangkaian ekuivalen sbb:
Sekarang jika kita
melihat penurunan
tegangan di sekunder
dari sisi primer, maka itu
akan menjadi ’a' kali
lebih besar dan akan
ditulis sebagai a.Z2.I2.
Jika I2’N1 = I2N2
I2 = I2’
I2 = I’2a = aI’2

Karena Z2’ = a2Z2 maka R’2 = a2R2 dan X’2 = a2X2 sehingga:

Sehingga Rangkaian ekuivalen trafo dilihat dari sisi primer adalah sebagai berikut:
Rangkaian Ekuivalen Transformator Mengacu
Pada Sisi Primer
Karena Io sangat kecil dibandingkan dengan I1, yaitu kurang dari 5% dari arus
primer beban penuh, drop tegangan yang ditimbulkan oleh I o. Oleh karena itu,
pendekatan yang baik adalah mengabaikan rangkaian eksitasi dalam rangkaian
ekuivalen perkiraan transformator. Resistansi belitan dan reaktansi yang di seri
sekarang dapat digabungkan menjadi resistansi ekuivalen dan reaktansi
transformator, mengacu pada sisi tertentu. Dalam hal ini adalah sisi 1 atau sisi primer.
Dengan cara yang sama, perkiraan rangkaian ekuivalen transformator
yang dirujuk ke sekunder dapat ditarik{

Z’1 = ; sehingga R’1 =dan X’1 =

Adapun perbandingan tegangan menjadi:

V1’ =
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai