KMKP
dr. Rahayu Andiyani, Sp.S
SK
PEDOMAN SK PANDUAN PANDUAN
PENETAPAN
PMKP VALIDATOR IMP-RS IMP-U
CP
SOP
SK PJ PIC
AGREGASI
SK PIC
REGULASI
YANG HARUS ADA DALAM SETIAP UNIT
MUTU
BAGAIMANA CARA MEMILIH
INDIKATOR MUTU?
S.I.P.O.C
Konsep Pemilihan Indikator : S.I.P.O.C
Alur dalam pelayanan RS
Input Output
Proses
Pihak ke 3 pelayanan pasien
Pemilihan layanan
utama RS
skoring prioritas
• masalah = peluang masalah • hasil skoring paling besar
perbaikan • menjadi indikator mutu
• dipilih permasalahan • skoring menggunakan prioritas unit Indikator yg
yang jika diperbaiki HANLON terpilih dibuat
memiliki dampak KAMUS PROFIL
signifikan
perumusan
IMP-U
masalah unit
Cara METODE HANLON (Kuantitatif)
Dilakukan memberikan skor atas serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL)
PRIORITA
A B C D TOTAL
S
No Indikator
Besaran Keseriusan Efektifitas (A+B)XCX
P E A R L
masalah Masalah Intervensi D
Angka kepatuhan pemelihan
1 hardware dan softwre di 10 9 10 1 1 1 1 1 190 I
seluruh unit RS
Respon Time Downtime SIMRS
2 8 9 9 1 1 1 1 1 153 II
<30 menit
Waktu Penanganan Kerusakan
Hardware dan Jaringan
3 8 8 8 1 1 1 1 1 128 III
Sampai Siap Digunakan <60
menit
4 Terdapat Informasi Ganda 7 8 8 1 1 1 1 1 120 IV
INDIKATOR MUTU UNIT LAYANAN? AGREGRASI?
Adalah suatu KUMPULAN data
Adalah kumpulan dari indikator (IMN/INM, IMP-RS,
dan IMP-U) yang diukur di unit yang memiliki
dari lintas Unit
pelayanan.
Misal : Kepatuhan kebersihan tangan
IMP-RS
INM IGD
Rajal ICU
IMP-U
capaian
Ranap agregasi dll
INDIKATOR MUTU
UNIT LAYANAN
Kalau rawat inap? Kan ada di 3 tempat?
Karena masih dalam 1 instalasi/Unit disebut : kumpulan data
IMN/ INM IMP-RS
(Indikator mutu nasional) (Indikator Mutu Nasional – RS)
NO INDIKATOR target N KATEGORI INDIKATOR TARGET
O
1 Kepatuhan Kebersihan Tangan ≥ 85% 1 SKP 1. Kejadian salah identifikasi pasien pada pasien 0
2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100% SC kejadian
2. Kepatuhan DPJP dalam melakukan verifikasi 100%
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100% pengisian TBK 1x24 jam pada pasien SC
3. Angka tidak dilaksanakannya double check HAM 0
4 Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi ≥ 80% (High alert medication) pada pasien SC di kejadian
Instalasi Kamar Bedah
5 Waktu Tunggu Rawat Jalan ≥ 80%
4. Kepatuhan implementasi SSC pada pasien SC 100%
6 Penundaan Operasi Elektif ≤ 5% 5. Kepatuhan kebersihan Tangan petugas Instalasi ≥ 85%
Kamar Bersalin
7 Kepatuhan Waktu Visite Dokter ≥ 80% 6. Angka kepatuhan pelaksanaan Asesmen ulang 100%
resiko jatuh Pada Pasien SC dirawat inap
8 Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium ≤ 30 menit 100%
2 Prioritas Angka kelengkapan asesemen awal medis dokter 80%
9 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional ≥ 80% pelayanan pada pasien SC diruang rawat inap dalam waktu ≤ 24
rs jam.
10 Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway) ≥ 80% 3 renstra Ketepatan waktu penyususnan laporan keuangan 100%
11 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh 100%
4 Perbaikan Utilisasi Pendaftaran Online 70%
12 Kecepatan Waktu Tanggap Komplain ≥ 80% sistem
13 Kepuasan Pasien ≥ 76,61 5 Manrisk Ketepatan Pengiriman Dokumen Klaim BPJS 100%
Ketenaga kerjaaan / Asuransi
IMP-U
(indikator mutu prioritas)
NO UNIT INDIKATOR TARGET
1 RANAP Kelengkapan pengisian resume medis pulang pada pasien SC di ruang rawat inap ≤ 24 jam 80%
2 RAJAL Kepatuhan pemeriksaan penunjang pada pasien rencana operasi SC dari Poli Kandungan 80%
3 IGD Kelengkapan pengisian form triase rawat inap di IGD ≤ 24 jam 80%
4 KAMAR BEDAH Angka Kelengkapan pengisian asesmen pra operasi pada pasien bedah ≤ 24 jam 80%
5 RAWAT INTENSIF Kelengkapan Checklist kriteria keluar ICU pada pasien rawat inap 100%
6 KAMAR BERSALIN Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir 0 kejadian
7 LABORATORIUM Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan dari poli kandungan <60 100%
menit
8 RADIOLOGI Waktu lapor hasil Tes Kritis pemeriksaan radiologi ≤ 30 menit 100%
9 GIZI Ketepatan Waktu pemberian Makanan kepada pasien ≤ 30 menit dari waktu jam penyajian >90%
makan pasien
10 FARMASI Waktu tunggu pelayanan sediaan obat rawat jalan obat non racikan ≤20 menit 80%
11 REKAM MEDIK Kelengkapan pengisian data identitas pasien rawat inap ≤ 24 jam 90%
12 IPSRS Respon time penanganan kerusakan AC di Unit >80%
13 KEUANGAN Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap < 2 jam 80%
14 UMUM Respon time penyediaan surat pesanan (SP) dengan fisik barang/ bahan dalam waktu ≤ 1 jam 100%
15 IT Ketepatan waktu penanganan kerusakan hardware / jaringan <1 jam 100%
16 PERSONALIA Ketepatan penilaian kinerja karyawan sesuai jadwal 100%
17 PEMASARAN Kecepatan respon terhadap komplain ≥ 80%
18 LOUNDRY Kejadian Linen Riject 0 kejadian
PELAPORAN MUTU : Setiap 3 bulan
Alur pengambilan data PELAPORAN MANRISK : Setiap 6 Bulan
UNIT Tentukan :
• besar sampel [SLOVIN] data mentah
WORKSHEET /
• Numerator (data dukung) CAPAIAN/ bulan
bulan
• denumerator [SIRS]/ bulan
Analisa dilakukan di
unit
RTL
PDSA
PT ke DIREKTUR DIREKTUR ke KMKP KMKP ke Unit
Feedback ke Unit
DATA MENTAH ITU APA?
Merupakan Kumpulan data lapangan yang diambil untuk
menghitung capaian suatu indikator, entah yang masuk
dalam numerator maupun denumerator
Measurement
Reproducibility
validasi Result
Testing
Agreement
Penentuan PDSA
Dikarenakan keterbatasan SDM, PDSA ditentukan 1 setiap kategori indikator mutu
setiap Triwulannya. (missal TW III : 1 PDSA INM, 1 PDSA IMP-RS, 1 PDSA IMP-U)
Cara menentukan PDSA dilakukan PEMILIHAN PRIORITAS PERBAIKAN dengan
Skoring Prioritas (delapan kriteria) permasing-masing kategori indikator.
PDSA tidak harus selesai dalam 1 siklus (1 triwulan)
Penentuan RTL
• Mutu lainnya yang tidak masuk dalam prioritas perbaikan dibuat RTL.
• RTL dibuat Ketika : tren capaian dalam 3 bulan turun, penurunan signifikan
Contoh pemilihan prioritas perbaikan
KRITERIA
Sesuai
Jumlah Hubungnan Hubungan Dengan Memberikan TOTAL
N0 INDIKATOR NASIONAL MUTU RANKING
Proses Banyak Kenudahan Dengan Dengan Tujuan Pengalaman SKORING
Berisiko (High Masalah Dalam Ketidakpuas Ketentuan Strategi Pasien Yang
Tinggi Volume) Di Rs Pengukuran an Pasien Pemerintah Rumah Sakit Lebih Baik
Kepatuhan Penggunaan Alat
1 3 2 4 3 3 3 3 4 25
Pelindung Diri (APD) 6
Waktu Tanggap Operasi
2 5 2 4 2 4 4 4 4 29
Seksio Sesarea Emergensi 2
Kepatuhan Waktu Visite
3 3 2 4 4 5 3 4 5 30
Dokter 1
4 Waktu Tunggu Rawat Jalan 3 1 5 3 5 3 4 5 29 2
Kepatuhan Penggunaan
5 5 3 3 3 3 3 4 4 28
Formularium Nasional 4
Kepatuhan Terhadap Alur
6 3 3 4 3 4 4 2 4 27
Klinis (Clinical Pathway) 5
PADA INM TRIWULAN I TAHUN 2023 YANG AKAN DIAMBIL UNTUK DIJADIKAN PRIORITAS BERBAIKAN ADALAH
KESIMPULAN :
KEPATUHAN WAKTU VISITE DOKTER UNTUK SELANJUNYA AKAN DIBUAT RTL DAN PDSA
regulasi baru
dipertahankan
pemantauan
hasil PDSA berkala
• Bisa disertai CP
• Prosedur
Evaluasi • Protokol
dalam CP • Algoritme
• Standing order
TOTAL ADA 10 CP
5 CP (clinical pathway) Wajib 5 CP (clinical pathway) Prioritas
DM SC ERACS
HIV SC dg PEB
HT PARTUS SPONTAN
STT (Tumor) SC dg Oligohidramnion
TBC SC dg KPD
MANAJEMEN RESIKO
KONSEP MANRISK MANRISK dilaporkan setiap 6 bulan
Dan selalu dipantau oleh unit berdasarkan grading
Indikator Manrisk
Dilakukan skoring
(nilai 1 – 5) hasil paling besar (IMP-RS) &
(karena ada 2 di RSBH) FMEA)
dijadikan Indikator Manrisk
dan FMEA
RISK REGISTER
SETIAP UNIT HARUS BISA MEMBUAT
PENENTUAN PROFIL RESIKO
HAMPIR PASTI
5 5 10 15 20 25
TERJADI
4 SERING TERJADI 4 8 12 16 20
PROBABILITAS
3 MUNGKIN TERJADI 3 6 9 12 15
2 JARANG TERJADI 2 4 6 8 10
HAMPIR TIDAK
1 1 2 3 4 5
TERJADI
TERIMAKASIH