Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr wb.

Hadirin rahimakumullah.
Salah satu sikap yang paling penting bagi Bangsa Indonesia dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI adalah mensyukuri
nikmat Allah yang agung dan luhur, berupa kemerdekaan.
Nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada manusia amat luas, seperti nikmat iman, kesehatan, rezeki dan berbagai
nikmat lain yang tidak mungkin dapat dihitung secara matematis.

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya”.(QS. Ibrahim, 14: 34).

Mensyukuri nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kita, merupakan aktifitas yang sangat terpuji.
Mereka yang bersyukur itu akan dapat memahami nikmat yang kita peroleh, sehingga dapat diarahkan pada yang lebih baik dan
terpuji.
Manusia atau bangsa yang pandai bersyukur terhadap karunia Tuhan, akan memperoleh nikmat-Nya dengan karunia yang
berlipat ganda.
Sebaliknya bila kelompok umat manusia atau suatu bangsa tidak pandai mensyukuri nikmat Tuhan, akan menderita kerugian
dan kerusakan.
Mensyukuri nikmat kemerdekaan, kita lakukan dengan memuji dan beribadah kepada Allah.
Memanfaatkan karunia yang agung itu untuk diisi dengan berbagai kegiatan dan amal yang saleh yang dapat mendatangkan
manfaat secara umum.
Kita harus mengisi kemerdekaan dengan kerja keras dan terpola dengan baik.
Dengan demikian dapat melahirkan karya-karya besar yang hasilnya dapat dirasakan oleh generasi sekarang atau generasi
yang akan datang.
Manusia Indonesia harus terus berjuang dengan penuh keprihatinan, berhemat, menghindari sikap hedonistik dan pola hidup
konsumtif yang bisa membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara
Kemerdekaan dan kebebasan yang telah kita rasakan selama 78 tahun, hendaknya kita pahami dengan baik misi dari
perjuangan para pahlawan terdahulu.
Misi perjuangan mereka harus terus hidup dalam jiwa generasi baru Indonesia, sehingga mereka bisa memahami dengan baik
hakekat kemerdekaan.
Kemerdekaan itu telah diperjuangkan Bangsa Indonesia menuju tegaknya hak-hak asasi manusia, persamaan hak, dan
perdamaian dunia.

Hadirin rahimakumullah.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan berbagai tuntunan mengenai hak asasi manusia, keadilan, persaudaraan sesama umat manusia,
tanpa memandang perbedaan warna kulit, ras, suku atau kebangsaan mereka.

Dalam surat Al-Hujurat disebutkan:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antaramu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal,"
(QS. Al-Hujurat:13).

Diciptakannya beraneka macam bangsa dan suku yang meramaikan kehidupan dunia ini, bukanlah untuk saling menjajah atau
saling kalah mengalahkan, tetapi untuk saling tolong menolong, saling mengenal sehingga terwujudlah perdamaian dunia.
Ajaran Islam menjamin adanya hak asasi manusia, baik secara individu ataupun kelompok bahkan hak asasi antar bangsa.

Sebagai contoh, khalifah Umar bin Khatab telah menegur dengan keras terhadap Gubernurnya yang ditugaskan di Mesir
bernama Amr bin Ash.
Sampai berita kepada Umar bahwa gubernur Amr bin Ash melakukan tindakan yang tidak adil terhadap salah seorang
rakyatnya.
Umar bin Khatab memperingatkan dengan kalimat yang sangat keras:

”Sejak kapan kamu memperbudak manusia, sedang ibu mereka telah melahirkan mereka dalam keadaan bebas dan merdeka”.
Mengenai persamaan derajat manusia, Al-Qur’an menyebutkan dalam berbagai ayatnya, bahwa semua manusia itu bersumber
dari asal yang sama, ia berasal dari tanah, kemudian dari satu sel air mani yang renik, kemudian menyatu dengan ovum dan
menjadilah segumpal darah kemudian berproses menjadi embrio dalam rahim.

Dengan memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai, marilah kita mensyukuri nikmat kemerdekaan itu
dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Kegiatan itu bisa berupa kegiatan keagamaan seperti melakukan sujud syukur atau kegiatan yang bersifat umum seperti
ceramah dan pengarahan kepada generasi muda, dan berbagai kegiatan lain yang langsung ataupun tidak langsung dapat
membentuk generasi muda yang berkualitas.

Wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai