Jawab :
Masyarakat Madani dalam bahasa Inggris civil society dapat diartikan sebagai
masyarakat yang beradab untuk membangun, memimpin, dan kehidupan memaknai. Kata
madani itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “beradab” Istilah masyarakat
madani atau beradab adalah terjemahan dari masyarakat sipil atau beradab, yang berarti
bahwa masyarakat yang beradab.
Masyarakat madani mempunyai konsep adalah yang berwayuh wajah. Memiliki banyak
makna atau arti sering ditafsirkan dengan arti yang berbeda – berbeda. Bila mengacu
pada definisi dalam bahasa Inggris, itu berasal dari masyarakat madani atau masyarakat
sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer.
Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep masyarakat madani, juga
didasarkan pada konsep negara kota yang dibangun dari Madinah Nabi Muhammad SAW
pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun
“masyarakat beradab” yang diperkenalkan Ibnu Khaldun, dan konsep Al Madinah al
Fadhilah “Madinah sebagai Negara Utama” dinyatakan oleh filsuf al-Farabi di abad
pertengahan.
Menurut Dr Ahmad Hatta, seorang peneliti di Institut Pengembangan Pesantren dan Studi
Islam, Al Haramain, Piagam Madinah merupakan dokumen penting yang membuktikan
bagaimana kemajuan yang sangat pesat dari masyarakat yang dibangun pada waktu itu,
serta memberikan kejelasan hukum dan konfirmasi konstitusi dari masyarakat. Bahkan,
dengan menganut pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World,
Lahore, 1958), Madinah adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia.
Sementara konsep masyarakat madani atau harta Barat dikenal sebagai masyarakat
madani (civil society), muncul selama Pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui ide-ide
dari John Locke dan Immanuel Kant. Sebagai sebuah konsep, masyarakat madani berasal
dari sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi
negara (negara) .Dalam tradisi Eropa abad ke-18, gagasan masyarakat sipil dianggap
sama dengan negara (the state), yang merupakan kelompok atau badan yang ingin
mendominasi kelompok lain.
Jawab :
1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka
dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan
informasikan kepada publik.
2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga
muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi
dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan
kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan
menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud
melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
3. Bagaimana peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat madani ?
Jawab :
Indonesia adalah negara yang didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Penduduk
Bangsa Indonesia sudah dapat dimaklumi bahwa setiap penduduk harus beragama.
Agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu,
Budha, dan Kong Hu Cu. Dengan demikian, maka warga negara Indonesia harus
memeluk satu agama di antara agama-agama tersebut.
Umat beragama adalah kumpulan atau kelompok warga negara Indonesia dari pemeluk
masing-masing agama. Umat beragama di Indonesia terdiri dari umat Islam, umat Kristen
(Katholik dan Protestan), umat Hindu, umat Budha, dan umat Kong Hu cu.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural di mana bangsa ini terdiri dari pelbagai
macam suku, bahasa, etnis, agama, dll. meskipun plural, bangsa ini terikat oleh kesatuan
kebangsaan akibat pengalaman yang sama: penjajahan yang pahit dan getir. Kesatuan
kebangsaan itu dideklarasikan melalui Sumpah Pemuda 1928 yang menyatakan ikrar:
satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia. Kesatuan kebangsaan momentum
historisnya ada pada Pancasila ketika ia dijadikan sebagai falsafah dan ideologi negara.
Jika dibandingkan, ia sama kedudukannya dengan Piagam Madinah. Keduanya, Pancasila
dan Piagam Madinah merupakan platform bersama semua kelompok yang ada untuk
mewujudkan cita-cita bersama, yakni masyarakat madani.
Salah satu pluralitas bangsa Indonesia adalah agama. Karena itu peran umat beragama
dalam mewujudkan masyarakat madani sangat penting. Peran itu dapat dilakukan, antara
lain, melalui dialog untuk mengikis kecurigaan dan menumbuhkan saling pengertian,
melakukan studi-studi agama, menumbuhkan kesadaran pluralisme, dan menumbuhkan
kesadaran untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat madani.
4. Sebutkan beberapa poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-Qur‟an
yang berkaitan dengannya !
Jawab :
Apa yang disebut dengan hak asasi manusia dalam aturan buatan manusia adalah
keharusan (dharurat) yang mana masyarakat tidak dapat hidup tanpa dengannya. Para
ulama muslim mendefinisikan masalah-masalah dalam kitab Fiqh yang disebut sebagai
Ad-Dharurat Al-Khams, dimana ditetapkan bahwa tujuan akhir syari‟ah Islam adalah
menjaga akal, agama, jiwa, kehormatan dan harta benda manusia. Nabi saw telah
menegaskan hak-hak ini dalam suatu pertemuan besar internasional, yaitu pada haji
wada‟. Dari Abu Umamah bin Tsa‟labah, nabi saw bersabda: "Barangsiapa merampas
hak seorang muslim, maka dia telah berhak masuk neraka dan haram masuk surga."
Seorang lelaki bertanya: "Walaupun itu sesuatu yang kecil, wahay rasulullah ?" Beliau
menjawab: "Walaupun hanya sebatang kayu arak." (HR. Muslim).
Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak manusia sebagai hamba
Allah tidak boleh diserahkan dan bergantung kepada penguasa dan undang-undangnya.
Tetapi semua harus mengacu pada hukum Allah. Sampai kepada soal shadaqah tetap
dipandang sebagaimana hal-hal besar lain. Misalnya Allah melarang bershadaqah
(berbuat baik) dengan hal-hal yang buruk. "Dan janganlah kamu memilih yang buruk-
buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya..." (QS. 2: 267).
1. Hak-hak Alamiah
Hak-hak alamiah manusia telah diberikan kepada seluruh ummat manusia sebagai
makhluk yang diciptakan dari unsur yang sama dan dari sumber yang sama pula
(lihat QS. 4: 1, QS. 3: 195).
a. Hak Hidup
Kebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan
paling suci adalah kebebasan beragama dan menjalankan agamanya,
selama tidak mengganggu hak-hak orang lain. Firman Allah: "Dan
seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman orang di muka bumi
seluruhnya. Apakah kamu memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang beriman semuanya?" (QS. 10: 99).
2. Hak Hidup
Islam melindungi segala hak yang diperoleh manusia yang disyari‟atkan oleh
Allah. Diantara hak-hak ini adalah :
a. Hak Pemilikan
Islam menjamin hak pemilikan yang sah dan mengharamkan penggunaan cara
apapun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya, sebagaimana
firman Allah: "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang
lain diantara kamu dengan jalan bathil dan janganlah kamu bawa urusan harta
itu kepada hakim agar kamu dapat memakan sebagian harta benda orang lain
itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu mengetahuinya." (QS. 2: 188).
Oleh karena itulah Islam melarang riba dan setiap upaya yang merugikan hajat
manusia. Islam juga melarang penipuan dalam perniagaan. Sabda nabi saw:
"Jual beli itu dengan pilihan selama antara penjual dan pembeli belum
berpisah. Jika keduanya jujur dalam jual-beli, maka mereka diberkahi. Tetapi
jika berdusta dan menipu berkah jual-bei mereka dihapus." (HR. Al-Khamsah)
Islam juga melarang pencabutan hak milik yang didapatkan dari usaha yang
halal, kecuali untuk kemashlahatan umum dan mewajibkan pembayaran ganti
yang setimpal bagi pemiliknya. Sabda nabi saw: "Barangsiapa mengambil hak
tanah orang lain secara tidak sah, maka dia dibenamkan ke dalam bumi lapis
tujuh pada hari kiamat." Pelanggaran terhadap hak umum lebih besar dan
sanksinya akan lebih berat, karena itu berarti pelanggaran tehadap masyarakat
secara keseluruhan.
b. Hak Berkeluarga
c. Hak Keamanan
Diantara jenis keamanan adalah dilarangnya memasuki rumah tanpa izin (QS.
24: 27). Jika warga negara tidak memiliki tempat tinggal, negara berkewajiban
menyediakan baginya. Termasuk keamanan dalam Islam adalah memberi
tunjangan kepada fakir miskin, anak yatim dan yang membutuhkannya. Oleh
karena itulah, Umar bin Khattab menerapkan tunjangan sosial kepada setiap
bayi yang lahir dalam Islam baik miskin ataupun kaya. Dia berkata: "Demi
Allah yang tidak ada sembahan selain Dia, setiap orang mempunyai hak
dalam harta negara ini, aku beri atau tidak aku beri." (Abu Yusuf dalam Al-
Kharaj). Umar jugalah yang membawa seorang Yahudi tua miskin ke petugas
Baitul-Maal untuk diberikan shadaqah dan dibebaskan dari jizyah.
Bagi para terpidana atau tertuduh mempunyai jaminan keamanan untuk tidak
disiksa atau diperlakukan semena-mena. Peringatan rasulullah saw:
"Sesungguhnya Allah menyiksa orang-orang yang menyiksa manusia di
dunia." (HR. Al-Khamsah). Islam memandang gugur terhadap keputusan yang
diambil dari pengakuan kejahatan yang tidak dilakukan. Sabda nabi saw:
"Sesungguhnya Allah menghapus dari ummatku kesalahan dan lupa serta
perbuatan yang dilakukan paksaan" (HR. Ibnu Majah).
Diantara jaminan keamanan adalah hak mendpat suaka politik. Ketika ada
warga tertindas yang mencari suaka ke negeri yang masuk wilayah Darul
Islam. Dan masyarakat muslim wajib memberi suaka dan jaminan keamanan
kepada mereka bila mereka meminta. Firman Allah: "Dan jika seorang dari
kaum musyrikin minta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia
sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ke tempat yang aman
baginya." (QS. 9: 6).
d. Hak Keadilan
Diantara hak setiap orang adalah hak mengikuti aturan syari‟ah dan diberi
putusan hukum sesuai dengan syari‟ah (QS. 4: 79). Dalam hal ini juga hak
setiap orang untuk membela diri dari tindakan tidak adil yang dia terima.
Firman Allah swt: "Allah tidak menyukai ucapan yang diucapkan terus-terang
kecuali oleh orang yang dianiaya." (QS. 4: 148).
Jawab :
Ada tiga pendapat yang berbeda dalam menyikapi hubungan Demokrasi dengan Islam.
Mereka ini berpendapat bahwa demokrasi dan Islam adalah dua hal yang
bertentangan dan tidak akan bisa dipertemukan. Mereka beralasan :
a. Demokrasi merupakan hasil pemikiran manusia sedangkan Islam berasal dari Allah.
b. Demokrasi berarti kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat; sedangkan
Islam mengatakan bahwa kekuasaan itu milik Allah.
c. Demokrasi ditentukan oleh suara terbanyak, padahal belum tentu suara terbanyak
merupakan kebenaran.
d. Demokrasi adalah hal baru yang termasuk dalam kategori bid‟ah dalam agama;
generasi Islam sebelumnya tidak mengenal adanya sistem demokrasi. Nabi saw
bersabda, “Barangsiapa menciptakan hal baru yang sebelumnya tidak ada dalam
agama kita, maka hal tersebut ditolak.” (HR. Muslim, Ahmad). Juga hadits Nabi
lainnya, “Barangsiapa melakukan suatu perbuatan yang tidak ada dalam agama kami,
ia akan ditolak.” (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa‟i). Demikian pula ada hadits yang
menyatakan, “Perkataan yang paling benar adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Nabi Muhammad, seburuk-buruk hal adalah sesuatu yang diada-
adakan. Setiap yang diada-adakan adalah bid‟ah. Setiap bid‟ah adalah sesat, dan
kesesatan itu akan mengantarkan ke neraka.” (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa‟i)
e. Demokrasi merupakan produk Barat yang notabene sekuler dan kafir. Bagaimana kita
akan mengikuti ajaran orang-orang yang ingkar pada Allah dan Rasul-Nya?
Karena alasan-alasan tersebut mereka dengan tegas menolak demokrasi. Mereka juga
mengecam orang-orang Islam yang menerima dan menerapkan demokrasi. Bahkan
mereka tidak segan-segan menuduhnya musuh Islam. Ada juga diantara mereka yang
menganggap demokrasi itu syirik dan sebagai bentuk kekufuran.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya syetan itu bersama satu orang dan dia
menjauh dari orang berdua.” (HR. At-Tirmidzy dan Al-Hakim). Nabi saw juga pernah
bersabda kepada Abu Bakar dan Umar, “Seandainya kalian berdua menyepakati suatu
pendapat, tentu aku tidak akan menyalahi kalian berdua.” (HR. Ahmad).
Dengan kata lain, pendapat yang didukung dua orang lebih diunggulkan daripada
pendapat seorang, sekalipun itu pendapat Rasulullah saw, selagi dalam masalah-
masalah di luar lingkup syari‟at dan apa yang telah ditetapkan Allah.
Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/analisa/islam-dan-demokrasi.htm#.XaqQzH8U_IV
http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ham.html
https://bipolpa.blogspot.com/2016/09/makalah-peran-umat-beragama-dalam.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-dan-sejarah-masyarakat-madani-menurut-para-
ahli/
MKDU 4221