Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

Nama : Eko Prasetyo Romadhoni


NIM : 041763058
Prodi : S1 Manajemen

1. Jelaskan yang dimaksud dengan “kesatuan dalam perbedaan”


“perbedaan dalam kesatuan” yang disimbolkan dalam Bineka Tunggal
Ika!

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural. Pluralitas bangsa ini ditunjukkan dalam
adanya keberagaman etnis, tradisim adat istiadat, seni, budaya, bahasa daerah, suku, dan
agama. Meskipun plural, bangsa ini direkatkan dalam satu kesatuan kebangsaan sehingga
merasa menjadi satu kesatuan akibat dari pengalaman sejarah yang sama. Kesatuan dan
persatuan ini secara simbolik terangkum dalam Bhineka Tunggal Ika, yang mengakui
perbedaan dalam kesatuan, dan kesatuan dalam perbedaan.
Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang diambil dari kitab atau
kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad
ke-14 M. Bhineka artinya beragam atau beraneka. Tunggal artinya satu dan Ika artinya
itu. Maknanya, meski beranekaragam tapi tetap satu jua.
“kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan” yang disimbolkan
dalam Bhineka Tunggal Ika ini mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka
(berbeda, beragam), tetapi terintegrasi dalam kesatuan dan dalam perbedaan itu
muncullah rasa kesatuan dan persatuan bangsa yang semakin kuat. Ini merupakan sebuah
keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu kekuatan dan
kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara sadar.
Berkat perjuangan para pahlawan, para syuhada para ulama Indonesia bisa menjadi
bangsa yang kokoh. Sejak awal berdiri, Indonesia adalah bangsa yang sangat bhineka.
Sangat beragam, sangat majemuk.

2. Kebebasan yang diatur dalam islam adalah 1) Kebebasan berekspresi,


2) Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat, 3) Kebebasan
beragama, 4) Kebebasan bermusyawarah, dan 5) Kebebasan berpindah
tempat. Jelaskan kelima kebebasan tersebut!

1) Kebebasan Berekspresi
Kebebasan Berekspresi adalah kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin
mengenai hal apa saja baik melalui pernyataan maupun perbuatan. Perbedaan pendapat
adalah sesuatu yang wajar sebagai bentuk ekspresi dari setiap orang. Akan tetapi
perbedaan itu harus disikapi secara positif jangan sampai menimbulkan perpecahan. Jika
ada perbedaan pendapat maka perbedaan itu kembalikanlah kepada ketentuan Allah dan
Rasulullah.
2) Kebebasan Berpikir dan Menyatakan Pendapat
Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat dijamin oleh islam baik secara
individual maupun kolektif. Maka dari itu Islam juga menjamin hak untuk berorganisasi.
Allah berfirman dalam QS. Saba : 46

Artinya : atakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal


saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-
sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun
pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum
(menghadapi) azab yang keras.”
3) Kebebasan Beragama
Islam adalah agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah. Dakwah dalam islam
harus disampaikan secara baik dan manusiawi tanpa adanya paksaan dan penindasan.
Kebebasan beragama sangat dijamin oleh Islam.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 256

Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
Dan Allah juga melarang umat islam menghina umat agama lain. Allah berfirman
dalam QS. Al-An’am : 108

Artinya : “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah


selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan
mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.”
4) Kebebasan Bermusyawarah
Musyawarah merupakan upaya memecahkan bersama suatu permasalahan untuk
menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara bulat
disepakati. Kebebasan bermusyawarah menegaskan kebebasan berpikir dan berpendapat
dan kebebasan beroraganisasi.
Allah berfirman dalam QS. Ali Imran : 159

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Rasulullah bersabda : “Tidaklah suatu kaum bermusyawarah melainkan mereka diberi
petunjuk kepada apa yang paling baik bagi persoalan-persoalan mereka.”

5) Kebebasan Berpindah Tempat


Islam memberikan kebebasan pada manusia untuk menentukan hidupnya sendiri.
Islam tidak melarang manusia untuk berpindah tempat dan mencari kehidupan. Bahkan
berpindah tempat dianjurkan jika untuk meningkatkan kualitas hidup.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 36

Artinya : “Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan
dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi
musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan.”
3. Jelaskan Pengertian dan Sejarah Demokrasi!

1) Pengertian Demokrasi

Istilah demokrasi berawal dari bahasa Yunani, yakni demokratia. Kata ini
terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuatan atau
kekuasaan. Jadi, demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat. Kekuasaan itu
mencakup sektor sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Pengertian demokrasi secara umum adalah sistem pemerintahan dengan
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara dalam pengambilan keputusan.
Dimana keputusan itu akan berdampak bagi kehidupan seluruh rakyat. Arti lainnya
adalah rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Sistem pemerintahan ini, mengizinkan seluruh warga negara untuk
berpartisipasi aktif. Peran serta itu bisa diwakilkan atau secara langsung dalam
perumusan, pengembangan, dan penetapan undang-undang.

2) Sejarah Demokrasi
Secara historis, istilah demokrasi telah dikenal sejak abad ke 5M, yang pada
awalnya sebagai respons terhadap pengalaman buruk monarki dan kediktatoran di
negara-negara kota Yunani Kuno. Klestenes adalah orang yang membaharui sistem
pemerintahan di Kota Athena. Pembaharuan yang dilakukannya melahirkan sistem
baru yang disebut demokratia atau pemerintahan oleh rakyat.
Sistem pemerintahan oleh rakyat yang secara progresif dipraktikkan di Athena
barangkali adalah bentuk paling murni dari demokrasi yang pernah ada. Dalam sistem
itu ada praktik politik yang disebut dengan istilah ecclesia, atau ’majelis’ yang
terbuka untuk semua warga negara kota yang memenuhi syarat: Laki-laki berusia di
atas 18 tahun. Ecclesia memiliki jadwal reguler pertemuan untuk berdebat membahas
tentang negara. Keputusan diambil dengan cara mengacungkan tangan dan
menghitung mayoritas anggota ’majelis’ yang hadir. Thucydides adalah sejarawan
yang merangkum proses democracy masa itu dengan orasi yang memuja-muja
konstitusi dengan ’menyukai yang banyak, bukan yang sedikit’. Kebebasan individu
diatur, hukum ditegakkan dengan asas kesamaan, dan posisi politik diperoleh
berdasarkan kelayakan, bukan kekayaan atau golongan.
Ide-ide demokrasi modern berkembang dengan ide-ide dan lembaga-lembaga
dari tradisi pencerahan yang dimulai pada abad ke 16. Tradisi tersebut adalah ide-ide
sekularisme yang diprakarsai oleh Niccolo Machiavelli (1469-1572), ide negara
kontrak oleh Thomas Hobbes (1588-1679), gagasan tentang konstitusi negara dan
liberalisme serta pemisahan kekuasaan dan lembaga federal oleh John Locke (1632-
1704) yang disempurnakan oleh Montesquieu (1686-1755) yang idenya mengenai
pemisahan lembaha legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta ide dari Jean Jacques
Rousseau (1712-1778) mengenai kedaulatan rakyat dan kontrak sosial. Ide-ide
tersebut bertujuan untuk mengganti sistem monarki absolut menjadi sistem
demokrasi.
Sistem demokrasi yang ada saat ini merupakan demokrasi yang muncul sejak
revolusi Amerika tahun 1776, yang disusul revolusi Prancis tahun 1789. Maka saat ini
muncullah istilah demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi kerakyatan,
demokrasi sosialis, demokrasi pancasila dengan karakteristiknya masing-masing. Dan
saat ini demokrasi telah diterima oleh hampir semua pemerintahan di dunia.

4. Jelaskan Nilai Demokrasi dalam islam menurut Huwaydi dan


Muhammad Dhiya al-Din Rais!

Islam tidak melarang sistem demokrasi, bahkan demokrasi sangat kompatibel


dengan Islam. Karena Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, dalam konteks
berbangsa dan bernegara memiliki tujuan pokok yaitu menyelenggarakan kebaikan
dan mencegah keburukan dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai dasar
kemanusiaan.
Nilai-nilai demokrasi dalam Islam seperti dikemukakan oleh Huwaydi dan
Muhammad Dhiya al-Din Rais adalah:

1) Keadilan dan musyawarah.


Suatu negara harus berlaku adil kepada seluruh rakyatnya dan musyawarah dapat
dilakukan memecahkan bersama suatu permasalahan untuk menghindari
penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara bulat
disepakati.

2) Kekuasaan di pegang penuh oleh rakyat.


Pemerintahan memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara dalam
pengambilan keputusan. Dimana keputusan itu akan berdampak bagi kehidupan
seluruh rakyat.

3) Kebebasan adalah hak penuh bagi semua warga Negara;


Sistem demokrasi harus menjamin hak-hak dan kebebasan bagi seluruh warga negara,
tanpa ada paksaan dan perbuatan yang intimidatif.

4) Persamaan di antara sesama manusia khususnya persamaan di depan hukum;


Semua warga negara harus setara atau sama kedudukannya di depan hukum. Hukum
dalam negara demokrasi tidak boleh memandang jabatan atau golongan seseorang.
Siapapun itu yang melanggar hukum wajib untuk diproses dan ditindak sesuai hukum
yang berlaku.

5) Keadilan untuk kelompok minoritas.


Negara demokrasi harus bersikap adil kepada seluruh rakyatnya, tidak hanya kepada
kelompok mayoritas namun juga kepada kelompok minoritas di negara tersebut.
6) Undang-undang di atas segala-galanya
Negara Demokrasi adalah negara yang berlandaskan hukum, dimana undang-undang
adalah dasar dari hukum tersebut. Dalam sistem pemerintahan demokrasi ini,
pemerintah mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif dengan cara
berperan secara langsung atau tidak langsung dalam perumusan, pengembangan, dan
penetapan undang-undang yang harus ditaati oleh seluruh warga negara.

7) Pertanggung jawaban penguasa kepada rakyat.


Dalam negara demokrasi pemimpin / penguasa dipilih oleh rakyat, maka dari itu
penguasa harus sepenuhnya bertanggung jawab kepada rakyat.

Oleh karena itu, seperti dikatakan oleh Ahmad Syafii Maarif, mayoritas umat
Islam Indonesiamenerima demokrasi sebagai bagian dari nilai yang prinsip-prinsipnya
sesuai dengan islam. Dankarena itu pula umat Islam harus berusaha untuk mendorong
terjadinya demokrasi di dalam bidangkehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Sebutkan poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat
Al-Qur’an yang berkaitan dengannya!
Secara Etimologis hak asasi manusia dalam Bahasa Inggris disebut dengan human
right dan dalam bahasa Arab disebut huquq al-insan. Right dalam bahasa Inggris berarti
hak, kebenaran, kanan. Dalam bahasa Arab berarti lawan kebatilan, keadilan, bagian,
nasib.
Hak Asasi Manusia (HAM) secara terminologis adalah wewenang manusia yang
bersifat dasar sebagai manusia untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki,
mempergunakan atau menuntut sesuatu baik yang bersifat meteri maupun non materi.
Hak itu dimiliki oleh semua manusia sebagai manusia tanpa memandang ras, etnis,
agama, dan lain-lain karena ia merupakan bagian inheren dari diri manusia dan ia bebas
apa yang ingin dilakukan dengan hak tersebut. Siapapun tidak berhak untuk memaksa,
mencabut, dan merampas hak tersebut tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh hukum.
Jauh sebelum adanya Declaration of Human Right yang ditetapkan oleh PBB, Islam
sejak 15 abad yang lalu telah memuat nilai-nilai kemanusiaan universal baik yang tertera
dalam Al-Qur’an maupun dalam Sunnah Rasulullah SAW. Karena tinggnya
penghormatan Islam terhadap nilai-nilai kemanusiaan, maka hak-hak dasar manusia yang
suci dilindungi oleh Islam. Hak-hak tersebut yaitu :
1) Hak Hidup
Hak Hidup adalah hak dasar manusia yang harus dilindungi, ia merupakan
anugerah yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Tidak ada yang berhak
mencabut hak tersebut kecuali Allah SWT yang memberinya. Seperti Firman
Allah pada QS. Al-Maai’dah: 32
Artinya : “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”

Dan firman Allah pada QS. Al-Israa’ : 33

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah


(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa
dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada
ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.”

Dan Rasullullah bersabda : “Awal perkara yang dihukum antara manusia di hari
kiamat adalah soal darah.” (HR Bukhari Muslim)

2) Hak Milik
Islam melindungi harta yan dimiliki baik secara individu maupun kolektif. Setiap
usaha pengambilan kepemilikan secara tidak sama merupakan bentuk
pelanggaran.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 188
Artinya : “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain
di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”

Rasulullah bersabda : “Telah diharamkan harta-harta kalian dan darah-darah


kalian.”

3) Hak Kehormatan
Manusia adalah makhluk mulia. Secara fitrah ia harus dihormati dan dihargai.
Allah melarang manusia saling menghina, mencela, dan memcaci maki yang akan
mencederai kehormatannya serta melarang manusia membuka aib dan keburukan
yang lain. Allah berfirman dalam QS. Alhujuraat : 11-12

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,
boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-
buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa
yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (11)

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (12)

4) Hak Persamaan
Manusia dalam islam dipandang sama. Di sisi Allah, manusia tidak dilihat dari
ras, gender, kulit, kebangsaan, dll, melainkan dari ketakwaannya.
Allah berfirman pada QS. Al-Hujuraat : 13

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Karena semua manusia sama, maka sudah selayaknya sesama manusia harus
saling menghormati. Islam menegaskan kemuliaan, martabat, dan kebebasan
manusia. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Israa : 70, dan QS. Ali Imram : 195.

5) Hak Kebebasan
Islam menyatakan bahwa setiap manusia lahir dalam kondisi fitrah atau suci.
Karena itu, manusia memiliki kebebasan yang disesuaikan dengan prinsip
keadilan, dll. Segala sesuatu yang bersifat membatasi dan mengingkari fitrah ini
lahir dari luar dan bukan dari bawaanya. Prinsipnya dalam islam adalah kebebasan
yang tidak mengingkari kebebasan itu sendiri. Dengan kata lain kebebasan yang
bertanggung jawab, kebebasan yang bisa mengantarkan kepada terciptanya
kemaslahatan bagi semua orang.
Allah berfirman pada QS. At-Taubah : 71

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian


mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”

Allah juga berfirman pada QS. Al-Hajj : 41


Artinya : “(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan.”

Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seseorang di antara kalian melihat


kemungkaran, maka ia wajib menghentikannya dengan tangannya, apabila tidak
mampu, maka dengan lisan, apabila tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itu
adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Referensi :

Nurdin, Ali. 2018. Materi Pokok Pendidikan Agama Islam. Tangerang Selatan: UT.
www.kompas.com. 15 Desember 2019. Bhineka Tunggal Ika: Arti dan Maknanya. Diakses
pada 11 April 2020 melalui
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/080000269/bhinneka-tunggal-ika-arti-dan-
maknanya
Salamadian.com. 20 Februari 2018. Pengertian Demokrasi. Diakses pada 12 April 2020
melalui https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/
Sosiologis.com. 19 Oktober 2019. Demokrasi: Pengertian dan Sejarah. Diakses pada 12 April
2020 melalui http://sosiologis.com/demokrasi-pengertian-dan-sejarah-singkat
https://tafsirweb.com/

Anda mungkin juga menyukai