Anda di halaman 1dari 17

DEMOKRASI PANCASILA DAN

CIVIL SOCIETY

Fakultas Humaniora
UIN Maulana Malik Ibrahim
DEFINISI DAN SEJARAH
 Demokrasi secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani
“demos” yang berarti rakyat dan “kratos/cratein” yang berarti
pemerintahan Yudi Latif,2011:395).
 Plato melihat demokrasi didefinisikan sebagai „pemerintahan
oleh mayoritas kaum miskin’. Rakyat dapat melakukan apa
pun yang diinginkannya dan tidak ada penghormatan terhadap
otoritas (Sorensen, 2014: 3).
 Lawan dari kata demokrasi adalah otokrasi, yang diartikan
dengan „pemerintahan oleh seorang‟. Dari istilah yang kedua
ini kemudian muncul sebutan „penguasa yang otoriter‟
 Demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat
dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan
dijalankan langsung oleh rakyat atau wakil-wakil yang mereka
pilih dibawah sistem pemilihan bebas‟ (Diane Ravicth, 1991: 4).
 Konsep demokrasi pertama kali lahir dari pemikiran mengenai
hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekan dalam
hidup bernegara antara abad ke-4 dengan sistem Direct Democracy
atau demokrasi langsung.
 Konsep demokrasi menurun sampai abad pertengahan dengan
kalahnya yunani dan digantikan dengan sistem feodal.
 Lahirnya piagam Magna Charta yang menyebutkan bahwa raja
mengakui dan menjamin beberapa hak dan previlages (keistimewaan)
bawahannya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan
perang dan lain-lain, memberikan angin cerah pada perkembangan
demokrasi.
 Munculnya Nation State dan masa Renaissance memunculkan
perlawanan terhadap kekuasaan raja yang absolut.
 Demokrasi pada selanjutnya bersifat bersifat politis dan mendasarkan
dirinya atas asas-asas kemerdekaan individu, kesamaan hak, serta hak
pilih untuk semua warga negara (universal suffrage).
Norma Demokrasi
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai
2. Perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah
3. Membatasi pemakaian kekerasan
4. Mengakui keanekaragaman (pendapat,
kepentingan, serta tingkah laku)
5. Menjamin tegaknya keadilan
Penegak Demokrasi
1. Negara hukum
2. Pemerintahan yang Good Governance
3. Badan pemegang kekuasaan legislatif
4. Peradilan yang bebas dan mandiri
5. Masyarakat madani
6. Pers yang bebas dan bertanggung
jawab
7. Infrastruktur politik
Model Demokrasi
ORIENTASI PELAKSANAAN
1. Liberal : kebebasan dan 1. Langsung :
induavidualisme. kedaulatan rakyat
2. Terpimpin : yang dilakukan
mempercayakan pada secara langsung.
pimpinan negara 2. Tidak langsung :
3. Sosial : kepedulian kedaulatan rakyat
keadilan sosial dan diwakilkan lembaga
egalitarian perwakilan negara
DEFINISI DEMOKRASI PANCASILA

• Sumber : falsafah hidup bangsa


• Acuan : nilai kebenaran dan bukan
suara mayoritas
• Termaktub dalam sila ke IV Pancasila
• sistem demokrasi yg religius,
humanis, nasionalis, menjunjung
tinggi nilai-nilai musyawarah
mupakat serta berkeadilan sosial.
 Menurut Darji Darmodihardjo, S.H. dalam Budiyanto (2005:54),
mengatakan bahwa “Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang
bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia,
yang perwujudanya adalah seperti termasuk dalam ketentuan-ketentuan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
 Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa
Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila Pancasila atau
nilai-nilai luhur Pancasila.
 Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila pada bidang politik, ekonomi, dan
sosial.
 Demokrasi Pancasila berintikan musyawarah untuk mufakat, dengan
berpangkal tolak pada paham kekeluargaan dan Gotong royong yang
ditujukan kepada kesejateraan yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti
luhur.
SEJARAH DEMOKRASI PANCASILA
 Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat di bagi empat periode yaitu;
periode 1945-1959, periode 1959-1965, periode1965-1998, dan periode
pasca Orde Baru.
 Demokrasi pada periode 1945-1959 dikenal dengan sebutan parlementer,
sistem ini berlaku sebulan setelah kemerdekaan di proklamasikan.
 Demokrasi pada periode 1959-1965 ini dikenal dengan sebutan demokrasi
terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominan politik presiden dan
berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam
panggung politik Indonesia.
 Demokrasi pada periode 1965-1998 ini merupakan masa pemerintahan
presiden Soeharto dengan Orde Barunya. Orde baru merupakan kritik
tehadap periode sebelumnya, Orde lama.
 Demokrasi Pasca Orde baru disebut dengan orde Reformasi, ditandai
dengan pembatasan kepala negara selama 2 periode.
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA
 Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional,
sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia 1945 (Cholisin,2013:101). Sehingga demokrasi
Pancasila mempunyai beberapa prinsip:
1. Persamaan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
2. Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban.
3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah .
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA YAKNI :
a. Religius,tidak sekuler apalagi ateis
b. Memiliki toleransi
c. Adil dalam arti tidak diskriminatif/humaninistis
d. Anti imperialism dan kolonialisme
e. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kemakmuran bersama
f. Memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi bagi sesama anak
bangsa
g. Menghargai pluralitas (kemajemukan)
h. Menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum
i. Menolak liberalisme, kapitalisme, dan neoliberalisme
j. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat
k. Komitmen terhadap konstitusi (Cholisin, 2013:120)
Masyarakat Madani (Civil Society)
 Istilah masyarakat madani adalah sinonim dari civil
society. Disamping masyarakat madani, padanan kata
yang lain yang sering digunakan adalah masyarakat
warga/kewargaan, masyarakat sipil, masyarakat
beradab atau masyarakat berbudaya. (AS Culla,
2002:3)
 IntiKonsep civil society adalah penolakan terhadap
otoritarianisne dan totalitarianisme yang pertama kali
diperkenalkan oleh Cicero yang berasal dari bahasa
Latin yaitu societas civilis .
 Pada abad 15 -17 para ahli yang mencoba untuk
menggagas konsep dari civil society seperti Thomas
Hobbes.
 John Locke dengan konsep Masyarakat politik
(political society). Kemudian dilanjutkan dengan JJ.
Rousseau dengan teori kontrak sosialnya. (Ahmad
Fathan Aniq:2008)
 Istilah civil society pertama kali muncul di Indonesia
tahun 1988 melalui konferensi oleh Monash
University Australia pada tanggal 25-27 November
1988 dengan tema “State and Cicil Society in
Contemporary Indonesia(Hendro Prasetyo 2000:79)
 Istilah masyarakat madani pertama kali
diperkenalkan olehDatuk Anwar Ibrahim dalam
ceramahnya pada simposium Nasional pada Festival
Istiqlal di Jakarta pada tanggal 26 September 1995.
 Istilah ini kemudian populer lewat Nur Cholis
Majid, menurut Nur Cholis Majid masyarakat
madani secara istilah berasal dari kata Arab al-
madaniyah yang artinya “peradaban”.
 Konsep Masyarakat madani berangkat dari
realitas pahit yang dialami oleh umat Islam dan
fenomena kemunduran dan keterbelakangan
 Ada Lima prinsip dasar yang melandasi bangunan
masyarakat madani, yakni supremasi moral,
keadilan, kesetaraan, musyawarah dan
kebebasan (Ibrahim dalam Mahasin, 2002:22)
Ciri-ciri
Free Public Shere : Ruang publik yang bebas
dalam berpendapat
Demokratis : kebebasan penuh untuk
menjalankan aktivitas kesehariannya,
Toleran : menghargai dan saling menghormati
Pluralisme : menerima kemajemukan,
menghargai perbedaan
Keadilan Sosial : keseimbangan pembagian
hak dan kewajiban
Penegak Masyarakat Madani
 Lembaga Swadaya Masyarakat :
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan
masyarakat yang tertindas
 Pers : Sosial Control, dan publikasi kebijakan
pemerintah
 Supremasi Hukum : taat pada aturan hukum
 Perguruan Tinggi : mengkritisi kebijakan
pemerintah
 Partai Politik : menyalurkan aspirasi politik

Anda mungkin juga menyukai