Anda di halaman 1dari 57

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RS PROF. DR. TABRANI


NOMOR: 002 /RSTAB/PER-DIR/VI/2019
TENTANG
PENETAPAN PANDUAN B3 DAN LIMBAH B3
RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI

BAB I
DEFINISI

Lingkungan Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru adalah semua area didalam dan diluar
gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru
sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru Pekanbaru.Masyarakat
Rumah Sakit adalah semua orang yang berada di dalam area Rumah Sakit tanpa terkecuali.

Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, praktik
dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi, pabrik obat dan bahan obat,
laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain pusat atau balai pengobatan, rumah
bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).

Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang dimulai dari pengadaan, pembelian, mengangkut,
mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3. Penyimpanan B3 adalah
teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah
dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam suatu
wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya, Simbol B3 adalah gambar yang
menunjukkan klasifikasi B3.

Panduan B3 dan Limbah B3 1


Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3,
Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan sarana angkutan.

Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan sangat
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.Bahan kimia korosif atau iritan
adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai peralatan dari logam dan apabila bahan
kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak. Bahan kimia oksidator adalah bahan
kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain,
bersifat reaktif dan eksplosif serta sering menimbulkan kebakaran.

Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang karena
sifatnya tidak dapat digunakan lagi. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap
atau gas dalam udara yang dapat dihirup selama 8 jam atau hari selama 5 hari atau minggu, tanpa
menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan
farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis
dari penyedia barang.
1. Upaya Pengelolaan bahan kimia berbahaya dan beracun meliputi kegiatan:
a. Melakukan Indentifikasi dan pendataan terhadap seluruh bahan kimia terutama yang
tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang digunakan di Rumah Sakit Prof Dr
Tabrani Pekanbaru di lokasi pengunaannya dan mempunyai daftar terbaru atau mutakhir
dari bahan berbahaya tersebut di rumah sakit.
b. Melakukan rencana untuk penanganan penyimpanan dan penggunaan yang aman disusun
dan diimplementasikan atau diterapkan.
c. Melakukan pelaporan dan infestigasi dari tumpahan, paparan (eksposure) dan insiden
lainnya disusun dan diterapkan.
d. Melakukan rencana penanganan limbah yang benar didalam rumah sakit dari
pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum disusun dan
diterapkan.

Panduan B3 dan Limbah B3 2


e. Melakukan rencana penanganan limbah yang benar didalam rumah sakit dari
pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum disusun dan
diterapkan.
f. Mengidentifikasi seluruh bahan kimia yang ada pada masing – masing bagian atau unit.
g. Pengadaan barang beracun, dan berbahaya dilaksanakan secara terkoordinasi antara
pengguna, Unit K3 dan Departemen Logistik, dan dalam hal pengadaan barang B3
perlu disertakan lembar data keselamatan atau Material Safety Data Sheet (MSDS) dari
rekanan pemasok.
h. Pemeriksaan penerimaan bahan kimia berbahaya dan beracun.
i. Penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun.
j. Tata cara dan lokasi penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun.
k. Penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun.
l. Pelabelan dan pemberian simbol dan label seluruh bahan kimia berbahaya dan beracun
yang ada di seluruh rumah sakit.
m. Melakukan rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, meliputi setiap izin, lisensi,
atau ketentuan persyaratan lainnya disusun dan diterapkan.
n. Penanganan bahan kimia berbahaya dan beracun apabila terjadi tumpahan atau ceceran
atau kebocoran.
o. Memastikan bahwa jika terdapat tumpahan bahan kimia terutama yang tergolong B3
ditangani sesuai standar yang berlaku dan rencana untuk alat dan prosedur perlindungan
yang benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan disusun dan diterapkan.
p. Penanganan bahan kimia berbahaya dan beracun apabila terjadi paparan.
q. Diperlukan suatu system pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, yaitu
suatu sistem yang mengatur pelaporan semua jenis penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja saat sedang melakukan pekerjaan kedinasan dan disebabkan oleh
kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman, sistem ini dapat terlaksana.
r. Pemilahan dari berbagai macam limbah yang dihasilkan dari kegiatan dan sarana
pewadahannya.
s. Rumah Sakit harus menyediakan fasilitas untuk menangani limbah seperti IPAL, untuk
limbah cair dan pengelolaan limbah medis dan non medis yang dikelola oleh pihak
kedua(dari luar rumah sakit).

Panduan B3 dan Limbah B3 3


t. Memastikan bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan
disurvei, Rumah Sakit memastikan bahwa unittersebut mematuhi rencana penanganan
bahan berbahaya.

Panduan B3 dan Limbah B3 4


BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam panduan ini meliputi :


1. Identifikasi dan inventarisasi B3 dan limbah B3
2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yaitu :
a. Pengadaan B3
b. Panduan Bongkar Muat B3
c. Panduan Penyimpanan B3
d. Panduan Pengangkutan B3
e. Panduan Penggunaan B3
f. Panduan Penanganan Kecelakaan Kerja & Darurat B3
g. Panduan Pemasangan Simbol dan Label B3
h. Panduan Penanganan tumpahan B3
i. Panduan Pembuangan Limbah B3
j. Panduan Penanganan Pembuangan Limbah B3

Panduan B3 dan Limbah B3 5


BAB III
TATA LAKSANA

A. Identifikasi dan Inventarisasi B3 dan Limbah B3


1. Unit Kesehatan Lingkungan melakukan identifikasi dan inventarisasi B3 dan limbah B3
yang ada di Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru dengan melakukan telusur tiap B3
dan limbah B3 berdasarkan :
a. Daftar atau golongan B3 yang ada di bagian Lampiran Peraturan Pemerintah No. 74
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya serta Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 472 Tahun 1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya
Bagi Kesehatan.
b. Daftar atau golongan limbah B3 di bagian Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
2. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi tersebut disusun Daftar Inventarisasi
B3 dan Limbah B3 Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru
3. Daftar inventarisasi B3 yang ada di ruangan atau unit kerja di tempel di dinding lemari
penyimpanan B3 dan Daftar tersebut diperbarui setiap 6 bulan oleh ruangan atau unit
kerja (Tabel Daftar Inventarisasi B3 terlampir).
4. Daftar inventarisasi limbah B3 Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru berada di
ruangan unit Kesehatan Lingkungan dan dan diperbarui setiap 6 bulan.
5. Pengawasan ketersediaan Daftar Inventarisasi B3 dan Limbah B3 di unit kerja atau
ruangan dilakukan oleh Unit Kesehatan Lingkungan.
Jenis B3 dan Non B3
Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru Tahun 2016

No Nama Bahan Bentuk Sifat Penyimpanan


1. Radiologi :
a. Developer /Fixer Cair B3 Dirigen
b.Film 35 x 35 cm Padat Non B3 Lemari
c. Film 30 x 40 cm Padat Non B3 Lemari
d.Film 24 x 30 cm Padat Non B3 Lemari
2. Laboratorium :
a. Na Citrat 3,13% Cair B3 Di lemari tertutup
b.Methanol Cair Mudah terbakar Di lemari tertutup
c. Alcohol Cair Mudah terbakar Di lemari tertutup

Panduan B3 dan Limbah B3 6


No Nama Bahan Bentuk Sifat Penyimpanan
d.Giemsa Cair Non B3 Di lemari tertutup
3. Poli Gigi :
a. Cement phospat Solid B3 Di lemari tertutup
b. Arsen Solid B3 Di lemari tertutup
c. Ecing Pasta Non B3 Di lemari tertutup
d. Fletcher Liquid Non B3 Di lemari tertutup
e. Eugenol Liquid Non B3 Di lemari tertutup
4. VK./OK
a. Obat bius Padat B3 Di lemari tertutup
b. Formalin Cair B3 Di lemari tertutup
c. Cairan infus Cair Non B3 Di lemari tertutup
d. Dextrosan Cair Non B3 Di lemari tertutup
e. Alkohol 70% Cair B3 Di lemari tertutup
f. Xidex Cair B3 Di lemari tertutup
g. Chlorin Cair B3 Di lemari tertutup
6. Pharmasi/Apotik
a. Alkohol 70% Cair B3 Di lemari tertutup
b. Formalin Cair B3 Di lemari tertutup
7. InstalasiGawat Darurat
a. Alkohol 70% Cair B3 Di lemari tertutup
9. Sanitasi
a. Chlor tablet Tablet B3 Lemari tertutup
b. Karbol Cair Non B3 Lemari tertutup
c. Pestisida Cair B3 Lemari tertutup
d. Insectisida Cair B3 Lemari tertutup
e. Rodentisida Cair B3 Lemari tertutup
f. Forward Cair Non B3 Wadah tertutup
g. Minyak lobby Cair Non B3 Wadah tertutup
h. Gogett Cair Non B3 Wadah tertutup
i. Glass cleaner Cair Non B3 Wadah tertutup
j. Vixal Cair Non B3 Wadah tertutup
k. Stella Spray Non B3 Wadah tertutup
l. Bayclin Cair Non B3 Wadah tertutup
m. Sabun cuci tangan Cair Non B3 Wadah tertutup
n. Baygon spray Spray B3 Lemari tertutup

B. Pengelolaan B3
1. Panduan Pengadaan B3
a. Pengadaan jasa atau barang di Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru dilakukan
oleh bagian Pengadaan Barang (Procurement) dan Perbekalan Farmasi.

Panduan B3 dan Limbah B3 7


b. Setiap kontrak kerjasama dengan rekanan yang terkait dengan pemakaian B3 harus
memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan dilengkapi
dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) yaitu berupa lembar data pengaman
yang membuat informasi dari pabrik tentang sifat khusus (fisika maupun kimia)
dari bahan, cara penyimpanan, resiko dan cara penanggulangan bila terjadi
kontaminasi.
c. Pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh procurement atau perbekalan
farmasi harus sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) pengadaan
barang atau jasa Rumah Sakit Prof Dr Tabrani Pekanbaru Pekanbaru.
d. Pembelian atau pengadaan B3 oleh Procurement dan atau Perbekalan Farmasi
harus dicantumkan dengan jelas di dalam lembar Purchasing Order (PO) tentang
kelengkapan informasi bahan berupa labeling, Informasi dampak Bahaya dan
Informasi P3K & APD.
e. Bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diadakan harus sudah diberi wadah,
dikemas dengan baik dan aman.
f. Pada wadah atau kemasan harus dicantumkan penandaan yang meliputi : nama
sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi berat netto, tanda dan simbol
bahaya. serta tindakan pencegahan dan penanggulangannya.
g. Penandaan pada wadah atau kemasan harus jelas dan mudah dibaca, tidak mudah
luntur oleh sinar maupun cuaca
2. Panduan Bongkar Muat B3
a. Sebelum melaksanakan kegiatan bongkar muat B3, petugas bongkar muat harus
menyiapkan kelengkapan administrasi berikut ini, yaitu Daftar bahan yang akan
dibongkar, Prosedur kerja dan Perijinan serta Daftar pekerja atau buruh serta
penanggung jawab.
b. Perencanaan dan tindakan-tindakan K3 harus dilaksanakan sebaik-baiknya sebelum
dan sesudah melaksanakan bongkar muat.
c. Yakinkan bahwa para pekerja sudah mengetahui bahaya-bahaya yang ada serta cara-
cara pencegahan dan penanggulangannya.
d. Sarana pelindung Diri, Alat Pemadam yang sesuai dan perlengkapan P3K harus
disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.

Panduan B3 dan Limbah B3 8


e. Pemasangan Rambu-rambu K3 meliputi Peringatan bahaya sesuai jenis, golongan
Bahan Kimia harus dipasang dengan jelas, mudah dibaca, dimengerti dan terlihat
oleh pekerja.
f. Setiap pekerja harus menghindari perbuatan atau tindakan yang tidak aman seperti :
merokok ditempat yg terlarang, tidak memakai APD yang disyaratkan, mengerjakan
pekerjaan yang bukan wewenang atau dibidangnya, bersendau gurau, menolak
perintah atasan dan sebagainya.
g. Setiap kecelakaan, Kebakaran, Peledakan termasuk kondisi berbahaya yang tidak
mungkin dapat diatasi sendiri, haruslah dilaporkan secepatnya kepada atasan.
Berikanlah keterangan yang benar kepada petugas Investigasi guna memudahkan
pengambilan langkah-langkah perbaikan selanjutnya agar kasus yang sama tidak
terulang kembali
h. P3K harus dilakukan dengan benar oleh yang berpengalaman kepada pekerja yang
mengalami kecelakaan. Segera hubungi Dokter atau tim medis guna perawatan
selanjutnya.
3. Panduan Penyimpanan B3
a. Penyimpanan B3 Secara Umum
1) Gudang tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dibuat sedemikian
rupa hingga aman dari pengaruh Alam dan Lingkungan sekitarnya, yaitu :
a) Memiliki sirkulasi udara dan ventilasi baik
b) Suhu ruangan terjaga konstan dan aman
c) Aman dari gangguan biologis (tikus, rayap dll)
2) Tata letak dan pengaturan penempatan bahan harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a) Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari adanya bahaya
reaktivitas.
b) Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan
manufactur untuk menghindari roboh (ambruk) hingga tidak
mengakibatkan kerusakan dan mudah pembongkaran serta kelihatan rapi.
c) Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun, jika perlu
buatkan garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut.

Panduan B3 dan Limbah B3 9


d) Khusus bahan dalam wadah silinder atau tabung gas bertekanan agar
ditempatkan pada tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari sumber
panas seperti ( listrik, api terbuka dll ).
e) Program House Keeping harus dilaksanakan secara periodik dan
berkesinambungan yang meliputi : Kebersihan, Kerapihan dan
Keselamatan.
f) Sarana K3 haruslah disiapkan dan digunakan sebagaimana mestinya.
3) Setiap pekerja yang tidak berkepentingan dilarang memasuki gudang
penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya dan setiap pekerja yang memasuki
gudang harus memakai APD yang disyaratkan.
4) Inspeksi K3 oleh pekerja gudang harus dilaksanakan secara teratur atau
periodik yang meliputi pemeriksaan seluruh kondisi lingkungan, bahan,
peralatan dan system. Segera amankan atau laporkan jika menemukan kondisi
tidak aman kepada atasan.
5) Pada setiap penyimpanan B3 harus dilengkapi dengan LABELING ( Label isi,
safety, resiko bahaya ) beserta uraian singkat Pencegahan, Penanggulangan dan
Petolongan Pertama
6) Petugas gudang harus dilengkapi buku petunjuk atau pedoman K3 yang
berkaitan dengan Penyimpanan B3.
7) Setiap Pekerja dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan Bahan Kimia
Beracun.
8) Tindakan P3K harus dilakukan oleh yang berpengalaman. Segera hubungi
dokter atau tim medis atau bawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatka
perawatan lebih lanjut.
b. Penyimpanan B3 Secara Khusus
1) Penyimpanan B3 golongan gas Medis
Memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Pewadahan dan penandaan
Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar dan
akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
b) Kondisi ruangan

Panduan B3 dan Limbah B3 10


(1) Bahan konstruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia penangkal petir
(2) Pengaturan suhu, panas dan cahaya
(3) Suhu sejuk dan kering
(4) Hindari cahaya langsung matahari
(5) Hindarkan instalasi listrik, sumber panas
(6) Hindarkan kenaikan suhu
c) Pengaturan udara
Ventilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik dan suhu ruangan
tetap optimal
d) Tata penyimpanan
(1) Wadah disimpan pada posisi tegak
(2) Jarak antara wadah dengan dinding ½ dari tinggi wadah
(3) Cukup jarak antara 1 dengan lainnya
(4) Jumlah wadah dalam tiap ruangan dibatasi
(5) Wadah kosong diberi tanda dan dipisahkan dari ada isinya
e) Kesiapan penanggulangan
(1) Dilakukan oleh petugas yang ahli dalam penanggulangan bahaya gas
medik
(2) Tersedia alat pemadam kebakaran
(3) Tersedia P3K dan antidotum
(4) Tersedia alat komunikasi
f) Lokasi
(1) Lebih kurang 3x radius yang dapat dijangkau gas tersebut tanpa
tiupan angin kuat
(2) Jauh dari pemukiman penduduk, jalan raya yang padat
g) Penanganan tekhnis pada bongkar muat
Mengikuti pola penanganan tehnis B3 yang berlaku sesuai dengan jenis
dan tingkat bahaya
h) Penanggulangan kasus bahan berbahaya

Panduan B3 dan Limbah B3 11


i) Bila terjadi tumpah, bocor hingga mencemari lingkungan, korban
langsung dsb maka harus mengikuti pola penanganan yang berlaku sesuai
dengan jenis dan tingkat bahaya

2) Penyimpanan B3 Explosif
a) Pewadahan dan penandaan
Mengikuti Pola pewadaan dan penandaan B3 dengan benar dan teliti
sesuai dengan macam dan tingkat bahaya
b) Kondisi ruangan
(1) Bahan & kondisi bangunan memiliki kontruksi yang kuat, tahan
ledakan, tahan api, tahan gempa
(2) Lantai tidak lembab, bersih, bebas karat, bebas debu
(3) Kedap air
(4) Pintu dari bahan yg baik dan kuat disertai kunci
(5) Terhindar dan terlindung dari getaran, dilengkapi dengan penangkal
petir
(6) Ruangan diberi tanda peringatan untuk B3 golongan Eksplosif dan
pemberitahuan dilarang merokok.
3) Penyimpanan B3 Gas Mampat
a) Pewadahan dan penandaan
Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar &
akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
b) Kondisi ruangan
(1) Bahan kontruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia penangkal petir
(2) Pengaturan suhu, panas dan cahaya
(a) Suhu sejuk dan kering
(b) Hindari cahaya langsung matahari
(c) Hindarkan instalasi litrik, sumber panas
(d) Hindarkan kenaikan suhu
(3) Pengaturan udara

Panduan B3 dan Limbah B3 12


Ventilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik dan suhu ruangan
tetap optimal
4) Penyimpanan B3 Cairan Mudah Menyala
a) Pewadahan dan penandaan
(1) Wadah atau pembukus/kemasan harus dapat melindungi isinya
terhadap saluran dari luar
(2) Wadah, pembungkus atau kemasan harus dapat bertahan terhadap
daya kemas isinya
(3) Wadah harus tertutup dengan kedap dan disegel
b) Kondisi ruangan
(1) Bahan & konstruksi bangunan
(2) Tahan terhadap B3 yang disimpan (tidak interaksi)
(3) Mempunyai ventilasi secukupnya
(4) Udaranya harus terisolir dari udara zat atau cairan mudah menyala
c) Beban dari sumber penyebab terjadinya bahaya
(1) Wadah, tutup, kran, kemasan harus berfungsi baik
(2) Mencegah terjadinya gangguan mekanik
(3) Mencegah kotak langsung dengan B3
(4) Mencegah kenaikan suhu dan cahaya yang berlebihan
5) Penyimpanan B3 Beracun
a) Pewadahan dan penandaan
Menggunakan kemasan anti bocor atau mengikuti pola pewadaan dan
penandaan B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
b) Kondisi ruangan
(1) Bahan dan konstruksi bangunan
(2) Tahan terhadap B3 yang disimpan
(3) Kedap air
(4) Lantai cekung agar limbah tidak mengalir keluar
(5) Tertutup rapat dan dapat dikunci

Panduan B3 dan Limbah B3 13


4. Panduan Pengangkutan B3
a. Sebelum melaksanakan pekerjaaan pengangkutan Bahan Kimia Berbahaya,
Pengawas atau atasan berkewajiban menyampaikan informasi K3 serta resiko
bahaya yang ada pada setiap pekerja.
b. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya
rekomendasi dari atasannya dibenerkan menangani pekerjaan pengangkutan Bahan
Kimia Berbahaya.
c. Upaya prefentif, Pencegahan harus tetap dilakukan secara teratur berupa
pemeriksaan kelayakan peralatan kerja, kondisi muatan dan kondisi fisik pekerja
sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
d. Menaikkan dan menurunkan Bahan Kimia Berbahaya harus dilakukan dengan hati-
hati, jika perlu buatkan bantalan karet atau kayu.
e. Perlengkapan K3 ( APD, APAR, P3K ) harus tersedia dalam kondisi siap pakai di
lokasi kerja.
f. Kapasitas angkut alat angkat dan angkut tidak diperbolehkan melebihi kapasitas
yang ada dan tidak boleh menghalangi pandangan penegmudi atau sopir.
g. Pengemudi harus mengikuti peraturan lalu lintas yang ada dengan selalu hati-hati
dan waspada. Hindari tindakan tidak aman dan tetap disiplin dalam mengemudikan
kendaraan.
h. Jika kontak dengan Bahan Kimia Berbahaya, segera lakukan pertolongan pertama
pada korban dengan benar. Hubungi dokter atau tim medis untuk penanganan
selanjutnya.
i. Tanda labeling peringatan bahaya berupa tulisan, kode sesuai dengan resiko bahaya
yang ada harus terpasang dengan jelas di depan muatan, samping kiri dan kanan,
belakang muatan.
5. Panduan Penggunaan B3
a. Sebelum menggunakan Bahan Kimia Berbahaya harus diketahui terlebih dahulu
informasi bahayanya baik dari segi Kebakaran, Kesehatan, Reaktifitas, Keracunan,
Korosif dan Peledakan ) serta cara-cara pencegahan dan penanggulangannya.

Panduan B3 dan Limbah B3 14


b. Perencanaan dan penerapan K3 harus dilakukan dengan sebaik-baiknya pada setiap
pekerjaan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan faktor resiko bahayanya, APAR
dan P3K harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.
2) Kondisi kerja dan lingkungan sudah dinyatakan aman oleh pihak yang
berwenang (Safety).
3) Peralatan kerja harus layak pakai.
4) Methode kerja atau cara pelaksanaan kerja sudah aman dan efektif.
5) Kelengkapan administrasi sudah dipersiapkan ( perijinan angkut, perintah
kerja, daftar pekerja dsb ).
c. Selama berlangsungnya kegiatan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya hindari
tindakan yang tidak aman. Usahakan bekerja sesuai dengan prosedur kerja.
d. Bila pekerjaan tersebut belum selesai dan pelaksanaannya diatur secara shift maka,
setiap serah terima tugas dan tanggung jawab harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Situasi dan kondisi kerja menyeluruh harus dilaporkan dengan jelas
terutama kondisi kerja yang kurang aman dan perlu penanganan yang intensif.
e. Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja, lingkungan
kerja, wadah sisa-sisa bahan dsb agar segera dibersihkan sampai betul-betul kondisi
keseluruhan sudah aman.
f. Lakukan tindakan P3K dengan segera jika terjadi kecelakaan hubungi tim medis
dan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
6. Panduan penanganan kecelakaan kerja dan darurat B3
a. Penanganan Kecelakaan kerja dan darurat B3
Panduan ini sebagai petunjuk bagi pegawai untuk penyelamatan apabila terjadi
kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan agar korban menjadi atau merasa aman
dan tenang serta mencegah kondisi yang lebih buruk sambil menunggu pertolongan
dokter.
b. Ruang lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi petunjuk umum : pertolongan pertama yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) . Dampak

Panduan B3 dan Limbah B3 15


dan Resiko akibat pengelolaan B3 berupa ledakan gas dan kebakaran bahan kimia,
bahan kimia tumpah, terpapar bahan kimia kepada petugas, sarana dan lingkungan
rumah sakit
c. Pengertian yang dimaksud dalam panduan ini adalah sebagai berikut :
1) Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan luka atau kerugian pada manusia dan benda yang disebabkan
oleh suatu kejadian atau kondisi yang tidak terduga
2) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan
semenjakia meninggalkan rumah kediaman sampai menuju ketempat
pekerjaannya, selama jam kerja, maupun sekembalinya dari tempat kerja
menuju rumah kediamannya melalui jalan yang biasa ditempuh, sedemikian
rupa sehingga karyawan tersebut dalam waktu2x 24jam setelah kejadian
kecelakaan itu tidak dapat melakukan pekerjaan.
3) Perlemahan (impairment) adalah setiap gangguan atau ketidaknormalan
psikologik dan atau fisiologik dan atau struktur anatomi dan atau fungsi.
4) Ketidakmampuan (disability) adalah setiap keterbatasan atau berkurangnya
kemampuan (sebagai akibat dari perlemahan) untuk melakukan aktivitas
dengan cara atau dalam batas-batas yang dianggap normal untuk manusia.
5) Cacat (handicap) adalah kerugian yang diderita oleh seseorangsebagai akibat
dari perlemahan atau ketidakmampuan yang membatasi atau mencegah orang
itu untuk melakukan perannya yang normal untuk ukuran orang itu
d. Hal UmumPenanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat B3
1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
2) Melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud d.1). wajib
mengambil langkah-langkah :
(1) Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan.
(2) menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan
kecelakaan.
(3) melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat
Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat.

Panduan B3 dan Limbah B3 16


(4) Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima laporan
tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3
sebagaimana dimaksud wajib segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan yang diperlukan.
3) Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap
orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk :
a) Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan atau
b) Memulihkan kondisi lingkungan hidup yang rusak atau tercemar; yang
diakibatkan oleh B3.
7. Panduan penanganan tumpahan B3
a. Ketentuan Umum mengatasi Tumpah
Harus dipahami bahwa tumpahan pada area kerja harus dibersihkan karena dapat
menyebabkan kecelakaan akibat kontak dengan bahan tumpahan. Kecelakaan yang
ditimbulkan antara lain: keracunan akibat menghirup uap bahan tersebut, korosif
dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan jika bereaksi dengan bahan-bahan
mudah terbakar, serta menyebabkan kontaminasi oleh mikroba (untuk bahan-bahan
mikrobiologi).
b. Penanganan B3 tumpah secara umum adalah :
1) Identifikasi atau kenali lokasi terjadinya tumpah, jumlah bahan yang tumpah,
sifat kimia dan fisika tumpahan, sifat bahaya dan risiko tumpahan dan
mengetahui teknik aman penanganannya.
2) Pastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan, pelindung
mata/muka dan pelindung pernafasan bila perlu).
3) Cegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut aman
dilakukan.
4) Tangani (di tempat) dengan cara yang tepat. (Lihat MSDS)
5) Secara umum proses yang dilakukan adalah netralisasi.
6) Netralisasi dapat menggunakan basa (soda ash/lime) untuk tumpahan yang
bersifat asam dan
7) Larutan asam asetat untuk tumpahan yang bersifat basa.

Panduan B3 dan Limbah B3 17


8) Bahan yang paling umum digunakan untuk keadaan darurat apabila terjadi
tumpahan adalah pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur
9) Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air, sabun
detergen , atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya.
10) Tetapi untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material
Safety Data Sheet” (MSDS).
c. Langkah Selanjutnya Setelah Pembersihan tumpahan B3
1) Simpan semua limbah pada tempatnya yang sesuai kemudian tutup untuk
penanganan lebih lanjut
2) Bersihkan pastikan kembali area tersebut telah bersih dan aman.
3) Bersihkan area atau meja kerja segera setelah terjadi tumpahan zat atau bahan
kimia.
4) Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup atau sangat berbahaya, selain
dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi dengan sarung tangan dan Alat
Pelindung Diri (APD) lainnya: masker dan sepatu pelindung)
d. Panduan penanganan terpapar B3 pada kulit
1) Penanganan bila terjadi kontaminasi bahan-bahan berbahaya pada pekerja,
bila terkena kulit dan rambut
2) Membawa segera pekerja yang terkontaminasi menujusumberair
terdekat dan lepaskan seluruh pakaian yang menutupbagian yang
terkontaminasi
3) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi dengan air (bila
mungkin air mengaliratau air pancuran atau shower), lihat petunjuk gambar
4) Membersihkan kontaminasi dengan sabun jika ada
5) Mempergunakan sarung tangan/baju pelindunguntuk melindungi diri dari
kontaminan bahan kimia yang dibersihkan (beberapa bahan kimia yang
melepas uap berbahaya bagi pernafasan, pastikan tidak menghirupnya)
6) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke poli pegawai atau Instalasi Rawat
Darurat bila memerlukan pertolonganmedis lebih jauh
7) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia Pembina K3 Rumah Sakit
8) Petunjuk Gambar membersihkan B3 terpapar pada kulit atau kepala

Panduan B3 dan Limbah B3 18


e. Panduan penanganan terpapar B3 pada mata
1) Penanggulangan bila terjadi kontaminasi bahan-bahan berbahaya pada pekerja,
bila terkena mata:
a) Membaringkan dan memposisikan pekerja yang terkontaminasi dengan
posisi kepala menengadah dan miring ke arah mata yang terkontaminasi
b) Membersihkan segera bahan kimia yang mengenai mata dengan
sejumlah air yang dingin dan bersih selama 15-20 menit
c) Memastikan air yang di siram menjauhi muka dan tidak mengenai
mata sebelahnya
d) Memastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal ketika
menyiram di sekitar kulit, alis dan kelopak mata
e) Memastiakn pekerja yang terkontaminasi tidak menggosok matanya
f) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke Poli Pegawaidan Instalasi
Rawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis lebih
jauhMelaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3Rumah Sakit
melalui Poli Pegawai
g) Petunjuk Gambar Membersihkan Mata dengan air Shower

8. Panduan pemasangan simbol dan label B3


Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada
wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan
yang esensial. pegawai yang bekerja pada pengelolaan B3 biasanya belum mengetahui
sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah atau packingnya, demikian pula para

Panduan B3 dan Limbah B3 19


pengguna di ruangan dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label dan tanda
menjadi sangat penting.
Peringatan tentang bahaya dengan simbol dan label merupakan syarat penting dalam
perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai
perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya masih tetap
diperlukan.
a. Pengertiaan yang berkaitan dengan simbol B3 :
1) Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
2) Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lainklasifikasi dan jenis
B3.
3) Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnyaterdapat B3 dan
dilengkapi penutup.
4) Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalambentuk lain
yang digunakan untuk menyimpan kemasan B3.
b. Panduan Umum pemasangan Simbol
1) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol sesuai dengan klasifikasinya dan
label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
2) Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi
simbol B3.
3) Bentuk dasar, ukuran dan bahan
a) Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk
belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar A). Simbol yang dipasang pada kemasan
disesuaikan dengan ukuran kemasan. Sedangkan simbol pada kendaraan
pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran 25
cm x 25 cm.

Gambar A: bentuk dasar simbol


Panduan B3 dan Limbah B3 20
b) Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan
kimia yang akan mengenainya. Warna simbol untuk dipasang di kendaraan
pengangkut bahan berbahaya dan beracun harus dengan cat yang dapat
berpendar (fluorenscence). Jenis simbol B3
c) Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang
terdiri dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan, yaitu:
(1) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak (explosive)

Gambar 3.1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat


mudah meledak (explosive).

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah.Simbol


berupa gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna
hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan
tekanan standar (25 oC, 760mmHg) dapat meledak dan menimbulkan
kebakaran atau melalui reaksi kimia dan / atau fisika dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
(2) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing)

Panduan B3 dan Limbah B3 21


Gambar 3.2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat
pengoksidasi (oxidizing)

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa bola api berwarna hitam yang menyala. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau
menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya,
terutama bahan - bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam
keadaan hampa udara.
(3) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable)

Gambar 3.3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat


Mudah menyala (flammable)

Panduan B3 dan Limbah B3 22


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena
kontak dengan udara pada temperature ambient
(b) Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala
api
(c) Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal
(d) Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang
berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara
lembab
(e) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0 oC dan
titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 oC
(f) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0 oC – 21 oC
(g) Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60 oC (140
o
F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api
atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”
(h) Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25 oC dan 760
mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uaair atau perubahan kimia secara spontan
dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus
menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta
Closed Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala
kurang dari 40 oC
(i) Aerosol yang mudah menyala
(j) Padatan atau cairan piroforik dan
(k) Peroksida organik.
(4) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)

Panduan B3 dan Limbah B3 23


Gambar 3.4. Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan
atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun
ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun
dan beracun)
(b) Sifat bahaya toksisitas akut.
(5) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)

Gambar 3.5. Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar silang berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan
suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalu inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
Panduan B3 dan Limbah B3 24
(6) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)

Gambar 3.6. Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah Simbol
berupa gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau peradangan
(b) Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan,mengantuk atau
pusing
(c) Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit dan
(d) Iritasi atau kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata.

(7) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)

Panduan B3 dan Limbah B3 25


Gambar 3.7. Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
terdiri dari 2 gambar yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
(b) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020
dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian
55 oC dan
(c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam
dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
(8) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment)

Gambar 3.8. Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan


(dangerous for the environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta
ikan berwarna putih. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang

Panduan B3 dan Limbah B3 26


dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini
dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme
akuatik lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti
merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon),
persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated
Biphenyls).
(9) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan
mutagenik(carcinogenic, tetragenic,mutagenic)

Gambar 3.9. Simbol B3 klasifikasi bersifat


karsinogenik, teratogenik dan mutagenik
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan
gambar menyerupai bintang segi enam berwarna putih pada dada.
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau
berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai
berikut:
(a) Karsinogenik yaitu penyebab sel kanker
(b) Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio
(c) Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genétik
(d) Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik
(e) Toksisitas terhadap sistem reproduksi dan

Panduan B3 dan Limbah B3 27


(f) Gangguan saluran pernafasan.
(10) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas
bertekanan (pressure gas)

Gambar 3.10. Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar tabung gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk
menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi
dan dapat meledak bila tabung dipanaskan atau terkena panas atau
pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.
c. Ketentuan pemasangan simbol
Simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan tahan
terhadap tumpahan isi kemasan B3.
a) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya
b) Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh
kemasan lain dan mudah dilihat
c) Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
berbahaya dan beracun dan
d) Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali
untuk mengemas B3 harus diberilabel “KOSONG”

Panduan B3 dan Limbah B3 28


2) Simbol pada kendaraan pengangkut B3. Simbol yang dipasang pada kendaraan
pengangkut B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Simbol B3 berupa stiker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada alat angkut atau kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama
b) Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya
c) Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan
d) Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau
plat logam) serta menggunakan bahan warna simbolyang dapat berpendar
(flourenscence)
e) Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter dan
f) Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum
muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari
sisa B3 yang tertinggal.
3) Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3.
Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada tempat penyimpanan
b) Kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat
dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang
mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam)
c) Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan B3 yang
tidak terhalang
d) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3
4) Ketentuan pemasangan Label
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi
dan jenis B3. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan informasi tentang

Panduan B3 dan Limbah B3 29


produsen B3, identitas B3 serta kuantitas B3. Label harus mudah terbaca, jelas
terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari kemasannya.
a) Bentuk, warna dan ukuran.
(1) Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan
dengan kemasan yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah
panjang : lebar = 3:1, dengan warna dasar putih dan tulisan serta garis
tepi berwarna hitam, sebagaimana gambar

(2) Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah
terhapus dan dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib
dicantumkan informasi. Contoh:

Panduan B3 dan Limbah B3 30


b) Pemasangan label B3.
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus
terlihat dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan
dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh pemasangan
simbol dan label pada kemasan/wadah, sebagaimana gambar 6.b.

Simbol

Label

Panduan B3 dan Limbah B3 31


9. Panduan pembuangan limbah B3
Adapun tugas dan tanggungjawab masing-masing ruangan atau unit kerja dalam
pembuangan limbah B3, yaitu :
a. Kesehatan Lingkungan & K3
1) Memastikan bahwa semua prosedur dan peraturan yang berhubungan dengan
penanganan limbah B3 dilaksanakan dan dipatuhi dengan konsisten.
2) Menyediakan semua peralatan dan perlengkapan untuk pengelolaan dan
pengendalian limbah.
3) Memastikan semua karyawan mengetahui prosedur dan peraturan tentang
pengelolaan limbah.
b. Kesehatan Lingkungan
1) Memantau pelaksanaan pengelolaan limbah B 3 yang dilaksanakan di
ruangan – ruangan dan unit kerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku
2) Membuat catatan jumlah dan jenis limbah B3 yang dikumpulkan atau
ditampung sementara di TPS Limbah B3 dan dilaporkan dalam laporan
bulanan kinerja kesehatan lingkungan
3) Memastikan setiap pihak yang ditunjuk untuk bekerja sama dalam
pengangkutan, pengumpulan dan pengolahan atau pemusnahan
limbah B3 telah memiliki ijin yang masih berlaku dari instansi yang
berwenang seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Lingkungan Hidup,
Dinas Perhubungan, dan instansi pemerintah lainnya.
c. Kepala Ruangan & Kepala Unit
Memastikan setiap limbah yang dihasilkan dari aktifitas yang ada dalam area kerja
yang menjadi tanggung jawabnya dikumpulkan atau ditampung & dipilah dalam
wadah atau tong sampah yangsesuai dengan ketentuan.
d. Petugas Ruangan & Unit Kerja
Mengumpulkan setiap limbah B3 yang dihasilkan dari unit kerjanya ke wadah atau
tempat yang telah disediakan
e. Petugas Pengolahan Limbah & IPAL
1) Mengumpulkan dan menangani limbah B3 dalam tempat penampungan

Panduan B3 dan Limbah B3 32


sementara yang telah disediakan sebelum diserahkan ke pihak transporter
limbah B3.
2) Membuat catatan jumlah limbah B3 yang dikumpulkan dan diserahterimakan
ke transporter Limbah B3 serta meminta dokumen manifest limbah B3 ke
transporter limbah B3 kemudian melaporkan ke kesehatan lingkungan.
f. Procurement dan Keuangan
Pihak procurement dan keuangan ikut dalam serah terima pengambilan limbah B3
oleh transporter limbah B3 dan menandatangani berita acara serah terima.
10. Panduan penanganan pembuangan limbah B3
a Setiap limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah sakit dibawa dan dikumpulkan di
TPS Limbah B3
b Setiap Limbah B3 yang masuk dan keluar dari TPS Limbah B3 harus tercatat dalam
log book limbah B3.
c Limbah medis infesksius yang ada di TPS Limbah B3 diambil oleh transporter
limbah B3 sekurang-kurangnya setiap 7 hari atau sesuai kesepakatan dengan
transporter limbah B3 namun tidak melebihi 10 hari.
d Limbah B3 lain seperti dengan karakteristik beracun dan cairan mudah terbakar
dapat disimpan di TPS Limbah B3 paling lama 90 hari sebelum diserahkan ke
transporter atau pengumpul limbah B3. Dan jika lebih dari itu, rumah sakit akan
menginformasikan ke Dinas Lingkungan Hidup Pekanbaru.
e Dalam pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun disertai dengan bukti
dokumen pembuangan limbah B3 berupa manifest limbah B3

Panduan B3 dan Limbah B3 33


BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib melakukan
administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan, penggunaan
ataupun jika terjadi tumpahan B3. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Rumah Sakit Prof Dr
Tabrani Pekanbaru telah melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dengan baik.

Pekanbaru, 15 Februari 2019


Direktur,

dr.Dovy Saptika Faulin


NIK : 2014001651

Panduan B3 dan Limbah B3 34


Lampiran 1

RUMAH SAKIT PROF DR TABRANI PEKANBARU


FORM PELAPORAN KECELAKAAN KARENA B3

a. Unit terjadinya kecelakaan :

b. Yang terlibat dalam kecelakaan :

c. B3 yang menyebabkan kecelakaan :

d. Kecelakaan yang terjadi :

e. Kronologi terjadi kecelakaan :

Panduan B3 dan Limbah B3 35


Lampiran 2
LOKASI B3 DI RUMAH SAKIT PROF DR TABRANI PEKANBARU PEKANBARU

No Lokasi B3 B3 Kandungan Simbol Keterangan


1 Instalasi Farmasi, Alkohol 70% Sangat mudah menyala
Kamar Operasi, klinik
Gigi

2 Instalasi Farmasi, Atropin Mengiritasi mata, kulit,


Kamar Operasi, IGD pencernaan dan pernapasan

3 Instalasi Farmasi, Hydrogen Mengiritasi mata, kulit,


Kamar Operasi peroxide 3% pencernaan dan pernapasan

Panduan B3 dan Limbah B3 36


4 Gudang Farmasi, Oksigen Mengoksidasi, jika kontak
Kamar Operasi, dengan bahan yang dapat
Ruangan Perawatan, menimbulkan api.
IGD, IRJ

5 Kamar Operasi, Formalin Mengiritasi mata,


Kamar Sterilisasi (Formaldehyde pencernaan, kulit. Korosif
solution 37%) bagi mata, kulit, dan
karsinogenik

Kamar Sterilisasi Paraformaldeh Mengiritasi dan korosif pada


6 yde kulit dan mata

Panduan B3 dan Limbah B3 37


7 Kamar Operasi Hibiscrub Chlorhexidine Mengiritasi kulit, mata dan
gluconate 4% b/v setara pernapasan
dengan Chlorhexidine
gluconate 2% b/v

8 Instalasi Farmasi Microshield Chlorhexidine Mengiritasi kulit, mata dan


gluconate 2% b/v pernapasan

9 Kamar Operasi Hillon Methyl methacrylate Sangat mudah menyala


Monomer

10 Kamar Operasi, Ethylchloride Mudah Menyala


Instalasi Farmasi

Panduan B3 dan Limbah B3 38


11 Kamar Operasi, Presept Troclosene Sodium Mengoksidasi jika kontak
Instalasi Farmasi, (NaDCC) dengan bahan yang
House Keeping menghasilkan api.
Jika kontak dengan asam
\ liberat menyebabkan gas
yang beracun.
Mengiritasi mata dan
saluran pernapasan. Sangat
berbahaya bagi oraganisme
air.
12 Kamar Sterilisasi, Cydex Opa ortho-Phthalaldehyde Mengiritasi mata, kulit dan
Kamar Operasi (1,2– pernapasan.
benzenedicarboxaldehy Kontak langsung dengan
de kulit menyebabkan
perubahan warna sementara.
13 Kamar Sterilisasi, Stabimed Laurylpropylene Korosif, mudah menyala,
Klinik Gigi, Kamar diamine berbahaya jika tertelan,
Operasi menyebabkan luka terbakar
saat kontak dengan mata.

Panduan B3 dan Limbah B3 39


17 Laboratorium Xylol Sangat mudah sekali
menyala

18 Laboratorium Alkohol 90% Sangat mudah menyala

19 Laboratorium Wright’s stain Mengiritasi kulit, mata,


pencernaan dan pernapasan.

Panduan B3 dan Limbah B3 40


20 Laboratorium Methanol Mengiritasi kulit, mata,
pencernaan dan pernapasan.
Teratogenik mungkin pada
manusia.

21 Laboratorium Immersion Oil Benzyl Benzoate Berbahaya jika ditelan,


beracun bagi organisme air
mungkin karena efek yang
lama.

22 Laboratorium Kalium Iodida Mengoksidasi, jika kontak


dengan bahan yang dapat
menimbulkan api.
Berbahya jika ditelan.
Resiko serius jika terjadi
kerusakan mata.
Mengiritasi pernapasan dan

Panduan B3 dan Limbah B3 41


kulit.
23 Laboratorium Sulfa Lyzer Sodium Lauryl Sulfat Mengiritasi kulit, mata,
pencernaan dan pernapasan

24 Laboratorium Stromatolyser-  Ethylene Glycol Irritant


4DS Dye  Methanol

25 Radiologi, Klinik Gigi Fixer  Ammonium Mengiritasi mata


Thiosulphate
 Air

26 Radiologi, Klinik Gigi Developer  Diethylenetriamine Dapat mengiritasi saluran


Pentaacetic Acid Na5 pernapasan. Berbahaya jika
 Hydroquinone tertelan karena
 Pottasium Carbonate menyebabkan rasa tidak

 Air nyaman. Menyebabkan


iritasi kulit dan paparan

Panduan B3 dan Limbah B3 42


yang lama menyebabkan
iritasi yang parah.
27 Radiologi Barium Sulfat Mengiritasi kulit, mata,
pencernaan dan pernapasan.
Toksik terhadap organ
target, paparan yang lama
menyebabkan kerusakan
organ.
28 Instalasi Farmasi, Baygon Mudah menyala
Radiologi,
laboratorium

29 Kamar operasi, Softaman  Ethanol Mudah terbakar, Beresiko


Instalasi Farmasi,  Propanolol menyebabkan kerusakan
Laboratorium, Klinik serius pada mata.
Gigi, Laundry, IGD

Panduan B3 dan Limbah B3 43


30 Klinik Gigi Arsen Berbahaya dalam kasus
pencernaan dan pernapasan.
Mengiritasi jika kontak
dengan kulit, mata dan
pernapasan
31 Klinik Gigi Eugenol Dapat mengiritasi jika
kontak langsung dengan
kulit, mata, pencernaan dan
pernapasan.

32 Klinik Gigi Formocresol Sangat mudah sekali korosif


dengan kulit jika terjadi
kontak.
Toksik, dapat berakibat fatal
jika diserap oleh tubuh.
Bebahaya jika dihirup.
Menyebabkan efek yang
tidak dapat kembali,
berakibat karsinogenik.

Panduan B3 dan Limbah B3 44


33 Klinik Gigi Spritus Methyl Alkohol Mudah menyala

34 House Keeping Karbol Sangat mudah menyala dan


korosif

Panduan B3 dan Limbah B3 45


LAMPIRAN 3
LAPORAN DAFTAR B3 & PENYIMPANANNYA DI RUMAH SAKIT PROF DR TABRANI PEKANBARU PEKANBARU

Tempat Penyimpanan Sesuai


No Unit Kerja Nama B3 Simbol B3 Standar Penyimpanan
di Unit Kerja Standar

1 Instalasi Hydrogen Rak obat bagian bawah, untuk Harus disimpan di tempat yang
Farmasi peroxide 3% pemakaian obat luar, tersedia dilengkapi dengan sumber air untuk
wastafel mencuci.
Alkohol 70% Penyimpanan pada rak depan, Harus disimpan di tempat terpisah
OTC, tidak dipisahkan dengan dari tempat penyimpanan
sediaan farmasi yang lain, jauh dari perbekalan farmasi lain, mudah
Sangat mudah Apar dilokalisir bila terjadi kebakaran,
menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang
pemakaian luar, tersedia wastafel dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 46


Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah
farmasi. dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
Mudah Menyala dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk
dengan obat oral, suhu ruangan dan mendapat petukaran udara yang
normal, ada pertukaran udara yang baik. Tersedia tempat untuk
baik, tersedia wastafel. mencuci.

Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah


dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
Mudah Menyala dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang
pemakaian luar. Tersedia wastafel dilengkapi dengan sumber air untuk
pada ruangan. mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 47


2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada dan mendapat petukaran udara yang
pertukaran udara yang baik baik
3 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes dari tempat penyimpanan
yang lain. Sudah tersedia Apar di perbekalan farmasi lain, mudah
KO dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
Sangat mudah pemadam api.
menyala
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang
peroxide 3% tersedia wastafel dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk
suhu ruangan normal, ada dan mendapat petukaran udara yang
pertukaran udara yang baik baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dilengkapi dengan sumber air untuk
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 48


kena sinar matahari langsung dan Harus disimpan di tempat yang
jauh dari sumber panas. sejuk, mendapat pertukaran udara
Tersedia wastafel pada ruangan. yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah
KO, terpisah dari obat dan alkes dari tempat penyimpanan
yang lain. Sudah tersedia Apar di perbekalan farmasi lain, mudah
Sangat mudah KO dilokalisir bila terjadi kebakaran,
menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah
KO, terpisah dari obat dan alkes dari tempat penyimpanan
yang lain. Sudah tersedia Apar di perbekalan farmasi lain, mudah
Mudah Menyala KO dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk
suhu normal, ada pertukaran udara dan mendapat petukaran udara yang

Panduan B3 dan Limbah B3 49


yang baik baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
Tersedia Apar. mencuci.
Harus disimpan di tempat terpisah
dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
Mudah Menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
4 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dilengkapi dengan sumber air untuk
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak mencuci.
kena sinar matahari langsung dan Harus disimpan di tempat yang
jauh dari sumber panas. sejuk, mendapat pertukaran udara
Tersedia wastafel pada ruangan. yang baik, tidak kena sinar matahari

Panduan B3 dan Limbah B3 50


langsung dan jauh dari sumber
panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
dan mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang
wastafel pada ruangan. dilengkapi dengan sumber air untuk
Tersedia Apar. mencuci.
Harus disimpan di tempat terpisah
dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
6 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah
ruangan. dari tempat penyimpanan
perbekalan lainnya, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan

Panduan B3 dan Limbah B3 51


pemadam api.

Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah
ruangan. dari tempat penyimpanan
perbekalan lainnya, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah
yang lain. Letak Apar tidak jauh dari tempat penyimpanan
dari ruangan. perbekalan lainnya, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang
sejuk, mendapat pertukaran udara sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar yang baik, tidak kena sinar matahari

Panduan B3 dan Limbah B3 52


matahari langsung dan jauh dari langsung dan jauh dari sumber
sumber panas panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
Ruangan adalah tempat yang dilengkapi dengan sumber air untuk
sejuk, mendapat pertukaran udara mencuci.
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang
matahari langsung dan jauh dari sejuk, mendapat pertukaran udara
sumber panas yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.

Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang


4DS Dye dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.

Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang


dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 53


Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah
ruangan. dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
Mudah Menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Fixer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
7 Radioloogi dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Developer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dilengkapi dengan sumber air untuk
mendapat pertukaran udara yang mencuci.
baik, tidak kena sinar matahari Harus disimpan di tempat yang
langsung dan jauh dari sumber sejuk, mendapat pertukaran udara
panas. yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas.
Barium Sulfat Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dilengkapi dengan sumber air untuk
mendapat pertukaran udara yang mencuci.
baik, tidak kena sinar matahari Harus disimpan di tempat yang
langsung dan jauh dari sumber sejuk, mendapat pertukaran udara

Panduan B3 dan Limbah B3 54


panas. yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah
ruangan. dari tempat penyimpanan
perbekalan farmasi lain, mudah
dilokalisir bila terjadi kebakaran,
Mudah Menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dilengkapi dengan sumber air untuk
mendapat pertukaran udara yang mencuci.
baik, tidak kena sinar matahari Harus disimpan di tempat yang
langsung dan jauh dari sumber sejuk, mendapat pertukaran udara
panas yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas.

Panduan B3 dan Limbah B3 55


Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang
dilengkapi dengan sumber air untuk
mencuci.
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang
mendapat pertukaran udara yang dilengkapi dengan sumber air untuk
baik, tidak kena sinar matahari mencuci.
langsung dan jauh dari sumber Harus disimpan di tempat yang
panas. sejuk, mendapat pertukaran udara
Tersedia wastafel pada ruangan. yang baik, tidak kena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah
8 House ruangan. dari tempat penyimpanan
Keeping perbekalan farmasi lain, mudah
Mudah Menyala dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk
pertukaran udara yang baik, dan mendapat petukaran udara yang
tersedia wastafel. baik. Tersedia tempat untuk
mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 56


Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah
pada ruangan. Letak apar tidak dari tempat penyimpanan
jauh dari ruangan. perbekalan farmasi lain, mudah
Sangat Mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
Menyala tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.Tersedia tempat untuk
mencuci.

Panduan B3 dan Limbah B3 57

Anda mungkin juga menyukai