4.2. Hidrologi
Ada lebih kurang 17 buah sungai dan sungai kecil yang mengaliri di Salahutu.
Sungai dan sungai kecil ini dalam Bahasa sehari-hari masyarakat di Salahutu
disebut kali atau wae (ejaan lain: wai). Negeri Suli dialiri tiga buah sungai yakni
Sungai Waetatiri, Waeyari, dan Wae Lorihua. Tial dan Tenga-Tenga masing-
masing dialiri stau sungai yaitu Sungai Wae Ratesina dam Waebong. Kemudian
di Tulehu ada tiga sungai yaitu Wae Latu, Wae Mareta, dan Wae Rutung; Waai
dialiri empat sungai yaitu Wae Atua, Wae Nusa, Wai Selaka, dan Wae Tasoi.
Liang sebagai negeri terluas di kecamatan ini mempunyai jumlah aliran sungai
yang juga lebih banyak disbanding negeri-negeri lain. Tercatata ada lima sungai
dan sungai kecil yang mengaliri negeri ini, masing-masing adalah Sungai Wae
Huhu, Wae Meten, Wae Osa, Wae Tomol, Wela.
4.3. Iklim
Salahutu dipengaruhi oleh iklim musim dan iklim tropis. Temperature dalam
derajat celcius tertinggi dirasakan pada bula Februari. Pada bulan Februarui
temperature rata-rata mencapai 28,5 derajat celcius dan temperature maksimum
mencapai 34,3 derajat celcius. Ada pula temperature minimum tertinggi
mencapai 24,7 derajat celcius, tercatat pada bulan Maret dan Mei.
Februari tercatat sebagai bulan dengan curah hujan terendah (34 mm). Bulan
lain dengan curah hujan yang rendah antara lain November (37 mm) dan
Januari (71 mm). Bulan terbasah di Salahutu berlangsung dari bulan Juli hingga
September dengan curah hujan masing-masing mencapai 914 mm, 347 mm,
dan 342 mm.
Negeri Suli terletak di Pulau Ambon, Kec. Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah,
Provinsi Maluku. Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara.
Rumah Baileo adalah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan
representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku
selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-
benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagfai balai warga. Lantai baileo
dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan
derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat
tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai. Negeri ini beragama Kristen.