Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Bioteknologi Pertanian

“Pengenalan Alat dan Laboratorium Bioteknologi”

Disusun Oleh:
Nama : Raihan Arfaq Laksamana
NIM : 215040200111126
Kelas :Q
Asisten : Rafida Mahdiyya

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi merupakan pemanfaatan teknik rekayasa
kepada organisme, sistem, atau proses biologis untuk
menghasilkan ataupun meningkatkan potensi makhluk hidup
maupun menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Terdapat dua macam bioteknologi, yaitu biotenologi
konvensional dan bioteknologi modern (Taryono, 2016).
Bioteknologi konvensional secara lugas dapat diartikan sebagai
suatu proses yang menggunakan mikroba dan agen biologis
lainnya untuk membuat berbagai produk yang dibutuhkan
manusia. Sedangkan pengertian bioteknologi modern adalah
manipulasi makhluk hidup (melalui teknik rekayasa gen)
ataupun komponen komponennya sehingga lebih efisien dan
efektif, untuk memproduksi produk khususnya produk
komersial.

Bioteknologi pertanian secara sederhana dapat diartikan


sebagai pemanfaatan teknologi dalam mengembangkan atau
menciptakan sesuatu yang bermanfaat dalam bidang pertanian.
Bioteknologi modern dalam bidang pertanian digunakan dalam
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip ilmiah melalui penelitian. Dengan adanya berbagai
penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka bioteknologi semakin besar manfaatnya untuk masa-masa
yang akan datang. Penerapan bioteknologi pertanian pada
tanaman juga dapat memudahkan petani dalam proses budidaya
tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis
herbisida tertentu dan dari segi kualitas dengan menggunakan
teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan
DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul
karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun
tekanan lingkungan (Wardani, 2017).

Dalam pelaksanaan bioteknologi pertanian harus berada di


laboratorium, tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan
tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki
fungsi dan cara penggunaan tersendiri.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat yang ada dilaboratorium
bioteknologi serta fungsi dan cara penggunaannya, sehingga alat dapat digunakan dengan
baik dan benar.
2. PEMBAHASAN

2.1 Skema Laboratorium Bioteknologi


Laboratorium bioteknologi disetiap universitas atau lembaga umumnya memiliki jumlah
ruang yang berbeda-beda dan susunan yang berbeda pula. Pembagian ruangan laboratorium
kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Ruang persiapan/preparasi
2. Ruang transfer/tanam
3. Ruang kultur/inkubasi
4. Ruang stok/media jadi
5. Ruang timbang/bahan kimia
1. Ruang Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman yang
akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk
menyimpan alat- alat gelas. Sesuai dengan fungsinya, maka di-ruangan ini terdiri dari :
1) Hot plate dengan magnetic stirer
2) Oven
3) Pengukur pH, dapat berupa pH meter, atau kertas pH indikator
4) Autoklaf
5) Kompor gas
6) Tempat cuci
7) Labu takar, gelas piala, erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, petridish, pipet, botol
kultur, pisau scapel.

2. Ruang Transfer/Tanam
Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini
dilakukan kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan
ini sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan tersekat dengan
ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam ruangan ini. Ruang transfer dilengkapi
peralatan sebagai berikut :
1) Laminar air flow cabinet, bisa juga enkas
2) Alat-alat diseksi; pisau bedah/scapel, pinset, spatula, dan gunting.
3) Hand sprayer yang berisi alkohol 70 %
4) Lampu bunsen

3. Ruang Kultur/Inkubasi
Ruang kultur atau inkubasi merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan ruangan
yang lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu
banyak keluar masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak
kultur yang berfungsi untuk menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga
dilengkapi dengan lampu- lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak
kultur,
ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer
yang digunakan untuk menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.
4. Ruang stok/media jadi
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan media tanam yang sudah di
autoklaf. Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga. Media
tanam akan diinkubasi pada ruang ini selama 3 hari sebelum digunakan. Hal ini untuk
mengetahui kondisi media tanam apakah steril atau ter- kontaminasi jamur/bakteri. Apabila
media terkontaminasi, sebaiknya segera dikeluar-kan dan diautoklaf selama 1 jam pada
tekanan 0.14 Mpa.
5. Ruang Timbang/Bahan Kimia
Ruang ini berisi stok bahan-bahan kimia, timbangan analitik, magnetik stirer dan lemari es.
Semua kegiatan penimbangan bahan kimia dan pembuatan larutan stok dilakukan di ruangan
ini. Sedangkan pada laboratorium sederhana, ruang tanam, ruang kultur dan ruang stok media
dapat digabung menjadi satu ruangan. Sedangkan ruang preparasi /per-siapan dapat digabung
dengan ruang bahan kimia (seperti dalam gambar di bawah). Dari 2 ruangan ini, ruang tanam
+ kultur harus memakai AC. Untuk daerah yang bersuhu dingin, tanpa memakai AC tidak ada
masalah.
2.2 Alat-alat Laboratorium Bioteknologi
Alat yang digunakan Pada Materi I (KulturJaringan)

Gambar Alat Nama Fungsi


Alat
1 Breaker Untuk wadah pereaksi
Glass larutan, dan mengukur
volume larutan meski
tidak terlaluteliti
2 Gelas Ukur Mengukur volume
larutan, dalam skala
kecil

3 Labu Mengukur larutan disertai


Ukur menyampurkan larutan
tanpa pengaduk

4 Pipet Mengambil lautan yang


Tetes akan direaksikan

5 Pipet Ukur Untuk memindahkan


suatu volume cairan
dari satu tempat ke
tempat yang lain

6 Bola Hisap Untuk menyedot larutan


yang dipasang pada
pangkal pipet ukur dan
untuk membuang gas
7 Spatula Alat ini digunakan
untuk memindahkan
bahan-bahan kimia

8 Gelas Membantu
Pengaduk menghomogenkan
larutan yang berada di
dalam gelas beker

9 Botol Untuk menyimpan


Spiritus bahan bakar bunsen

10 Botol Untuk menympan


Semprot aquades dan digunakan
untuk mencuci ataupun
membilas bahan-bahan
yang tidak larut dalam air

11 pH Meter Mengukur kadar pH


suatu larutan

1 Hot Plate Untuk memanaskan


2 Stirer larutan disertai
pencampuran larutan
1 Timbanga digunakan untuk
3 n Analitik menimbang zat yang
butuh ketelitian tinggi
dan dalam skala
kecil/mikro (biasanya
hingga 4 desimal
0,0001 gram)
1 Microwa Sebagai alat untuk
4 ve memanaskan dan untuk
menghomogenkan
sampel

1 Oven Untuk mengeringkan


5 alat-alat sebelum
digunakan dan untuk
mengeringkan bahan
yang dalam keadaan
basah
1 Autoclav Untuk mensterilkan
6 e alat dan bahan.

1 Laminar untuk menanam


7 Air Flow eksplan ke dalam botol
Cabinet dalam kondisi steril
atau melakukan sub
kultur yang dilengkapi
dengan blower dan
lampu UV
Isolasi DNA, PCR danElektroforesis

N Gambar Alat Nama Alat Fungsi

1 Micro Pipet P1000 digunakan untuk


memipet cairan berukuran
lebih dari 200 ul sampai 1000
ul, P200 untuk volume cairan
antara 21 ul sampai 200 ul,
dan P20 digunakan untuk
volume
dibawah 20 ul

2 Tips Sebagai tempat untuk


cairan dalam ukuran 1µl
sampai 20 µl

3 Tube Wadah dari miro pipet

4 Centrifuge Alat pemisahan molekular


dari sel atau organel
subselular
5 Elektroforesis untuk memisahkan,
mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen
DNA

6 Inkubator Alat ini digunakan sebagai


tempat fermentasi dengan
suhu dan kelembaban
terkendali, serta digunakan
untuk menumbuhkan
media pada pengujian
secara mikrobiologis. Pada
alat ini biasanya sudah
dilengkapi dengan alat
pengukur
kelembaban.
7 Gel Doc Untuk melihat pita-pita
DNA hasil elektroforesis
menggunakan gel agarose

8 Mini Alat untuk membantu


Centrifuge mengendpkan atau
memisahkan bagian
larutan dalam volume kecil
9 Mesin PCR Alat yang digunakan
proses sintesis enzimatik
untuk mengamplifikasi
nukleotida secara in vitro,
atau untuk memperbanyak
DNA sesuai keinginan

1 Vortex Untuk menghomogenan


0 larutan dalam volume kecil

1 Tabung Untukmenyimpan gas


1 Nitrogen Nitrogen yang akan
digunakan dan dibutuhkan
dalam laboratorium

1 Pestel & Mortar adalah wadahnya


2 Mortar dan pestle adalah
penumbuknya yang
digunakan untuk
menumbuk bahan kimia,
biasanya bahan padat

(Yulita, 2012)
3. KESIMPULAN

Bioteknologi tanaman adalah penerapan prinsip –prinsip biologi, biokimia dan rekayasa organisme
hidup seperti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. Terdapat 3 ruangan pada
laboratorium bioteknologi, yaitu ruang pembuatan media, yang berisi neraca analitik, microwave, incubator,
oven, strirer, elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer, lemari penyimpan bahan kimia, sterilisasi
pemanasan. Ruang kedua berisi LAFC(Laminar Air Flow Cabinet) yang berfungsi sebagai tempat sterilisasi
tanaman, selain itu juga ada lampu neon dan sinar UV.Sedangkan untuk ruang ketiga berisi rak-rak botol, AC
dan lampu-lampu neon.
Setelah mengetahui masing-masing ruangan dan alat-alat yang digunakan untuk melakukan kultur
jaringan, diharapkan dapat membantu dalam jalannya praktikum bioteknologi pertanian.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Bioteknologi. 2019. Pengenalan Alat di Laboratorium Bioteknologi. Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Malang.
Taryono. 2016. Pengantar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman.
Yogyakarta:UGM Press.
Wardani, K.A., et al. 2017. Pengantar Bioteknologi. Malang:UB Press.
Yulita. 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai