Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

“Pengenalan Alat Laboratorium Bioteknologi”

Disusun Oleh :

Nama : Mohammad Abbyan Zahir


NIM : 215040207111018
Kelas :H
Asisten : Aulitha Meisya

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1 Ruang-Ruang Lab Bioteknologi ............................................................... 5
2.2 Alat-Alat Laboratorium Bioteknologi ...................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat Kultur Jaringan ...................................................................................6


Tabel 2. Alat PCR. Isolasi DNA, dan Elektroforesis ...............................................9

iii
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan dari prinsip-prinsip biokimia,
biologi, dan rekayasa dalam melakukan pengolahan jasad hidup di bidang pertanian
guna menghasilkan suatu produk pertanian dan meningkatkan mutu dan kualitas
produk pertanian tersebut. Bioteknologi pertanian digunakan untuk melakukan
modifikasi tanaman sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan di pasaran.
Bioteknologi ini dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Penerapan
bioteknologi modern membutuhkan alat-alat canggih di laboratorium. Dengan
demikian dalam mempelajari ilmu bioteknologi pertanian, pemahaman menganai
alat laboratorium bioteknologi sangatlah diperlukan. Seperti misalnya mempelajari
ruang-ruang lab bioteknologi dan mempelajari fungsi alat- alat laboratorium.
Dengan demikian, pembuatan laporan praktikum pengenalan alat laboratorium
bioteknologi sangatlah diperlukan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya laporan praktikum mengenai materi
pengenalan alat laboratorium bioteknologi adalah agar praktikan dapat
mengetahui ruangan-ruangan yang ada pada laboratorium bioteknologi dan
mengetahui alat-alat beserta fungsinya yang ada pada laboratorium bioteknologi.
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang-Ruang Lab Bioteknologi


Pertumbuhan eksplan dalam melakukan kultur jaringan sudah seharusnya
diusahakan berada daam lingkungan yang aseptik serta terkendali. Hal ini bertujuan
agar dalam melakukan kultur jaringan dapat berhasil. Oleh sebab itu perlu adanay
ruang kultur jaringan dalam lab bioteknologi. Menurut Lestari et al. (2019), yang
mengungkapkan bahwa ruang laboratorium kultur jaringan dibagi menjadi lima.
Diantaranya ialah ruang preparasi, ruang transfer, ruang kultur, ruang stok, dan
ruang timbang.
Ruang preparasi menurut (Prabhaswari et al., 2019)digunakan untuk menyiapkan
eksplan, membuat media kultur jaringan, mensterilisasi eksplan dari inangnya, mencuci
alat pembuatan media dan menyimpan peralatan. Ruang preparasi terdiri atas panci
aluminium. Pengukuran pH, autoklaf, tempat cuci, kompor gas, alat-alat seperti
labu takar, gelas beaker, enlenmeyer, spatula, petridish, pipet, botol kultur, serta
timbangan elektronik.
Setelah ruang preparasi, pada ruang laboratorium kultur jaringan terdapat
ruang transfer atau tanam. Ruangan ini merupakan tempat untuk melakukan
pekerjaan aseptic seperti isolasi tanaman, sterelisasi, dan penanaman eksplan dalam
media, oleh karena itu menurut (Anitasari, 2018 kondisi ruang laboratorium harus
selalu steril baik ruangan, peralatan, bahan, maupun seluruh rangkaian kerjanya.
Ruang yang ketiga ialah ruang inkubasi. Umumnya ruang inkubasi merupakan
ruang yang paling besar dan luas dibandingkan dengan ruang lainnya. pada
ruangan ini terdapat rak-rak kultur yang berfungsi untuk menampung botol- botol
kultur yang berisi tanaman serta harus dilengkapi dengan pendingin ruangan,
pengukur kelembaban dan suhu, serta timer untuk menghidupkan dan mematikan
lampu secara otomatis.
Ruang stok atau media menurut (Prabhaswari et al., 2019) Ruang stok
diperlukan untuk menyimpan stok larutan dan zat kimia lainnya untuk pembuatan
media. Biasanya stok larutan disimpan pada kulkas khusus. Pembuatan media
kultur jaringan d ibutuhkan unsur hara makro, mikro d an elemen
lainnya sehingg a untuk m emudahkan pembuatan media dan
mengurangi kesalahan maka zat har a yang dibutuhkan d alam ju mlah
kecil tersebu t dibu at d alam ben tuk larutan. Stok laru tan merupak an
pemekatan laru tan sehingga hany a dilakukan pemipetan sesuai dosis
6

yang dibutuhkan.
2.2 Alat-Alat Laboratorium Bioteknologi

Adapun alat yang digunakan dalam melakukan kultur jaringan menurut


Anitasari et al. (2018), dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Alat Kultur Jaringan
No Alat Fungsi Gambar
1 pH meter Mengukur pH media ketika
membuat media

2 Gelas beaker Untuk mempersiapkan bahan


kimia

3 Spatula Untuk mengambil bahan


kimia yang diperlukan dalam
pembuatan media kultur

4 Pipet Untuk mengambil cairan

5 Timbangan Menimbang bahan kimia


yang diperlukan dalam
membuat media kultur
7

No Alat Fungsi Gambar


6 Magnetic stirer Menghomogenkan media

7 Autoklaf Mensterilkan peralatan dan


media kultur

8 Panci Memasak media

9 Botol kultur Tempat menanam eksplan

10 Gelas ukur Mengukur larutan dalam


volume tertentu

11 Destilator Untuk destilasi air sehingga


diperoleh aquadest

12 Oven Mengeringkan alat setelah


dilakukan sterelisasi
8

No Alat Fungsi Gambar


13 A laminar air Untuk isolasi, subkultur, dan
flow cabinet inokulasi

14 Botol media Menanam eksplan

15 Hotplate Menghomogenkan senyawa-


senyawa media kultur
bersama stirer

16 Rak inkubasi Meletakkan botol-botol


kultur

17 Shaker Mengocok eksplan

18 Centrifuge Memisahkan larutan


berdasarkan berat molekul
9

No Alat Fungsi Gambar


19 Pinset Mengambil eksplan

Adapun alat yang digunakan dalam melakukan polymerase chain reaction


(PCR), isolasi DNA, dan Elektroforesis menurut Nugroho dan Rahayu (2016),
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Alat PCR. Isolasi DNA, dan Elektroforesis
No Alat Fungsi Gambar
1 Alat polymerase Untuk memperbanyak kopi
chain reaction DNA
(PCR)

2 Thermal cycler Untuk memperbanyak kopi


PCR DNA

3 Nanodrop Untuk mengukur kuantitas


spektofotometer hasil isolasi DNA
10

No Alat Fungsi Gambar


4 Elektroforesis Untuk memonitoring pita
horizontal DNA

5 Elektroforesis Untuk memonitoring pita


vertikal DNA berdasarkan berat
molekulnya

6 UV Untuk visualisasi DNA dan


transluminator RNA pada gel agarose

7 Shaker waterbath Untuk inkubasi bahan sesuai


temperature

8 Mikropipet Untuk memindah cairan yang


bervolume kecil

9 pH meter Untuk mengukur pH


11

No Alat Fungsi Gambar


10 Freezer Untuk tempat menyimpan
reagen

11 Autoklaf Untuk mensteril basah alat


laboratorium
12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bioteknologi merupakan ilmu penerapan dari prinsip-prinsip biokimia,
biologi, dan rekayasa dalam melakukan pengolahan tanaman di bidang pertanian
guna menghasilkan suatu produk pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas produk pertanian tersebut. Bioteknologi pertanian digunakan
untuk melakukan modifikasi tanaman sehingga menghasilkan produk yang
dibutuhkan di pasaran. Bioteknologi ini dapat dibedakan menjadi bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi modern berupa kultur jaringan, isolasi DNA, polymerase chain
reaction (PCR), dan elektroforesis. Dalam melakukan bioteknologi modern
dibutuhkan alat-alat laboratorium guna menunjang keberhasilan dalam melakukan
bioteknologi. Alat-alat ini diantaranya ialah seperti centrifuge, oven, stirrer, pipet,
spatula, alat PCR, autoklaf, hotplate, dan masih banyak lagi. Mengetahui fungsi dari
alat tersebut sangat diperlukan, hal ini bertujuan agar dalam melakukan
bioteknologi dapat optimal dan tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat.
13

DAFTAR PUSTAKA

Anitasari, Septiarini., Sari, Dwi., Astarini, Ida., Defiani, Made. 2018. Dasar Teknik
Kultur Jaringan Tanaman. Sleman : Deepublish.
Lestari, Kadek., Deswiniyanti, Wayan., Astarini, Ida., Arpiwi, Ni Luh. 2019.
Bioteknologi In Vitro. Sleman : Deepublish.
Nugroho, Endik., Rahayu, Dwi. 2016. Penuntun Praktikum Bioteknologi. Sleman
: Deepbulish.
Prabhaswari, K. M. D., Sitindjak, R. H. I., & Mulyono, H. (2019). Implementasi
Konsep “Sinergi” pada Interior Pusat Konservasi Flora Endemik Indonesia
di Ungaran, Jawa Tengah. Intra, 7(2), 95-102.

Anda mungkin juga menyukai