Anda di halaman 1dari 19

MEMBACA UNTUK

MENULIS
Kelompok 5
Elysta Cici Anggia (1802050211)
Khofifatur Rohma (1802050205)
Melana Rini Sutra Warni (1802050241)
Silvi Damayanti (1802050217)
Siti Muniroh Nurul Aini (1802050215)
Vita Latifa Azzahra (1802050222)
Wardah Hanni Adysti (1802050237)
KONSEP MEMBACA
A. Pengertian Membaca
1. Menurut Anderson dalam Alex A dan Achmad H.P. (2010:74) membaca adalah proses untuk
memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang
tertulis.
2. Berikutnya menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah suastu proses yang dilakukan dan digunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata
atau media tertulis. Membaca adalah proses memahami pesan tertulis yang menggunakan bahasa
tertentu yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
3. Menurut Harjasujana dan Mulyati (2003:5-25), membaca merupakan perkembangan ketrampilan yang
bermula dari kata dan berlannjut kepada membaca kritis.
4. Menurut Finochiaro dan Bonomo dalam Alex dan Achmad H.P. (2010:74) membaca adalah memetik
serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis.
Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah
suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan
melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam
tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki .
B. Jenis-jenis Membaca
Dari aspek kegiatannya, membaca dibagi menjadi lima macam, yakni:
1. Membaca Keras
Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan
pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda
baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan
“membaca teknis”.
2. Membaca dalam Hati
Membaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan
untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-
rinciannya. Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari
vokalisasi, pengulangan membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk
atau gerakan kepala.
3. Membaca Cepat
Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman
rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-
pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan
menggerakkan mata dengan pola-pola tertentu.
4.Membaca Rekreatif
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat
dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaan diambil dari
cerpen dan novel.
5. Membaca Analitik
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi
dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan
kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara
eksplisit dalam bacaan.
Menurut Tarigan (2008: 11) jenis membaca adalah sebagai berikut:
1. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk
menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.
Membaca nyaring sering kali disebut membaca bersuara atau membaca teknik.
Disebut demikian karena pembaca mengeluarkan suara secara nyaring pada saat
membaca.
2. Membaca dalam hati
Pada saat membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam
hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi (Cole, 1950 : 244-245).
Membaca dalam hati, terdiri atas:
a. Membaca ekstensif
. Membaca Ekstensif dibagi menjadi tiga, yaitu:
Membaca Survey
Membaca Sekilas
Membaca Dangkal
b. Membaca Intensif
Yang masuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah :
Membaca Telaah Isi
Membaca Telaah Bacaan
C. Proses Membaca
• mengamati simbol-simbol tulisan,
• menginterprestasikan apa yang diamati,
• mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang
tertulis,
• menghubungkan kata-kata (dan maknanya) dengan pengalaman
dan pengetahuan yang telah dipunyai,
• membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca,
• mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan
gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru,
• membangun asosiasi,
• menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai
dengan interesnya,
• mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk
memahami materi yang dibaca
1. Prabaca
D. Periode Membaca
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi para pembaca untuk membangkitkan
pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. (1996: 224) bisa
berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan.
2. Saat-baca
Aktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini
dilakukan pembaca untuk memperoleh pengetahuan baru dari kegiatan membaca teks
bacaan. Dalam membaca tersebut, pembaca akan berusaha secara maksimal memahami
teks bacaan dengan berbagai strategi.
3. Pascabaca
Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996: 237) digunakan untuk
membantu pembaca memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata
yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa pembelajaran pengayaan,
pertanyaan, representasi visual, teater pembaca, penceritaan kembali dan aplikasi
E. Aspek-Aspek dalan Membaca
Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca :
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup :
• Pengenalan bentuk huruf
• Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grofem, kata, frase, pola klause, kalimat, dll)
• Kecepatan membaca bertaraf lambat

2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada
pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup :
• Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
• Memahami signifikasi atau makna
• Evaluasi atau penilaian (isi dan bentuk)
• Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan(Broughton
1978 : 211).
PENGEMBANGAN TUJUAN MEMBACA
A. Tujuan Membaca
1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang dilakukan
oleh sang tokoh.
2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan
menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau dialami
sang tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan.
3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, dan untuk mengetahui urutan atau
susunan organisasi cerita.
4. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti
cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para
pembaca, dan kualitas-kualitas para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal,
Ini disebut membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi.
5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar
mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau
tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokan atau membaca untuk
mengklasifikasikan.
6. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-
ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh,
atau bekerja seperti cara sang tokoh. Ini disebut membaca menilai atau membaca
mengevaluasi.
7. Membaca untuk menemukan bagaimana cara sang tokoh berubah, bagaimana
hidupnya berbeda dari hidup yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai
persamaan, dan bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca
untuk membandingkan atau mempertentangkan.
B. Manfaat Membaca
• Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
• Membaca membantu melihat sudut pandang yang berbeda
• Meningkatkan kemampuan berimajinasi
• Membaca membantu Anda belajar teknik menulis
• Dapat menemukan hal baru yang berbeda dari biasanya
• Menghilangkan stress dan beban pikiran
• Mengembangkan kreativitas
• Membaca merupakan gerbang perubahan
• Mempertajam daya analisis
• Mengembangkan pola pikir
MEMBACA SEBAGAI KETERAMPILAN

Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis,


membaca sebagai suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis.
mambaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca dengan
demikian melibatkan tiga unsur, yaitu makna sebagai unsur bacaan,
kata sebagai unsur yang membawakan makna dan simbol tertulis
kedalam bahasa ujaran disebut membaca.
Hubungan Membaca dan Menulis
Secara garis besar hubungan antara membaca dan menulis adalah sebagai
berikut :
● Membaca (reseptif) dan menulis (produktif)
● Menulis adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pesan, informasi,
sedangkan membaca adalah kegiatan memahami gagasan, perasaan, dan
informasi dalam tulisan.
● Sebelum menulis, seringkali penulis melakukan kegiatan membaca
● Dalam kegiatan membaca, seringkali pembaca menulis atau membuat
catatan, bagan, rangkuman, atau komentar
● Seringkali kita menulis apa yang kita baca dan membaca apa yang kita
tulis.
PEMAHAMAN BACAAN MEMBACA INFORMASI MELALUI
MEDIA INTERNET

Dewasa ini internet telah menjadi jaringan penghubung pemakai


komputer di seluruh dunia. Semua orang dihubungkan dengan
mudah, melewati batas tempat dan waktu, dengan orang lain di
seluruh dunia. Internet menjadi sarana berkomunikasi langsung antar
warga dunia. Namun, yang tampil dalam layar tetapkan teks, gambar,
suara dan video, atau kombinasi keempatnya. Oleh karena itu, dalam
memahaminya tetap dibutuhkan kemampuan membaca. Bahkan,
ketika proses berkomunikasi berlangsung, kegiatan membaca dan
menulis berjalan bersamaan.
Bagaimana Internet dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
literasi membaca dan menulis?

Dari data hasil penelitian (Warsihna, 2016), Data


tersebut menunjukkan bahwa penggunaan internet
tertinggi untuk email, mencari berita, barang/jasa,
alamat, dan pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa
sebenarnya berbagai kegiatan tersebut berkaitan
dengan membaca dan menulis. Namun bacaan dan
tulisan belum diarahkan kepada kesadaran bersama
yang mendorong literasi membaca dan menulis
masyarakat.
Menurut Mahadarma (2011), ada beberapa hal yang menjadi kelebihan melalui internet:

(1). Ruang dan Waktu, penggunaan media digital baik e-book, e-jurnal, dan lain
sebagainya tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku
tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat.
(2). Aksesibilitas, dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur
internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan di mana saja,
dan melalui perangkat apa saja
(3). Simplisitas, simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun;
(4). Cost dan harga jual yang lebih terjangkau
(5). Menggalakkan gerakan Go Green
Daftar pustaka
Harjasujana., Mulyati. 2003. Membaca Dalam Teori Dan Praktek. Bandung: Mutiara.
Kasih, Bundah. 2014. Membaca Untuk Menulis. Http://Bundakasih78.Blogspot.Com.
Diakses Pada 5 April.
Nurhadi. 2011. Budaya Baca Siswa Smp Di Era Internet. Malang: Fakultas Sastra Universitas
Negeri Malang.
Sudjana N.,Rivai A. 1990. Media Pengajaran. Bandung: Cv Sinar Baru.
Supriadi. 2014. Modul Bahasa Indonesia Membaca Untuk Menulis. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mercu Buana.
Suryani dan Rahma. 2016. Makalah Membaca Untuk Menulis.
Https://Id.Scribd.Com/Dokument/323807263. Diakses Pada 13 September.
Tarigan., H. G. 2008. Membaca Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT.
Angkasa.
Towapo, Sartika. 2014. Kegiatan Membaca Untuk Menulis. Gorontalo: Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Gorontalo.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai