Disusun Oleh:
Thalia 240210160051
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2018
Thalia
240210160051
Shift 4
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam
menilai sesuatu produk.
1. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk.
2. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap dan kesan yang
diperoleh.
Thalia
240210160051
Shift 4
II. TEORI DASAR
Pengujian sensori atau pengujian dengan indra sudah ada sejak lama untuk
menilai kualitas dan keamaan suatu makanan dan minuman. Tujuan analisis sensori
adalah untuk mengetahui respon atau kesan yang diperoleh pancaindra manusia
terhadap suatu rangsangan yang ditimbulkan suatu produk. Indra manusia merupakan
intrumen yang digunakan dalam analisis sensori. Proses pengindraan terdiri dari tiga
tahap, yaitu adanya rangsangan terhadap indra kita oleh suatu benda, akan diteruskan
oleh sel – sel saraf dan datanya diproses oleh otak sehingga dapat memperoleh kesan
tertentu terhadap benda tersebut. Otak akan membentuk rekaman memori yang akan
menginterpretasikan, mengatur, dan mengintegrasikan rangsangan yang masuk
menjadi presepsi (Setyaningsih, 2010).
Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah :
a. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas,ukuran dan
bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta
bentuk bahan.
b. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur
merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan
yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi
merupakan tebal, tipis dan halus.
c. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator
terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan
produk tersebut telah mengalami kerusakan.
d. Indra pengecap, dalamhal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan
mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah,
rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
Fakror – faktor yang mempengaruhi suatu bahan makanan antara lain warna,
cita rasa, dan nilai gizinya.
1. Warna
Sebelum faktor - faktor yang lain dipertimbangkan secara visual. Faktor
warna lebih berpengaruh dan kadang - kadang sangat menentukan suatu bahan
Thalia
240210160051
Shift 4
pangan yang dinilai enak, bergizi, dan teksturnya sangat baik, tidak akan
dimakan apabila memiliki warna yang tidak dipandang atau memberi kesan
telah menyimpang dari warna yang seharusnya.
2. Aroma
Aroma dapat didefenisikan sebagai suatu yang dapat diamati dengan indera
pembau untuk data, menghasilkan aroma. Senyawa berbau sampai ke jaringan
pembau dalam hidung bersama - sama dengan udara. Penginderaan cara ini
memasyarakatkan bahwa senyawa berbau bersifat mutlak.
3. Tekstur
Tekstur adalah adalah faktor kualitas makanan yang paling penting, sehingga
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan kita. Oleh karena itu, kita
menghendaki makanan yang mempunyai rasa dan tekstur yang sesuai dengan
selera yang kita harapkan, sehingga bila kita membeli makanan, maka
pentingnya nilai gizi biasanya ditempatkan pada mutu setelah harga, tekstur,
dan rasa (Winarno,1995).
Thalia
240210160051
Shift 4
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Gelas
Piring
Pisau
Sendok
3.2 Bahan
Apel
Dodol
Jelly
Kerupuk
Kopi hitam
Saus tomat
Teh
Thalia
240210160051
Shift 4
IV. PROSEDUR
4.1 Makanan Padat atau Setengah Padat
1. Diamati sampel yang telah tersedia dengan menggunakan indera
penglihatan, penciuman atau pembauan, perabaan, dan pencicipan.
2. Pengamatan dengan indera peraba dilakukan dengan menggunakan jari
tangan (ditekan atau dipijit diantara jari tangan) dan menggunakan indera
mulut atau bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut, dan lidah (sampel
digigit sedikit kemudian dikunyah secara perlahan).
3. Pengamatan dengan indera pencicip dilakukan dengan cara sampel yang
telah disajikan dicicip sambil lidah digerak-gerakkan.
4. Ditulis semua hasil pengamatan pada lembar yang telah disediakan.
6.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum ini antara lain:
1. Sampel yang digunakan sebaiknya dalam kondisi baik dan seragam.
2. Berkumur dengan air setiap pergantian sampel makanan.
Thalia
240210160051
Shift 4
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, T. Jana. 2009. Rumput Laut ; Pembudidayaan, Pengolahan, &
Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Hal. 65: Depok
Bambang, Kartika, dkk. 2008. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan
dan Gizi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Bourne, M. 1987. Food Texture and Viscosity Concept and Measurement.Academic
Press: USA
Delvi, et al. 2013. Aktivitas Antioksidan dan Sifat Organoleptik Teh Daun Sirsak
(Annonamuricata Linn.) Berdasarkan Variasi Lama Pengeringan. Jurnal
Pangan dan Gizi Vol. 4(7): 1-12. UMS. Semarang
Gracia, et al. 2013 Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Kerupuk Pada
Berbagai Proporsi Tapioka dan Tepung Kacang Hijau. Jurnal Teknologi
Pangan dan Gizi Vol 12(2): 101-106. Universitas Katolik Widya Mandala.
Surabaya
Hartati, dkk. 1996. Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Dodol Makanan
Tradisional Sulawesi Tengah. Departemen Perindustrian BPPI: Sulawesi
Tengah.
Hasriyanti, H., et al. 2015. Karakteristik Fisik Kimia dan Organoleptik Permen Jelly
Dari Sari Buah Srikaya Pada Variasi Konsentrasi Agar – Agar. Jurnal
Agroteknis 3 (4) : 463 – 474. Palu.
Kurniawan. 2014. Buah Apel dan Kulitnya. Penerbit Healthy Books. Jakarta
Mohsenin, N. N. 1965. Physical Properties of Plant and Animal Materials. Gordon
andBreach Publisher: Australia.
Mulato, Sri. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan tema Mewujudkan perkopian
Nasional Yang Tangguh melalui Diversifikasi Usaha Berwawasan
Lingkungan dalam Pengembangan Industri Kopi Bubuk Skala Kecil Untuk
Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani Kopi Rakyat. Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Indonesia: Denpasar
Raghavan.1999. Food Chemistry. Natural Product Inc.: Evanston, IL 60203 USA.
Setyaningsih, D., Apriyanto, A., dan Sari, M. P. 2010. Analisis Sensori Untuk
Industri Pngan Dan Agro. IPB Press. Bogor.
Sitompul, N. 2012. Studi Pengolahan dan Lama Penyimpanan Sambal Cabai dari
Bahan Dasar Cabai Merah dan Cabai Rawit yang Difermentasikan. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin Makasar.
Soekarto, Soewarno.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian.Bhatara Karya Asaka: Jakarta.
Thalia
240210160051
Shift 4
Sofiah, Betty D., Tjutju S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjajaran:
Jatinangor.
Sri, L., dan Pepi, N. S. 2015. Uji organoleptik mi basah berbahan dasar tepung talas
beneng (Xantoshoma undipes) untuk meningkatkan nilai tambah bahan
pangan lokal Banten. Jurnal PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Vol.
1(4): 941-946. Serang.
Supiani, et al, 2016. Analisis Organoleptik Dodol Pisang Raja (Musa paradisiacal L)
Dengan Substitusi Tepung Wikau maombo. Jurnal Sains dan Teknologi
Pangan Vol. 1 (1): 24-30. Universitas Halu Oleo.
Suprapti, M. L. 2000. Membuat Saus Cabai. Trubus Agrisarana: Jakarta.
Tarigan, et al. 2015. Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Kopi Campuran Robusta
Dengan Arabika. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. Vol.
7(1): 12-17
Towaha. 2013. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camellia sinensis).
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 19 Nomor 3
Towaha. 2013. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camellia sinensis).
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 19 Nomor 3.
Untung, O. 1994. Jenis dan Budi Daya Apel. Penebar Swadaya: Jakarta.
Winarno. 1995. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Thalia
240210160051
Shift 4
DISKUSI
1. Bagaimana cara menerangkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk kepada
seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan tersebut.
Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebut dapat mengerti dan
membayangkan seperti apa makanan tersebut sekaligus menunjukkan sikap.
Jawab:
Jambu biji memiliki bentuk yang tidak terlalu bulat dengan ukuran kurang lebih
satu kepal tangan orang dewasa, berwarna hijau muda pada bagian luar dan merah
muda pada bagian dalam. Bagian dalamnya terdapat banyak biji putih kecil.
Jambu biji memiliki tekstur yang keras dan akan melunak ketika mencapai tingkat
kematangan. Rasa dari jambu biji umumnya manis dengan sedikit asam.
Dodol memiliki bentuk balok dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 2 cm dan
tinggi 1,5 cm. Warna dari dodol yaitu hitam kecoklatan. Tekstur dari dodol yaitu
kenyal dan halus dan memiliki aroma manis karamel yang tajam dan rasa yang
manis. Kerupuk memiliki bentuk bulat berpilin tidak beraturan berwarna putih
dengan tekstur yang keras namun renyah, aroma yang tajam, serta rasanya asin.
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Jawab:
Sifat organoleptik setiap jenis makanan tidak harus sama, karena setiap
makanan memiliki komposisi bahan baku yang berbeda-beda. Berikut ini
perbedaan karakteristik dodol dengan keripik:
Indikator Keripik Dodol
Penglihatan
Bentuk Oval Balok
Ukuran D= 8 cm P x l x t= 4 x 2 x 2 cm
Warna Kuning 50% 60% Coklat
Putih 50% 40% Hitam
Thalia
240210160051
Shift 4
Indikator Keripik Dodol
Keseragaman Tidak Seragam Tidak Seragam
warna
Penciuman
Agak tajam Agak tajam
Perabaan
Dengan jari Keras Lembut, kenyal
tangan
Dengan Keras, renyah Lembut, kenyal
mulut
Pencicipan
Asin, gurih Manis
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan itu penting kita
ketahui?
Jawab:
Perbedaan maupun persamaan karakteristik suatu bahan penting untuk diketahui
karena pengetahuan tersebut dapat berguna ketika ingin diketahui tingkat
kerusakan suatu bahan makanan yang penting selama proses penyimpanan
maupun pengolahan, juga untuk mengetahui tingkat mutu suatu bahan pangan
sehingga bisa memperkirakan harga yang tepat untuk bahan tersebut. Selain itu
berikut ini beberapa keutungan mengetahui karakteristik suatu bahan:
Dapat mengenali sifat inderawi makanan dan tingkat kesukaan makanan
Dapat mengetahui mutu makanan tersebut dan mengetahui apabila terjadi
penyimpangan.
Memudahkan kita untuk dapat mengidentifikasikan atau menggambarkan
dengan jelas keadaan bahan atau makanan bila diperlukan.
Memudahkan mengetahui komponen penyusun bahan.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diuji itu yang benar-benar
Saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat Saudara!
Jawab:
Thalia
240210160051
Shift 4
Pengujian yang paling disukai adalah pada saat pengujian karakteristik bau dan
karakteristik cicip menantang dan menguji kita untuk bisa benar-benar menilai
sifat-sifat bahan tersebut karena masing-masing bahan memiliki bau dan rasa
yang khas.