Disusun Oleh :
Thalia 240210160051
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2018
Thalia
240210160051
Shift 4
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mahasiswa dapat melaksanakan penilaian mutu ikan segar dan telur
berdasarkan karateristik tertentu sesuai dengan standar internasional yang
berlaku.
Thalia
240210160051
Shift 4
II. TEORI DASAR
2.1 Ikan
Ikan adalah bahan pangan yang ditangkap dari perairan air laut atau air
tawar yang secara alami mengandung komponen organik sehingga sangat mudah
mengalami pembusukan. Penanganan ikan harus dimulai segera setelah ikan
ditangkap untuk menjaga kualitas ikan tetap segar. Tingkat kesegaran ikan
merupakan tolak ukur pembeda ikan dengan berkualitas baik atau tidak. Ikan
berkualitas baik jika perubahan biokimia, mikrobiologi, dan fisika tidak
menyebabkan perubahan sifat pada ikan. Menurut Buckle et. al. (1985) tingkat
kesegaran ikan digolongkan menjadi 4 kelas mutu yaitu ikan dengan tingkat
kesegaran baik sekali (prima), ikan dengan tingkat kesegaran baik (advance), ikan
dengan tingkat kesegaran mulai mundur (sedang), dan ikan yang sudah tidak segar
(busuk). Parameter untuk menentukan kesegaran ikan terdiri atas faktor-faktor
fisik, organoleptik, kimia, dan mikrobiologi. Metode paling mudah untuk menilai
tingkat kesegaran ikan dengan melakukan penilaian sensori. Penilaian mutu ikan
dapat dilakukan dengan melihat kondisi fisiknya menggunakan indera penciuman
dan indera peraba. Menurut SNI kriteria mutu ikan segar adalah sebagai berikut.
2.2 Telur
Telur merupakan sumber protein dan lemak hewani yang terdiri dari
kuning telur, putih telur dan kulit telur. Kuning telur dikelilingi oleh putih telur
(albumen) berbentuk setengah padat, bersifat elastis, dan berfungsi sebagai
peredam getaran. Bagian tumpul telur sebelah dalam terdapat kantung udara yg
berfungsi untuk pernafasan embrio. Kantung udara dapat dijadikan sebagai
petunjuk umur telur. Kantung udara akan membesar jika umur telur bertambah
akibat menguapnya air dari dalam telur. Bagian dalam telur dikelilingi oleh
pembungkus kompleks yaitu kulit telur. Kulit telur berfungsi untuk mengurangi
kerusakan fisik, mengutrangi kerusakan biologis, tempat pertukaran gas untuk
pernapasan, serta menjaga persediaan makanan dan air.
Thalia
240210160051
Shift 4
Selama penyimpanan, telur dapat mengalami kerusakan seperti retak,
bocor, pemudaran warna, terdapat bintik kotoran darah, bintik terang pada kuning
telur, albumen menjadi cair, pH albumen menjadi tinggi (7 - 9), kuning telur
berpindah posisi, dan penyimpanan flavor. Kerusakan pada telur selama
penyimpanan dapat disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri dan kapang),
kimiawi, atau fisik (Tranggono, 1956).
Tingkat kualitas telur dapat dilakukan uji berdasarkan penilaian indera
manusia. Mutu telur utuh dapat dinilai secara candling dengan meletakkan telur
dalam jalur sorotan sinar yang sangat kuat sehingga bagian dalam dan kulit telur
dapat diamati. Perlakuan ini memungkinkan penemuan keretakan pada kulit telur,
ukuran, gerakan kuning telur, dan ukuran kantong udara. Kelemahan dari cara ini
yakni hanya dapat mengetahui kerusakan yang menonjol saja. Penilaian mutu
telur merupakan bagian dari uji skoring karena panelis memberikan skor pada
setiap kriteria mutu sesuai dengan deskripsi yang digunakan (Sofiah dan Achyar,
2008).
Thalia
240210160051
Shift 4
3.1.2 Bahan
Ikan mas segar
Ikan laut
3.2.2 Bahan
Telur Ayam
Thalia
240210160051
Shift 4
IV. PROSEDUR
4.1 Klasifikasi Mutu Ikan Secara Organoleptik
Pengamatan dilakukan terhadap ikan pada bagian mata, insang, dan
lendir di permukaan kulit.
Pengirisan bagian perut ikan menggunakan pisau untuk pengamatan
lebih lanjut pada bagian dalam ikan (isi perut)
Penilaian dilakukan sesuai dengan sifat yang telah disediakan dalam
tabel. Klasifikasi mutu ikan segar secara organoleptik dapat dilihat
pada Tabel 2.
4.2 Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Standar Mutu Telur Utuh Sistem
Amerika Serikat
Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik fisik luar telur ayam
(keutuhan cangkang, adanya bercak, kebersihannya).
Thalia
240210160051
Shift 4
Pengamatan kenampakan isi telur (posisi kuning telur dan kantung udara)
dilakukan dengan meletakkan telur di atas atau di depan sumber cahaya
yang terang
Pengamatan karakteristik putih telur dan kuning telur (adanya noda darah,
kebeningan, kekentalan dan pembesaran) dilakukan dengan memecahkan
cangkang telur
Penilaian dilakukan pada lembar yang sudah tersedia
Penentuan mutu telur berdasarkan standart Amerika Serikat. Standar Mutu
Telur Utuh Sistem Amerika Serikat dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Standar Mutu Telur Utuh Sistem Amerika Serikat
Kriteria mutu Mutu AA Mutu A Mutu B Mutu C
Kulit Cangkang
- Kut Utuh Utuh Utuh Utuh
uhan Bersih Bersih Agak bercak Bercak ringan
- Ke Normal Normal Agak Menyimpang
bersihan menyimpang
- Be
ntuk
Kantung Udara
- Be Teratur Teratur bergerak Pecah,pindah2
ntuk 1/8 inci 2/8 inci 3/8 inci (3/8 inci )
- Ke
dalaman
Kuning Telur
- Let ditengah Agak Menepi Menepi
ak Samar tengah Jelas Jelas sekali
- Pen Belum ada Samar Agak besar Melebar
ampakan Bebas cacat Belum ada Cacat ringan Cacat jelas
- Pe Bebas
mbesaran
- Ca
cat
Bagian putih
- Ke Bening Bening Bening Bening
beningan Kental Kental Agak lembek Encer
- Ke sekali Bebas Bebas Boleh ada
kentalan Bebas sedikit
- No
da darah
Thalia
240210160051
Shift 4
5.2 Telur
Pengujian mutu yang selanjutnya dilakukan adalah terhadap telur ayam
negeri. Telur merupakan sumber protein hewani dan memiliki umur simpan yang
cukup lama. Hal ini dikarenakan telur memiliki cangkang yang berfungsi untuk
menghambat kerusakan. Telur yang disimpan melebihi waktu penyimpanan akan
mengalami kerusakan dan penurunan kualitas.
Standar kualitas telur ayam perlu diterapkan dalam pemasaran telur
terutama untuk memudahkan dan memberi kepastian mutu kepada konsumen.
Penilaian mutu telur ayam pada praktikum kali ini, disesuaikan dengan standar
mutu yang berasal dari Amerika Serikat yaitu US Egg Grading Manual.
Pengamatan dilakukan terhadap 4 kriteria utama telur yaitu kulit cangkang,
kantung udara, kuning telur, dan bagian putih telur.
Pengamatan telur dilakukan dengan cara candling dan juga pengamatan isi
telur. Hasil pengamatan tersebut kemudian dicocokan dengan standar mutu telur
utuh. Mutu telur dapat diketahui dari seberapa banyak kriteria yang cocok
diberikan oleh panelis dalam golongan mutu. Berikut merupakan hasil
pengamatan nilai mutu telur ayam yang telah dilakukan.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Mutu Telur
Kulit Cangkang Kantung Udara Kuning Telur Putih Telur
Panelis
AA A B C AA A B C AA A B C AA A B C
47 1 1 1 1
48 1 1 1 1
49 1 1 1 1
50 1 1 1 1
51 1 1 1 1
52 1 1 1 1
53 1 1 1 1
54 1 1 1 1
55 1 1 1 1
56 1 1 1 1
Thalia
240210160051
Shift 4
57 1 1 1 1
58 1 1 1 1
59 1 1 1 1
60 1 1 1 1
61 1 1 1 1
Jumlah 1 4 9 1 4 4 6 1 0 12 3 0 0 6 6 3
(Sumber: Dokumetasi Pribadi, 2018)
Tabel 4. Hasil Pengamatan Mutu Telur Utuh Sistem Amerika Serikat
Kriteria Mutu Mutu AA Mutu A Mutu B Mutu C
1. Kulit cangkang Utuh Utuh
Keutuhan Utuh Utuh Agak bercak Bercak
Kebersihan Bersih Bersih Agak ringan
Bentuk Normal Normal menyimpang menyimpang
2. Kantung udara Pecah,
Bentuk Teratur Teratur Bergerak pindah
Kedalaman 1/8 in 2/8 in 3/8 in 3/8 in
Agak
3. Kuning telur tengah
Letak Samar- Menepi
Penampakan samar Menepi Jelas sekali
di luar Di tengah Belum Jelas Membesar
Pembesaran Samar-samar ada Agak Cacat, jelas
Cacat Belum ada Bebas membesar jenis
Bebas cacat cacat Cacat ringan cacatnya
4. Bagian putih
telur
Kebeningan Bening Bening Bening Bening
Kekentalan Kental sekali Kental Agak lembek Encer, berair
Noda darah Bebas Bebas Bebas Ada, sedikit
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)
6.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum ini antara lain:
Ikan sebaiknya dipotong menggunakan pisau yang tajam secara hati-
hati agar tidak merusak organ dalam yang ingin diamati.
Proses candling untuk menguji mutu telur sebaiknya dilakukan pada
ruangan gelap agar pengamatan menjadi lebih mudah.
Thalia
240210160051
Shift 4
DAFTAR PUSKTAKA
Buckle, K.A, M. Wotton, M.H. Fleet. 1985. Ilmu Pangan. Penerbit UI : Jakarta.
Sofiah, B.D, dan T.S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjadjaran :
Jatinangor.
Sukra, D. 2012. Cara Menyimpan telur agar Bertahan Lama. Available at:
http://epetani.deptan.go.id. (Diakses pada tanggal 16 Desember 2016 pukul
11.38).
Tranggono dan Sutardi. 1956. Biokimia Pangan. Pusat antar Universitas Pangan
dan Gizi, Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.
Yamamoto, T., L.R. Juneja, H. Hatta, dan M. Kim. 1997. Hen Eggs: Their Basic
and Applied Science. CRC Press LLC : New York.