Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini ikan diamati secara subjektif dan objektif.

Secara
subjektif diamati keadaan fisik ikan, dari mulai ikan yang hidup, mati, dan busuk.
Berdasarkan hasil pengamatan, ikan hidup mempunyai mutu 1 dengan karakteristik
kulit kenyal dan sedikit berlendir, tekstur yang bagus, aroma yang khas (masih
segar), dan sisik melekat kuat. Sedangkan ikan mati mempunyai mutu 2 dengan
karakteristik kulit keras dan berlendir, tekstur yang kenyal, aroma sedikit bau anyir,
dan sisik yang melekat kuat. Sedangkan ikan busuk angka mutunya paling rendah
yaitu 3 dengan karakteristik kulit yang keras dan berlendir, tekstur tidak kenyal lagi
(mengeras), aroma bau busuk, dan sisik melekat kuat. Pada percobaan pertama
dilakukan pengujian struktur fisik ikan , pengamatan mutu ikan dan menghitung
bagian yang dapat dimakan pada ikan dan hasil perikanan
Pada percobaan ikan kembung dilakukan dengan pengamatan struktur fisiknya
yaitu warna dari ikan kembung putih, sedikit abu – abu. Untuk pengamatan mutu
ikan dilakukan dengan pengamatan subyektif. Warna ikan kembung cerah
Sedangkan pengamatan organnya diamati bagian mata mata ikan kembung jernih,
cembung, sedangkan mata ikan tidak segar pupil membesar dan berwarna keputihan.
Menurut Munandar, mata merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang
dijadikan sebagai parameter tingkat kesegaran ikan. Pada ikan segar, bola mata
terlihat cembung dan cerah. Sedangkan pada ikan busuk, bola mata terlihat cekung
dan lebih keruh.
Pada bagian mulut ikan kembung segar masih utuh dan bagus, ikan mati
bagian mulut terdapat busa berwarna putih dan pucat. Dan ikan tidak segar mulut
tertutup rapat dan terdapat lendir. Pada bagian kulit ikan kembung segar terdapat
sedikit lendir dan teksturnya kenyal, sedangkan ikan kembung tidak segar terdapat
banyak lendir dan teksturnya lunak. Menurut Yunizal, tekstur merupakan parameter
penting dalam penentuan tingkat kesegaran ikan. Ikan yang masih segar memiliki
tekstur daging yang padat dan elastis. Tekstur daging ikan yang sangat lunak akan
ditemui pada ikan busuk.
Aroma merupakan parameter penentu kesegaran ikan yang mudah digunakan.
Ikan yang segar memiliki bau yang segar, spesifik jenis dan bau amis yang lembut.
Ikan yang busuk berbau amoniak, asam, dan busuk. Aroma pada ikan kembung segar
yang diamati yaitu netral, sedangkan aroma pada ikan kembung tidak segar berbau
netral .
Pada insang ikan kembung segar berwarna merah cerah, Dan pada ikan
kembung tidak segar insang berwarna pudar Insang merupakan salah satu parameter
yang dikukur karena menurut Munandar dkk, insang juga merupakan bagian organ
yang ditumbuhi oleh bakteri sehingga menentukan mutu ikan.

Munandar, Aris, Nurjanah, Nurilmala,M. 2009. Kemunduran Mutu Ikan Nila


(Oreochromis niloticus) pada Penyimpanan Suhu Rendah dengan Perlakuan
Cara Kematian dan Penyiangan. Jurnal teknologi pengolahan hasil perikanan
Indonesia. Vol XII No 2.

Anda mungkin juga menyukai